TENTANG
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
2
a. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom
yang lainnya sebagai Badan Eksekutif Daerah.
g. Wilayah Adat adalah wilayah kesatuan budaya tempat adat istiadat itu hidup,
tumbuh dan berkembang sehingga menjadi penyangga keberadaan adat
istiadat yang bersangkutan.
3
istiadat, kebiasaan-kebiasaan Masyarakat dan lembaga adat dapat berkembang
sehingga dapat berperan positif dalam Pembangunan Nasional dan berguna
bagi Masyarakat yang bersangkutan sesuai dengan tingkat kemajuan dan
perkembangan zaman.
n. Pengembangan adalah upaya terencana, terpadu dan terarah agar adat istiadat,
kebiasaan-kebiasaan Masyarakat dan Lembaga adat dapat berkembang
sehingga mampu meningkatkan peranannya dalam pembangunan sesuai
dengan perubahan sosial, budaya dan ekonomi yang terjadi.
o. Hak Adat adalah hak untuk hidup didalam memanfaatkan sumber daya yang
ada dalam lingkungan hidup warga Masyarakat sebagaimana tercantum dalam
Lembaran Adat yang berdasarkan hukum adat yang berlaku dalam Masyarakat
atau persekutuan hukum adat tersebut.
p. Hukum Adat adalah hukum yang benar-benar hidup dalam kesadaran hati
nurani warga Masyarakat yang tercermin dalam pola tindakan mereka sesuai
dengan adat istiadat dan pola sosial budaya yang tidak bertentangan dengan
kepentingan Nasional.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
4
untuk turut serta bertanggung jawab atas kesejahteraan hidup Masyarakat dan
lingkungannya.
BAB III
ORGANISASI LEMBAGA ADAT
Pasal 3
1. Nama dan bentuk Organisasi Lembaga Adat yang telah diakui disetiap jenjang
Pemerintahan yang disesuaikan dengan Adat Istiadat dan kebiasaan
Masyarakat, kosultasi dan musyawarah tokoh-tokoh adat dan pimpinan atau
Pemangku Adat.
3. Program kerja dan tata tertib ditetapkan oleh Organisasi Lembaga Adat yang
dituangkan dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga melalui
Musyawarah pengurus sesuai kebiasaan-kebiasaan yang berlaku.
Pasal 4
Pasal 5
5
3. Hasil musyawarah Adat dituangkan dalam keputusan yang disampaikan secara
berjenjang kepada :
Pasal 6
2. Apabila dianggap perlu Pemerintah Daerah, Camat dan Kepala Desa atau
Kepala Kelurahan dapat menghadiri musyawarah Lembaga Adat sesuai dengan
fungsinya dan dapat memberikan penjelasan yang diperlukan.
BAB IV
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA ADAT
Pasal 7
6
kebijaksanaan untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan,
kelangsungan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.
4. Jika ada perbedaan antara Lembaga Adat dan aparat Pemerintah diselesaikan
dengan mengutamakan musyawarah dan mufakat.
BAB V
HAK WEWENANG DAN KEWAJIBAN
Pasal 8
7
BAB VI
PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
1. Agar Adat Istiadat dan lembaga Adat lestari, kukuh dan dapat berperan aktif
dalam pembangunan.
8
2. Melindungi terwujudnya pelestarian kebudayaan Daerah baik dalam upaya
memperkaya kebudayaan Daerah maupun dalam rangka meperkaya khasanah
Kebudayaan Nasional.
Pasal 13
9
a. Sikap demokratis adil dan objektif dikalangan aparat Pemerintahan dan
Masyarakat setempat.
BAB VII
PENETAPAN DAN PERUBAHAN WILAYAH ADAT
Pasal 14
1. Penetapan wilayah Adat yang dikuasai Masyarakat Adat secara turun temurun
yang mempunyai batas-batas yang jelas dan pasti, diakui oleh pemerintah dan
dapat digunakan oleh Masyarakat sesuai Adat Istiadat, dan kebiasaan-
kebiasaan yang berlaku.
2. Apabila wilayah Adat yang dikuasai secara turun temurun terkena rencana
pembangunan oleh pihak Pemerintah dan swasta harus mendapatkan
penggantian yang wajar berdasarkan kesepakatan antara Lembaga Adat dan
pihak yang bersangkutan sesuai ketentuan yang berlaku.
BAB VIII
SUMBER KEKAYAAN LEMBAGA ADAT
Pasal 15
10
b. Bantuan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pemerintah Desa.
BAB IX
PERLINDUNGAN DAN PEMELIHARAAN
Pasal 16
1. Dalam rangka melindungi Adat Istiadat dan Lembaga Adat maka Pemerintah
dan Masyarakat berkewajiban menghormati dan melestarikan sebagai upaya
memperkaya kebudayaan maupun khasanah Kebudayaan Nasional.
BAB X
PEMBIAYAAN
Pasal 17
11
berdasarkan Peraturan Daerah ini belum dikeluarkan dan sepanjang peraturan
itu tidak bertengan dengan Peraturan Daerah ini.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bupati.
3. Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, agar setiap
orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Barat.
Disahkan di Sendawar
Salinan sesuai dengan aslinya
Pada tanggal 14 Mei 2001
ttd
Diundangkan di Sendawar
pada tanggal 14 Mei 2001
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KUTAI BARAT
ttd
H. ADJI MUHAMMAD
12