Anda di halaman 1dari 16
PT, Anglase Para Retit : (tia Angas Pi 125 Kot Bae AngkaséPura | Reran. ander Recor BBL Kay.2 “slain 10610 — Indes ‘T162216541961 7255 H462.216541513 KEPUTUSAN DIREKSI PT ANGKASA PURA RETAIL NOMOR: APR. 05] /HIK.02.04/2015/D1R-B TENTANG PEDOMAN SELEKSI MITRA USAHA PT ANGKASA PURA RETAIL DIREKSI PT. ANGKASA PURA RETAIL, Menlinbanig : a. bakwa dalam rangka menerapkan prinsip Good Corporate Governance dalam melaksanakan pengelolean pérusahaan sebagaimana tertuang dalam ‘Peraturan Menteri BUMN Nomor: Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan ‘Tala Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Useha Milik Negara, diperlukan Pedoman Seleksi Mitra Kerjasama ‘yang berlakn di PT Anglasa Pura Retail. . b. bahwa tata kelola perusahaan yang baik dapat dilihat dari proses seleksi calon Mitra Ustha yang harus mendasarkan pada prinsip yang efisiei, ‘efektif, tranisparan, optimal, cepat, dan berkualitas, ©. baliwa guna mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik, khususnya ‘monyanglat proses seleksi calon Mitra Usaha sebagaimana dimaksuid dalam hutuf (@) dan (b), make diperlukan pedoman pelaksanaan seleksi calon Mitra Usatia. . “Mengingnt : a ‘Undaiig-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Tetbatas , Peraturdn Menteri BUMN Nomor: PER. 01/MBU/2011 tentang Penerapan ‘Tata Kelola Perusahadn yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara. . Peraturéin Menter! BUMN Nomor: PER-13/MBU/09/2014 tenting Pedoman . Pendayagunaan Asct Tetap Badan Usaha Milik Negara. : 4, Akta Penditian PT Angkasa Pura Retail Nomor: 11 Tanggal 23 September + + 2014 dibuat oleh Nanda Faiz Iwan; SH, M.Kn, SH Notaris di Jakarta yang telah mendapatian pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asast Manusia ‘Republik Indonesia Nomor. ‘AHU-26401.40.10.2014 Tahun 2014 ‘tanggal 24 September 2014, © Perubahan Akts Nomor 11 tanggal 23 September 2014 dengat’ Akta Nomor: 04 tanggal 19 Mei 2015 dibuat oleh Nanda Fauz Iwan, SH., MKn, ‘SH Notaris di Jakarta dan’ telah dilakukan Pemberitahuan Penitiahan Data ‘Perseroan kepada Menteri Hokum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor. AHU-AH01.03.0933024 tanggal 19'Mei 2015; £ Perubahan Akta Nomor 11 tanggal 23 September 2014 dengan Akta Nonior: 05 tanggal 19 Mei 2015 dibust oleh Nanda Fauz Iwin, SH, MKn, SH Notaris di Jakarta‘ dan telah’ dilakuken Pemberitahuan Perubahsn’ Data Perseroan’ Kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor.. AHU-AH.01.03.0933030 ‘tanggal 19 Mei 2015; MEMUTUSKAN ‘Ménictapkitn: KEPUTUSAN DIREKSI-. TENTANG PEDOMAN- PELAKSANAAN () @ 4 SELEKSIMITRA USAHA PT ANGKASA PURA RETAIL Pasal 1 ‘Pengertian Perusahaan adalah PT Angkasa Pura Retail. Direksi adalah Direktur Perusahaan . General Manager adalah General Manager Perusahaan. . Mitra'Usaha adalah pihek-pihak berbadari inikuin dan/atau Perorangan yang imelakukan kerjasama detigan Perusahaan yang memiliki kemampuan pendanaan, kealilian dan Pengalaman di bidang Retail dan pengembangan Lahan Pembanilingan adalah proses seleksi terhadap lebih dari 3 calon mitra usaha. Pemilihan Langsung adalah proses seleksi techadap beberapa calon Mitra - Usaha sekutang-luiangaya 3 (tiga) calon Mitra potensial. Penunjukan Langsung adalah proses seloksi calon Mitra Usaha yang dilaksanakan detigan cata memumju 1 (au) calon Mitra Usaha, “ ‘Konsinyas! merupakan suatu pesjanjian dimana pihak yang mernilild barang menyerahkan Sejunilah barang kepada pihak tertentu immk djjuatian dengan sistem bagi hasil @ (10) (tt) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) a) Beli Putus: Proses jual beli yang dilakukan secara langsung antara perusahaan dan Mitra Usaha tanpa terikat kontrak kerjasama Pemesanan berulang (repeat order) adalah Pengadaan barang secara berulang dari satu mitra usaha. Tim Scleksi adalah tim yang melaksanakan seleksi calon Mitra Usaha yang. akan ‘melakukan kegiatan bidang usaha Retail dan pengembangan Lahan Usaha yang akan diusahakan * oleh Perusahaan. Prakarsa internal (Solicited) adalah prakarsa yang ide dan perencanaanaya bersumber dari internal Perusahaan, Prakarsa ekstemal (unsolicited) adalah prakarsa yang ide dan perencansannya bersumber dari eksternal Perusahaan. Ruangan adalah tempat untuk melaksanakan usaha di bidang retail. Tahan Usaha adalah tanah dan segala hal yang berkaitan dengan tanah dalam kondisi clean & clear, Kondisi clear adalah Lahan dengan legalitas kepemilikan yang lengkap dan benar dan Kondisi clean adalah laban dalam keadaan siap untuk diusahakan Studi Kelayakan adalah kajian secara komprehensif, baik secara kuantitatif maupun ‘kualitatif yang menunjukkan tingkat kelayakan suatu rencana pendayagunaan Lahan Usaha Rebranding adalah proses pemberian nama brand bara atau identitas baru pada Produk atau jasa yang sudah ada tanpa perubahan berarti dari benefit yang ditawarkan oleh produk. Mitra strategis adalah Mitra Usaha yang diyakini dapat memberikan kontribusi bermanfaat yang signifikan dan/atau mengangkat citra perusahaan. Pasal2 Kriteria Calon Mitra Kerjasama Kriteria Calon Mitra Usaha antara lain : a. Mempunyai usaha yang bergerak dalam bidang usaha yang okan dilaksanakan dengan ‘membultikan edanya Surat lzin Usaha Perdagangan (SIUP) bidang/sub bidang yang masih berlaku dan sesuai dengan bidang usahanya; >. Memiliki Keablian dalam bidang usaha yang akan dibuktikan dengan referensi pengalaman usaha/kontrak; ©. Tidak pernah dinyatakan pailit olch putusan pengadilan; 4. Mampu dan cakap melakukan perbuatan hukum ©. Tunduk dan taat tethadap ketentuan-ketentuan sebagaimana yang termuat dalam Deraturan ini; £Calon Mitra Usaha berkomitmen tidak akan melalukan negosiasi/menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk hal yang sama (airport channel dan/atau travel retail) selama Jangka waktu kerjasama dengan Perusahaan, @ Calon Mitra Usaha yang didkutsertakan dalam seleksi Mitra Usaha harus memiliki dokumen: & Alte pendirian perusahaan beserta.perubehan-perubahannya untuk Baden Hukum Perseroan Terbatas telah disahkan oleh Menkumham, untuk Persekutuan Komanditer telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri setempat, untuk Koperasi telah disohkan olch Dinas Koperasi setempat; b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dari Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang masih berlaku; & Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang masih berlaku dan sesuai dengan bidang usahanya; 4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); ©. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) yang masih berlakus £ Bukti Setor Pajak tahun terakhir (SPPT) selama 2 (dua) tahun terakhir; 8 Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggung jawab yang masih berlaku; ‘h. Surat Keterangan Domisili Perusahaan; i.Angka Pengenal Impor (bila dipersyaratkan) J Rekening koran/tabungan perusahsan 3 (tiga) bulan terakhir yang telah dilegalisir oleh bank; K, Dan persyaratan Iainnya yarig ditentukan oleh Perusahaan dan Peraturan perundang- undangan yang berlaku, Pasal 3 denis Seleksi (1) Seleksi dan penetapan calon Mitra Usaha merupakan kewenangan Dircksi, (2) Seleksi calon Mitra Kerjasama dapat dilaksanakan dengan 2 (dua) cara yaitu: a, Pemilihan Langsung; , Penunjukan Langsung Pasal 4 Pemilihan Langsung (4) Pemilihan Langsung dilakukan terhadap minimal 3 (tiga) calon Mitra Usaha potensial atau apabila setelah dilakukan 2 (dua) kali Pemilihan Langsung namun peminatnya hanya 2 (dua) peminat, maka seleksi dilakukan terhadap kedua peminat tersebut, (2) Calon Mitra Usaha yang mengikuti Pemilihan Langsung adalah Calon Mitra Usaha yang telah menyampaikan konfirmasi minat atas penawaran Usaha. (3) Prosedur Pemilihan Langsung a. Tim Seleksi mencari dan membuat daftar calon Mitra Usaha dengan kriteria sesuai Kerangka Acuan/ Term of Reference (TOR). , Perusahaan menyebarkan undangan penawaran Usaha yang juga memuat informasi pengambilan dokumen TOR. ©. Calon Mitra Usaha menyampaikan konfirmasi minat terhadap penawaran Kerjasama tersebut, 4. Calon Mitra Usaha yang telah mengambil dokumen akan diundang untuk mengikutt penjelasan TOR dan hasil penjelasan TOR dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani ketua Tim Seleksi dan seluruh peserta seleksi. ©. Calon Mitra Usaha mengajukan dokumen penawaran Usaha kepada Tim Seleksi yang berisikan sampul I (dokumen administrasi) dan sampul Il (dokumen penawaran harga). £, Tim Seleksi melakukan evaluasi sampul I dan membuat Berita Acara lulus administrasi, &. Tim Seleksi melanjutkan evaluasi sampul I terhadap calon Mitra Usaha yang lulus ‘evaluasi sampul I dan dituangkan dalam Berita Acara evaluasi sampul Il 4h, Tim Seleksi mengajukan usulan ealon pemenang seleksi kepada Direksi. i, Direksi menetapkan pemenang Mitra Usaha melalui surat penetapan pemenang. Pasal 5 Penunjukan Langsung Penuajukan Langsung dapat dilakukan apabila memenuhi salah satu dati persyaratan sebagai berikut: a, Setelah dilakukan Pemilihan Langsung sebanyak 2 (dua) kali, namun peminatnya tidak ada atau hanya ada 1 (satu) calon Mitra Usaha yang memenuhi syarat administrasi dan penawaran harga, b. Calon Mitra Usaha merupakan BUMN atau anak perusahaan BUMN, © Merupakan Prakarsa Ekstemal (Unsolicited) dari calon Mitra Kerjasama_yang mengajukan proposal dengan memenuhi syarat administrasi dan penawaran harga, 4, Lokasi atau koridisi kerjasama tersebut hanya dapat dikerjasamakan dengan calon Mitra ‘Usaha tertentu. © Calon mitra usaha mepunyai Keahlian Khusus dalam bidangnya yang dapat mengakomodir dan sesuai ide dari perusahaan dalam bentuk produk desain f. Calon Mitra Usaha merupakan. tenaga bli dalam bidangnya dengan melalui Pengamatan/mempelajari Portofolio calon mitra Usaha terlebih dahulu, ide gambar atau Prakarsa dari internal/kreatif sendiri; & Merupakan produk yang dikembangkan/Develop bersama dengan calon Mitra Usaha (Co-branding); h. Merupakan rebranding dengan tujuan produk menjadi lebih baik, dengan tidak mengabaikan tyjuan awal perusahaan termasuk tetapi tidak terbatas pada pendayagunaan dan pemanfaatan produk lokal. |. Calon mitra tidak membebankan charge pembelian konsep atau franchise fee, J. Calon mitra merupakan satu-satunya distributor untuk , ProdulvBrand merupakan salah satu Wesple/gaya hidup paling sesuai pada lokasi tersebut setelah melalui questioner/ tes/uji pasar dalam waktu tertentu; |. Produk/orand merupakan distribusi travel retail/airport channel, m.Produk merupakan produk yang dilakukan dengan cara beli putus 1. Nilai kerjasama di bawah Rp.50,000.000,- (Lima puluh juta rupiah) ©. Calon mitra usaha adalah Mitra Strategis. Pasal 6 Beli Putus (@) Pengadaan barang/produk tertentu dari Mitra Usaha yang akan dipasarkan di gerai milik perusahaan. ; (2) Prosedur beli putus mengikuti SOP pengadaan yang ada di Departemen Procurement, Pasal 7 Konsinyasi (2) Konsinyasi merupakan system Kerjasama dimana Mitra Usaha menjual barang atau jasa di serai milik perusahaan dengan system kerjasama bagi hasil (2) Nominal presentase bagi hasil disepakati bersama melalui proses seusuai ketentuan dalamn prosedur Pemilihan Langsung maupun Penunjukan Langsung dan diperkuat dalam bentuk kontrak kerjasama (3) Kontrak kerjasama dibuat berdasarkan hasil negosiasi dengan Mitra Usaha, baik itu melalui Pomilihan Langsung maupun Penunjukan langsung. (4) Negosiasi dengan Calon Mitra Usaha dituangkan dalam Minutes of Meeting atau Sispro sebagai acuan pembuatan kontrak kerjasama, (5) Nominal presentase bagi hasil dilandasi perhitungan yang menguntingkan perusahean dan Mitra Usaha sesuai dengan FS gerai yang menjadi acuan pertimbangan.. (6) Nominal presentase bagi hasil juga mempertimbangkan barang sale atau diskon. (7) Diberlakukan MGRS terutama untuk gerai di bandara dengan perhitungan tertentu sesuai dengan harga produk, luasan area, quantity produk dan nilai jual produk milik Mitra Usaha. (6) Mitra Usaha dapat mengoperasikan sejumlah area di gerai milik Perusahaan maupun ttip Jual dengan sistem kerjasama bagi hasil (9) Persediaan dan batang yang akan dijual merupakan milik dan tanggung jawab Mitra Usaha Pasal 8 Kewenangan Direksi, General Manager, dan Tim Seleksi (1) Direksi berwenang untuk: 8, Menetapkan pemenang selcksi Mitra Usaha berdasarkan usulan Tim Seleksi untuk kerjasama dengan jangka waktu <2 tahun, untuk kerjasama dengan jangka waktu > 2 tahun Penetapan Pemenang dilakukan setelah mendapat tanggapan tertulis dari Dewan Komisaris dan persetujuan tertulis dari Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar Perusahaan dan/atau ketetagan RUPS b. Menetapkan Tim Seleksi yang diketuai oleh Direktur atau General Manager dengan anggota sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1, Fungsi yang membidangi Pengembangan Usaha. 2. Fungsi yang membidangi Keuangan. 3. Fungsi yang membidangi Hukum, ©. Menetapkan Nilai Perkiraan Sendiri (NPS) dan TOR sebagai dasar proses seleksi calon Mitra Usaha. Q) General Manager berwenang untuk : a. Mengevaluesi dan menandatangani NPS dan TOR yang diusulkan Senior Manager, b, Mengusulken NPS dan TOR untuk ditetapkan Direksi. ©. Mengusulkan Tim Seleksi untuk ditetapkan Direksi. G) Tugas, wewenang dan tanggung jawab Tim Selcksi dalam setiap pelaksanaan seleksi baik dalam Pemilihan Langsung atau Penunjukan Langsung meliputi: 4, Pemilihan Langsung dan Penunjukan Langsung : 1) Menyusun jadwal pelaksanaan seleksi, 2) Melaksanakan penyebaran informasi / undangan untuk melaksanakan seleksi Mitra Kerjasama, 3) Memberikan penjelasan (aanwijzing) mengenai TOR dan menyusun Berita Acara Penjelasan TOR. 4) Melaksanakan pembukaan dan penilaian Dokumen Penawaran serta pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran, 5) Membuat laporan dan mengajukan usulan calon pemenang seleksi sebagai Mitra Usaha kepada Direksi, », Penunjukan Langsung : 1) Mengevaluasi proposal dari calon Mitra Usaha, 2) Mengundang calon Mitra Usaha untuk mempresentasikan proposal yang diajukan dan negosiasi harga, 3) Membuat Berita Acara Evaluasi proposal. 4) Menyampaikan hasil evaluasi dan mengusulkan sebagai Mitra Usaha kepada Direksi. (@ Dalam hal pelaksanaan seleksi calon Mitra Usaha yang memerlukan pemahaman atau Penilaian telnis yang sangat spesifik atau keahlian khusus, Tim Seleksi dapat mengusulkan jasa Konsultan Independen atau narasumber, apabila diperlukan, Pasal 9 Dokumen - Dokumen ~ @ Dokumen yang dipergunakan dalam proses seleksi Mitra Usaha adalah sebagai berikut: ‘8, Kerangka Acuani Kerja (TOR), yang memuat hal-hal sebagai berikut: 1, Maksud dan tujuan melaksanakan seleksi. 2. Kriteria calon Mitra Usaha untuk mengikuti scleksi. 3. _Lingkup kegiatan dan lokasi yang dikerjasamakan. 4, Syarat-syarat administrasi dan penawaran harga, 5. Objek kerjasama yang ditawarkan dan kondisinya 6. Jadual yang meliputi antara lain : penjelasan (aanwijzing), pemasukan, pembukaan, dan evaluasi dokumen penawaran serta, penetapan pemenang, 7. Pola kerjasama, 8. Klarifikasi dan negosiasi. 9. Ketentuan - ketentuan lainnya. b. Nilai Perkiraan Sendiri (NPS) 1. Dalam melakukan seleksi calon Mitra Usaha melalui cara Pemilihan Langsung ataia Penunjukan Langsung diperlukan Nilai Perkiraan Sendiri (NPS) yang diperoleh atas nilai kerjasama yang dilakukan. 2. Dalam menentukan NPS atas kerjasama yang akan ditawarkan kepada calon Mitra Usaha, Unit yang membidangi Pengembangan Usaha melakukan penghitungan berdasarkan beberapa faktor, terutama: ) Jenis usaha yang akan dikembangkan, ') Luas ruang usaha atau luas Lahan yang akan dikembangkan, ©) Lokasi/tempat yang akan dikembangkan. ) Analisis pasar (meliputi antara lain pangsa pasar, pax penetration (potential buyer), spanding rate). ©) Nilai investasi bangunan yang akan dibangun atau dikomersialkan f) Rencana perkiraan biaya operasional dari kegiatan usaha yong akan dikembangkan dan perkiraan tingkat keuntungan bagi calon Mitra Usaha. 3. NPS ini dapat berupa: a) Prosentase Pembagian Pendapatan (Revenue Sharing). +b) Prosentase Pembagian Keuntungan (Profit Sharing). ©) Kompensasi dalam bentuk lainnya. 4. NPS disusun dan selanjutnya diusulkan kepada Direktur untuk ditetapkan, 5. Direktur memberikan persetujuan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak diterimanya usulan NPS. Apabila setelah 14 (empat belas) hari kkalender Direktur tidak memberikan jawaban, maka dianggap menyetuj 6. NPS sebagai pertimbangan Direksi dalam menetapkan calon pemenang Kerjasama, ¢. Berita Acara aanwijzing. Berita acara yang dibuat atas proses aanijzing yang merupakan acuan untuk melanjutkan proses berikutnya, 4. Dokumen penawaran, disiapkan oleh masing-masing calon Mitra Usaha sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam TOR yang sudah dijelaskan oleh Tim Seleksi. © Surat penetapan pemenang adalah surat yang ditandatangani dan disetujui oleh Direksi yang berisi penetapan pemenang sebagai tindak lanjut dari hasil seleksi calon Mitra Usaha. Pasal 10 Prosedur Seleksi (1) Prosedur Pelaksanaan Pemilihan Langsung a, Penetapan kriteria calon Mitra Usaha, sebagaimana diatur dalam pasal 2 Keputusan 'b, Mencari calon Mitra Usaha yang sesuai dengan kriteria tersebut, , Penyebaran informasi / undangan penawaran kerjasama, hal-hal yang dieantumkan antara lain: 1. Jenis usaha. 2. Lokasi usaha, 3. Syarat-syarat administratif. 4, Tempat, hari dan waktu pendaftaran, 5, Data lain yang dianggap perlu, Jangka waktu penyebaran informasi/undangan selama 3 (tiga) hari kerja den dapat diperpanjang oleh Tim Seleksi jika dianggap perlu. 4. Konfirmasi Minat 1. Konfirmasi minat dilaksanakan oleh ‘Tim Seleksi selambat — lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah batas akhir penyebaran informasi penawaran kerjasama, 2. Pada saat calon Mitra Usaha menyerahkan surat konfirmasi minat kepada Tim Seleksi, maka calon Mitra Kerjasama wajib membeli TOR. 3. Selanjutnya calon Mitra Usaha diberikan undangan untuk mengikuti aanwijzing. ¢, Penjelasan (aamwijzing) 1, Jangka waktu pelaksanaan aanwizjing selambat - lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah batas akhir konfirmasi minat. 2. Aamwijzing dapat dilaksanakan jika yang hadir sekurang-kurangnya 3 (tiga) peserta calon Mitra Usaha, 3, Tim Seleksi menjelaskan TOR. 4, Dalam pelaksanaan aanw{jzing wajib dihadiri oleh pimpinan calon Mitra Usaha, jika pimpinan calon Mitra Usaha berhalangan dapat diwakilkan dengan menunjukkan surat kuasa, 40 5. Para calon Mitra Usaha yang tidak hadir pada aamwifzing tidak dapat memasukkan dokumen penawaran, 6. Hasil rapat aanwijzing beserta perubahan-perubahannya dimuat dalam Berita Acara’ Penjelasan Kegiatan Berusaha yang ditandatangani Tim Seleksi dan seluruh perwakilan calon Mitra Usaha. £, Pemasukan dan Pembukaan Dokumien Penawaran 1, Pemasukan dokumen penawaran @) Jangka waktu pemasukan dokumen penawaran selambat — lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah proses aameijzing. ) Pengajuan dokumen penawaran harus didasarkan pada Berita Acara aamwijzing. 2, Pembukaan dokumen penawaran @) Pembukaan dokumen penawaran kerjasama dapat ditentukan pada hari yang sama dengan tanggal pemasukan dokumen penawaran, atau selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah batas akhir pemasukan dokumen penawaran. b) Sebelum acara pembukaan dokumen penawaran, Ketua Tim Seleksi menyatakan ‘waktu pemasukan dokumen penawaran telah ditutup dan mengumumkan jumlah peserta yang memasukkan dokumen penawaran, ¢) Calon Mitra Usaha yang mengikuti pembukaan dokumen penawaran harus dibadiri oleh pimpinan calon Mitra Usaha, apabila berhalangan dapat diwakilkan, dengan menunjukkan Surat Kuasa. 4) Calon Mitra Usaha sckurang-kurangnya menghadirkan 1 (satu) orang sebagai perwakilan peserta yang akan menyaksikan pembukaan dokumen penawaran dan menandatangani Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran. 8. Penilaian Sampul I (Dokumen Administrasi) 1) Sampul I berisi dokumen administrasi. 2) Pembukaan doktimen kelengkapan administrasi calon Mitra Usaha dilaksanakan oleh Tim Seleksi. 3) Tim Seleksi melakukan penilaian sampul I guna memeriksa kelengkapan administrasi. 4) Apabila persyaratan administrasi telah dipenuhi, maka calon Mitra Usaha dinyatakan fulus, dan apabila persyaratan administrasi tidak dipenuhi maka dinyatakan tidak Iulus. 5) Apabila di anggap perlu kepada calon Mitra Usaha dapat dilakukan wawancara dan/atau diminta presentasi di hadapan Tim Seleksi. 1 ©) Calon Mitra Usaha yang telah lulus persyaratan administrasi dapat mengikuti proses pembukaan sampul Il 7) Hasil penilaian administrasi dituanigkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota Tim seleksi dan ‘minimal 1 (satu) orang yang hadir sebagai saksi dari perwakilan calon Mitra Usaha. +h, Peniilaian sampul I (Penawaran Harga) 1, Pelaksanaan pembukaan sampul I dihadiri oleh calon Mitra Usaha yang telah lulus penilaian administrasi, 2, Penilaian sampul II meliputi beberapa hal sebagai berikut: ) Kewajaran rencana bisnis (business plan) calon Mitra Usaha; dan b) Kompensasi yang akan diterima Perusahaan, dan dibuatkan urutan (ranking) dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil. ©) Apabila rencana bisnis wajar dan kompensasi yang akan diterima Perusahaan dari calon Mitra Usaha menduduki rangking 1 (pertama) di atas NPS, maka

Anda mungkin juga menyukai