A. LATAR BELAKANG
Kurang tersosialisasikannya budaya Pencak Silat menjadi keprihatinan bagi kami,
tentunya dengan berorientasi ke depan dengan melakukan penyegaran kolektif khususnya
dibidang budaya. Berapresiasi dari berbagai fenomena yang terjadi dalam masyarakat,
banyak sekali pengaruh budaya luar yang mempengaruhi generasi muda bangsa khususnya.
Hal ini harus segera disikapi dan diisi oleh aktivitas pemeliharaan nilai-nilai budaya bangsa
khususnya Pencak Silat.
Seni dan budaya sebagai salah satu aspek yang vital dalam pembentukan watak dan
kepribadian suatu komunitas yang memperoleh kedudukan sama dengan aspek-aspek yang
lain. Seni dan budaya tidak hanya pemanis peradaban, namun seni dan budaya menjadi
simbol dari suatu bangsa seperti halnya dengan musik tradisional, lagu dan tarian suatu
daerah dan lain-lain.
Seni bela diri Pencak Silat merupakan sebuah pilihan media sosialisasi nilai dalam
tatanan struktur sosial dan mengkritisi improvisasi manifulasi realitas cultural. Hal ini akan
sangat efektif karena bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga proses interaksi
sosial dapat terkontrol atau minimal dapat terdeteksi gejala sosial yang terpolak karena
pengaruh rekayasa destruktif. Disisi lain, pengaruh budaya lain yang tidak terkontrol akan
berdampak pada keresahan sosial yang berkepanjangan, sehingga perlu adanya penyegaran
kolektif. Tidak hanya itu saja tapi pengadaan dan penataan instruktur serta konsep
kehidupan perlu direkonstruksi untuk memenuhi metode alternatif guna mengantisipasi
sekaligus menjawab berbagai perubahan.
Kesenian tradisional budaya lokal khususnya sebagai akar dari kebudayaan nasional
kehidupan sosial-budaya masyarakat Kota Tasikmalaya senantiasa dinamis dan tidak pernah
lepas dari upaya komperehensif dalam rangka menciptakan, mengembangkan dan
melestarikan nilai-nilai seni dan budaya lokal sebagai manipestasi konkrit dari ikatan
emosional, rasa kepemilikan serta keberanian terhadap eksplorasi potensi elemen bangsa
yang jelas-jelas merupakan akar dari kebudayaan nasional negeri ini ikut serta mewarnai
akan heterogenitas.
B. TUJUAN
tujuan terbentuknya Pencak Silat adalah sebuah wadah pelestarian budaya untuk
menampung minat dan bakat dikalangan generasi muda dalam rangka polarisasi
pembinaan dan pengembangan menuju kreativitas dan produktivitas kearah positif
konstruktif, yang mana dapat dijabarkan dalam beberapa varian sebagai berikut :
1. Tersedianya wadah yang dapat menampung dan menyalurkan aspirasi, minat dan
bakat para kawula muda untuk turut andil dan berpartisipasi dalam proses
pembangunan sehingga tidak terjerumus kepada hal-hal yang dapat menghilangkan
integritas moral generasi bangsa dan tindakan destruktif lainnya.
2. Menggalang persatuan dan kesatuan dengan seni budaya Pencak Silat dan kesenian
tradisional sebagai media alternatif.
3. Ikut serta secara pro-aktif mengembangkan pola pikir, minat dan bakat para generasi
muda sebagai manifestasi dari pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
BAB II
Isi Proposal
A. Nama Kegiatan
Kegiatan pemenuhan fasilitas latihan Pencaksilat.
C. Sasaran
Terpenuhinya persediaan fasilitas latihan Pencaksilat SMK Perguruan Cikini
BAB III
Masalah Dan Perumusan Masalah
A. PENILITIAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang masalah, penilitian masalah diberatkan
pada sarana esktrakurikuler Pencak Silat yaitu :
Tidak ada properti untuk latihan Estrakurikuler Pencak Silat
1. Matras
2. Pecing
3. Body Protector
4. Toya
5. Cone
6. Agility Leader
B. PERUMUSAN MASALAH
A. JADWAL LATIHAN
2. Tempat
Lapangan SMK Perguruan Cikini
B. PENANGGUNG JAWAB
________________ -
_________________
Asma Nabillah Abdul Rohman
________________ __________________
Angga Hero, S.Pd Irvan Ricardo
Kepala Sekolah
_______________________
Riffat Spd