Pengelolaan Sumber Daya Ikan
Pengelolaan Sumber Daya Ikan
180501106
EKONOMI SYARIAH
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara maritime, wilayah perairan lebih luas daripada
wilayah daratan tentu sangat kaya dengan sumber daya ikan. Sumber daya ikan di
Indonesia sangat melimpah akan tetapi masih belum bisa dimaksimalkan
pemanfaatannya. Hal ini dikarenakan kualitas nelayan dan peralatannya sebagian besar
masih konvensional, sehingga hasil tangkapannya sedikit.
Sumber daya ikan yang dimiliki negara kita ini jika tidak dijaga dan dikelola
dengan baik maka masih tetap tidak bisa dimaksimalkan dan kelestariannya lama
kelamaan tidak terjaga. Berbagai macam permasalahan yang mengakibatkan
kelestarian atau ketersediaan sumber daya ikan menurun atau bahkan hilang, yaitu
banyak nelayan menangkap ikan dengan peralatan yang dilarang, pencemaran air,
penangkapan ikan yang berlebihan, perusakan terumbu karang dan illegal fishing.
Supaya kelestarian sumber daya ikan terjaga banyak kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah, diantaranya adalah dengan membentuk 11 Wilayah
Pengelolaan Perikanan (WPP) yang bertugas mengawasi kegiatan penangkapan
nelayan dan mengelola pelestarian sumber daya laut dan ikan. Kebijakan lainnya adalah
melarang penangkapan ikan menggunakan bahan peledak dan peralatan lainnya yang
dapat menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Dan dalam menangani pencemaran laut,
pemerintah membuat peraturan N0. 19 tahun 1999 tentang pengendalian Pencemaran
dan/atau Perusakan Laut.
Dengan segala kekayaan sumber daya ikan yang demikili bangsa ini jika
dimanfaatkan dan dikelola dengan baik maka akan sangat berdampak besar terhadap
kemajuan perekonomian Indonesia.
Untuk lebih jelasnya mengenai pengelolaan sumber daya ikan, kebijakan
pemerintah dalam melindungi sumber daya ikan, dan analisis pengelolaan sumber daya
ikan dalam bidang ekonomi akan dibahas di bab selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengelolaan Perikanan
Dalam Bab IV Pasal 7 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 dalam pengelolaan
perikanan disebutkan bahwa:
a. Rencana pengelolaan perikanan.
b. Potensi dan alokasi sumber daya ikan di wilayah pengelolaan perikanan
republik indonesia.
c. Jumlah tangkapan yang diperbolehkan di wilayah pengelolaan perikanan
republik indonesia.
d. Potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan di wilayah pengelolaan
perikanan republik indonesia.
e. Potensi dan alokasi induk serta benih ikan tertentu di wilayah pengelolaan
perikanan republik indonesia.
f. Jenis, jumlah, dan ukuran alat penangkapan ikan.
g. Jenis, jumlah, ukuran, dan penempatan alat bantu penangkapan ikan.
h. Daerah, jalur, dan waktu atau musim penangkapan ikan.
i. Persyaratan atau standar prosedur operasional penangkapan ikan.
j. Sistem pemantauan kapal perikanan.
k. Jenis ikan baru yang akan dibudidayakan.
l. Jenis ikan dan wilayah penebaran kembali serta penangkapan ikan berbasis
budi daya.
m. Pembudidayaan ikan dan perlindungannya.
n. Pencegahan pencemaran dan kerusakan sumber daya ikan serta
lingkungannya.
o. Rehabilitasi dan peningkatan sumber daya ikan serta lingkungannya.
3. Usaha Perikanan
a. Setiap kapal perikanan harus memiliki izin.
b. Setiap usaha perikanan harus memiliki izin.
c. Kapal asing tidak diperbolehkan menangkap ikan jika tidak ada izin.
d. Setiap kapal perikanan yang akan melakukan kegiatan perikanan wajib
memiliki surat laik operasi kapal perikanan dari pengawas perikanan.
A. Kesimpulan
Pengelolaan Perikanan adalah suatu proses yang terintegrasi mulai dari
pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pengambilan keputusan,
alokasi sumber dan implementasinya (dengan enforcement bila diperlukan), dalam
upaya menjamin kelangsungan produktivitas serta pencapaian tujuan pengelolaan.
Pengelolaan perikanan dilaksanakan dengan tujuan:
1. Meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan pembudidaya ikan skala kecil,
2. Meningkatkan penerimaan dan devisa negara,
3. Mendorong perluasan dan kesempatan kerja.
4. Meningkat ketersediaan dan konsumsi sumber protein ikan.
5. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya ikan.
6. Meningkatkan produktivitas, mutu, nilai tambah, dan daya saing,
7. Meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk industri pengolahan ikan.
8. Mencapai pemanfaatan sumberdaya ikan, lahan pembudidayaan ikan, dan
lingkungan sumberdaya ikan secara optimal
9. Menjamin kelestarian sumberdaya ikan, lahan pembudidayaan ikan, dan tata
ruang.
Dalam melindungi sumber daya ikan pemerintah membuat peraturan atau
kebijakan dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.
Permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan sumber daya ikan dalam bidang
ekonomi adalah daya saing produk yang masih rendah, pasar domestik perikanan
tangkap yang kurang berkembang dan pengamanan kualitas ikan dan akses
permodalan usaha perikanan tangkap masih terbatas
Referensi
http://www.dpr.go.id/
http://pusrikel.litbang.kkp.go.id/
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200701184938-4-169544/kualitas-sdm-ri-belum-
optimal-nih-mas-nadiem
https://www.bappenas.go.id/