Pengaruh Gadget
Pengaruh Gadget
Abstract
Smartphone dependence triggers the occurrence of nomophobia. A smart
audience will certainly never blame his media device because one of its
functions is to make it easier for people to find information. The use of
smartphones should be done wisely, measured, controlled and directed so as
not to have a negative psychological effect on the user. The participation of
parents, teachers, lecturers, government and communities is needed to
guard smartphone use especially among children, teenagers and students.
Media literacy activities must be promoted in every educational institution
to form a media civilization that is media literate and intelligent media.
Nomophobia is defined as "fear that arises because it cannot be far from
mobile phones". Phobia triggers are caused by the advancement of Gadget
technology and other supporting facilities which are increasingly promising
for users. Various kinds of convenience in question such as mobile phone chat
that allows someone to interact with people anywhere and anytime, social
media, games and so on
Keywords: Nomophobia, Smartphone
tidak menerima panggilan, teks atau email internet. Kekuatan jaringan internet
untuk jangka waktu tertentu. Singkatnya, mampu mengubah dunia namun khalayak
Nomophobia adalah ketakutan psikologis yang aktif, kritis dan cerdas akan
ketika kehilangan kontak telepon selular. menggunakannya secara bijaksana
Mengamati fenomena Nomophobia sehingga teknologi baru apapun tidak akan
yang kini menjadi trend di masyarakat mengubah audiensi menjadi pecandu
karena penggunaan media (smartphone) teknologi.
tidak akan pernah melepaskan diri dari
konteks masyarakat dan khalayak atau Penutup
audiensi. Masyarakat tradisional Mobile phone saat ini sudah menjadi
(traditional society) kini berkembang gaya hidup dan kebutuhan pokok yang
menjadi masyarat digital (digital society). harus dipenuhi oleh manusia, khususnya
Masyarakat yang dulunya hanya menerima remaja. Remaja masa kini bisa hidup tanpa
pesan media kini telah bergeser menjadi makan dalam sehari, namun akan sulit jika
pelaku atau turut memproduksi pesan dalam satu hari jauh dari mobile phone-nya.
dalam media. Realitas perubahan Banyaknya manfaat yang dihasilkan dari
masyarakat yang terjadi tidak bisa penggunaan mobile phone tentu juga
dipisahkan dari tahapan atau fase-fase seharusnya diseimbangkan dengan
perkembangan komunikasi. Menurut kemampuan diri dalam memanajemen
Everett M. Rogers, fase-fase perkembangan penggunaan mobile phone. Remaja yang
komunikasi melalui media tulisan (the notabene berada pada masa perkembangan
writing era), masa media komunikasi tentu akan sangat terbuka dengan berbagai
tercetak (the printing era), era komunikasi macam perkembangan teknologi pada masa
yang sudah memanfaatkan teknologi ini. Namun, ketidakmampuan remaja
komunikasi walau masih sederhana mengontrol diri dalam menggunakan
(telecommunication era), dan masa di mana mobile phone diprediksi dapat
media menjadi lebih interaktif dari menimbulkan dampak negatif, salah
sebelumnya (interactive communication satunya yaitu nomophobia yang merupakan
era). Senada dengan pemikiran Rogers, ketergantungan mobile phone sehingga
McLuhan juga pernah membagi periodisasi muncul perasaan gelisah, khawatir, dan
perkembangan komunikasi menjadi empat takut ketika jauh dari ponsel. Remaja
bagian yaitu Tribal Age, Literate Age, Print nomophobia cenderung akan lebih intensif
Age dan Electronic Age. menggunakan mobile phone dengan kurang
Dewasa ini perkembangan memperdulikan dunia nyata disekitarnya.
komunikasi yang telah berada pada masa Penderita nomophobia dapat menghabiskan
interactive communication era dan banyak waktu untuk sekedar mengecek
electronic age yang disebabkan revolusi mobile phone-nya saja, meskipun tanpa ada
teknologi komunikasi membentuk aplikasi yang operasikan. Dampak dari
dinamika perubahan media, sistem nomophobia akan banyak dirasakan oleh
masyarakat dan karakter khalayak. diri remaja sendiri (misal, merusak diri dan
Kehadiran smartphone dan fenomena menimbulkan agresi, dan merusak
Nomophobia telah menunjukkan bahwa komunikasi secara langsung) dan banyak
sistem media, sistem masyarakat dan orang (misal, munculnya rasa tidak nyaman
karakter khalayak saling tergantung dan oleh orang yang berada didekat penderita
saling mempengaruhi. Nomophobia adalah nomophobia).
penyakit di zaman modern yang tercipta
dari efek lahirnya produk teknologi baru
yang terkonvergensi dengan jaringan
Really Need To Worry About?. Reviews of Progress Vol -1 , ISSUE –1, 1-5 Bohag, F.K. (2015,
Desember 5). Terungkap, 5 Golongan Pengguna Smartphone Indonesia. Kompas.com.
Diunduh dari
http://tekno.kompas.com/read/2015/12/05/10180097/Terungkap.5.Golongan.Pe
ngguna.Smartphone.Indonesia
Choliz. (2012). Mobile-phone addiction in adolescence: The Test of Mobile Phone Dependence
(TMD). Progress in Health Sciences Vol. 2(1) Emelin, V., Alexander, T & Rasskazova,
E. (2013). Excessive Use of Internet, Mobile Phones and Computers; the Role of
Technology- related Changes in Needs and Psychological Boundaries. Procedia-
Social and Behavioral Sciences 86. 530-535
Kartika, U. (2014, Mei 12). 10 Alasan Anak Perlu Lepas dari Gadget. Kompas.com. Diunduh
dari
http://health.kompas.com/read/2014/05/12/1640161/10.Alasan.Anak.Perlu.Lepa
s.dari.Gadget
Ngafifi, Muhammad. (2014). Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam
Perspektif Sosial Budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 2, Nomor : 33-47
Wardhana, H. (2015, Juni 24), Beragam Alasan Menggunakan Ponsel Dari Keamanan
Hingga Pencitraan, Kompasiana, Diunduh dari
http://www.kompasiana.com/wardhanahendra/beragam-alasanmenggunakan-
ponsel-dari-keamanan-hinggapencitraan_552853b5f17e61913a8b45f9