Makalah Pancasila
Makalah Pancasila
PENDAHULUAN
1
6. Bagaimana prinsip nasionalisme Pancasila?
7. Bagaimana munculnya nasionalisme di Indonesia?
8. Mengapa harus ada landasan nasionalime?
9. Bagaimana peranan generasi muda dalam membina persatuan dan kesatuan
bangsa?
10. Bagaimana sila sila Pancasila saling mengkualifikasi ?
11. Apa bentuk – bentuk nasionalisme ?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui makna dari Pancasila sebagai landasan nasionalisme
2. Mengetahui tentang peraanan generasi muda dimasa sekarang
3. Menambah wawasan lebih tentang pancasila sebagai landasan nasionalisme
2
BAB II
ISI
3
jakarta, yang didalamnya terdapat rumusan dan sistematika Pancasila sebagai
berikut:
(1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk
pemeluknya
(2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
(3) Persatian Indonesia
(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
(5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
4
dan penganut kepercayaan yang berbeda beda sehingga terbina
kerukunan hidup.
5
Implementasi sila ketiga : persatuan Indonesia
Sila persatuan Indonesia merujuk pada persatuan yang utuh dan tidak
terpecah belah atau bersatunya bermacam macam perbedaan suku, agama,
dan lain lain yang berada diwilayah Indonesia. Persatuan ini terjadi karena
didorong keinginan untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas
dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat, memajukan kesejahteraan
umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian
abadi. Butir implementasi sila ketiga :
a. Menempatkan persatuan kesatuan kepentingan serta keselamatan bangsa
dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. Butir ini
menghendaki warga negara Indonesia menempatkan kepentingan negara
diatas kepentingan pribadi dan golongan. Oleh sebab itu , perang antar
suku, dan agama tidak perlu terjadi, kita harus saling menghormati dan
bersatu demi Indonesia pemain politik dan ekonomi tidak boleh
mengorbankan kepentingan negara demi kelompoknya sendiri.
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Butir ini
menghendaki setiap warga negara rela memberikan sesuatu sebagai
wujus kesetiaan kepada negara. Pengorbanan kepada negara ini dapat
dilakukan dengan menjadi militer suka rela menjaga keamanan
lingkungan , menegakkan disiplin, dan bagi sebagian besar warga negara
dilakukan dengan bekerja keras dan taat membayar pajak sebagai
kewajiban warga negara.
c. Cinta tanah air dan bangsa. Butir ini menghendaki setiap warga negara
mencintai atau adanya keinginan setiap warga negara memiliki rasa
keindoneisaan. Kecintaan akan Indonedia dapat mengagungkan nama
Indonesia dalam berbagai kegiatan seperti olimpiade olah raga maupun
ilmu pengetahuan, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia,
melestarikan kekayaan alam dan budaya Indonesia.
d. Bangsa sebagai bangsa Indonesia bertanah air Indonesia. Butir ini
menghendaki adanya suatu sikap yang terwujud dan tampak dari setiap
warga negara Indonesia untuk menghargai tanah air Indonesia, mewarisi
6
budaya bangsa, hasil karya, dan hal hal yang menjadi milik bangsa
Indonesia.
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhineka Tunggal Ika. Butir ini menghendaki adanya pergaulan.
Hubungan baik ekonomi, politi, dan budaya antar suku, pulau dan
7
bersama sama didasarkan semangat kekeluargaan yaitu hubungan
kekerabatan yang sangat erat dan mendasar di masyarakat.
e. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
f. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
g. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat martabat
manusia serta nilai- nilai kebenaran dan keadilan. (4)
Implementasi Sila kelima: Keadilan sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Sila ini mempunyai makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan
perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, kebudayaan,
dan kebutuhan spiritual rohani sehingga tercipta masyarakat yang adil dan
makmur. Butir- butir Implementasi sila kelima adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan perbuatan- perbuatan yang luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyonyan.
b. Bersikap adil
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak- hak orang lain.
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
f. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
g. Tidak bersikap boros
h. Tidak bergaya hidup mewah.
i. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan orang umum. (8)
j. Suka bekerja keras.
k. Menghargai karya orang lain.
l. Bersama- sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
8
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan
tidak mengenal batas wilayah.
Globalisasi yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh
bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan
menjadi pedoman bersama bagi bangsa bangsa di seluruh dunia. (5)
Menurut pendapat Kresna pengaruh globalisasi terhadap pluralisme
kebudayaan manusia di negara berkembang. Sebagai proses, globalisasi
berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi
ruang dan dimensi waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin
dipersingkat dalam unteraksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi
berlangsung disemua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain lain.
Nasionalisme berasal dari kata ‘nation’ (Inggris) yang berarti bangsa. Makna
Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang
mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut
kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk
membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. (6)
Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan
mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita
terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih
unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat
nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan
sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa
lain.
Ada beberapa tokoh mengemukakan tentang pengertian Nasionalisme.
Menurut Ernest Renan: Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan
bernegara.
9
Menurut Otto Bauar: Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau
karakter yang timbul karena perasaan senasib.
Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari
adanya National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme
adalah formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional
berbangsa dan bernegara sendiri.
Menurut L. Stoddard: Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang
dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa
kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu
bangsa.
Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History
and Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu:
(1) Hasrat untuk mencapai kesatuan.
(2) Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.
(3) Hasrat untuk mencapai keaslian.
(4) Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.
Jadi Nasionalisme dapat diartikan: (7)
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
10
sehingga tumbuhlah rasa nasionalisme diantara beragamnya suku, budaya, dan
bahasa.
11
a. Contoh Indonesia pernah memiliki
kejayaan pada masa Sriwijaya,
Mahapahit. Kejayaan menimbulkan
harga diri sehingga mereka akan
memberontak bila harga diri diganggu.
12
dan dalam bidang budaya terjadi
pelecehan sehingga bangsa Indonesia
berusaha memperjuangkan aspirasi
rakyat baik di bidang politik, ekonomi
atau pun budaya.
13
berkaitan dan kebanyakan teori nasioanlisme mencampuradukan sebagian
atau semua elemen tersebut. (8)
Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari
penyertaan aktif rakyatnya, “kehendak rakyat” ; perwakilan politik”.
Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah
masyarakat.
Nasionalisme romantik adalah bergantung pada perwujudan budaya etnis
yang menempati idealisme romantik.
Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya “sifat
keturunan“ seperti warna kulit, ras dan sebagainya.
Nasionalisme kenegaraan adalah variasi nasionalisme kewarganegaraan,
selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis.
Nasionalisme agama adalah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah membuat makalah ini kami dapat menarik kesimpulan bahwa
Pancasila sebagai landasan nasional berperan penting dalam menghadapi
tantangan global yang terus meningkat di Era Globalisasi seperti saat ini guna
menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia. Sehingga dengan adanya
Pancasila sebagai landasan nasional menunjukkan bahwa Pancasila sebagai Azas
Tunggal yang menunjukkan Identitas sendiri bagi bangsa Indonesia dalam
14
percaturan dunia. Oleh karena itu,kita sebagai warga negara Indonesia yang baik
hendaknya tetap berpegang teguh pada Pancasila.
15
DAFTAR PUSTAKA
Maswins,2011.Pengertian Nasionalisme
Http://www.maswins.com/2011/03/pengertian-nasionalisme- dan.html
(diakses tanggal 28 Oktober 2012)
Miftahudin,2012.System Penelitian.
Http://staff.uny.ac.id/ system/files/penelitian/Miftahudin,%20M.Hum.
(diakses tanggal 28 Oktober 2012)
http://edukasi.kompasiana.com/2012/09/04/pancasila-sebagai-wajah-nasionalisme-
indonesia/
(diakses tanggal 14 Oktober 2012)
16