Anda di halaman 1dari 1

Nama: Salsabilla Nurfania

NIM: P07137121040

D3 RMIK

a) Tentukan tipe peryataan yang akan dikode, dan buka volume 3 Alphabetical index
(kamus). Bila pernyataan adalah istilah penyakit atau cedera atau kondisi lain yang
terdapat pada Bab I-XIX (Vol. 1), gunakanlah ia sebagai “leadterm” untuk dimanfaatkan
sebagai panduan menelusuri istilah yang dicari pada seksi I indeks (volume 3). Bila
pernyataan adalah penyebab luar (external cause) dari cedera (bukan nama penyakit)
yang ada di Bab XX (Vol. 1), lihat dan cari kodenya pada seksi II di Indeks (Vol. 3).

b) “Lead term” (kata panduan) untuk penyakit dan cidera biasanya merupakan kata
benda yang memaparkan kondisi patologisnya. Sebaiknya jangan menggunakan
istilah kata benda anatomi, kata sifat atau kata keterangan sebagai kata panduan.
Walaupun demikian, beberapa kondisi ada yang diekspresikan sebagai kata sifat
eponim (menggunakan nama penemu) yang tercantum di dalam indeks sebagai “Lead
term”.

c) Baca dengan seksama dan ikuti petunjuk catatan yang muncul di bawah istilah
yang akan dipilih pada Volume 3.

d) Baca istilah yang terdapat dalam tanda kurung “( )” sesudah lead term (kata dalam
tanda kurung = modifier, tidak akan mempengaruhi kode). Istilah lain yang ada di
bawah lead term (dengan tanda (-) minus = idem = indent) dapat mempengaruhi
nomor kode, sehingga kata-kata diagnostik harus diperhitungkan).

e) Ikuti secara hati-hati rujukan silang (cross references) dan perintah see and see
also yang terdapat dalam indeks. Cara menggunakan ICD-10
f) Lihat daftar tabulasi (Volume 1) untuk mencari nomor kode yang paling tepat. Lihat
kode tiga karakter di indeks dengan tanda minus pada posisi keempat yang berarti
bahwa isian untuk karakter keempat itu ada di dalam volume 1 dan merupakan posisi
tambahan yang tidak ada dalam indeks (vol. 3). Perhatikan juga perintah untuk
membubuhi kode tambahan (additional code) serta aturan cara penulisan dan
pemanfaatannya dalam pengembangan indeks penyakit dan dalam sistem pelaporan
morbiditas dan mortalitas.
Sistem Klasifikasi Penyakit adalah Suatu sistem
g) Ikuti pedoman inclusion dan exclusion pada kode yang dipilih atau bagian bawah
suatu bab (chapter), blok, kategori, atau subkategori.
pengelompokkan atau kategorisasi satuan penyakit
(morbid entities) berdasarkan suatu kriteria yang
h) Tentukan kode yang anda pilih.
disepakati bersama.
i) Lakukan analisis kuantitatif dan kualitatif data diagnosis yang dikode untuk
pemastian kesesuaiannya dengan pernyataan dokter tentang diagnosis utama di
berbagai formulir rekam medis pasien, guna menunjang aspek legal rekam medis
yang dikembangkan. Klasifikasi secara statistik adalah sebuah sistem
pengkategorian atau pengelompokan terhadap
(1) Pengantar penyakit, cidera, kondisi, dan tindakan yang ditulis
berdasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan.
(2) Pernyataan

(3) Pusat-pusat kolaborasi WHO untuk klasifikasi penyakit

(4) Laporan konferensi Internasional yang menyetujui revisi ICD 10 Clinical Coding adalah penerjemahan penyakit,
(5) Daftar katagori 3 karakter masalah terkait kesehatan dan konsep terkait
Volume 1 kesehatan dan konsep terkait tindakan medis dari
(6) Daftar tabulasi penyakit dan daftar kategori termasuk subkatagori empat karakter
teks menjadi kode alfanumerik untuk penyimpanan,
(7) Daftar morfologi neoplasma
penemuan kembali, dan analisis.
(8) Daftar tabulasi khusus morbiditas dan mortalitas

(9) Definisi-definisi

(10) Regulasi-regulasi nomenklatur


Sejarah Sistem Klasifikasi : Berawal sejak zaman
Hippocrates( Yunani Kuno). Namun pada abad ke-17
(1) Pengantar
Kapten John Grauntdari London mulai mengarahkan
(2) Penjelasan tentang International Statistical Classification of Diseases and Related perhatian dunia dengan statistik mordibitas dan
Health Problems Struktur ICD-10
Sistem Klasifikasi mortalitas melalui karya London Bills of Mortaly.
(3) Cara penggunaan ICD 10 Volume 2 Tahun 1837 William Farr berusaha untuk
(4) Aturan dan petunjuk pengodean mortalitas dan morbiditas menghasilkan klasifikasi yang lebih baik serta
(5) Presentasi statistik memiliki keseragaman internasional dalam
(6) Riwayat perkembangan ICD
penggunaan statistik. Pada tahun 1955 American
Hospital Association dan American Medical Record
a) Pengantar
Association didukung oleh dana riset pemberian
b) Susunan indeks secara umum Piblic Health Service melaksanakan pilot study
c) Seksi I : Indeks abjad penyakit, bentuk cedera mebggunakan versi modifikasi. Hasil penemuan
Volume 3
d) Seksi II : Penyebab luar cidera
tersebut menunjukkan bahwa versi modifikasi cocok
untuk tujuan indeksing di rumah sakit. Tahun 1959
e) Seksi III : Tabel obat dan zat kimia
U.S Public Health Service Publication 719
f) Perbaikan terhadap volume I mengeluarkan, The International Classification od
Diseases, Adapted for Indexing Hospital Records by
Diseases and Operations (ICDA). Sejak saat itu
ICD bertujuan untuk memudahkan pencatatan data
dikenal dengan singkatan ICD. Tiap tahun, WHO
mortalitas, morbiditas, serta analisis intepretasidan
senantiasa mengerluarkan Update Review yang
perbandingan sistematis data tersebut antara
berisikan informasi terkini mengenai perubahan
berbagai wilayah dengan jangka waktu tertentu.
kodefikasi dalam ICD- 10 dan ICD versi 11 juga
Walaupun ICD dirancang untuk klasifikasi semua
sedang disiapkan oleh WHOs
diagnosis resmi penyakit dan cedera, tidak semua
7/26 - 7/26 : 1.0 Day
masalah bisa dikategorikan.

a) Mengindeks pencatatan penyakit dan tindakan di sarana pelayanan kesehatan

b) Masukan bagi sistem pelaporan diagnosis medis

c) Memudahkan proses penyimpanan dan pengambilan data terkait diagnosis


karakteristik pasien dan penyedia layanan

d) Pelaporan nasional dan internasional morbiditas dan mortalitas


Fungsi Penerapan ICD:
e) Tabulasi data pelayanan kesehatan bagi proses evaluasi perencanaan pelayanan
medis

f) Menentukan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan dikembangkan sesuai


kebutuhan zaman

g) analisis pembiayaan pelayanan kesehatan

h) Untuk penelitian epidemiologi dan klinis

Anda mungkin juga menyukai