Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah sebuah negara yang terbentang luas dari sabang sampai
merauke dimana didalamnya terdiri dari beribu- ribu macam pulau, suku,
budaya, etnis, dan bahasa. Kini telah ada 360 etnis, 450 bahasa daerah, 6 agama
besar, 300 agama lokal, dan ratusan aliran/ kepercayaan yang tersebar ± di
13.000 pulau. Bisa dibayangkan betapa beragammnya bangsa kita. Begitu
indahnya keanekaragaman yang kita miliki.Namun apalah arti semua itu jika kita
saling terpecah belah satu sama lain. Maka dari itu, kita perlu mengikat tali
persaudaraan dengan rasa nasionalisme yang tinggi, guna menciptakan rasa
perdamaian diantara kita. Biarpun berbeda- beda tetapi tetap satu jua atau yang
sering kita sebut Bhineka Tunggal Ika. Untuk menciptakan rasa nasionalisme
yang tinggi diantara kita, maka bangsa ini butuh landasan yang bisa
mewujudkan cita-cita itu. Kemudian pada tanggal 29 Mei 1945 pada sidang
BPUPKI tercetuskan lima dasar negara oleh Muh.Yamin hingga Bung Karno
mengemukakan nama Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, pada tangga l 1
juni 1945 dan sampai sekarang diperingati sebagai hari Lahirnya Pancasila.
Dengan adanya Pancasila sebagai dasar negara maka diharapkan Pancasila bisa
menjadi perekat yang kuat untuk dijadikan sebagai landasan nasional.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah lahirnya Pancasila?
2. Bagaimana cara mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari –
hari ?
3. Apa pengaruh globalisasi terhadap Nasionalisme?
4. Apa pengertian dari nasionalisme?
5. Makna apa yang terkandung dalam Pancasila sebagai landasan
nasionalisme?

1
6. Bagaimana prinsip nasionalisme Pancasila?
7. Bagaimana munculnya nasionalisme di Indonesia?
8. Mengapa harus ada landasan nasionalime?
9. Bagaimana peranan generasi muda dalam membina persatuan dan kesatuan
bangsa?
10. Bagaimana sila sila Pancasila saling mengkualifikasi ?
11. Apa bentuk – bentuk nasionalisme ?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui makna dari Pancasila sebagai landasan nasionalisme
2. Mengetahui tentang peraanan generasi muda dimasa sekarang
3. Menambah wawasan lebih tentang pancasila sebagai landasan nasionalisme

2
BAB II
ISI

2.1 Sejarah Lahirnya Pancasila


Istilah “Pancasila” pertama kali dapat ditemukan dalam buku “Sutasoma”
karya empu tantular yang ditulis pada jaman Majapahit (abad 14). Dalam buku
itu istilah Pancasila diartikan sebagai perintah kesusilaan yang jumlahnya lima
(Pancasila Karma) dan berisi lima larangan untuk:(1)
(1) Melakukan kekerasan
(2) Mencuri
(3) Berjiwa dengki
(4) Berbohong
(5) Mabuk akibat minuman keras
Selanjutka istilah “sila” dapat diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi
perilaku seseorang atau bangsa, kelakuan atau perbuatan yang menurut adab
(sopan santun) ; dasar adab ; akhlah ; dan moral.
Pancasila sebagai dasar negara pertama kali diusulkan oleh Ir. Soekarno pada
tanggal 1 juni 1945 dihadapan sidang Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Mrnurut beliau istilah pancasila tersebut
diperoleh dari para sahabanya yang merupakan ahli bahasa. Rumusan pancasila
yang dikemukakan tersebut terdiri atas: (1)
(1) Kebangsaan Indonesia
(2) Internasional atau Kemanusiaan
(3) Mufakat atau Demokrasi
(4) Kesejahteraan sosial
(5) Dan ketuhanan yang berkemanusiaan
Pada tanggal 22 juni 1945 tokoh tokoh BPUPKI yang diberi nama panitia
sembilan mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta asal usul
mengenai dasar negara yang telah dikemukakan dalam sidang BPUPKI. Dalam
pembahasan tersebut disusunlah sebuah piagam yang diberi nama piagam

3
jakarta, yang didalamnya terdapat rumusan dan sistematika Pancasila sebagai
berikut:
(1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk
pemeluknya
(2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
(3) Persatian Indonesia
(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
(5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2.2 Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat


Memahami implementasi Pancasila dalam kehidupan masyarakat sangat
penring dilakukan agar setiap warga negara dalam berpikir dan bertindak
berdasarkan etika yang bersumber dari Pancasila. Pancasila bagi bangsa
Indonesia merupakan pandangan hidup dan dasar negara. Pancasila sebagai
pandangan hidup mempunyai arti setiap warga negara dalam kehidupan sehari
hari menggunakan Pancasila sebagai petunjuk hidup dalam rangka mencapai
daya saing bangsa, kesejahteraan dan keadilan, baik lahir maupun batin.
Pemahaman implementasi Pancasila diharapkan akan adanya tata kehidupan
yang serasi dan harmonis dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.(2)

 Implementasi sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa


Ketuhanan Yang Maha Esa, sila ini menghendaki setiap warga negara
untuk menjungjung tinggi agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa terdapat beberapa pedoman yang dapat dilakukan oleh warga
negara yaitu :
a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing masing menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.
Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan Agama dan kepercayaan masing
masing. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama

4
dan penganut kepercayaan yang berbeda beda sehingga terbina
kerukunan hidup.

b. Saling menghormati dan kebebasan menjalakan ibadah sesuai dengan


agama dan kepercayaannya.
Setiap pemeluk agama dan kepercayaan dapat menjalakan ibadah
sesuai dengan agamanya dengan perasaan bebas, aman, dan nyaman.
Penganut agama islam dapat beriabadah di masjid, umat kristen dan
khatolik beribadah di gereja, umat budha di wihara, umat hindu di pura
dan bermacam tempat beribadah lainnya. Setiap warga negara harus
bekerjasama agara setiap pemeluk agama dapat beribadah sesuai
agamanya.

 Implementasi sila kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab


Sila kedua pancasila ini mengandung makna warga negara Indonesia
mengakui adanya manusia yang bermartabat (bermartabat adalah manusia
memiliki, kedudukan dan derajat yang lebih tinggi dan harus dipertahankan
dengan kehidupan yang layak), memperlakuak nsesama manusia secara adil
dan beradab. (5)
a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia
b. Saling mencintai sesama manusia
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa
d. Tidak semena mena terhadap orang lain
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
f. Gemar melakukan kegiatam kemanusiaan seperti donor darah dan
menyantuni anak yatim
g. Berani membela kebenaran dan keadilan
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia karena itu dikembangkan sikap saling menghormati dengan
bangsa lain. (3)

5
 Implementasi sila ketiga : persatuan Indonesia
Sila persatuan Indonesia merujuk pada persatuan yang utuh dan tidak
terpecah belah atau bersatunya bermacam macam perbedaan suku, agama,
dan lain lain yang berada diwilayah Indonesia. Persatuan ini terjadi karena
didorong keinginan untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas
dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat, memajukan kesejahteraan
umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian
abadi. Butir implementasi sila ketiga :
a. Menempatkan persatuan kesatuan kepentingan serta keselamatan bangsa
dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. Butir ini
menghendaki warga negara Indonesia menempatkan kepentingan negara
diatas kepentingan pribadi dan golongan. Oleh sebab itu , perang antar
suku, dan agama tidak perlu terjadi, kita harus saling menghormati dan
bersatu demi Indonesia pemain politik dan ekonomi tidak boleh
mengorbankan kepentingan negara demi kelompoknya sendiri.
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Butir ini
menghendaki setiap warga negara rela memberikan sesuatu sebagai
wujus kesetiaan kepada negara. Pengorbanan kepada negara ini dapat
dilakukan dengan menjadi militer suka rela menjaga keamanan
lingkungan , menegakkan disiplin, dan bagi sebagian besar warga negara
dilakukan dengan bekerja keras dan taat membayar pajak sebagai
kewajiban warga negara.
c. Cinta tanah air dan bangsa. Butir ini menghendaki setiap warga negara
mencintai atau adanya keinginan setiap warga negara memiliki rasa
keindoneisaan. Kecintaan akan Indonedia dapat mengagungkan nama
Indonesia dalam berbagai kegiatan seperti olimpiade olah raga maupun
ilmu pengetahuan, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia,
melestarikan kekayaan alam dan budaya Indonesia.
d. Bangsa sebagai bangsa Indonesia bertanah air Indonesia. Butir ini
menghendaki adanya suatu sikap yang terwujud dan tampak dari setiap
warga negara Indonesia untuk menghargai tanah air Indonesia, mewarisi

6
budaya bangsa, hasil karya, dan hal hal yang menjadi milik bangsa
Indonesia.
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhineka Tunggal Ika. Butir ini menghendaki adanya pergaulan.
Hubungan baik ekonomi, politi, dan budaya antar suku, pulau dan

 Implementasi Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat ini mepmpunyaimakna bahwa kekuasaan ada di tangan rakyat
dan dalam melaksanakan kekuasaannya, rakyat menjalankan sistem
perwakilan (rakyat memilih wakil wakilnya melalui pemilihan umum) dan
keputusan keputusan yang diambil dilakukan dengan jalan musyawarah
yang dikendalikan dengan pikiran yang sehat, jernih, logis, serta penuh
tanggung jawab baik kepada Tuhan maupun rakyat yang diwakilinya. Butir
butir implementasi sila keempat adalah sebagai berikut: (7)
a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Butir ini
menghendaki bahwa masyarakat harus mengawal wakil rakyat yanh
dipilih lewat pemilu, agar setiap keputusan wakil rakyat mengutamakan
kepentingan negara dan masyarakat.
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Butir ini menghendaki
setiap warga negara untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang
lain, menghormati setiap perbedaan, dan dengan akal sehat melakukan
kompromi.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama. Butir ini menghendaki musyawarah yaitu
pembahasan secara bersama sama atas suatu penyelesaian suatu masalah.
Oleh sebab itu, dalam mengambil keputusan mengenai suatu masalah
harus melibatkan pihak pihak lain yang berkepentingan dan memecahkan
secara bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan. Butir ini menghendaki agar pengambilan keputusan secara

7
bersama sama didasarkan semangat kekeluargaan yaitu hubungan
kekerabatan yang sangat erat dan mendasar di masyarakat.
e. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
f. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
g. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat martabat
manusia serta nilai- nilai kebenaran dan keadilan. (4)
 Implementasi Sila kelima: Keadilan sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Sila ini mempunyai makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan
perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, kebudayaan,
dan kebutuhan spiritual rohani sehingga tercipta masyarakat yang adil dan
makmur. Butir- butir Implementasi sila kelima adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan perbuatan- perbuatan yang luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyonyan.
b. Bersikap adil
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak- hak orang lain.
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
f. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
g. Tidak bersikap boros
h. Tidak bergaya hidup mewah.
i. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan orang umum. (8)
j. Suka bekerja keras.
k. Menghargai karya orang lain.
l. Bersama- sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

2.3 Pengaruh Globlalisasi Terhadap Nilai – Nilai Nasionalisme

8

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan
tidak mengenal batas wilayah.

Globalisasi yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh
bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan
menjadi pedoman bersama bagi bangsa bangsa di seluruh dunia. (5)
Menurut pendapat Kresna pengaruh globalisasi terhadap pluralisme
kebudayaan manusia di negara berkembang. Sebagai proses, globalisasi
berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi
ruang dan dimensi waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin
dipersingkat dalam unteraksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi
berlangsung disemua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain lain.

2.4 Makna Nasionalisme

Nasionalisme berasal dari kata ‘nation’ (Inggris) yang berarti bangsa. Makna
Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang
mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut
kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk
membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. (6)
Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan
mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita
terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih
unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat
nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan
sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa
lain.
Ada beberapa tokoh mengemukakan tentang pengertian Nasionalisme.
 Menurut Ernest Renan: Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan
bernegara.

9
 Menurut Otto Bauar: Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau
karakter yang timbul karena perasaan senasib.
 Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari
adanya National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme
adalah formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional
berbangsa dan bernegara sendiri.
 Menurut L. Stoddard: Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang
dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa
kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu
bangsa.
 Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History
and Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu:
(1) Hasrat untuk mencapai kesatuan.
(2) Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.
(3) Hasrat untuk mencapai keaslian.
(4) Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.
Jadi Nasionalisme dapat diartikan: (7)
 Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

2.5 Landasan Nasionalisme


Landasan nasionalisme bangsa Indonesia adalah pancasila. Landasan
nasionalisme sangat diperlukan guna menciptakan rasa nasionalisme yang tinggi
diantara beragamnya suku,budaya, dan bahasa serta keanekaragaman yang
lainnya. Dengan adanya Pancasila maka diharapkan negara ini bisa menjadi
bangsa yang hebat karena dengan berlandasan pancasila sebagai landasan
nasionalisme maka jiwa kita akan mempunyai nafsu untuk saling bersatu
7

10
sehingga tumbuhlah rasa nasionalisme diantara beragamnya suku, budaya, dan
bahasa.

2.6 PRINSIP NASIONALISME PANCASILA


Pada prinsipnya nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia selalu:
a. menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
b. menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;
c. bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri;
d. mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa;
e. menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
f. mengembangkan sikap tenggang rasa;
g. tidak semena-mena terhadap orang lain;
h. gemar melakukan kegiatan kemanusiaan;
i. senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan;
j. berani membela kebenaran dan keadilan;
k. merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat
manusia; dan
l. menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain.

2.7 Munculnya Nasionalisme di Indonesia


Munculnya Nasionalisme diakibatkan oleh hal- hal berikut ini :

11
a. Contoh Indonesia pernah memiliki
kejayaan pada masa Sriwijaya,
Mahapahit. Kejayaan menimbulkan
harga diri sehingga mereka akan
memberontak bila harga diri diganggu.

b Contoh Belanda yang menindas dan


. membelenggu akibatnya timbul
perlawanan.

c. Contoh munculnya golongan


cendekiawan sehingga timbul penggerak
atau pemimpin pergerakan Nasional.

d Kemenangan Jepang atas Rusia 1905


. mengakibatkan semangat bangsa Asia
terutama Indonesia untuk menentang
Imperialisme Barat. Contoh dengan
terbentuknya Budi Utomo (1908).

e. Kekuasaan pribumi pada saat itu


terkungkung oleh pengaruh politik
imperialis dan kolonial yang sangat
kejam sehingga terjadi praktek
penyalahgunaan kekuasaan dan
pelecehan hak asasi. Dalam bidang
ekonomi terjadi eksploitasi ekonomi,

12
dan dalam bidang budaya terjadi
pelecehan sehingga bangsa Indonesia
berusaha memperjuangkan aspirasi
rakyat baik di bidang politik, ekonomi
atau pun budaya.

f. Mayoritas rakyat Indonesia adalah kaum


muslim. Dengan jumlah yang demikian
besar, ternyata Islam merupakan satu
unsur penting untuk menumbuhkan
semangat nasionalisme Indonesia.

G Karena keturunan Cina mendirikan


perguruannya sendiri yakni Tionghoa
Hwee Kwan (1901) sehingga bangsa
bangkit. Para pedagang pribumi
mendirikan SDI (1911) atau Serikat
Dagang Islam.

2.8 Peranan Generasi Muda


Generasi muda pada prinsipnya adalah suatu kelompok manusia Indonesia yang
diharapkan mampu menjadi penerus kegiatan generasi tua yang dianggap baik.
Generasi muda adalah sosok penerus kepemimpinan bangsa di masa depan yang
lebih baik.

2.9 Beberapa bentuk Nasionalisme


Nasionalisme dapat menonjolkan diriya sebagai sebagian paham
negara atau geraka ( bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warga
negara, etnis, budaya, keagamaan, dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya

13
berkaitan dan kebanyakan teori nasioanlisme mencampuradukan sebagian
atau semua elemen tersebut. (8)
 Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari
penyertaan aktif rakyatnya, “kehendak rakyat” ; perwakilan politik”.
 Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah
masyarakat.
 Nasionalisme romantik adalah bergantung pada perwujudan budaya etnis
yang menempati idealisme romantik.
 Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya “sifat
keturunan“ seperti warna kulit, ras dan sebagainya.
 Nasionalisme kenegaraan adalah variasi nasionalisme kewarganegaraan,
selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis.
 Nasionalisme agama adalah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah membuat makalah ini kami dapat menarik kesimpulan bahwa
Pancasila sebagai landasan nasional berperan penting dalam menghadapi
tantangan global yang terus meningkat di Era Globalisasi seperti saat ini guna
menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia. Sehingga dengan adanya
Pancasila sebagai landasan nasional menunjukkan bahwa Pancasila sebagai Azas
Tunggal yang menunjukkan Identitas sendiri bagi bangsa Indonesia dalam

14
percaturan dunia. Oleh karena itu,kita sebagai warga negara Indonesia yang baik
hendaknya tetap berpegang teguh pada Pancasila.

15
DAFTAR PUSTAKA

Maswins,2011.Pengertian Nasionalisme
Http://www.maswins.com/2011/03/pengertian-nasionalisme- dan.html
(diakses tanggal 28 Oktober 2012)

Miftahudin,2012.System Penelitian.
Http://staff.uny.ac.id/ system/files/penelitian/Miftahudin,%20M.Hum.
(diakses tanggal 28 Oktober 2012)

Sembiring, SH, M, Si.Kasim. 2009. Pancasila Pemersatu Bangsa. Jember:


Universitas Jember.

http://edukasi.kompasiana.com/2012/09/04/pancasila-sebagai-wajah-nasionalisme-
indonesia/
(diakses tanggal 14 Oktober 2012)

Srijanti, dkk .2009. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa. Graha Ilmu;


Jakarta.

Kasim Sembiring, SH, M,Si .2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas


Jember; Jember.

Noor Ms Bakry .2001. Pancasila Yuridis Kenegaraan. Liberty;Yogyakarta

16

Anda mungkin juga menyukai