Anda di halaman 1dari 1

Ketika Januveira Tidak Baik – Baik Saja

Karya Tyas Maharani

Usiaku hampir mencapai dua puluh tiga saat aku masih merasa bahwa aku tidak memiliki apa – apa.
Namaku Janu, tapi aku lahir di bulan September itupun di akhiran. Januveira Danira Lestari. Aku
juga tidak tahu orang tuaku memiliki alibi apa sehingga memberiku nama yang aneh, setidaknya
bagiku sendiri. Banyak orang mengira bahwa nama panggilanku memang tidak cocok untuk anak
perempuan yang kadang imut sepertiku. Namun memang sikap tomboy begitu melekat padaku seperti
noktah yang meskipun kecil di selembar kertas hvs yang itupun buram, pasti akan terlihat.

Apa yang diharapkan dari anak pertama sekaligus cucu perempuan pertama? Banyak sekali
berseliweran di media sosial bahwa menjadi anak pertama adalah posisi tidak menyenangkan. Ya,
mungkin awalnya aku tidak berpikir begitu. Karena selama dua belas tahun aku adalah anak tunggal
dan penguasa penuh seisi rumah. Sampai akhirnya adik kecilku lahir kedua, ah tumbanglah diriku
sebagai kandidat Ratu seutuhnya. Aku harus berbagi kasih saying dengan makhluk kecil seberat 24
ons yang lahir dari rahim ibuku itu.

Aku lahir ditengah masyarakat yang tidak peduli bagaimana pendidikan itu penting, karena aku
adalah wanita. Aku cukup kesal di era yang serba modern ini, masih ada pemikiran seperti itu,
menyebalkan. Mereka berpikir bahwa kami sebagai perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi,
perempuan lebih baik dirumah mengurus anak. Dan disini pun, pride orang tua sebagai orang tua yang
sukses adalah bisa mengantarkan anak mereka kepada pernikahan, maka dari itu banyak sekali
pernikahan muda di desaku.

Sore itu aku hadir ke hajatan teman sekelasku ketika sekolah dasar. Banyak dan sering orang
menanyakan bagaimana? Kapan aku akan menyusul? Ah, berpikir merawat diriku sendiri saja
merepotkan. Sampai suatu ketika sahabatku pun satu persatu juga melakukannya. Meninggalkan aku
dan melanjutkan kehidupan. Di usiaku sekarang aku tidak tahu apakah aku bisa hidup mapan di
masadepan.

Anda mungkin juga menyukai