Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS KIMIA

KUANTITATIF
KIMIA ANALITIK

ANALISIS KUANTITATIF

Penentuan kadar, konsentrasi, atau kandungan


suatu zat kimia (analit) dalam sampel
Sampel : gas, cair, padat
Gas : udara, asap
Cair : air sungai, limbah cair, dsb
Padat : tanah, tanaman, sayuran, binatang,
buah dsb.

Jenis

analit :

Gas (SO2, NO2, H2S, NH3, VOC)

Asam (HNO3, CH3COOH); Basa (NaOH,


NaHCO3)

Garam (NaCl, NaCN)


Oksidator-reduktor (FeCl3, CrO3)

Metode Analisis Kuantitatif


Volumetri
Gravimetri

Metode Volumetri
Metode

analisis yang didasarkan pada


pengukuran volume larutan standar yang
diperlukan saat tepat bereaksi dengan suatu
analit
Larutan standar : larutan yang telah diketahui
konsentrasinya secara tepat

Primer : kemurnian dan kestabilan tinggi


Sekunder : rendah harus distandarisasi

Tepat

bereaksi : ditandai oleh timbulnya,


perubahan, atau hilangnya warna, atau
pembentukan endapan, yang dibantu oleh
zat indikator
Cara penentuan volume atau mereaksikan
larutan standar dengan analit : titrasi
menggunakan alat yang disebut buret

Alat titrasi : Buret

Klasifikasi Metode Volumetri


Titrasi

asam-basa/ netralisasi
HA + BOH HB + H2O

Titrasi

pengendapan
Ag+ + Cl- AgCl(s)

Titrasi

redoks (oksidasi-reduksi)
Fe2+ + Ce4+ Fe3+ + Ce3+
Titrasi kompleksometri
Ag+ + 2CN- Ag(CN)2-

NETRALISASI
Asidimetri
Alkalimetri

Asidimetri

Larutan standar : asam kuat

Contoh : HCl

Larutan analit : basa, atau garam yang bersifat


basa

Pembuatan Larutan Standar:


1. Pengenceran:

V1 M 1 V2 M 2

V1: banyaknya volume larutan yang akan diencerkan


M1: Molaritas larutan yang akan diencerkan
V2: banyaknya volume larutan yang akan diencerkan
M2: Molaritas larutan yang akan diencerkan

2. Pengenceran larutan yang tidak diketahui


molaritasnya:

V M MA
a
10 K L

V: banyaknya volume larutan hasil pengenceran


M: molaritas larutan hasil pengenceran
L: massa jenis larutan yang akan diencerkan
K: kadar (%b/b) larutan yang akan diencerkan
a: banyaknya volume larutan yang akan diencerkan

Pembuatan larutan standar :


1. Bagaimana membuat 250 mL larutan standar 0,1 M HCl dari larutan
HCl 5 M yang telah tersedia
2. Bagaimana cara membuat 500 ml larutan HCl 0,15 M dari larutan HCl
pekat yang mempunyai massa jenis 1,801 g/ml dan kadar 39,0%(b/b)

Standarisasi: Larutan yang distandarkan oleh


larutan standar primer melalui suatu titrasi. Larutan
tersebut dinamakan larutan standar sekunder
Contoh : pembuatan larutan HCl sebagai standar
skunder, menggunakan:

Larutan standar primer : basa ( Na2C2O4, Na2B2O7)


Indikator : fenolftalin

Jika 25 ml lar standar HCl yang telah dibuat


sebelumnya, dapat dititrasi dengan 18,5 ml larutan
natrium oksalat 0,1 M, maka berapa M
sesungguhnya konsentrasi HCl ?

Alkalimetri
Larutan

standar : basa kuat NaOH,


Na2B2O7 (boraks)

Lar. NaOH : standar skunder


Lar. Na2B2O7 (boraks) : standar primer

Larutan

analit : asam

H2SO4
CH3COOH
HCl
H2CO3

Penentuan akhir titrasi


Akhir

titrasi = Titik ekivalen


Dengan adanya indikator perubahan
warna atau timbulnya endapan
Cara kerja indikator titrasi asam-basa :
berubah warna pada perubahan pH, karena
mengalami ionisasi atau perubahan struktur

Jenis indikator titrasi asam-basa dan


perubahan warna :
Nama

Warna (asam)

Warna (basa)

Phenolphtalin
(PP)

Tidak berwarna

merah

Metil Orange
(mo)

Merah

Orange

Metil merah

Merah

Kuning

Cara mengurangi kesalahan


titrasi
Persamaan

reaksi kimia sudah jelas


Pada saat tercapainya titik ekivalen, terdapat
perubahan yang dapat teramati (sifat fisik
maupun sifat kimianya)
Indikator yang digunakan harus dapat
memberikan perubahan yang jelas pada
akhir reaksi.

Kurva Titrasi
NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) +H2O (l)

Aplikasi alkalimetri
Penentuan

kadar asam asetat dalam cuka


Penentuan angka penyabunan minyak
Penentuan kadar asam total dalam air

Aplikasi titrasi Asidimetri


Penentuan

basa kuat (NaOH) maupun basa


lemah (NH4OH)

Penentuan

garam Na2CO3

Penentuan

campuran garam NaOH - Na2CO3

Penentuan

campuran garam Na2CO3 dan

NaHCO3

Contoh-contoh
Penentuan

angka penyabunan lemak =


banyaknya KOH yang diperlukan untuk
menyabunkan 1 gram minyak.
Jika 10 gram margarine dimasukkan ke
dalam 100 ml larutan KOH 0,501 M, maka
larutan tersebut dapat dititrasi dengan 12 ml
HCl 0,210 M. Tentukan angka penyabunan
dari margarine tersebut

Sebanyak

0,192 gram KOH dicampur


dengan 0,6 gram minyak goreng dan
dilarutkan dalam air. Jika larutan tersebut
dapat dititrasi dengan 6 ml HCl 0,5 M maka
tentukan angka penyabunan minyak goreng

Anda mungkin juga menyukai