SISTEM PENGKODEAN DIAGNOSIS

DAN TINDAKAN
(ICD-10 DAN ICD-9-CM)

Aditya Kurniawan, A.Md.PK., SKM, MKM

 Definisi Pengkodean (Coding)
Diagnosis & Prosedur
Koding adalah memberi kode pada :
 Diagnosis utama
 Diagnosis Sekunder (komplikasi & ko-morbiditi)
 Prosedur

menggunakan ICD-10 (Penyakit) & ICD-9CM

(Prosedur)
 Standard Coding
ICD10 ICD9CM V01-Y98 M8000/0-M9989/1

Mengkode Mengkode Prosedur Jika diagnosis utama Jika diagnosis utama Review hasil
Entry data atau Diagnosis Utama Utama yang atau diagnosis sekunder atau diagnosis pengkodean
import data dari sesuai resume berhubungan adalah cedera/ijury harus sekunder adalah dan Grouping
data warehouse dengan memenuhi dengan Diagnosis diikuti dengan penyebab Neoplasma harus diikuti INA DRG
aturan coding, Utama dilanjutkan luar (external cause) dengan kode Morfology
kemudian dengan mengkode yang relevan dengan untuk menggambarkan
mengkode prosedur-prosedur diagnosisnya. histology dan behavior
diagnosis sekunder lainnya. (sifat, prilaku) nya

Patient demographics PDX & Additional Dx PPx & other Px Injury & external cause Morphology & Histology Check & group

Pilihan proses coding Pada proses ini

Konfirmasi 1.Review seluruh record, Prosedur Utama
membuat daftar kode, lalu Kode External Aturan WHO untuk “summary editor”
Identifikasi pasien secara khusus
masuk ke software koding Cause ada 3 menentukan kode digunakan untuk
untuk berhubungan
2. Mengkode semua komponen: morfologi dan kode memeriksa aturan
memastikan data diagnosis selanjutnya dengan histologi diterapkan coding dan kesiapan
demografi, ID Mengkode semua Prosedur Diagnosis 1. Bagaimana
secara berurutan dalam proses ini. untuk grouping.
Pasien, episode Utama. Pada terjadinya – How
3. Mengkode baik diagnosis Setelah grouping,
perawatan sesuai episode ini
maupun prosedur saat 2. Dimana dihasilkan pengesahan
dengan rekam membaca rekam medis. proses editing kejadiannya - Neoplasma dapat summary yang berisi
medis yang akan coding harus

-------
Place benign (jinak) atau semua data casemix
dikode meggunakan malignant (ganas) yang relevan untuk
peraturan utk 3. Apa yang pencetakan dan
Proses editing harus coding DRG dilakukan oleh penyimpanan
mencerminkan aturan case mix. Ini pasien - Activity
untuk pengkodean diagnosis
utama dan prosedur utama nerapkan. Ini
termasuk jenis
kelamin dan
usia.
 KLASIFIKASI
PENYAKIT & TINDAKAN/PROSEDUR
 Tabular list of ICD-10

• I Certain infectious and parasitic diseases (A00-B99)

• II Neoplasms (C00-D48)
• III Diseases of the blood and blood-forming organs and certain
disorders involving the immune mechanism (D50-D89)
• IV Endocrine, nutritional and metabolic diseases (E00-E90)
• V Mental and behavioural disorders (F00-F99)
• VI Diseases of the nervous system (G00-G99)
• VII Diseases of the eye and adnexa (H00-H59)
• VIII Diseases of the ear and mastoid process (H60-H95)
• IX Diseases of the circulatory system (I10-I99)
• X Diseases of the respiratory system (J00-J99)

5
• XII Diseases of the skin and subcutaneous tissue (L00-L99)
• XIII Diseases of the musculoskeletal system and connective tissue
(M00-M99)
• XIV Diseases of the genitourinary system (N00-N99)
• XV Pregnancy, childbirth and the puerperium (O00-O99)
• XVI Certain conditions originating in the perinatal period (P00-P96)
• XVII Congenital malformations, deformations and chromosomal
abnormalities (Q00-Q99)
• XVIII Symptoms, signs and abnormal clinical and laboratory findings
not elsewhere classified (R00-R99)
• XIX Injury, poisoning and certain other consequences of external
causes (S00-T98)
• XX External causes of morbidity and mortality (V01-Y98)
• XXI Factors influencing health status and contact with health
services (Z00-Z99)
• XXII Codes for special purposes (U00-U99)
 ICD-10
Contoh Struktur Kode ICD 10
S06.40 Epidural Haemorrhage
Karakter ke-1 (A – Z)

Karakter ke-2

Karakter ke-3
S06.40
Titik

Karakter ke-4

Karakter ke-5
 Panduan Dasar Menentukan Kode
• Jenis pernyataan  Section pada Indeks Alfabet.
- penyakit atau cidera (bab I-XIX)  bagian I dari indeks
- penyebab luar cedera (bab XX)  bagian II dari indeks
- prosedur/operasi/intervensi lain  ICD-9-CM
• Tentukan ‘lead term,’.
o kata benda untuk kondisi patologis
o kata sifat atau eponim (nama orang)
• Baca dan pedomani catatan di bawah ‘lead term’.
• Baca term dengan parentheses setelah ‘lead term:
semua istilah yang ber-indentasi di bawah ‘lead term’
sampai semua kata di dalam diagnosis telah diperhatikan.
• Ikuti rujukan silang ‘see’ dan ‘see also’ di dalam Indeks.
• Rujuk daftar tabulasi (Volume I) untuk memastikan nomor kode.
• Kode 3-karakter di dalam Indeks dengan dash (-) pada posisi ke-
4 berarti bahwa sebuah karakter ke-4 terdapat pada Volume 1.
• Amati inklusi dan eksklusi di bawah kode, judul bab, blok,
kategori.
• Tentukan kode.
 CONTOH “LEAD TERMS”
SEKSI 2
1. Model penyebab luar cedera  cari di sebutan
model cedera terkait.
Contoh di antaranya:
Jatuh  Fall, falling from, falling on dst.
Terpukul  Strike, contact with dst.
Tertembak  memerlukan sebutan alat
penembaknya
(pistol, senapan, meriam dst)
(diperlukan keterangan situasi apakah
sedang perang, legal dst.)
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-1)
2. Kecelakaan lalu lintas (apapun bentuknya,
jalan, udara. Air dst.)  cari di Accident (to) –
Perhatikan ada tabel rincian untuk
kecelakaan lalu lintas (jenis korban dan
jenis penabrak) di halaman 570 (volume
3)

3. Gigitan  Bite
Causa kebakaran  Burn
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-2)

4. Terjebak  Caught
Tercekik  Choked
Runtuh  Collaps
Tabrakan  Collision
Terjepit,tergencet  Crushed
Terpotong  Cut, cutting
Komplikasi tindakan
medis  Complication
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-3)

5. Pelepasan (peluru)  Discharge

Tenggelam  Drowning
Bencana alam  Cari melalui bentuk
bencananya
(earthquake, flood, storm, tidal wave dst.)

6. Tertimbun  earth falling (on)

7. Ledakan  explosion

8. Terpajan  exposure (to)

CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-4)

7. Gagal  failure
Benda asing (masuk tubuh)
 foreign body, object or material)
Kebakaran hutan  forest fire
Kausa fraktur  fracture
Membeku  freezing, frostbite,
frozen

8. Luka tembak  wound, gunshot;

gunshot wound
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-5)
8. Gantung diri, tergantung hanging
(accidental)
Suhu panas  heat, hot
Ketinggian  high
9. Sengatan  ignition (accidental)

10. Loncat  Jumped, jumping

Terjebak di antara  Jammed
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-6)

11. Insiden tindakan medis  Incident, adverse

Terhisap  Inhalation
Tertelan/termakan  Ingestion
Cedera  Injury
Keracunan  Intoxication

12. Tertendang  Kicked by

Terbunuh  Killed, killing
Terpukul  Knock down
(accidentally)
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-7)

13. Kurang  lack of

Legal  legal
Angkat barang berat  lifting
Petir  lightning
Kehilangan kontrol  loss of control
Berbaring di depan kereta api  lying before
train
Nyasar di laut  loss at sea.

14. Misadventure khusus untuk pasien akibat tindakan

medis.
Mabuk gunung  mountain sickness
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-8)

15. Tersumbat  obstruction

Berlebihan  over- …

16. Keracunan  poisoning

Terdorong  pushed
Tusuk  puncture
Tertusuk  piercing.
Tindik telinga  ear piercing
Tekanan  pressure
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-9)

17. Bising suara  noise

Tidak terdaftar  Non-administration

18. Radiasi  radiation

Lari  run, running away, running off

19. Terkelupas  scald

Mau sendiri  self harm, self inflicted
Sisa  sequelae
Syok  shock
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-10)

Tembak  shooting
Tenggelam  sinking
Terpleset  slipping
Kelaparan  starvation
Tersengat  sting
Tercekik  strangulation
Membentur striking against
Diserang (pukul) struck by
Sufokasi  suffocation
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-11)
Bunuh diri  suicide
Tersengat matahari  sunstroke
Tertelan  swallowed, swallowing
Tertusuk (benda tajam)  stab, stabbing
Terinjak  stepped,
Menginjak  stepping on
Tertutup rapat oleh  shut in (accidental)
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-12)

20. Terlempar ke, dari  thrown from, off

Terjebak  trapped
Tersandung  tripping
Tertimpa pohon  tree falling on,
hitting by

21. Korban  victum

Gunung meletus  volcanic eruption
Vibrasi (causing injury)  vibration
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-13)
22. Perang  war operation
Tersapu  washed
Luka, terluka  wound, wounded
Cairan infuse salah  wrong fluid in
infusion
Hampa udara  weightlessness
(in spacecraft, real
or simulation)
 CONTOH “LEAD TERMS”

SEKSI 3

Pada seksi 3 ini daftar alfabetik nama obat

atau zat kimia penyebab keracunan
(Poisoning) berdasarkan nama generiknya.

Apabila nama generic obat/zat kimia tidak

diketahui, maka dipandu untuk mencari
melalui model kegunaan, khaziat obat/zat
kimia terkait.
 CONTOH:

Baygon Ini nama pabrik, maka tidak

bisa ditemukan di Seksi 3 ICD-10.
Nomor kode yang dapat diberikan kepadanya adalah
nomor kode sifat kegunaannya yakni:
Insecticide, unspecified.
Apabila komposisi dari baygon diketahui, maka
bisa dicari nomor kode yang sesuai, apakah
baygon itu terdiri dari zat carbamate, mixed,
organochlorine atau organophos-phorus (Silahkan
baca di label baygon)
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 3 (Lanjutan-1)
Halaman 686:
Baygon sebagai insecticide NEC T60.9
Baygon sebagai insecticide mixed T60.9

Lain dengan DDT yang merupakan singkatan

dari nama generiknya.
Halaman 659: DDT (dust) T60.1

Begitu juga untuk endrin

Halaman 667: Endrin T60.1
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 3 (Lanjutan-2)

Valium tidak ada di Seksi 3, namun

diazepam adalah T42.4

Paracetamol  T39.1
Sedang nama Panadol tidak ditemukan di
Vol.3

Aspirine (aluminum( (soluble)  T39.0

Namun bodrex/bodrexin tidak ditemukan di
Vol. 3
CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 3 (Lanjutan-3)

Pengaruh obat pembuat cedera dirinci dalam tabel 5 lajur, lihat di

halaman 627 – 746 volume 3.
Contoh: Poisoning Adverse
___________________________________ effect in
Intentional Undeter. therapeutic
Substance Chap. XIX Accidental self harm intent. use
(halaman 635)
Antifungal
- antibiotic (systemic) T36.7 X44.- X64.- Y14.- Y40.7
- anti-infective NEC T37.9 X44.- X64.- Y14.- Y41.9
- disinfectant (local) T49.0 X44.- X64.- Y14.- Y56.0
- Nonmedicinal (spray) T60.3 X48.- X68.- Y18.- -
Barbiturat NEC T42.3 X41.- X61.- Y11.- Y47.0
- With tranguilizer T42,3 X41.- X61.- Y11.- Y47.0
BCG (vaccine) T50.9 X44.- X64.- Y14.- Y58.0
 Contoh memberi kode
1. Hernia inguinalis dekstra obstruktive
Hernia
- inguinal (direct) (external) (funicular) (indirect)
(internal) (oblique) (scrotal) (sliding) K40.9
- - unilateral K40.9
- - - with

- - - - gangrene (and obstruction) K40.4

- - - - obstruction K40.3
K40.3 Unilateral or unspecified inguinal hernia, with obstruction, without gangrene
Inguinal hernia (unilateral):
causing obstruction }
incarcerated } without gangrene
irreducible }
strangulated }
 Contoh memberi kode
• Prosedur : Herniorrhaphy dengan mesh
Herniorrhaphy -- see Repair, hernia
 Repair
- hernia NEC 53.9
- - inguinal (unilateral) 53.00
- - - with prosthesis or graft 53.05
53.0 Unilateral repair of inguinal hernia
53.00 Unilateral repair of inguinal hernia, not otherwise specified
Inguinal herniorrhaphy NOS
53.01 Repair of direct inguinal hernia
53.02 Repair of indirect inguinal hernia
53.03 Repair of direct inguinal hernia with graft or prosthesis
53.04 Repair of indirect inguinal hernia with graft or prosthesis
53.05 Repair of inguinal hernia with graft or prosthesis, not
otherwise specified
 Contoh memberi kode
2. Gagal ginjal kronik stage V
Failur
- renal N19
- - chronic N18.9
- - - end stage renal disease N18.0
N18 Chronic renal failure

Includes: chronic uraemia

diffuse sclerosing glomerulonephritis
Excludes: chronic renal failure with hypertension (I12.0)
N18.0 End-stage renal disease

N18.8 Other chronic renal failure

Uraemic:
neuropathy† (G63.8*)
pericarditis† (I32.8*)
N18.9 Chronic renal failure, unspecified
 Contoh memberi kode
• Prosedur : - AV Shunt
- Hemodialisa
 Shunt -- see also Anastomosis and Bypass, vascular
- arteriovenous NEC 39.29
- - for renal dialysis (by)
- - - anastomosis 39.27
 Anastomosis
- arteriovenous NEC 39.29
- - for renal dialysis 39.27
39.27 Arteriovenostomy for renal dialysis
Anastomosis for renal dialysis
Formation of (peripheral) arteriovenous
fistula for renal [kidney] dialysis
Code also any renal dialysis (39.95)
 Contoh memberi kode
3. DM Tipe II dengan Ulkus
Diabetes, diabetic (mellitus) (controlled) (familial) (severe) E14.-
- non-insulin-dependent (of the young) E11.-
E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus

See before E10 for subdivisions

Includes: diabetes (mellitus) (nonobese) (obese):
o adult-onset
o maturity-onset
o nonketotic
o stable
o type II
o non-insulin-dependent diabetes of the young
Excludes: diabetes mellitus (in):
o malnutrition-related (E12.-)
o neonatal (P70.2)
o pregnancy, childbirth and the puerperium (O24.-)
o glycosuria:
o NOS (R81)
o renal (E74.8)
o impaired glucose tolerance (R73.0)
o postsurgical hypoinsulinaemia (E89.1)
The following fourth-character subdivisions are for use with categories E10-
E14:
• .0 With coma
• .1 With ketoacidosis
• .2† With renal complications
• .3† With ophthalmic complications
• .4† With neurological complications
• .5 With peripheral circulatory complications
o Diabetic:
o gangrene
o peripheral angiopathy† (I79.2*)
o ulcer
• .6 With other specified complications
• .7 With multiple complications
• .8 With unspecified complications
• .9 Without complications
 Contoh memberi kode
• Prosedur : - Debridement
Debridement
- skin or subcutaneous tissue (burn) (infection)
(wound) 86.28
- - excisional 86.22
- - nonexcisional 86.28
86.28 Nonexcisional debridement of wound, infection or burn
Debridement NOS
Maggot therapy
Removal of devitalized tissue, necrosis and slough by such
methods as:
brushing
irrigation (under pressure)
scrubbing
washing
 Runtunan tindakan dalam memberi kode :

1. Kaji lembar pertama RM terkait kelengkapan

dan akurasi.
Yakni: kondisi utama tertera di halaman
pertama (Front Sheet RM) dan
bertanda tangan dokter yang melayani
di tempat yang disediakan.

2. Baca discharge summary (ringkasan pulang)

terkait informasi diagnosis pasien.
Runtunan tindakan: (Lanjutan-1)
3. Cek bahwa pernyataan diagnosisnya
ditunjang bukti di dalam rekam medis
pasien. Contoh: di antaranya
Laporan hasil PA
Laporan hasil laboratotium khusus
Laporan hasil X-ray
Laporan hasil MRI dsb.
yang menunjang penegakkan diagnostik
pasiennya.
Runtunan tindakan (Lanjutan-2):

4. Kaji kembali catatan kemajuan pasien

(Progress note)

5. Cek Rekam Medis untuk menentukan item-

item apa saja yang harus di-kode.

6. Apabila diatur bahwa hanya 1 (satu) kondisi

utama yang dikode, pengkode mencari nomor
kode sesuai manual ICD-10 Volume 2 , dan tulis
di kolom yang
tersedia di lembar pertama (Front Sheet)
Runtunan tindakan (Lanjutan-3):

7. Apabila rumah sakit atau negara telah

menentukan harus mendata external cause
(sebab luar) cedera, maka pengkode harus
tahu kasus yang benar terjadi akibat sebab
luar, dan beri kode sesuai peraturan
ICD-10 (V,W,X,Y) dan setempat, terkait cara
menentukan nomor kode external cause !
Runtunan tindakan (Lanjutan-4):

8. Apabila tindakan operasi (bedah) harus

diberi kode, gunakan ICD-9-CM atau nomor
kode klasifikasi tindakan yang diharuskan,
ikutilah manual penggunaan buku-buku tesebut
dengan tertib, presisi tinggi, dan akurat.
Runtunan tindakan (Lanjutan-5):

9. Apabila semua diagnoses per pasien harus

dikode, pengkode harus mengikuti semua prosedur
dengan menentukan:
- mana yang utama,
- mana yang tambahan,
- mana yan co-morbid
- mana yang komplikasi
sesuai aturan pengkodean (ICD-WHO).
Runtunan tindakan (Lanjutan-6):

• Pengkode sebaiknya membubuhkan tanda “selesai”

di RM pasien (bisa dengan penempelan stiker / paraf
koder)
(tanda bahwa sudah selesai dikode).

Bagi RM yang belum bertanda ini, harus

diselesaikan sesuai yang diatur.

* RM jangan difile sebelum dikode*

Runtunan tindakan (Lanjutan-7):

• Setelah sebutan diagnoses di rekam medis dikode

baru laporan statistik penyakit dibuat, apakah
laporan untuk memenuhi kebutuhan:
- internal rumah sakit terkait atau
- eksternal, - Dinkes setempat
- Kemenkes dan ataupun
- Pihak ketiga lainnya.
Runtunan tindakan (Lanjutan-9):

• Proses pengkodean diagnoses dan tindakan

tidak bisa dijalankan melalui jalan pintas !

• Pengkode harus sudah terlatih bagaimana

mencari dan menentukan kode yang tepat,
dan bukan menghafalkan kode, apakah bekerja
dengan buku atau dengan sistem
komputerisasi (e-ICD).
Ingat:
Buku ICD selalu mengalami revisi !
Software bukan barang yang murah !
 PETUNJUK

CARA MENCARI KODE TINDAKAN

(menggunakan buku ICD-9-CM)
 CM
BAB CODE PROCEDURE PAGE

• 1 01 – 05 Operations on the nervous system 1

• 2 06 – 07 Operations on the endocrine system 12

• 3 08 – 16 Operations on the eye 17

• 4 18 – 20 Operations on the ear 35

• 5 21 – 29 Operations on the nose, mouth, and pharynx 41

• 6 30 – 34 Operations on the respiratory system 54

• 7 35– 39 Operations on the cardiovascular system 64

• 8 40 – 41 Operations on the hemic dan lymphatic system 91

• 9 42 – 54 Operations on the digestive system 95

• 10 55 – 59 Operations on the urinary system 133

• 11 60 – 64 Operations on the male genital organs 147

• 12 65 – 71 Operations on the female genital organs 155

• 13 72 – 75 Obstetrical procedures 169

• 14 76 – 84 Operation on the musculoskeletal system 174

• 15 85 – 86 Operations on the integumentary system 202

• 16 87 – 99 Miscellaneous diagnostic and therapeutic

procedures 211
 ICD-9-CM Volume 3
Urutan tindakan:
1. Gunakan daftar alfabetis istilah yang ada di
bagian belakang buku.
Terdiri dari alfabet A  Z

Contoh: Appendectomy  telusuri melalui

alfabet A
 Contoh 1: Appendectomy  (Hal….)
Appendectomy (with drainage) 47.09
Incidental 47.19
laparoscopic 47.11
laparoscopic 47.01
Appendicocecostomy 47.91
Appendicoenterostomy 47.91
(Lanjutan-1)
Appendicolysis 54.59
with appendectomy 47.09
laparoscopic 47-01
other 47.09
laparoscopic 54.51
Appendicostomy 47.91
closure 47.92
Appendicotomy 47.2
 Contoh 2: Delivery (Partus)
• Telusuri melalui alfabet D  Hal.….
Delivery (with)
assisted spontaneous 73.59
breach extraction (assisted) 72.52
- partial 72.52
- - with forceps to aftercoming
head 72.51
- total 72.54
with forceps to aftercoming
head 72.53
unassisted (spontaneous delivery) –
omit code
 CESAREAN SECTION
(Lanjutan contoh 2 -1)
Cesarean section – see Cesarean section
Crede maneuver 73.59
De Lee maneuver 72.4
forceps 72.9
application to aftercoming head (Piper) 72.6
with breech extraction
partial 72.51
total 72.53
Barton’s 72.4
failed 73.3
(Lanjutan 2-2)

forceps 72.0
high 72.39
with episiotomy 72.31
low (outlet) 72.0
with episioyomy 72.1
rotation of fetal head 72.4
trial 73.3
instrumental NEC 72.9
specified NEC 72.8
(Lanjutan- 2-3)
key-in-lock rotation 72.4
Kielland rotation 72.4
Malstrom’s extraction 72.79
with episiotomy 72.71
manulally assisted (spontenous) 73.59
spontaneous (unassisted) 73.59
assisted 73.59
vaccum extractiobn 72.79
with episiotomy 72.71
 CONTOH 3: EKSTRASI KATARAK

MATA
Extraction (Hal…….)
- cataract 13.19
-
- menstrual, menses (MR) 69.8
- milk from lactating breast (manual)
(pump) 99.95
- tooth (by forceps)(multiple)(single)
NEC 23.09
with mucoperiosteal flap
elevation 23.19
CONTOH 4: BIOPSI HATI
Biopsy (Hal……)
- abdominal

- liver 50.11 (Hal. 60)

closed 50.11
open 50.12
percutaneous (aspiration) (needle) 50.11
 CONTOH 5: KURET
(Hal.……)
Curettage (with packing)(with secondary closure) – see also Dilatation and curettage
- adenoids
- anus
 D & C pada Kebidanan
Curettage
- Uterus (with Dilatation) 69.09
aspiration (diagnostic) NEC 69.59
after abortion or delivery 69.52
to terminate pregnancy 69.51
following delivery or abortion 69.02

Curette evacuation, lens 13.2

 CONTOH 6: ECG (EKG), EEG
(Hal…….)
Electrocardiogram (with 12 or more leads) (EKG)
69.52
- with vectorcardiogram 89.53
- fetal (scalp), intrauterine 75.32
- rhythm (with one to three leads) 89.51
EEG (electroencephalogram) 89.14

monitoring (radiographic)(video) 89.19

 CONTOH: 7. Transfusion (of) 99.03
Hal……
blood (whole) NOS 99.03
coagulation factors 99.06
Dextran 99.08
exchange 99.01
intraperitoneal 75.2
in utero (with hysterectomy) 75.2
gamma globulin 99.14
packed cells 99.04
dst.
 CONTOH: 8. USG
Hal……
Ultrasonography
abdomen 88.70
billiary tract 88.74
deep vein thrombosis 88.77
thorax NEC 88.73
urinary system 88.75
uterus 88.79
gravid 88.75
 CONTOH: 9. Vaccination
Hal……
Vaccination (prophylactic)(against) 99.59
German measle 99.47
infectious parotitis 99.40
influenza 99.52
mumps 99.40
pertussis 99.37
poliomyelitis 99.41
rabies 99.44
 Cara Mempermudah Pencarian
dan Pengecekan Kode Tindakan
1. Tentukan kode diagnosisnya.
 maka akan diketahui jenis spesialisasinya
Ump: diagnosis = tonsill hypertrophy J35.1
Dari kode J – kita tahun gangguan ada pada
alat pernapasan.
2. Telusuri pencarian melalui alfabet T 
Tonsillectomy (hal…..) 28

3.  28 operation on tonsills and adenoids

(Lanjutan)
4.  28 terkelompok di
Bab 5 (ICD-9-CM)
OPERATION ON THE NOSE, MOUTH, AND
PHARYNX (21-29)
 cocok dengan diagnosis J35.1

5.  ICD-10 J adalah Bab X

Diseases of the Respiratory System
(J00-J99)
 Gastroscopy
• 1 Tidak ditemukan melalui endoscopy
• 2. Harus melalui Gastroscopy (hal. 90)
NEC 44.13
- melalui stoma (artificial) 44.12
- transduodenal (operative) 44.11
 perlu rincian jelas.
44 Other operations on stomach
 pasti gangguannya terkait lambung yang ICD-
10-nya berkode K
 PROBLEM PENGKODINGAN DIAGNOSIS DAN PROSEDUR
PADA LEMBAR MASUK & KELUAR (RM.1)

• diagnosis tidak ditulis

• diagnosis utama ditulis > 1
• diagnosis tidak pesifik
• singkatan diagnosis tdk stdr

• informasi tindakan/prosedur
yang dilakukan tidak
ditulis semua
 Diagnosa
tidak Tulisan
spesifik dr. sulit
Banyak yang dibaca
belum di
koding Singkatan
tidak
standar
Contoh Kasus:
KONSISTEN
…???
Konsisten ?
Akurat ?
Diagnosa Utama Yang
Mana ?
Akurat ??? Konsisten ???
Diagnosa utama masih
masih tertulis gejala
Hati-hati harus dicari et
causanya…..
Cocokkan dengan hasil
penunjangnya…..

75
Perhatikan kunjungan ke
berapa ?

76
Perhatikan BBL, umur kehamilan, apgar
score, kondisi ibu….

77
Perhatikan kondisi ibu, cara persalinan
dan outcome delivery
TERIMA KASIH