Anda di halaman 1dari 23

Volumetri

Pendahuluan
Macam Analisis Volumetri
1. Gasometri
volumetri gas dan yang diukur (kuantitatif) adalah volume gas yang
direaksikan atau hasil reaksinya
2. Titrimetri atau Titrasi
pengukuran volume dalam larutan yang diperlukan untuk bereaksi
sempurna dengan sevolume atau sejumlah berat zat yang akan
ditentukan
Pendahuluan
• Dalam setiap metode titrimetri selalu terjadi reaksi kimia antara
komponen analit dengan zat pendeteksi yang disebut titran.

• Reaksi dasar antara komponen analit dengan titran dinyatakan


dengan persamaan umum berikut ini:

Analit + Titran --> Hasil reaksi


Pendahuluan
HCl + NaOH --> H2O + NaCl
Fe2+ + Cr2(O7)2- --> Fe3+ + Cr3+ + H2O
Kenaikan titran ditambahkan ke analit sampai reaksinya selesai
Dari jumlah titran yang dibutuhkan, jumlah analit yang ada dapat dihitung.
Jenis titrasi pada umumnya :
• titrasi asam basa
• titrasi reduksi - oksidasi
• pembentukan kompleks
• titrasi presipitasi/ pengendapan
Klasifikasi metode volumetri
 Titrasi asam-basa/ netralisasi
HA + BOH  HB + H2O
 Titrasi pengendapan
Ag+ + Cl-  AgCl(s)
 Titrasi redoks (oksidasi-reduksi)
Fe2+ + Ce4+  Fe3+ + Ce3+
 Titrasi kompleksometri
Ag+ + 2CN-  Ag(CN)2-
NETRALISASI
• Asidimetri
• Alkalimetri
Asidimetri
Larutan standar : asam kuat
• Contoh : HCl
Larutan analit : basa, atau garam yang bersifat basa

Pembuatan Larutan Standar:


1. Pengenceran:

V1  M 1  V2  M 2
V1: banyaknya volume larutan yang akan diencerkan
M1: Molaritas larutan yang akan diencerkan
V2: banyaknya volume larutan yang akan diencerkan
M2: Molaritas larutan yang akan diencerkan
2. Pengenceran larutan yang tidak diketahui
molaritasnya:
V  M  MA
a
10  K  L
V: banyaknya volume larutan hasil pengenceran
M: molaritas larutan hasil pengenceran
L: massa jenis larutan yang akan diencerkan
K: kadar (%b/b) larutan yang akan diencerkan
a: banyaknya volume larutan yang akan diencerkan

Pembuatan larutan standar :


1. Suatu larutan KMnO4 0,02 M disiapkan dengan melarutkan sejumlah
garam yang telah ditimbang dalam labu volumetri 1 L. Alikuot 25 mL
dari larutan ini diletakkan dalam labu volumetri 500 mL dan labu ini
diisi akuades hingga tanda batas. Hitunglah molaritas larutan dalam
labu 500 mL tersebut.
2. Bagaimana cara membuat 500 ml larutan HCl 0,15 M dari larutan HCl
pekat yang mempunyai massa jenis 1,801 g/ml dan kadar 39%(b/b)
• Standarisasi: Larutan yang distandarkan oleh larutan standar primer
melalui suatu titrasi. Larutan tersebut dinamakan larutan standar sekunder
• Contoh : pembuatan larutan HCl sebagai standar skunder, menggunakan:
• Larutan standar primer : basa ( Na2C2O4, Na2B2O7)
• Indikator : fenolftalin

Jika 25 ml lar standar HCl yang telah dibuat sebelumnya, dapat dititrasi
dengan 18,5 ml larutan natrium oksalat 0,1 M, maka berapa M
sesungguhnya konsentrasi HCl ?
Alkalimetri
• Larutan standar : basa kuat  NaOH, Na2B2O7 (boraks)
• Lar. NaOH : standar skunder
• Lar. Na2B2O7 (boraks) : standar primer
• Larutan analit : asam
• H2SO4
• CH3COOH
• HCl
• H2CO3
Penentuan akhir titrasi
• Akhir titrasi = Titik ekivalen
• Dengan adanya indikator  perubahan warna atau timbulnya
endapan
• Cara kerja indikator titrasi asam-basa : berubah warna pada
perubahan pH, karena mengalami ionisasi atau perubahan struktur
Jenis indikator titrasi asam-basa dan perubahan warna :

Nama Warna (asam) Warna (basa)

Phenolphtalin Tidak berwarna merah


(PP)
Metil Orange Merah Orange
(mo)
Metil merah Merah Kuning
Cara mengurangi kesalahan titrasi
• Persamaan reaksi kimia sudah jelas
• Reaksi berlangsung cepat, sehingga perlu ditambahkan katalisator
• Pada saat tercapainya titik ekivalen, terdapat perubahan yang dapat
teramati (sifat fisik maupun sifat kimianya)
• Indikator yang digunakan harus dapat memberikan perubahan yang
jelas pada akhir reaksi.
Kurva Titrasi

NaOH (aq) + HCl (aq)  NaCl (aq) +H2O (l)


Aplikasi alkalimetri
• Penentuan kadar asam asetat dalam cuka
• Penentuan angka penyabunan minyak
• Penentuan kadar asam total dalam air
Aplikasi titrasi Asidimetri
• Penentuan basa kuat (NaOH) maupun basa lemah
(NH4OH)
• Penentuan garam Na2CO3
• Penentuan campuran garam NaOH - Na2CO3
• Penentuan campuran garam Na2CO3 dan
NaHCO3
Contoh-contoh
• Penentuan angka penyabunan lemak --> banyaknya KOH yang
diperlukan untuk menyabunkan 1 gram minyak.
Jika 10 gram margarine dimasukkan ke dalam 100 ml larutan KOH
0,501 M, maka larutan tersebut dapat dititrasi dengan 12 ml HCl
0,210 M. Tentukan angka penyabunan dari margarine tersebut
• Sebanyak 0,192 gram KOH dicampur dengan 0,6 gram minyak goreng
dan dilarutkan dalam air. Jika larutan tersebut dapat dititrasi dengan 6
ml HCl 0,5 M maka tentukan angka penyabunan minyak goreng
Titrasi

Menambahkan spesifik secara akurat


volume larutan sampel ke
labu berbentuk kerucut menggunakan
pipet

Known: volume/mass of sample


Unknown: concentration of
analyte in sample
Titran (dalam buret) ditambahkan kedalam larutan analit hingga tercapai
titik ekivalen.
Perlahan tambahkan standar
solusi dari buret ke larutan
sampel

Known: concentration of
the titrant
Tambahkan titran hingga cukup
ditambahkan untuk bereaksi
dengan semua
analit
The end point is signaled by
some physical change or
detected by an instrument
(titik ekuivalen)

Note the volume of titrant


used
Known: volume of the titrant
FINDING END POINTS WITH A pH
ELECTRODE
• Setelah setiap penambahan kecil titran, pH dicatat dan kurva titrasi
diplot
• 2 ways of determining end points from this:
• using derivatives
• using a Gran plot

Anda mungkin juga menyukai