Anda di halaman 1dari 2

Berikut merupakan jenis-jenis obat padat:

 Tablet

Obat berbentuk bundar atau pipih lebih praktis dalam pemakaian,


penyimpanan, serta produksinya. Tablet biasanya dilengkapi dengan zat
tambahan yang bermanfaat untuk menunjang obat agar tepat sasaran,
seperti zat pengikat, penghancur, pelicin, dan lainnya. Beberapa tablet
memiliki lapisan khusus yang berfungsi mencegahnya larut di saluran
pencernaan lain, selain usus halus.

 Kapsul

Obat jenis ini dikemas ke dalam sebuah cangkang berbentuk tabung,


bertekstur lunak atau keras. Cangkang tersebut bisa larut di saluran
pencernaan dan biasanya terbuat dari gelatin atau pati. Cangkang atau
lapisan luar obat dipecah di saluran pencernaan kemudian diserap ke
dalam aliran darah. Metabolisme obat kapsul sama dengan metabolisme
obat tablet.

 Kaplet (kapsul tablet)

Obat berbentuk kaplet dibungkus lapisan gula dengan warna menarik. Hal
ini bertujuan untuk menjaga kelembaban agar obat ngga terkontaminasi
dengan asam klorida (HCl) di lambung.

 Pil

Obat berbentuk bundar dan berukuran kecil ini mengandung satu atau
lebih zat penyusun.

 Serbuk

Obat berbentuk remahan ini merupakan campuran obat kering dan zat
kimia lainnya. Dalam prosesnya, obat jenis serbuk mengalami proses
penghalusan. Serbuk bisa diberikan dalam kemasan untuk satu kali pakai
(puyer).

 Supposituria

Suppositoria adalah obat padat berbentuk kerucut atau peluru yang


dimasukkan ke dalam tubuh melalui anus/rektum, uretra, atau vagina.
Begitu berada di dalam tubuh Anda, suppositoria akan larut dan
melepaskan kandungan obatnya.
Obat Oles

Tidak hanya supoositoria, obat oles juga termasuk golongan obat


semipadat. 

Sesuai namanya, obat oles umumnya diberikan secara topikal


atau dioleskan ke permukaan kulit atau selaput lendir. Itu
sebabnya, obat oles masuk ke kelompok obat topikal.

Beberapa jenis obat oles, meliputi:

 Krim
 Losion
 Salep
 Gel

Anda mungkin juga menyukai