Anda di halaman 1dari 2

Hari Bumi dan Gerakan Lingkungan yang Berkelanjutan dalam Mencapai Pembangunan yang

Berkelanjutan

Minggu, 25 April 2022 –


Sekretariat Nasional SDGs mengadakan acara Instagram Live bertema Hari Bumi dan Keberlanjutan
Lingkungan dengan menghadirkan Alimatul Halim, Asisten Manajer Pilar Pembangunan Lingkungan
Sekretariat Nasional SDGs, dan Andy Bahari, Co-leader World Cleanup Day Indonesia. Acara ini
membahas mengenai pergerakan lingkungan yang berkelanjutan, khususnya berkaitan dengan usaha
mencapai pembangunan berkelanjutan, bersamaan dengan diperingatinya hari bumi. Tujuan utama
dari diadakannya acara ini adalah memberikan pengantar terkait aksi-aksi sosial global untuk
mencapai lingkungan yang berkelanjutan.

Ketika membicarakan isu dan gerakan terkait lingkungan hidup, semua manusia itu setara tanpa
memandang suku, ras, agama, warna kulit, hingga strata sosial. Manusia harus bisa bersatu dalam
mewujudkan bumi yang lebih layak huni untuk manusia. Masyarakat Indonesia dalam hal ini, dengan
semangat gotong-royong yang kita miliki seharusnya sudah terbiasa dan berpotensi menjadi yang
terdepan dalam pergerakan bersama untuk lingkungan.

Menurut Alim, kita butuh kolaborasi atau kerja sama yang lebih banyak lagi untuk mencapai target-
target SDGs, terutama dalam hal pembanguna lingkungan hidup. Kolaborasi di sini bukan hanya antar
pemangku kepentingan, tetapi juga kolaborasi antar generasi. “SDGs itu adalah sebuah gerakan,
bukan cuma milik pemerintah tapi milik kita semua” Tutur Alim berkaitan dengan kolaborasi dalam
pencapaian SDGs.

Baik Sekretariat Nasional SDGs maupun World Cleanup Day sangat terbuka dengan ajakn kerja sama
atau kolaborasi dari setiap pihak. Saat ini, di Sekretariat Nasioanl SDGs tercatat sudah ada sekitar 52
perusahaan yang sudah berkolaborasi untuk menjalankan program-program yang membantu
pencapaian SDGs dan kemudian dilakukan evaluasi bersama.

Dalam hal pergerakan, seringkali kita menganggap remeh gerakan-gerakan kecil yang dilakukan oleh
teman-teman atau komunitas di sekitar kita padahal gerakan-gerakan kecil tersebut secara tidak
langsung mengingatkan kita bahwa manusia harus bertanggung jawab tehadap lingkungannya,
termasuk melakukan gerakan-gerakan kecil tersebut.

Permasalahan yang sering diangkat dalam pergerakan lingkungan adalah keberlanjutan dari gerakan-
gerakan tersebut. Hal terpenting dalam membuat gerakan-gerakan tersebut berkelanjutan adalah
bagaimana gerakan tersebut bisa terhubung dengan budaya dan pemahaman yang dimiliki oleh
masyarakat dengan begitu masyarakat akan merasakan manfaat dari melakukan kebiasaan hidup yang
berkelanjutan.

Dalam rangka memperingati hari bumi, Sekretariat Nasional SDGs beberapa kali mengadakan
kampanye terkait perilaku dan gaya hidup yang ramah lingkungan. Adapun World Cleanup Day,
sebagai salah satu gerakan massal membersihkan lingkungan, turut memperingati hari bumi dengan
mengadakan acara bersih-bersih bersama yang tahun ini diadakan di wilayah Sungai Ciliwung.

Dengan banyaknya isu-isu lingkungan yang berkembang, kita seringkali bingung untuk memulai
darimana. Menurut Andy, hal tersebut dapat diselesaikan dengan memahami permasalahan mana yang
dampaknya paling besar. Dengan itu, aksi atau gerakan yang dilakukan dapat menghasilkan efek yang
lebih besar dengan usaha yang sama.

Melalui acara ini, penonton mendapatkan banyak wawasan dan ilmu terkait gerakan sosial lingkungan
yang berkelanjutan serta pentingnya kolaborasi bersama dalam mencapai lingkungan yang
berkelanjutan secara khusus dan SDGs secara umum. [Dilaporkan oleh: Hafidz Abdillah]

Anda mungkin juga menyukai