Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
KKkalangan.Makalah Ini disusun dengan berbagai sumber yaitu media cetak, media elektronik
dan berbagi media pendukung lainnya. Makalah ini dibuat dengan berbagai tujuan yaitu sebagai
tugas kuliah KEMUHAMMADIYAHAN 2. Penyusunan makalah ini berusaha merangkum
semua yang berhubungan dan memberikan gambaran bahan kuliah dengan harapan agar semua
mahasiswa lebih dapat memahami. Penyusun mohon maaf kepada semua pihak yang karanganya
kami salin, teriring rasa tanggung jawab akan maksud untuk mengutip media yang ada.

Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan semoga makalah ini
berguna bagi semuanya. Serta kami sebagai tim penyusun  mohon maaf apabila terdapat kata,
atau hal yang kurang tepat bahkan salah. Dan akhirnya kami mohon sumbangan pemikiran dari
pembaca semua demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

                                             Metro,mei  2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Islam menaruh perhatian yang besar terhadap dunia kesehatan. Kesehatan merupakan modal
utama untuk bekerja, beribadah dan melaksanakan aktivitas lainnya. Ajaran Islam yang selalu
menekankan agar setiap orang memakan makanan yang baik dan halal menunjukkan apresiasi
Islam terhadap kesehatan, sebab makanan merupakan salah satu penentu sehat tidaknya
seseorang. Sebagaimana Firman Allah yang terdapat dalam Q.S. Al Baqarah : 168 yang
artinya “wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
di bumi. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa yang baik-baik yang Kami
rezekikan kepadamu.” (Q.S.Al-Baqarah: 168)

Anjuran Islam untuk bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk mewujudkan kesehatan
masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan kebersihan di pandang sebagai bagian dari
iman. Itu sebabnya ajaran Islam sangat melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan,
seperti buang kotoran dan sampah sembarangan, membuang sampah dan limbah di sungai atau
sumur yang airnya tidak mengalir dan sejenisnya, dan Islam sangat menekankan Kesucian atau
Al-thaharah, yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan batin. Dengan hidup bersih, maka
kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain bersumber dari perut sendiri, penyakit sering kali
berasal dari lingkungan yang kotor.

1.2  Tujuan Masalah

A.    Apa yang dimaksud muhammadiyah dalam bidang kesehatan

B.    Sistem pelayanan kesehatan dalam muhammadiyah

C.   Majelis dan Kesehatan lingkungan hidup


1.3  Rumusan Masalah

A.    Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Muhammadiyah dalam bidang kesehatan

B.    Dapat mengetahui system pelayanan kesehatan dalam muhammadiyah.

C.   Untuk lebih mengetahui usaha yang telah dilakukan majelis kesehatan lingkungan.
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Muhammadiyah dalam Bidang Kesehatan

            Dengan misi sebagai penggerak terwujudnya, masyarakat dan lingkungan hidup yang
sehat, Aisiyah mengembangkan pusat kegiatan pelayanan dan peningkatan mutu kesehatan
masyarakat serta pelestarian lingkungan hidup melalui pendidikan. Saat ini Aisiyah telah
mengelola dan mengembangkan 10 RSKIA (Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak). 29 klinik
bersalin,232 BKIA/posiyandu dan 35 Balai Pengobatan yang tersebar di seluruh Indonesia.

 Beberapa program kesehatan yang di kembangkan antara lain: peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan yang terjangkau di rumah sakit,Rumah Bersalin,

Balai pengobatan,Balai kesehatan ibu dan anak yang di kelola oleh Aisyah serta menjadikan
unit-unit kegiatan tersebut sebagai agent of development yang tidak hanya sebagai tempaat
mengbati orang sakit, tetapi mampu berperan secara optimal dalam mengobati lingkungan
masyarakat.Aisiyah melalui Majelis Kesehatan dan Lingkungan Hidup juga melakukan
kampanye peningkatan kesadaran masyarakat dan penanggulangan penyakit berbahaya dan
menular,penanggulangan HIV/AIDS dan NAPZA bahaya merokok dan minuman keras,dengan
menggunakan berbagai pendekatan dan bekerja sama dengan berbagai pihak, meningkatkan
pendidikan, dan perlindungan kesehatan reproduksi perempuan,menyelenggarakan pilot project
system pelayanan terpadu antara lembaga kesehatan,dakwah social dan terapi psikologi islam.

B.    SISTEM PELAYANAN KESEHATAN ISLAMI

Pelayanan kesehatan yang sudah dibangun oleh Muhammadiyah cukup banyak seperti  tersebut
di atas, sehingga sudah selayaknya Muhammadiyah memiliki sistem pelayanan kesehatan
Muhammadiyah. Sistem Pelayanan Kesehatan terdiri dari struktur dan fungsi, untuk struktur
tediri dari unsur pembentuk struktur, sedang fungsi adalah unsur pembentuk fungsi. Berdasarkan
ide dan sejarah berdirinya amal usaha Muhammadiyah didirikan oleh pendiri yang berbeda-beda,
inilah yang harus didefinisikan. Kemudian untuk unsur pembentuk fungsi, bahwa pelayanan
kesehatan adalah pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan siapa yang disebut tenaga
kesehatan, bisa merujuk pada PP no. 32 tahun 1996, disana disebutkan bahwa yang termasuk
tenaga kesehatan adalah dokter, dokter gigi, apoteker dan asisten apoteker, perawat dan bidan,
radiographer, analis laboratorium, ahli perekam medis, fisioterapis, ahli gizi, dll. Logikanya
menjadi pasien adalah menjadi perhatian utama dari para tenaga kesehatan sesuai kewenangan
yang melekat pada diri masing-masing profesi, sehingga semua keputusan yang dibuat oleh para
tenaga kesehatan didasarkan pada yang paling menguntungkan bagi pasien.

Dengan demikian tidak akan terjadi konflik kepentingan antar tenaga kesehatan, dan pasien akan
menikmati pelayanan yang islami sesuai dengan hakekat kemanusiaannya. Rumah sakit adalah
institusi yang padat modal, padat karya, padat biaya, padat teknologi, padat resiko, padat
kompetensi dan padat pahala, oleh karena itu pasti menjadi padat data dan padat informasi.
Pasien yang menjadi pusat objek pelayanan kesehatan merupakan sumber data, sumber
informasi, sumber pengetahuan, sumber penyakit, sumber dana, sumber masalah juga sumber
pahala.

Sarana kesehatan semacam obat merupakan sumber data yang sangat banyak lantaran macam
obat kurang lebih mencapai 15.000 macam, belum lagi atribut obat yang mencapai 22 untuk tiap
macam obat menjadikan nyata bahwa obat kaya akan data. Dilihat dari sisi manusia bersumber
daya yang ada di rumah sakit, misal untuk rumah sakit yang efisien dimana perbandingan antara
jumlah beds dan karyawan mempunyai ratio 1 : < 2, data karyawan dan informasi apa yang harus
disajikan setiap saat diperlukan sistem yg baik untuk pengolahan data tersebut yang
menghasilkan informasi yang real time dan itu hanya dapat ditolong dengan bantuan computer

Oleh karena itu pengelolaan sumber daya data yang ada di rumah sakit perlu secara efektif dan
efisien karena jangan menyebut dirinya memberikan layanan yang berkualitas sebelum dapat
membuktikan dengan angka-angka indikator-indikator layanan yang sudah ditentukan dengan
informasi yang berkualitas. Kesimpulan perlu dibuat suatu system informasi manajemen maupun
klinis untuk mendukung pertanggung jawaban direktur dengan.
1. PELAYANAN KESEHATAN MUHAMMADIYAH MASA DEPAN

Mengingat amal usaha Muhammadiyah yang sudah terbangun demikian banyak, yang ternyata
berbeda satu dengan yang lain bergantung kepada siapa mendirikan, di daerah mana didirikan,
budaya apa yang dominan, kekuatan mana yang sangat berpengaruh, bagaimana system
regenerasinya, siapa pemimpinnya, dan masih banyak lagi variabel yang mempengaruhinya.
Untuk itu usulan pemikiran ke depan model pelayanan kesehatan Muhammadiyah seperti criteria
di bawah ini yang memungkinkan pelayanan kesehatan itu akan hidup layak dan berkembang di
masa mendatang. Kriteria pelayanan kesehatan Muhammadiyah masa depan adalah sebagai
berikut:

1.      Muhammadiyah sebagai pemilik mempunyai sistem kesehatan nasional Muhammadiyah


yang dirancang dengan baik dan dapat berjalan sejak dari pusat sampai ke daerah

2.      Statuta yang dibuat sebagai produk hokum, untuk masing-masing daerah agar dapat
dimodifikasi sesuai daerah masing-masing tetapi tetap dalam koridor yang ditentukan

3.      Pemimpin yang visioner dan memimpin dengan hati

4.      Ada kesamaan visi antara pemilik, direktur dan komite klinik

5.      Ada manajemen dasar ala Muhammadiyah untuk pelayanan kesehatan yang ada sesuai tipe
pelayanan kesehatannya6. Manusia bersumber daya yang ada di rumah sakit dikendalikan
perilakunya dengan Sistem Informasi Manajemen dan Klinis,

6.      Kemandirian dalam hal pelayanan artinya mempunyai manusia bersumber daya sendiri,
termasuk dokter spesialis

7.      Jaringan sejak dari pusat sampai ke daerah dengan SIM yang terintegrasi, MKKM pusat
mampu memonitor dan mengevaluasi langsung.

            2.  HASIL YANG TELAH DI CAPAI MUHAMMADIYAH DALAM BIDANG


KESEHATAN

      Dalam amal usaha bidang kesehatan, Muhammadiyah telah dan terus mengembangkan
layanan kesehatan masyarakat, sebagai bentuk kepedulian. Balai-balai pengobatan seperti rumah
sakit PKU (Pembina Kesejahteraan Umat) Muhammadiyah, yang pada masa berdirinya
Muhammadiyah bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemat), kini mulai meningkat baik
kuantitas maupun kualitasnya. Berdasarkan buku Profil dan Direktori Amal Usaha
Muhammadiyah & ‘Aisyiyah Bidang Kesehatan pada tahun 1997, sebagai berikut:

1.    Rumah sakit berjumlah 34

2.    Rumah bersalin berjumllah 85

3.    Balai Kesehatan Ibu dan Anak berjumlah 50

4.    Balai Kesehatan Masyarakat berjumlah 11

5.    Balai Pengobatan berjumlah 84

6.    Apotek dan KB berjumlah 4

Pada tahun 2009 diperkiran jumlah fisik balai pengobatan Muhammaiyah lebih banyak lagi
seiring dengan makin berkembangnya usaha-usaha yang diselenggarakan oleh persyarikatan
Muhammadiyah. Adapun Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial,
telah mendirikan lembaga amal usaha bidang. Dalam hal ini Muhammdiyah terinspirasi dan
berpijak pada QS Al-Ma'un, Muhammadiyah sebagai lembaga pelayanan di masyarakat,
memiliki perangkat dan sistem serta mekanisme pelayanan yang diharapkan akan lebih
menjamin efektifitas pelayanan.

a.    MAJELIS KESEHATAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Sebagai organisasi social, masalah kesehatan dan lingkungan hidup  telah menepati mkasalah
yang sangat serius  dalam gerakan Aisyayah, Dengan misi sebagai penggerak terwujudnya 
masyarakat dan lingkungan hidup yang sehat, Aisyayah kemudian mengembangkan pusat
kegiatan pelayan dan peningkatan mutu kesehatan masyarakat serta pelestarian lingkungan
hidup.Program-program yang dikembangkan antara lain:

·         Peningkatan  kualitas pelayanan kesehatan  yang terjangkau di seluruh Rumah Sakit


Bersalin,Balai Pengobatan, Balai kesehatan ibu dan anak yang di kelola oleh Aisyah serta
menjadikan unit-unit kegiatan tersebut sebagai agent of development yang tidak hanya sebagai
tempaat mengbati orang sakit, tetapi mampu berperan secara optimal dalam mengobati
lingkungan masyarakat.

·         Melakukan kampanyae meningkatkan kesadaran masyarakat dan penggulangan penyakit


yang berbahaya dan menular

·         Meningkatkan pendidikan perlindungan masyarak

·         Menyelenggarakan pilot project system pelayanan terpadu antara lembaga


kesehatan,dakwah social, dan psikologi Islami

·         Melakukan  kampanye sudut lingkungan dan pentingnya pelestarian  lingkungan hidup


bagi bagi  kehidupan manusia melalui pendidikan, Saat ini Aisyayah mengelola dan
mengembangkan sekurang-kurangnya 10 RSKIA ( Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak), 29
Klinik Bersalin 232,BKIA/posyandu, dan 32 balai pengobatan yang tersebar di Seluruh
Indonesia.
BAB III

KESIMPULAN

A.   Kesimpulan

 Muhammadiyah Dengan misi sebagai penggerak terwujudnya, masyarakat dan lingkungan


hidup yang sehat, Aisiyah mengembangkan pusat kegiatan pelayanan dan peningkatan mutu
kesehatan masyarakat serta pelestarian lingkungan hidup melalui pendidikan. Saat ini Aisiyah
telah mengelola dan mengembangkan 10 RSKIA (Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak). 29 klinik
bersalin,232 BKIA/posiyandu dan 35 Balai Pengobatan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial, telah mendirikan lembaga
amal usaha bidang. Dalam hal ini Muhammdiyah terinspirasi dan berpijak pada QS Al-Ma'un,
Muhammadiyah sebagai lembaga pelayanan di masyarakat, memiliki perangkat dan sistem serta
mekanisme pelayanan yang diharapkan akan lebih menjamin efektifitas pelayananya.
DAFTAR PUSTAKA

 Anonym, 1997, Profil & Direktori Amal Usaha Muhammadiyah & ‘Aisyiyah
Bidang Kesehatan, Jakarta, Pusat Data Minaco Adv.

Mufid, Ahmad Syafi’i. dkk. 2000. Pendidikan Agama Islam Edisi 2.Jakarta:
Yudhistira http.www//cara_sehat_islami.com  Download tgl 30 Nov 2011, jam 14.00 Wita Al-
jauiziyah, Ibn Al-qayim.1999. Terapi Penyakit Dengan Alqur’an dan As-sunah. Jakarta: Pustaka
Amani http://82junior.blogspot.com/2011/06/hubungan-kesehatan-lingkungan-dengan.html.
Unduh Tgl 25 Nov. 2011 Jam 20.00 Wita

Anonym. 1997. Profil & Direktori Amal Usaha Muhammadiyah & ‘Aisyiyah Bidang

Kesehatan. Jakarta: Pusat Data Minaco Adv.

Markus, Sudibyo. 2008. MUHAMMADIYAH-Dari Gerakan Pembaharuan ke Gerakan Amal


Usaha. Adobe reader.

Anda mungkin juga menyukai