Anda di halaman 1dari 33
Buku Pedoman Modul er) eae cae IKS!| RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT (RSKO) ct Pe UR eC wasp hats UB ata Ui) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT 2021 atts A » Nel ew Modul Praktek Klinik Elektif Adiksi FK UIN Syarif Hidayatullah ini akan diberlakukan sepenuhnya di RS Ketergantungan Obat sejak tanggal 1 September 2021 dan apabila terdapat kekeliruan maupun kesalahan akan ditinjau kembali untuk diperbaiki sebagaimana mestinya dan akan dicantumkan sebagai lampiran daftar Modul Praktek Klinik di RS Ketergantungan Obat. Ditetapkan dan disetujui di Jakarta, | September 2021 Plt-Direktur Utama Dekan Fakultas Kedokteran siaijgan Obat Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta V, AT A) — gckox Wi Nindito, D, MARS dr. Hari Hendarto, Ph.D, Sp.PD-KEMD t9B7271 200212 1 002 NIP. 19651123 200312 1 003 Buku Pedoman Modul PM) Praktik Kink EektftohsiFK UN Jakarta 2001 | it Daftar Isi Halaman Sampul Halaman Pengesahan. Daftar Isi Pengantar Gambaran Umum Modul. Tujuan.. Karakteristik Mahasiswa Sasaran Pembelajaran. Lingkup Bahasan Metode Pembelajaran.. Matriks Kegiatan... Sumber Daya.. Evaluas' Tata Tertib Tahap Profesi Klinik 19 Lampiran. 21 Tim Modul 28 Buku Pedoman Modul (BPM) Praktik Kink EektifAdksiFKUIN Jakarta 2020 |i Pengantar Athamdulillahirobilalamin, kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pemurah dan Penyayang yang memberikan kemudahan dan kesempatan sehingga proses penyusunan buku PEDOMAN MODUL ELEKTIF ADIKSI Tahun Ajaran 2020-2021 dapat diselesaikan dengan berbagai revisi dan penyesuaian dengan muatan lokal UIN Syarif Hidayatullah sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Program Studi Pendidikan Profesi Dokter (PSPPD) Fakultas Kedokteran (FK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah berlangsung selama 15 tahun dengan menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KBK disusun sesuai dengan paradigma baru pendidikan dokter yang terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap pendidikan dasar umum, tahap pengetahuan kedokteran serta tahap praktik Klinis. Tahap terakhir yaitu praktik klinis merupakan bagian dari kurikulum yang dilaksanakan pada tahap profesi Dalam tahap profesi, mahasiswa melaksanakan kurikulum Klinik dalam bentuk modul-modul klinik di setiap bagian yang terdapat Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan primer. Modul klinik terakhir adalah modul elektif. Modul elektif adalah modul pilihan yang diberikan oleh mahasiswa untuk lebih memahami mengenai topik-topik tertentu di bagian ilmu kedokteran tertentu. Hingga saat ini, modul elektif tahap Klinik terdiri dari modul di bagian Radiologi, Rehabilitasi Medik, Farmakologi, Forensik, Biokimia, dan bagian lain yang ingin memberikan tambahan ilmu kedokteran secara lebih mendalam di bidangnya masing-masing. Adiksi merupakan bagian dari modul elektif yang dikembangkan oleh PSPPD FK UIN Jakarta untuk menjadi keunggulan mahasiswa. Modul elektif adiksi ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sebagai dokter umum yang sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKD!) dan kompetensi lokal (dokter muslim dan dokter rural) dengan keterampilan melakukan edukasi, identifikasi, diagnosis dan penanganan awal serta rujukan bagi pasien-pasien adiksi. Dengan tingginya angka kejadian pengguna NAPZA dan zat adiktif lainnya di Indonesia, dokter juga perlu memiliki kemampuan tersebut. Pelaku-pelaku pengguna zat adiktif ini berbeda dengan pasien pada umumnya, terutama untuk membuat mereka percaya tethadap tenaga kesehatan Buku Pedoman Modul BPM) Praktik Kink ElektifAcksiFK IN Jakarta 01 | iv Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mengembangkan panduan ini sehingga dapat membantu kami dalam meningkatkan kualitas bagi pelaksanaan modul ini di FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih pada segenap staf pengajar yang akan terlibat dalam modul di RS Ketergantungan Obat sehingga modul ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah dirancang, Saran perbaikan dapat disampaikan melalui MEU FK UIN Syarif Hidayatullah sehingga bersama kita dapat memberikan yang terbaik bagi pendidikan kedokteran Indonesia Jakarta, September 2021 Tim Penyusun Modul Praktik Klinik Elektif Adiksi Buku Pecornan Modul 3PM) Praktik Kini Elektf Acs’ FX UI Jakarta 7020. |v Gambaran Umum Modul ‘Adiksi merupakan gangguan otak kronik yang berulang (addiction is a chronic relapsing brain disease). Dalam konteks kecanduan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya) atau yang oleh masyarakat dikenal sebagai narkoba, jenis zat yang sering disalahgunakan adalah heroin (putau), metamfetamin (shabu), ganja, dan hipnotik sedatif. Selain menyebabkan ketergantungan, penyalahgunaan zat- zat tersebut dapat pula menimbulkan komplikasi medik seperti Hepatitis C, Tuberkulosis dan HIV/AIDS. Data World Drug Report UNODC tahun 2020 mencatat sekitar 269 juta orang di dunia menyalahgunakan NAPZA dan lebih dari 35 juta orang adalah pecandu. Kondisi penyalahgunaan NAPZA di Indonesia seperti yang dirilis olen BNN pada tahun 2017 tercatat_sebanyak 3.376.115 orang pada rentang usia 10 - 59 tahun pernah menggunakan napza sepanjang hidupnya. Penyalahgunaan NAPZA terbanyak terdapat pada kelompok remaja (rentang usia 15 - 35 tahun) sebesar 2,29 juta orang pada tahun 2018. Semakin kompleksnya dampak buruk akibat penggunaan NAPZA merupakan masalah serius bagi kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat. Munculnya penyakit infeksi seperti Hepatitis B dan C, HIV/AIDS, TB paru dan ekstra paru adalah merupakan masalah komplikasi fisik yang kerap dijumpai pada pasien ketergantungan NAPZA. Adanya kekerasan rumah tangga dan anak, maupun rusaknya hubungan sosial antar individu lainnya serta kejadian kasus hukum, juga merupakan akibat lain dari penggunaan NAPZA. Pemerintah telah melakukan intervensi bagi penanganan masalah NAPZA dengan membangun RS Ketergantungan Obat (RSKO) pada tahun 1972, terutama pada saat itu adalah untuk menangani ketergantungan morfin. Peningkatan jumlah penyalahguna NAPZA dari tahun ke tahun dan semakin meluasnya penyalahgunaan NAPZA di Indonesia, maka upaya rehabilitasi NAPZA harus dilakukan bahu membahu dengan seluruh fasilitas kesehatan agar jangkauan layanan menjadi lebih luas. Sehingga Kementerian Kesehatan melakukan upaya untuk mendorong fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama untuk melakukan upaya rehabilitasi NAPZA tingkat primer. Dalam rencana aksi kegiatan Direktorat P2MKIN, Direktorat Jenderal P2P, Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024, menargetkan 11.500 orang mendapat pelayanan rehabilitasi di akhir tahun 2024. Sehingga setiap kabupaten/kota melalui tenaga Kesehatan, dituntut untuk dapat melakukan deteksi dini penyalahgunaan napza. (rencana Aksi Kegiatan 2020-2024 Dit P2MKIN, Ditjen P2P, Kemenkes,2020). Dengan adanya keterlibatan sarana pelayanan kesehatan primer ini menjadikan salah satu kekuatan bagi dokter lulusan UIN untuk Buku Pedoman Modul (@PH)Praktk Kini Eek AdiksiFK UIN Jakarta 021. | 1 menguasai bagaimana melakukan deteksi dini, pengelolaan awal dan rujukan bagi pengguna NAPZA. Sejak tahun 2011, FK UIN Syarif Hidayatullah telah melakukan kerja sama dengan RSKO untuk menempatkan mahasiswa klinik pada modul elektif di RSKO. Modul elektif ini dikenal dengan modul adiksi. Modul elektif adiksi disusun sesuai dengan kekhasan RSKO. Pada akhir modul adiksi, para mahasiswa stase Klinik ini diharapkan mampu memiliki pengetahuan dan keterampilan klinis di bidang adiksi Fokus pada modul ini adalah penanganan pasien dengan ketergantungan obat atau zat adiktif lainnya, mulai dari identifikasi kasus dan faktor resiko, memberikan terapi, serta melakukan rehabilitasi pasien dan masyarakat. Modul adiksi dilaksanakan selama 4 minggu setiap kali rotasinya. Jumlah mahasiswa yang dapat mengikuti modul ini adalah 20 orang pada tahap Klinik yang sudah melewati stase di bagian ilmu penyakit dalam. Para mahasiswa diharapkan mampu untuk mengidentifikasi secara klinis kasus putus zat (Withdrawal) dan intoksikasi NAPZA dengan melihat dari gejala-gejala yang ditimbulkannya. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan wawancara klinis psikiatri NAPZA, serta mampu menuliskan anamnesis maupun gejala dan diagnosis klinis ke dalam rekam medik secara benar. KOMPETENSI! YANG DIHARAPKAN Berdasarkan kurikulum nasional (Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia/KIPDI III) yang berbasis kompetensi, pendidikan kedokteran diarahkan untuk menguasai tujuh area kompetensi ditambah dua kompetensi untuk lulusan FK UIN Syarif Hidayatullah sebagai nilai unggulan lokal. Pembelajaran Modul Elektif Adiksi ini terutama agar mahasiswa mampu: 1. Berkomunikasi efektif disertai empati baik verbal maupun non verbal, mendengar aktif, untuk memfasilitasi pengelolaan pasien adiksi sesuai kompetensi dokter umum serta terciptanya kerjasama yang baik antara dokter pasien, keluarga, komunitas, teman sejawat dan tenaga profesional yang terlibat (area kompetensi 1) 2. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik yang akurat, dan pemeriksaan penunjang bagi pasien adiksi secara benar, serta menentukan dan menangani keadaan kegawatdaruratan kasus adiksi maupun rujukan penanganan (area kompetensi 2). 3. Menjelaskan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku pada kasus-kasus adiksi (area kompetensi 3). 4. Menginterpretasikan data primer dari pasien serta pemeriksaan penunjang, menegakkan diagnosis, merencanakan dan menentukan penatalaksanaan dan rujukan bagi pasien adiksi (area kompetensi 4) 5. Membuat dan menggunakan rekam medis dalam kasus adiksi, serta memanfaatkan teknologi komunikasi informasi dan perkembangan ilmu pengetahuan bidang adiksi (area kompetensi 5). Buku Pedoman Modul (3PM) Praktik Kink Eek AdisiFK UN Jakarta 202 | 2 . Melakukan universal precaution dalam menghadapi kasus-kasus adiksi dengan penyakit infeksi menular seperti HIV, hepatitis B/C, dll (area kompetensi 6). '. Menunjukkan sikap profesionalisme dalam menghadapi kasus adiksi (area kompetensi 7). . Menganalisis kondisi masyarakat sebagai faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya adiksi maupun kesembuhan pasien pada kasus-kasus yang ditemui |. Menganalisis hubungan antara masalah adiksi dan penanganannya menurut pandangan Islam melalui Al-Quran dan Hadist. i Aisi FK UIN Jakarta 2001 | 3 Buku Pedoran Modul BPM) Praktik Kirk Tujuan Tujuan modul ini ialah memberikan keunggulan kompetensi dokter umum bagi mereka yang melewati stase elektif ini. Mahasiswa diharapkan mampu mencapai kompetensi dokter sesuai SKDI dalam menghadapi pasien dengan kasus adiksi dan penanganannya di sarana pelayanan kesehatan primer. Buku yman Modul PH) Pratik Kk lek Actas FX VIN Jakarta 2021 | 4 Karakteristik Mabasiswa Mahasiswa yang akan mengikuti modul elektif adalah mahasiswa yang telah menjadi sarjana kedokteran dan telah melalui modul-modul tahap klinik lainnya (minimal telah melalui modul Ilmu Penyakit Dalam dan Psikiatri). Dengan demikian diharapkan mahasiswa telah memiliki pengetahuan, keterampilan klinis dan sikap profesionalisme dalam menghadapi kasus pasien secara umum sehingga dapat melakukan internalisasi ilmu bidang adiksi dalam menangani kasus adiksi Buku Pedoman i Adit FK UN Jakarta 2001 | 5 BPM) Pali Kini Sasarayn Pembelajaran Sasaran Pembelajaran Terminal Setelah menyelesaikan modul elektif adiksi ini, para mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan mengidentifikasi, mendiagnosis, mengelola, merujuk dan melakukan edukasi baik secara individu, keluarga maupun masyarakat mengenai permasalahan kesehatan dalam bidang adiksi. Sasaran Pembelajaran Penunjang Setelah menyelesaikan stase modul elektif adiksi ini, para mahasiswa diharapkan mampu: 1. yawns Mampu melakukan wawancara klinis psikiatri yang disertai empati kepada pengguna NAPZA Mampu melakukan deteksi dini NAPZA yang disertai dengan intervensi singkat. Mengidentifikasi secara klinis kasus putus zat (Withdrawal) dan intoksikasi NAPZA Mampu melakukan tatalaksana kasus adiksi Mampu melakukan universal precaution dalam menghadapi kasus adiksi dengan infeksi terkait adiksi Mampu menggunakan pendekatan kesehatan masyarakat dan mengidentifikasi faktor resiko saat menghadapi kasus adiksi (misalnya melakukan kunjungan rumah) Mampu menunjukkan sikap profesionalisme dan etika penanganan pasien dengan kasus adiksi Menganalisis hubungan masalah adiksi dengan faktor resiko dan penanganannya ditinjau dari ayat-ayat Al-Quran dan Hadist serta pandangan Islam sehingga dapat bermanfaat bagi kesejahteraan umat. i Adis FK UIN Jakarta 2001 | 6 Buku Pedoran Modul BPM) Praktik Kirk ‘Lingkup Babasan No. Pokok Bahasan ‘Sub Pokok Bahasan Level Kompetensi Dasar Adiksi Pengenalan adiksi Pengenalan NAPZA Mekanisme ketergantungan Gangguan mental perilaku akibat penggunaan NAPZA 3B Mengidentifikasi secara Klinis kasus putus zat (withdrawal) dan intoksikasi NAPZA Pemeriksaan Klinis Penyalahgunaan NAPZA secara umum Intoksikasi dan Putus Zat Tembakau Intoksikasi dan Putus Zat Alkohol Intoksikasi dan Putus Zat Kokain Intoksikasi dan Putus Zat Kanabis Intoksikasi dan Putus Zat Amfetamin Intoksikasi dan Putus Zat Hipnotik Sedatit # Intoksikasi dan Putus Zat Opioida + Intoksikasi dan Putus Zat Halusinogen « Intoksikasi dan Putus Zat Inhalansia # Intoksikasi dan Putus Zat Lainnya * Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium) 3B Mengenal Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM), Buprenorfin (PTRB) + Pengurangan Dampak Buruk (Harm Reduction) + Farmakologi Metadon dan Buprenorfin + Penilaian Awal dan Lanjutan Terapi Metadon dan Buprenorfin * Inisiasi, Peningkatan dan Dosis Rumatan Metadon dan Buprenortin 3A Mengenal Perawatan bagi Pasien dengan Komorbiditas Fisik * Tatalaksana Pasien Hepatitis C, TB, HIV/AIDS + Tatalaksana pasien komorbiditas dengan kondisi khusus 3B Mengenal Perawatan bagi Pasien dengan Komorbiditas Psikiatrik + Tatalaksana pasien dengan komorbiditas psikiatrik psikosis + Tatalaksana pasien dengan komorbiditas psikiatrik gangguan afektif 3B Buku yman Modul (PH) Praktk Kk Eek si FKUIN dekerta 2021 7 Level No. Pokok Bahasan ‘Sub Pokok Bahasan Kompetensi + Tatalaksana pasien dengan komorbiditas psikiatrik gangguan cemas + Tatalaksana pasien dengan komorbiditas psikiatrik gangguan kepribadian 6. | Mengenal Program| « Perawatan Detoksifikasi 3A Rehabilitasi NAPZA] * Primary Program Rawat inap Re-Entry Program * After Care Program * Special Program (Dual Diagnosis) * Orientasi Klinik 7. |Melakukanwawancara | + Tahapan wawancara terapetix 3B klinis psikiatri dan * Deteksi dini dan intervensi singkat deteksi dini serta NAPZA intervensi singkat NAPZA 8. | Melakukan pendekatan | © Drug policy - Public health approach 3B kesehatan masyarakat | * Home visit dalam kasus adiksi 9. | Melakukan pendekatan | + Nilai keislaman mengenai berusaha keislaman dalam terapi dan edukasi pasien dengan kasus adiksi dalam kebaikan + Nilai keislaman mengenai taubat dan bersyukur Buku Pedoran Modul BPM) Praktik Kirk if Adsl FK UIN Jakarta 2021 8 Metode Pengajaran Metode pembelajaran yang digunakan pada modul Adiksi ini adalah pengajaran aktif mandiri (student centered), terintegrasi secara vertikal, berbasis kompetensi dengan menggunakan pendekatan metode pembelajaran problem solving. Secara umum kegiatan ini dilakukan dengan metode COMS: = Connect Survey omunikas sanalss data sempat Senses struse weta Management es Observe siden pengamatan Test kasus NAPZA dan sterapi oon srehabiltasi =- * Connect dilakukan dengan melakukan interaksi dokter-pasien baik secara mandiri maupun pada saat bersama preceptor (dosen Klinis). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi komunikasi efektif dan profesionalisme. * Observe dilakukan dengan melakukan pengamatan pada berbagai kasus yang diperoleh selama melaksanakan pendidikan di modul elektif. Siswa diminta untuk melakukan pengamatan mengenai karakteristik pasien adiksi, v: kasus at bagaimana dokter melakukan intervensi kepada pasien, bagaimana proses interprofesionalisme dilaksanakan di dalam RS, serta faktor yang berperan dalam terapi dan rehabilitasi. Hasil observasi siswa ini dapat dibahas bersama dosen pada saat case report. Management dilakukan selama kegiatan interaksi dengan pasien di RS dengan melakukan identifikasi masalah pasien, menentukan pemeriksaan tambahan, dan menetapkan tindak lanjut pengobatan dan rehabilitasi. Peran dosen sebagai preceptor terutama dilakukan pada kegiatan ini. Siswa melihat proses yang dilakukan dosen dan menjadikan dosen sebagai role model dalam melakukan kegiatan tersebut. Pendampingan siswa saat berinteraksi dengan pasien merupakan kegiatan yang Suku Pedoman Modul (BPM) Praktic Kink ElextifAdsiFKUIN Jakarta 2021 | efektif dilakukan. Pada saat learning by doing tersebut, umpan balik dari dosen sangat baik dilakukan karena dampak retain memory siswa lebih tinggi. * Survey merupakan salah satu tahap latinan berupa kegiatan lapangan dengan mengunjungi rumah atau keluarga pasien. Hal ini penting dilakukan terutama untuk mencari faktor resiko dan mengidentifikasi peran lingkungan terhadap kasus adiksi (yang mempercepat atau menghambat penanganan pasien). Selama menjalani proses modul, diharapkan siswa dapat melakukan kegiatan ini dengan fasilitasi dari RSKO dan kasus harus disepakati oleh dosen pembimbing di RSKO. Hasil observasi dilaporkan dalam bentuk manuskrip studi kasus (gambaran komprehensif kasus pasien). Secara lebih mendetail, metode pembelajaran pada modul ini melalui beberapa tahapan, yaitu: Tahap Orientasi, Tahap Latihan dan Tahap Umpan Balik. 1. Tahap Orientasi Tahap ini merupakan tahap untuk mendapatkan ilmu mengenai Adiksi dan Tatalaksana secara komprehensif baik terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Pengenalan ruang lingkup ini dilakukan dengan metode diskusi tutorial di kelas (14 jam dalam 4 minggu). 2. Tahap Latihan Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan, mempertajam serta meningkatkan kemampuan mahasiswa melalui berbagai pengalaman belajar dengan praktik lapangan. Pada tahap ini para mahasiswa dilatih dengan berbagai aktivitas yang dimulai dari menilai gejala klinis pasien, memberikan terapi yang benar, cara penulisan Rekam Medis hingga proses updating informasi kesehatan dalam bidang adiksi Kegiatan ini dilaksanakan pada + Ruang rawat inap dan unit rehabilitasi «Rawat jalan (poliklinik). © Poli metadon 3. Tahap Umpan Balik Tahap ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran baik kepada mahasiswa maupun pengelola modul dengan melakukan_penilaian proses dan hasil yang telah dicapai mahasiswa, yang terdiri dari: + Pretest dan posttest Pada awal dan akhir modul, dilaksanakan pretest dan posttest dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa sebelum dan sesudah melalui modul adiksi dan perubahannya setelah selesai modul. Buku ian Modul 8PM) Praktk Klink lei Actas FX UIN Jakarta 2021 | 10 + Presentasi kasus dan referat Mahasiswa dibagi dalam kelompok untuk mempresentasikan 2 kasus yang dipersiapkan. Presentasi terdiri dari tinjauan kasus, tinjauan pustaka dan rencana tatalaksana, Pembahas dalam presentasi akan ditentukan. Kegiatan ini akan dibimbing oleh narasumber dari bidang terkait akan diundang. + Pembuatan status rekam medis. Diakhir kepaniteraan setiap mahasiswa wajib mengumpulkan minimal 1 status rekam medis pasien baru yang diperiksa dan diikuti selama kerja di RS untuk dievaluasi. Rekam medis mencakup hasil anamnesis, pemeriksaan_fisik, interpretasi pemeriksaan penunjang, masalah dan kajiannya untuk menegakkan diagnosis dan diagnosis banding, pengelolaan selama merawat pasien tersebut dan rencana pencegahan primer serta sekunder pada pasien, edukasi keluarga dan masyarakat sekitarnya. + Logbook Logbook harus diisi dan ditandatangani oleh staf pengajar dengan tujuan untuk mengamati setiap proses kemajuan pengetahuan dan keterampilan yang telah dicapai oleh masing-masing mahasiswa. Apabila syarat minimal keterampilan belum terpenuhi, maka setiap mahasiswa dapat bertemu kembali dengan staf pengajar yang terkait untuk memperoleh kesempatan berlatih kembali agar tujuan pengajaran tercapai, © Manuskrip studi kasus Tugas ini dikumpulkan berdasarkan kelompok kecil (5 orang per kelompok). Selama kepaniteraan setiap kelompok diwajibkan membuat satu manuskrip yang akan diperiksa dan dinilai olen pembimbing, Naskah tersebut harus dikumpulkan pada hari Senin minggu ketiga * Refleksi diri Tugas ini dilakukan secara mandir, inti refleksi adalah: 1. Alasan memilih modul elektif adiksi 2. Proses kegiatan selama kepaniteraan di RSKO mengenai: Jadwal kegiatan Tugas yang diberikan Staf yang terlibat Evaluasi yang dilakukan 3. Hasil yang diperoleh selama mengikuti modul elektif adiksi Kritik dan saran bagi modul elektif adiksi Buku Pedoman Modul (8PM)Praktik Klinik Elke Adis’ FK UIN Jakarta 2000 | 11 z 24 vewopey n4ng uebuede7 ned —_uebuede wIfexd uebuedey ned _uebuede? ¥A¥ee uebueder 4weld Und HRY WaLd Tal ct) wUneDHISA YSIAPWOH Is|AawWoYJeWWebUEG (LL) Ao1}og Brug seupiquowoy (SL)¥SIYSeuPIQOWOyY —_sejay Bueny yeuune sywey nqeu eseias ues edwin eH Wnb6uyy uebuede7ynyeld —_uebuede7 ynvedd uebuede ynweld uebuede ynweld Jno JeUdS0H_UnY'HRY Wd ‘Pat (LD VZavNimespyim wep |seisyoqu| ani0y eve (1) deuyemes (s1)19py (z1}uesdng‘uopeey - ueueBueuag - uep inpow uejeuabuag WZdWN ISeUNGeYeY 6ujUL¥s uep exeOUEMeEM, dese jleuebuay) - Isypyseseg - $s0Leid - _sejeyi Sueny yung suey nqey eseies 19S edu veH 1n66uIW \dwoy deuj yemey “(Weuid) Opera Nod “(ryi) UeTes WeMeY IseTeISU] e407 (ura) vZaWN Iseaniqeyay deuy yemey “(>11u) Is GeyeIsay, YES sl zoe eu nv DY 129 NI OH poy vewopa uebuedey uebuedey inpows Isenjeny uebuede7 yAye1d uebuede7 wiedd wH¥edd YOWEd URL WI’ WaLa'Cu 3591 180g snsey Snseyy dndesm yesajoy snseyisequaseig _ISeIUASALq sequasesg —_sejay Bueny une squey nqey eseag uues edu. eH AInbbuW uebuede7 Held 2X00 UI uebuede7 yMelg —_uebuede yRWedg 1X09 IMI BRU WRN UL! PL uebuede IMeId 1e19}04 SNSCy ISEWUOSOId yeljoy _SNSEYISEIUESaIg _sejay Bueny yeunp suey gee eseyes ues edu ueH nb6uIW 1. PENYUSUN MODUL ADIKSI m Sumber Daya NO. NAMA JABATAN 1_|/ dr. Fika Ekayanti, DKK, MMed.Ed Staf Pengajar 2 (| dr. Adhi Wibowo Nurhidayat, Sp), MPH Staf Pengajar 3_ | Sophie Dwiyanti, S.Psi,, Psi Staf Pengajar 4_|_ dr. Yuniar Sukmawati, MEpid, MARS Staf pengajar RSKO 5 | dr. Rita Kesuma, M.Kes, SpP Staf pengajar RSKO Revisi oleh dr. Dyah Purwaning Rahayu,MM,SpOk dan dr, Herny Taruli Tambunan,SpKs 2. STAF PENGAJAR MODUL ADIKS! > revisi sesuai SK yang baru NO NAMA JABATAN 1 dr.Dyah Purwaning, MM, SpOk Staf pengajar RSKO 2_|_ dr. Erie Dharma Irawan, SpKJ, MARS | Staf pengajar RSKO 3 | dr. Budi Raharjo, MKes Staf pengajar RSKO 4_|_ drNivi Octavia LubisSpKI Staf pengajar RSKO 5 Staf pengajar RSKO Buku Pedoman Modul(QPM} Paki Kink Eek Ads! FR UIN Jakarta 2027 | 14 REFERENS! United Nation Office on Drugs and Crime (2020). World Drugs Report 2020 :Global drug use rising; while COVID-19 has far reaching impact on global drugs market. Vienna : UNODC Research Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020). Rencana Aksi Kegiatan 2020 - 2024 Direktorat P2 Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Ditjen P2P. Jakarta : Kemenkes. Permenkes No 57 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Terapi Rumatan Metadon. Jakarta : Kemenkes Permenkes No 47 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraaan Terapi Buprenorfina. Jakarta : Kemenkes World Health Organization. ASSIST. The Alcohol, Smoking and Substance Involvement Screening Test (2010).Manual for use in primary care. ISBN: 978924159938 2. Geneva : WHO Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2017). Modul Pelatihan ASSIST (The Alcohol, Smoking and Substance Involvement Screening Test). Jakarta : Kemenkes Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. Panduan Praktik Klinis Gangguan Penyalahgunaan NAPZA. Jakarta Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No HK.01.07/MENKES/90/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV. Jakarta Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No HK.01.07/MENKES/755/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta World Health Organization (2020). WHO Consolidated Guidelines on Tuberculosis. Geneva National Institute on Drug Abuse. Drugs, Brains, and Behaviour. The Science of Addiction (2014). World Health Organization (2004). Neuroscience of psychoactive substance use and dependence. Geneva : WHO International Standards for the Treatment of Drug Use Disorders. Reviseed Edition(2020). Switzerland : WHO - UNODC Buku Pedoman Modul (BM) Praktik Kini ElektifAchsiFK VIN Jakarta 2021 | 15 €valuasi & Penilaian Proses penyelenggaraan modul perlu dinilai untuk menjaga penjaminan mutu kegiatan belajar-mengajar di PSPPD FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada akhir modul, mahasiswa akan diberi kesempatan untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanaan modul dan peran staf pengajar baik sebagai narasumber, tutor maupun dosen klinis di Puskesmas. Lembar evaluasi yang telah diisi oleh mahasiswa akan diolah oleh divisi evaluasi Medical Education Unit (MEU) sebagai masukan bagi prodi sehingga kualitas mutu kegiatan belajar mengajar dapat tetap terjaga. Secara garis besar, evaluasi modul juga dibagi menjadi evaluasi program dan proses, yang meliputi, 1. Evaluasi Program 90% mahasiswa lulus dengan nilai minimal B dan rata-rata 3.0 2. Evaluasi Proses Program a) Semua kegiatan berlangsung sesuai waktu dan rencana b) Perubahan jadwal, waktu dan kegiatan tidak lebih dari 10%. ©) Setiap kegiatan dihadiri minimal 90% mahasiswa dan dosen klinik. Penilaian hasil belajar mahasiswa akan disatukan menjadi nilai akhir modul, yang menentukan tingkat kelulusan mahasiswa. Penilaian hasil belajar sendiri meliputi penilaian proses dan sumatif. Ujian sumatif yang dimaksud adalah ujian pre dan post test, mini-Cex yang terakhir dan penilaian 360°, Untuk dapat ulus modul, mahasiswa harus memenuhi persyaratan yang meliputi kewajiban sebagai berikut: * Mengikuti 80% kegiatan orientasi modul + Mengikuti 80% kegiatan kerja lapangan + Mengikuti 80% kegiatan tutorial kasus dan presentasi kasus + Logbook diisi dan ditandatangani oleh dosen pembimbing * Menyerahkan refleksi diri Evaluasi terhadap mahasiswa melalui: a. Posttest = 20% b. Presentasi kasus dan referat = 45% c. Nilai kerja lapangan dan logbook = 35% Buku Pedoman Modul (BM) Praktik Kini ElektifAchsiFK VIN Jakarta 2021 | 16 Ketentuan terkait kelulusan dan ujian her/perbaikan, 1. 2 Nilai batas lulus adalah 70 (8). Segala bentuk plagiarisme dalam modul ini dapat dikenakan sanksi berupa ulang modul kepada kedua belah pihak (yang memberi dan menerima) Konversi nilai angka menjadi nilai huruf sesuai dengan ketentuan dari Universitas, sebagai berikut: NILAIANGKA [NILAI HURUF [NILAI BOBOT | KETERANGAN 80-100 A 4.00 70-79 B 3.00 60-69 c 2.00 TIDAK LULUS 50-59 D 1.00 TIDAK LULUS. <50 E 0 TIDAK LULUS Bila nilai akhir modul antara 60-69 (C), maka mahasiswa diberi kesempatan melakukan perbaikan ujian sebanyak satu kali Bila setelah ujian perbaikan mahasiswa dinyatakan tetap tidak lulus maka ia harus mengulang modul pada rotasi berikutnya. Bila nilai akhir modul kurang dari 60 (D atau E) maka mahasiswa harus mengulang modul pada rotasi berikutnya. Peraturan Akademik Tahap Profesi (Klinik)/Kepaniteraan 1 Nilai akhir modul klinik/kepaniteraan merupakan penilaian akumulatif dari berbagai kegiatan dalam modul, baik pada tahap orientasi, latihan, maupun umpan balik. Persentase dari masing-masing kegiatan disesuaikan dengan kebijakan yang berlaku pada tiap modul. Kriteria awal untuk mengikuti ujian sesuai dengan tata tertib kegiatan. Bila mahasiswa mengundurkan diri di tengah-tengah modul, membatalkan ujian, atau tidak hadir saat ujian tanpa alasan yang sah maka dinyatakan tidak lulus ujian dan mengulang modul kepaniteraan. Mahasiswa baru dimasukkan kembali ke dalam rotasi klinik setelah menunggu 2 kali rotasi minor atau 1 kali rotasi mayor. Kriteria kelulusan: nilai rata-rata minimal 70 yang setara dengan pencapaian kompetensi sebesar 80%, Sesudah mendapatkan nilai akhir kepaniteraan, nilai tersebut dikonversikan menjadi nilai huruf sebagai berikut : Buku Pedoman Modul (SPM) Praktik Kink Eektif Ads! PR UIN Jakarta 2021 | 17 10. 11. 12. NILATANGKA | NILAI HURUF | NILAI BOBOT | KETERANGAN 80-100 A 4.00 70-79 B 3.00 60-69 Cc 2.00 TIDAK LULUS 50-59 D 1.00 TIDAK LULUS <50 E 0 TIDAK LULUS Bila nilai akhir modul antara 60-69 (C), maka mahasiswa diberi kesempatan melakukan perbaikan ujian sebanyak satu kali Bila setelah ujian perbaikan mahasiswa dinyatakan tetap tidak lulus maka ia harus mengulang modul pada rotasi berikutnya. Bila nilai akhir modul kurang dari 60 (D atau E) maka mahasiswa harus mengulang modul pada rotasi berikutnya. Pengumuman kelulusan ditentukan pada akhir semester. Mahasiswa dinyatakan (ulus dalam menyelesaikan studinya untuk pendidikan profesi setelah menyelesaikan seluruh modul dalam tahap profesi dengan IPK minimal 3,0 (tiga koma nol) Predikat IPK adalah sebagai berikut: 1PK Predikat 3,50 - 4,00 Cum laude/Terpuji 2,75 - 3,49 ‘Amat baik/Sangat memuaskan 2,00 - 2,74 Baik/Memuaskan Catatan: Predikat kelulusan Cum laude hanya diberikan kepada mahasiswa yang memiliki IPK > 3,50 dan masa studinya tidak lebih dari masa pendidikan serta tidak pernah melakukan perbaikan nilai dan tidak melanggar kode etik kemahasiswaan. Buku Pedoman Modul BPM) Praktik Kink EleKI AcksiFK IN Jakarta 021 | 18 Tata Tertib TATA TERTIB TAHAP PROFESI/KLINIK 1. Mahasiswa harus sudah berada di dalam ruangan kegiatan pembelajaran (kelas) lima menit sebelum kegiatan dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan ruangan sebelum pengajar meninggalkan ruangan kecuali untuk keperluan penting dan atas seijin pengajar. 2. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dan kebersihan di dalam ruangan kegiatan pembelajaran (kelas) dan ruangan perawatan. 3. Mahasiswa harus menjaga etika sopan santun terhadap pasien yang diperiksa, keluarga pasien, staf pengajar, PPDS, perawat, pengelola pendidikan dan sesama mahasiswa sendiri 4, Di dalam ruangan kegiatan pembelajaran dan ruangan perawatan dilarang merokok, makan atau minum 5. Mahasiswa harus mematikan telepon seluler selama kegiatan pembelajaran. Mahasiswa wajib berpakaian yang pantas, wajar, sopan dan rapih; wajah kelihatan jelas, rambut terawat rapih dan tidak gondrong (bagi laki-laki), kuku tidak panjang dan tidak diperkenankan menggunakan celana dan wajib berbusana muslimah (bagi perempuan), 7. Tidak diperkenankan memakai jeans, t-shirt ataupun sandal. Diharuskan memakai jas dokter dan tanda pengenal yang diberikan pada saat kegiatan di ruang perawatan dan memeriksa pasien. 8. Setiap mahasiswa wajib mengisi daftar hadir setiap kali datang dan pulang/lepas jaga. Supervisor, pembimbing ataupun petugas (yang ditunjuk oleh Kepala IGD RSUP Fatmawati/ RS tempat belajar yang terkait) berhak menyatakan mahasiswa tidak hadir jaga apabila yang bersangkutan tidak mengisi daftar absensi jaga ataupun terlambat datang jaga lebih dari 15 (Lima belas) menit. 9. Jam kegiatan meliputi kegiatan harian yaitu jam 7.00-15.00 dan jaga malam. 10. Jaga matam untuk mahasiswa dibagi menjadi dua shift pada hari kerja dan tiga shift, pada hari libur yaitu shift | (07.00-15.00), shift II (15.00-21.00) dan shift INI (21.00- 07.00), atau disesuaikan dengan kegiatan masing-masing modu. 11. Mahasiswa dilarang mengikuti kegiatan/meneruskan kepaniteraan apabila: ‘© Terlambat hadir lebih dari dua hari pada kegiatan modul Tidak hadir lebih dari dua hari tanpa alasan yang sah selama kegiatan modul * Tidak hadir jaga malam maupun melindungi teman yang tidak hadir * Menandatangani daftar hadir temannya (baik yang menandatangani maupun yang ditandatangani sanksinya sama) Buku Pedoman Modul BPM) Praktik Kink ElektitAdiksiFKUIN Jakarta 2021 | 19 | Membayar teman untuk menggantikan jaga (baik yang membayar maupun yang dibayar sanksinya sama). 12. Alasan sah untuk tidak hadir adalah: © Sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter dengan SIP yang masih berlaku. © Kematian orang tua, saudara kandung,suamiistri atau anak kandung. © Melahirkan anak. + Menjalankan tugas yang diberikan Pimpinan FK UIN dengan memperlihatkan surat tugasnya dan sepengetahuan SMF/Komite Medik/Direkur RS Pendidikan. ‘© Mendapatkan ijin cuti untuk menikah atau lain-lain ditentukan oleh Koordinator Pendidikan Klinik 13. Bila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan kepaniteraan harus memberitahukan secara tertulis kepada PJ Modul dan Koordinator Klinik. 14, Bila mahasiswa melakukan tindakan dan sikap tidak terpuji terhadap pasien, keluarga pasien, sesama rekan, perawat, PPDS atau supervisor dikenakan sanksi akademik berupa teguran lisan, jika tidak diindahkan maka akan diberikan teguran tertulis sebanyak tiga kali, dan skorsing bila mengulangi tindakan yang sama. 15. Bila melakukan tindakan fatal seperti memalsukan tanda tangan, melakukan penganiayaan fisik, mental atau tindakan asusila, langsung diberikan skorsing atau dikeluarkan dari kepaniteraan sesudah diadakan rapat Program Studi dan pihak RS Pendidikan. 16. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua ujian, termasuk Progress Test pada waktu yang telah ditentukan. Buku Pedoran Modul (BPM) Praktik Kink Elektif dks! FKUIN Jakarta 2021 | 20 ‘Lampiran Lampiran1 Mini Clinical Evaluation Exercise (Mini-CEX)* Modul Elektif Adiksi Evaluator Mahasiswa Pasien Usia : Jenis Kelamin : L/P Tingkat Kesulitan : — Rendah Sedang Tinggi 1. Kemampuan anamnesis 12 3 4 5 6 Tidak Memuaskan Memuaskan 2. Kemampuan pemeriksaan fisik 1 2 3 4 5 6 Tidak Memuaskan Memuaskan 3. Kualifikasi humanistik/profesionalisme 1 2 3 4 6 6 Tidak Memuaskan Memuaskan 4. Penilaian Klinis 12 3 45 6 Tidak Memuaskan Memuaskan 5. Penilaian Klinis 1 2 3 4 56 Tidak Memuaskan Memuaskan 6. Efisiensi Tatalaksana 1 2 3 456 Tidak Memuaskan Memuaskan 7. Kompetensi Klinis secara keseluruhan 102 3 4 56 Tidak Memuaskan Memuaskan Buku Pedoran Modul (BPM) Praktik Kink Elektif Adis! FKUIN Jakarta 2021 (0 tidak diobservasi) 78 9 Sangat Memuaskan (0 tidak diobservasi) 789 Sangat Memuaskan (0 tidak diobservasi) 78 9 Sangat Memuaskan (0 tidak diobservasi) 78 9 Sangat Memuaskan (0 tidak diobservasi) 789 Sangat Memuaskan (0 tidak diobservasi) 789 Sangat Memuaskan (0 tidak diobservasi) 78 9 Sangat Memuaskan © Waktu Mini-CEX : observasi...... meni memberikan umpan balik menit + Tingkat kepuasan Evaluator Rendah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tinggi * Tingkat Kepuasan Mahasiswa Rendah 1 2 3 4 8 6 7 8 Q Tinggi * Komentar: Tanda Tangan Penguji * Dikutip dan dimodifikasi dari : American Board of Internal Medicine, PA. USA..Web adress : www.abim.org MINI-CEX Mini-CEX adalah metode penilaian berdasarkan hasil observasi langsung terhadap performance peserta didik (dokter muda) pada saat berinteraksi dengan pasien dalam setting klinik nyata (Norcini et al. 1995). Dokter muda melakukan ketrampilan klinik seperti: anamnesis, pemeriksaan Klinik yang relevan dengan keluhan pasien, menegakkan diagnosis, membuat rencana pengelolaan pasien. Waktu yang diperlukan untuk penilaian dengan metode ini relative singkat yaitu observasi saat berinteraksi dengan pasien sekitar 15 menit, diikuti dengan pemberian feedback sekitar 5-10 menit. Konten yang dinilai ada 7 butir, antara lain: ketrampilan anamnesis, pemeriksaan fisik, professionalism, penilaian klinik/clinical judgment (penalaran klinik dalam menegakan diagnosis klinik), konseling/ edukasi pasien, pengaturan waktu dan kompetensi secara keseluruhan. Buku Pedornan BPM) Pratik Kink ElektitAdksi FR UIN Jakarta 2021 | 22 Skala penilaian menggunakan skala likert 1 - 9, dengan 1 - 3 jauh di bawah kompetensi yang diharapkan, 4 - 5 mendekati kompetensi yang diharapkan, 6-7 sesuai kompetensi yang diharapkan, 8 - 9 melampaui kompetensi. Mini-CEX Evaluator Dokter pembimbing lapangan Deskripsi Kompetensi berdasarkan mini-CEX 1-3 Jauh di bawah kompetensi dokter umum 4-5 Mendekati kompetensi dokter umum 6-7 Sesuai dengan kompetensi yang diharapkan 8-9 Melampaui kompetensi yang diharapkan bagi dokter umum + Keterampilan anamnesis: Fasilitasi dan kemampuan mendengarkan keluhan pasien, efektifitas penggunaan pertanyaan dalam mengumpulkan data yang akurat sesuai dengan DD/, kemampuan memperoleh informasi yang dibutuhkan, kemampuan merespon tanda-tanda non-verbal (pasien meringis, dst) + Pemeriksaan Fisik: Kemampuan melakukan langkah-langkah pemeriksaan fisik yang efisien dan logis, kemampuan menganalisa/screening pemeriksaan yang sesuai dengan masalah, kemampuan menginformasikan pasien, kemampuan untuk merespon/sensitive terhadap kenyamanan pasien * Professionalism: Kemampuan menunjukkan respect, hasrat ingin membantu, berempati, membangun rasa percaya pasien, respon kenyamanan pasien, ramah, dan menjaga kerahasiaan pasien + Penilaian Klinik Clinical Judgment: Menentukan diagnosis yang sesuai dan selektif berdasarkan urutan kemungkinan diagnosis, mempertimbangkan resiko pasien dan manfaat dari tindakan yang dilakukan « Konseling: Penjelasan rasional untuk tindakan/pemeriksaan dan terapi, pemberian pendidikan untuk pasien terutam mengenai penatalaksanaan + Efisiensi tatalaksana: Prioritas, waktu, singkat dan tepat * Kompetensi jis secara keseluruhan: Menunjukkan penentuan diagnosis dan penatalaksanan pasien yang efektif, efisien dan profesionalisme Buku Padoman Modul BPH) PraktilkKinik Eek AcksiFK UI Jakarta 021. | 23 Lampiran 2 Mini Clinical Interview (MCI) Modul Elektif Adiksi Evaluator Mahasiswa Pasien Usia Jenis Kelamin : L/P Tingkat Kesulitan : — Rendah Sedang Tinggi 1. Kemampuan memahami persepsi pasien mengenai kondisinya (0 tidak diobservasi) 0-44 45-49 50-69 70-84 85-100 E D c B A 2. Kemampuan mengenali perasaan pasien (0 tidak diobservasi) 0-44 45-49 50-69 70-84 85-100 E D c B A 3. _Kemampuan memberikan respon yang sesuai (tidak diobservasi) terhadap reaksi atau pernyataan pasien 0-44 45-49 50-69 70-84 85-100 E D c B A 4, Kemampuan memberikan kesempatan pasien (9 tidak diobservasi) berbicara dan mendengarkan masalahnya 0-44 45-49 50-69 70-84 85-100 E D c B A 5. Kemampuan menjelaskan masalah pasien dan (9 tidak diobservasi) penanganannya dengan baik 0-44 45-49 50-69 70-84 85-100 E D c B A 8. Kemampuan menangani pasien dengan hormat, (tidak diobservasi) sopan dan jelas 0-44 45-49 50-69 70-84 85-100 E D c B A 7. Kepuasan pasien terhadap proses interaksi (0 tidak diobservasi) dengan dokter 0-44 45-49 50-69 70-84 85-100 E D c B A Suku Pedoman Modul (BPM) Praktic Kink Elektit Adis! FKUIN Jakarta 2021 | 24 Waktu MCI : observasi memberikan umpan balik .. Tingkat kepuasan Evaluator Rendah 10 20 30 40 50 Tingkat Kepuasan Mahasiswa Rendah 10 20 30 40 50 Komentar : Buku Padoman Modul PH) PraktilkKinik Eek Assi FX UIN Jakarta 2021 60 70 80 90 100 Tinggi 60 70 80 90 100 Tinggi Tanda Tangan Penguji 25 Lampiran 3 Mini Clinical Interview (MCI) Komunikasi efektif Nama Anda Nama Teman Anda: Pasien : Usia : Jenis Kelamin : L/P Tingkat Kesulitan : — Rendah Sedang Tinggi 1. Kemampuan memahami persepsi pasien (0 tidak diobservasi) mengenai kondisinya 0-44 45-49 50-69 70-84 85-100 E D c 8 A 2. Kemampuan mengenali perasaan pasien (0 tidak diobservasi) 0-44 45-49 50-69 70-84 85-100 E o c B A 3. Kemampuan memberikan respon yang sesuai (tidak diobservasi) terhadap reaksi atau pernyataan pasien 0-44 45-49 50-69 70-84 85-100 E D c B A 4, _Kemampuan memberikan kesempatan pasien 1 tigak diobservasi) berbicara dan mendengarkan masalahnya 0-44 45-49 50-69 70-84 85-100 E o c B A 5. Kemampuan menjelaskan masalah pasien dan 1 tidak giobservasi) penanganannya dengan baik 0-44 45-49 50-69 70-84 85-100 E D c B A 8. Kemampuan menangani pasien dengan hormat, (0 tidak diobservasi) sopan dan jelas 0-44 45-49 50-69 70-84 85-100 E D c B A 7. Kepuasan pasien terhadap proses interaksi (0 tidak diobservasi dengan teman Anda 0-44 45-49 50-69 70-84 85-100 E D c B A Buku Padoman Modul BPH) PraktilkKinik Eek Acs! FK UN Jakarta 2021. | 26 Waktu MCI : observasi memberikan umpan balik . Tingkat kepuasan Anda Rendah 10 20 30 40 50 Tingkat Kepuasan Teman Anda Rendah 10 20 30 40 50 Komentar: Deskripsi Kompetensi berdasarkan MIX 0-44 menit 60 70 80 90 100 Tinggi 60 70 80 90 100 Tinggi Tanda Tangan Anda Sangat jauh di bawah kompetensi dokter umum 45-49 Jauh di bawah kompetensi dokter umum 50-69 Mendekati kompetensi dokter umum 70-84 Sesuai dengan kompetensi yang diharapkan 85-100 Melampaui kompetensi yang diharapkan bagi dokter umum BPM) Pratik Kink Elektit Adis FKUIN Jakarta 2021 2 TIM PENYUSUN MODUL PRAKTIK KLINIK ELEKTIF ADIKSI dr. Fika Ekayanti, DKK, M.Med.Ed dr. Adhi Wibowo Nurhidayat, SpkJ, MPH Sophie Dwiyanti, S.Psi., Psi dr. Yuniar Sukmawati, M.Epid, MARS: dr. Rita Kesuma, M.Kes, SpP dr. Dyah Purwaning Rahayu,MM,SpOk dr. Herny Taruli Tambunan,SpKJ

Anda mungkin juga menyukai