bahraqlujein@gmail.com
Jl. Raya Palur No. 5, Jurug, Ngringo, Kec. Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa
Tengah 57772
ABSTRAK
Gender merupakan perbedaan peran, sifat dan perilaku yang tumbuh dan
berkembang pada masyarakat. Gender sendiri bisa diartikan sebagai peran yang
dibuat atau dibentuk oleh masyarakat sendiri dan perilaku yang tertanam lewat
proses komunikasi yang terjadi antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Komunikasi gender merupakan bidang studi komunikasi yang membicarakan
seputar bagaiman manusia sebagai makhluk gender dapat berkomunikasi antar
laki-laki dan perempuan. Bahasa dalam komunikasi gender berperan dalam
membentuk persepsi tentang peran laki-laki dan perempuan yang berdasarkan
nilai dan perspektif budaya. Minimnya dunia pekerjaan untuk perempuan dan
yang selalu diutamakan dan didominasi adalah pekerjaan untuk laki-laki
berdasarkan perspektif budaya dan sesuai peran yang telah terbentuk di
masyarakat.
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Standpoint theory yang dikemukakan oleh Sandra Harding dan Julia Wood
mengenai maskulinitas dan feminitas yang merupakan refleksi dari komunikasi
baik verbal maupun nonverbal. Gender sebagai bentukan budaya, sehingga dapat
berubah dari waktu ke waktu. Perempuan diharapkan memberikan kontribusi
dalam upaya mendorong keseteraan gender. Standpoint theory merupakan bentuk
sosialisasi yang dapat dipahami oleh individu melalui simbol-simbol verbal
maupun nonverbal. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis kesetaraan
gender di dunia kerja di Ajar Ngopi melalui identifikasi komunikasi yang
berdasarkan gender.
Ajar Ngopi merupakan tempat Coffee Shop yang telah didirikan sejak
tahun 2017. Yang menjadi tempat favorit anak muda. Di Ajar Ngopi sendiri terdiri
dari berbagai macam karakter dan tentu saja perbedaan gender melekat di Ajar
Ngopi. Komunikasi gender yang terjadi di Ajar Ngopi berdasarkan standpoint
theory yang dikaitkan dengan hierarki yang berada di masyarakat. Berkomunikasi
layaknya teman tanpa ada Batasan tetapi melakukan pekerjaan dengan baik.
Istilah zaman sekarang “tidak baper” “no drama” itu yang dilekatkan di Ajar
Ngopi agar karyawan satu dengan karyawan lainnya bisa akrab.
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan di Ajar Ngopi, Jl. Dr. Sutomo No. 21A,
Penumping, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57141.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Teknik purposive sampling.
Dengan Teknik ini, peneliti dapat memberikan penilaian terhadap siapa yang akan
diwawancara dalam penelitian ini. Purposive sampling adalah teknik sampel
dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016:85). Alasan
menggunakan teknik ini karena sesuai untuk digunakan dalam penelitian yang
tidak melakukan generalisasi (Sugiyono, 2016:85).
1. Data primer
Sumber data didapatkan melalui wawancara dengan subjek penelitian dan
observasu atau pengamatan yang dilakukan peneliti secara langsung ke
tempat lokasi. Data primer yang digunakan peneliti sebagai berikut:
a. Wawancara mendalam
b. Observasi
2. Data sekunder
Data yang diperoleh dari dokumen grafis, foto, rekaman video, dan film,
rekaman suara dan benda-benda lain yang dapat melengkapi data primer.
Data sekunder yang digunakan sebagai berikut:
a. Dokumentasi
Tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini ialah sebagai
berikut:
1. Menjelaskan bentuk-bentuk komunikasi gender
2. Menguji ketidakadilan gender yang terjadi di dunia kerja berpengaruh
terhadap pekerjaan atau tidak.
Dengan perbedaan gender yang berada di Ajar Ngopi dan sesuai dengan
standpoint theory, maka komunikasi gender yang terjadi di Ajar Ngopi bisa
dikatakan bahwa ada perbedaan cara pandang dan mempengaruhi komunikasi
yang terjadi. Sebagai contohnya, karyawan perempuan yang cenderung
menggunakan perasaan maka mereka berkomunikasi dengan karyawan
perempuan lebih berhati-hati agar tidak sakit hati sedangkan dengan karyawan
laki-laki yang bisa dibilang maskulin, mereka berbicara apa adanya dengan nada
yang bisa dibilang mungkin membentak atau kasar. Dengan perbedaan gender dan
cara mereka melakukan komunikasi tidak mempengaruhi kinerja mereka. Mereka
masih bisa berkomunikasi dengan baik bahkan diluar pekerjaan sekalipun.
SIMPULAN
Hubeis AVS. 2010. Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa. Bogor (ID):
IPB Press
Wood JT. 2001. Gendered Lives: Communication, Gender, and Culture. United