Aku percaya akan Allah, Bapa yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi.
Dan akan Yesus Kristus, PuteraNya yang tunggal, Tuhan kita. Yang
dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria. Yang menderita
sengsara, dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan
dimakamkan. Yang turun ketempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari
antara orang mati. Yang naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah Bapa
yang Maha Kuasa. Dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup dan mati.
Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katholik yang Kudus, Persekutuan
para Kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin
03. Kemuliaan
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan,
sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. (Amin.)
05. Salam Putri Allah Bapa ,Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu.
Terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus.
Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan
waktu kami. Amin
06. Salam, Bunda Allah Putra, Salam Maria penuh rahmat, Tuhan
sertamu. Terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhmu
Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang
dan waktu kami. Amin
07. Salam, Mempelai Allah Roh Kudus, Salam Maria penuh rahmat,
Tuhan sertamu. Terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah
tubuhmu Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini,
sekarang dan waktu kami. Amin
08. Kemulian
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan,
sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. (Amin.)
Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit
Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia. Setelah tiba di tempat itu Ia
berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam
pencobaan." Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar
batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau
Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-
Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." Maka seorang malaikat dari
langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya
menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Lalu Ia bangkit
dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati
mereka sedang tidur karena dukacita. Kata-Nya kepada mereka: "Mengapa
kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam
pencobaan."
12. Kemulian
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan,
sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. (Amin.)
13. Terpujilah
Doa Fatima
17. Kemulian
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan,
sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. (Amin.)
18. Terpujilah
Doa Fatima
22. Kemulian
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan,
sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. (Amin.)
23. Terpujilah
Doa Fatima
27. Kemulian
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan,
sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. (Amin.)
28. Terpujilah
Doa Fatima
Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh
daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait
Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke
dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia
menyerahkan nyawa-Nya. Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi,
ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang
benar!" Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di
situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka
sambil memukul-mukul diri. Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat,
termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri
jauh-jauh dan melihat semuanya itu.
32. Kemulian
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan,
sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. (Amin.)
33. Terpujilah