Anda di halaman 1dari 37

BBT 100 Tahun Melayani

Persyaratan
SERTIFIKASI
SNI WAJIB MAINAN ANAK

By Asep Erwin Hidayat


Bandung, 9 Maret 2022
SNI Wajib Mainan Anak, Latar Belakang

Mainan dan bermain merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran


anak untuk menemukan identitas, membantu tubuh kuat, mempelajari sebab
akibat, mengembangkan hubungan, dan mempraktekkan kemampuan mereka.
Mainan selain untuk media hiburan, juga mempunyai peran mendidik. Mainan
juga mengembangkan kemampuan fisik dan mental yang sangat berpengaruh
terhadap pola pikir anak. Namun tidak semua mainan anak yang beredar dan
dijual, baik di pasar tradisional maupun modern, aman bagi anak-anak.
Mainan Anak, Resiko
 Beberapa risiko dari penggunaan mainan yang tidak aman, seperti bahaya
tertelan dan tersedak. Sebagai contoh, asesoris yang tertempel pada
boneka, bisa lepas dan tertelan. atau bahaya kerusakan pendengaran yang
ditimbulkan oleh suara seperti sirine mobil-mobilan.
 Yang lebih membahayakan adalah bahaya pada mata seperti pistol mainan
atau panah-panahan. Juga bahaya terjerat atau tercekik yang ini biasa
dijumpai pada permainan tali. Bahaya tersayat dan tergores, dari mainan
yang terbuat dari bahan plastik, kayu, logam atau mika. Bahaya terjatuh
yang biasa dijumpai pada ayunan atau seluncuran.
 Bahaya terjepit, tersetrum, terpapar zat kimia berbahaya, serta terbakar
adalah risiko bahaya yang bisa saja menimpa buah hati kita.
Dasar Hukum
 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24/MIND/PER/4/2013 tentang Pemberlakuan SNI
Secara Wajib •
 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 52/MIND/PER/ 10/2013 tentang Penunjukan
Lembaga Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan SNI Mainan
Secara Wajib •
 Peraturan Menteri Nomor 55/M-IND/PER/11/2013 Tentang Perubahan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 24/MIND/PER/4/2013 tentang Pemberlakuan SNI Secara Wajib
 Peraturan Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Nomor 09/BIM/PER/1/2014
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberlakuan dan Pengawasan Penerapan SNI
Mainan Secara Wajib •
 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 18/MIND/PER/4/2014 tentang Perubahan
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 52/MIND/PER/10/2013
 •Peraturan Menteri Nomor 29/M-IND/PER/10/2018 Tentang Perubahan ke 3 Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 24/MIND/PER/4/2013 tentang Pemberlakuan SNI Secara
Wajib
SNI Mainan Anak,Tujuan Pemberlakuan
 Memberikan perlindungan bagi konsumen, pelaku usaha,
masyarakat dalam aspek K3L (kesehatan, keselamatan dan
keamanan serta kelestarian lingkungan hidup);
 Mengefisienkan industri dalam negeri, sehingga mempunyai
daya saing yang kuat di pasar dalam negeri maupun luar
negeri;
 Menciptakan persaingan usaha yang sehat, transparan, memacu
kemampuan inovasi, serta meningkatkan kepastian usaha.
Mainan Anak, Definisi
Definisi mainan anak telah diatur secara tegas oleh pemerintah.
Mainan yang dikategorikan mainan anak adalah setiap produk
atau material yang dirancang atau dengan jelas diperuntukkan
penggunaannya oleh anak dengan usia 14 tahun ke bawah.
Hal ini disebutkan dalam Peraturan Menteri Perindustrian No.
111/M-Ind/PER/12/2015, bahwa SNI mainan anak yang
diwajibkan ini adalah mainan untuk umur 14 tahun ke bawah.
Kriteria Mainan Wajib SNI
Standar SNI Mainan Anak
 (1) SNI ISO 8124-1:2010, Keamanan Mainan – Bagian 1: Aspek keamanan yang
berhubungan dengan sifat fisis dan mekanis,
 (2) SNI ISO 8124-2:2010, Keamanan Mainan – Bagian 2: Sifat mudah terbakar,
 (3) SNI ISO 8124-3:2010, Keamanan Mainan – Bagian 3: Migrasi unsur tertentu,
 (4) SNI ISO 8124-4:2010, Keamanan Mainan – Bagian 4: Ayunan, seluncuran dan
mainan aktivitas sejenis untuk pemakaian di dalam dan di luar lingkungan tempat
tinggal, dan
 (5) SNI IEC 62115:2011, Mainan elektrik – Keamanan.
 (6) SNI 7617:2010 Tekstil – Persyaratan zat warna azo, kadar formaldehida dan kadar
logam terekstraksi pada kain untuk pakaian bayi dan anak
 (7) EN 71-5 Chemical toys (sets) other than experimental sets.
SNI ISO 8124 – 1:2010, Keamanan mainan – Bagian 1:
Aspek keamanan yang berhubungan dengan sifat fisis dan
mekanis. Standar ini berlaku untuk semua mainan pada saat awal
diterima konsumen, dan sebagai tambahan, setelah mainan
digunakan pada kondisi normal serta perlakuan kasar kecuali ada
keterangan khusus.
Selain itu, Persyaratan SNI ISO 8124 – 1 ini menerangkan kriteria yang
dapat diterima untuk karakteristik struktur mainan, seperti bentuk, ukuran,
kontur, pengaturan jarak (misalnya kerincingan, bagian-bagian kecil, ujung
dan tepi tajam, dan celah garis engsel) sebagaimana kriteria yang dapat
diterima untuk sifat tertentu dari beberapa kategori mainan (seperti nilai
energi kinetik maksimum untuk proyektil yang ujungnya tidak memantul
(non-resilient tipped projectile) dan sudut ujung minimum (minimum tip
angles) untuk mainan yang dinaiki (ride-on toys).
SNI ISO 8124 – 2 : 2010
Keamanan mainan Bagian 2, Sifat mudah terbakar

. Standar ini mengatur kategori bahan mudah terbakar


yang dilarang digunakan pada semua mainan, dan
persyaratan mudah terbakar pada mainan tertentu
ketika terkena sumber api yang kecil.
SNI ISO 8124 – 3 : 2010,
Keamanan mainan Bagian 3: Migrasi unsur tertentu.

SNI ISO 8124 – 3 menentukan persyaratan maksimum dan


metoda sampling dan ekstraksi sebelum uji untuk migrasi dari
unsur antimoni, arsen, barium, kadmium, kromium, timbal, merkuri
dan selenium dari bahan mainan dan bagian mainan kecuali
bahan yang tidak dapat diakses.
SNI ISO 8124 – 4 : 2010,
Keamanan mainan – Bagian 4: Ayunan, seluncuran dan
mainan aktivitas sejenis untuk pemakaian di dalam dan
di luar lingkungan tempat tinggal
Standar ini menetapkan persyaratan dan cara uji mainan aktivitas
untuk penggunaan keluarga yang ditujukan bagi anak-anak di bawah
14 tahun untuk bermain di dalamnya.
Produk yang tercakup di bagian ISO 8124-4 ini termasuk ayunan,
seluncuran, jungkat-jungkit, korsel/komedi putar (komidi putar),
tunggangan bergerak, papan panjatan, ayunan bayi, dan produk
lainnya yang ditujukan untuk menahan beban satu atau lebih anak
SNI IEC 62115:2011 Mainan Elektrik - Keamanan.
SNI IEC 62115:2011 menetapkan persyaratan mutu yang
setidaknya menyangkut fungsi tersendiri pada mainan yang
menggunakan perangkat elektrik.
SNI 7617:2010 Tekstil – Persyaratan zat warna azo, kadar
formaldehida dan kadar logam terekstraksi pada kain untuk
pakaian bayi dan anak

Standar ini menetapkan persyaratan mutu zat warna azo dan


kadar formaldehida pada kain untuk pakaian bayi dan anak dari
berbagai jenis serat tekstil meliputi kain tenun dan kain rajut.
EN 71-5 Chemical toys (sets) other than experimental sets.

Standar menetapkan persyaratan dan metode pengujian untuk zat dan bahan
kimia ( set) yang digunakan dalam mainan, seperti :
- yang diklasifikasikan sebagai berbahaya oleh undang-undang yang berlaku
untuk zat berbahaya dan campuran berbahaya,
- zat dan campuran yang dalam jumlah berlebihan dapat membahayakan
kesehatan anak-anak yang menggunakannya dan yang tidak diklasifikasikan
sebagai berbahaya oleh undang-undang; dan
- zat dan campuran kimia lainnya yang terbawa pada zat kimia mainan.
Proses Permohonan Sertifikasi
SNI Wajib Maianan anak

Penerbitan
Sertifikat
Pengujian
Sample
Audit Sistem
Mutu dan
Verifikasi Pengambilan
Sample
Permohonan
Sertifikasi
Prosedur Pengurusan SNI
1. Mengajukan Surat Permohonan Sertifikasi ke LSPro TEXPA
Balai Besar Tekstil yang dilengkapi dengan;
- Daftar Isian Pemohonan SPPT SNI
- Sertifikat Merek
- Daftar dan Foto Produk
- Legalitas Perusahaan, SIUP, TDP, IUI , NPWP atau dengan
melampirkan NIB berbasis resiko
1. Mengisi Formulir SPPT SNI
SPPT SNI adalah Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI. Saat mengisi
formulir, Anda akan memerlukan lampiran dokumen-dokumen
perusahaan, Akte Pendirian, Sertifikat Merek, NPWP, NIB dsb
Untuk Perusahaan yang akan mengajukan Sertifikasi Type 5 perlu
melampirkan fotokopi sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000
yang telah dilegalisir dan untuk produk impor membutuhkan sertifikat
dari LSSM (Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu) negara asal produk yang
telah mempunyai perjanjian saling pengukuhan dengan KAN (Komite
Akreditasi Nasional).
2. Verifikasi Permohonan

Verifikasi ini dilakukan oleh LSPro terhadap beberapa poin, baik


secara administratif ataupun yang berkaitan dengan hal teknis.
Misal untuk klien sertifikasi type 5 akan dipertimbangkan hal-hal
teknis seperti jangkauan tempat audit, kemampuan memahami
bahasa setempat, dan lain lain
2. Verifikasi Permohonan
1. Nama pemohon, alamat pemohon, serta nama dan kedudukan atau
jabatan personel yang bertanggung jawab atas pengajuan permohonan
sertifikasi (F.11.01 Formulir permohonan/ Daftar isian permohonan),
2. Salinan Izin Usaha Industri (IUI) atau Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) atau Nomor Induk Berusaha (NIB)
3. Angka Pengenal Importir (API), Nomor Induk Kepabean (NIK) dan
Importir Terbatas (IT) untuk importir,
4. Salinan Surat Izin Merek Dagang/Surat Pendaftaran Merek Dagang
2. Verifikasi Permohonan

5. Bukti perjanjian apabila pemohon memproduksi barang dengan


merek dagang milik orang lain
6. Bukti kepemilikan merek dan perjanjian subkontrak apabila produksi barang
dilakukanoleh pihak lain
7. Bukti perjanjian mengenai penunjukan sebagai perwakilan resmi apabila
pemohon sebagai perwakilan resmi pemiliki merek
8. Surat pernyataan jaminan untuk tidak mengedarkan mainan pada saat proses
pengujian
Informasi produk

 1) Nama merek produk yang diajukan untuk  7) Foto produk


disertifikasi
 8) Daftar bahan baku
 2) Famili produk
 9) Label produk
 3) Negara asal mainan impor
 10) Foto kemasan apabila ada
 4) Jenis/tipe/varian produk yang diajukan
 11) Lokasi gudang penyimpanan produk
 5) Packing list untuk impor
 6) SNI sebagai dasar acuan
Suatu mainan termasuk dalam satu famili produk bila
memenuhi kesamaan kriteria sebagai berikut
1) Merek
2) HS Code
3) Ketegori usia : di bawah 3 tahun ( 0+ ) dan di atas 3 tahun (
3+ )
4) Fungsi utama (elektrik atau mekanik)
5) Bahan baku utama, dan 6) Parameter uji
3. Audit Sistem Manajemen Mutu Produsen (Type 5)
Selanjutnya, tim akan mengecek kesesuaian antara kelengkapan
dan kecukupan dokumen sistem manajemen mutu produsen
terhadap persyaratan SPPT SNI. Bila ada hal yang tidak sesuai,
maka akan diminta perbaiki dalam waktu maksimal 2 bulan.
4. Pengambilan dan Pengujian Sampel Produk

Tim LSPro akan mendatangi tempat produksi dan mengambil sampel


produk untuk diuji dan diberi label contoh uji (LCU) dan disegel.
Proses pengujian dilaksanakan di lab penguji atau lembaga yang
telah terakreditasi.
5. Penilaian Sampel Produk
Setelah selesai pengujian Laboratorium penguji akan
mengeluarkan Sertifikasi Hasil Uji.
Apabila hasil pengujian tidak sesuai, kemudian akan diminta
pengujian ulang. Bila hasil pengujian ulang masih tidak sesuai
syarat SNI, maka permohonan SPPT SNI ditolak.
Laboratorium yang digunakan oleh LSPro TEXPA

- Laboratorium Uji Balai Besar Tekstil,


- Laboratorium Uji Qualis Indonesia
- Laboratorium Uji Intertek Utama Services
- Laboratorium Uji SGS Indonesia
6. Keputusan Sertifikasi

Tim akan melakukan rapat untuk membahas hasil audit dan hasil
uji. Semua dokumen audit dan hasil uji juga akan menjadi bahan
rapat panel Tinjauan SPPT SNI LSPro-TEXPA.
7. Penyerahan SPPT-SNI
Setelah rapat panel selesai, LSPro-TEXPA akan mengklarifikasi perusahaan
atau produsen yang bersangkutan. Keputusan berdasarkan pada:
 Kelengkapan legalitas
 Ketentuan SNI
 Proses produksi ( type 5 )
 Sistem manajemen mutu. ( type 5 )
 Bila semua terpenuhi, LSPro-TEXPA akan mengeluarkan SPPT SNI.
Rentang Waktu
Proses Sertifikasi SPPT SNI Mainan Anak di LSPro TEXPA

 Kaji Ulang Permohonan : 2-5 hari kerja


 Proses Audit Sistem Manajemen Mutu :Maks 2 Bulan
 Pengambilan Contoh Produk : 1-2 hari
 Pengujian : 7-10 hari
 Keputusan Sertifikasi : 2-5 hari
“Mainan dan anak adalah pasangan yang tidak bisa
dipisahkan. Kehadiran mainan tidak sekedar
menghibur namun turut membantu pertumbuhan
motorik dan kognitif anak. Jeli dan teliti sebelum
membeli serta peduli pada standar demi keamanan,
kenyamanan dan keselamatan anak adalah langkah
tepat melindungi konsumen anak.”
BBT 100 Tahun Melayani

Terima kasih

Asep Erwin Hidayat


Email a.erwinhidayat@gmail.com
WA 089640239799

Anda mungkin juga menyukai