Anda di halaman 1dari 7

MENULIS MAKALAH, PENGERTIAN STANDARISASI

DAN SERTIFIKASI PRODUK

Oleh:
KELOMPOK 3

SMKN 1 ANYER
TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI
2022/2023
Abstrak
Pengujian produk adalah tahap kunci dalam siklus pengembangan
produk yang bertujuan untuk memastikan bahwa produk memenuhi
standar kualitas, keselamatan, dan kinerja yang telah ditetapkan
sebelumnya. Makalah ini akan membahas peran berbagai pihak dalam
pengujian produk, serta berbagai persyaratan pengujian yang umumnya
diterapkan dalam berbagai industri. Penekanan akan diberikan pada
pentingnya kolaborasi antara semua pihak yang terlibat dalam proses
pengujian untuk menghasilkan produk yang lebih baik dan lebih aman.

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini kami sajikan sebagai upaya kami untuk menggali lebih
dalam tentang peran yang sangat penting dalam dunia industri dan
pengembangan produk, yaitu "Pengujian Produk dan Persyaratan
Pengujian Produk." Dalam era di mana teknologi terus berkembang pesat,
persaingan pasar semakin ketat, dan keselamatan konsumen menjadi
prioritas utama, pemahaman akan proses pengujian produk dan persyaratan
yang terkait menjadi sangat penting.

Dalam makalah ini, kami berusaha untuk menjelaskan secara


komprehensif peran berbagai pihak yang terlibat dalam pengujian produk,
mulai dari tim pengembangan produk hingga pihak ketiga dan pengguna
akhir. Kami juga akan membahas berbagai persyaratan pengujian yang
umumnya diterapkan dalam berbagai industri, mengingat bahwa setiap
produk memiliki karakteristik dan tujuan pengujian yang berbeda.

Kami sangat berterima kasih kepada para dosen dan pembimbing


kami yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan selama
proses penulisan makalah ini. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman sejawat yang telah berbagi pengetahuan dan
pengalaman mereka.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, dan
kami terbuka untuk menerima saran dan kritik yang membangun. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca
tentang pentingnya pengujian produk dalam memastikan kualitas,
keselamatan, dan kinerja produk yang kita gunakan sehari-hari.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi


positif dalam pemahaman kita tentang dunia pengujian produk dan
persyaratan yang mendukungnya.

Terima kasih.

PENGERTIAN STANDARISASI

Pengertian standarisasi yaitu penentuan dari suatu ukuran yang harus diikuti
dalam memproduksi dalam sesuatu atau hal. Standarisasi juga bisa sebagai proses
pembuatan membentuk standar. Standar sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah
aturan yang biasanya digunakan yang bersifat wajib. Untuk itu, standarisasi bisa
dikatakan merupakan suatu proses dari sebuah pembentukan standar teknis yang
nantinya akan dijadikan sebagai acuan atau cara uji, standar definisi, standar
spesifikasi, sekaligus prosedur standar atau praktik, dan lain sebagainya.

PENGERTIAN SERTIFIKASI

Sertifikasi Menurut Pasal 1 angka 11 PP Standar Nasional adalah rangakian


kegiatan penerbitan sertifikat terhadap barang dan jasa. Lebih lanjut Pasal 1 angka 12
menyebutkan bahwa pengertian sertifikat adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh
Lembaga/laboratorium yang telah terakreditasi untuk menyatakan bahwa barang, jasa,
proses, system atau personal telah memenuhi standar yang dipersyaratkan.

HUBUNGAN STANDARISASI DENGAN SERTIFIKASI

Standardisasi adalah upaya untuk menjaga kualitas produk dan efisiensi usaha,
sedangkan Sertifikasi adalah kegiatan penilaian kesesuaian yang berkaitan dengan
pemberian jaminan tertulis dan produk telah memenuhi regulasi. Sehingga, sertifikasi
merupakan suatu proses pengakuan oleh pihak lain (pihak ketiga) terhadap produk
dalam memenuhi dan menerapkan standar mutu tersebut.

Jenis – Jenis Standarisasi dan Sertifikasi

1. Bersifat Wajib (Primer) Standarisasi dan sertifikasi yang harus dimiliki


oleh pengusaha, berupa perizinan atau regulasi yang diterbitkan oleh
instansi pemerintah
2. Bersifat Umum (Sekunder) Standarisasi dan sertifikasi yang tidak wajib
namun dibutuhkan/dituntut oleh pasar pada umumnya (diterbitkan oleh
instansi pemerintah maupun swasta)
3. Bersifat Khusus (Tersier) Standarisasi dan sertifikasi yang diminati oleh
segmen pasar tertentu (diterbitkan oleh instansi pemerintah maupun
swasta)

Wajib → Contohnya adalah Izin Edar BPOM, PIRT, Halal, Batas Maksimal
Residu Pestisida dan Batas Kontaminasi (melalui Sertifikasi Analisis atau
COA), dan lain-lain.

Umum → Contohnya adalah Halal, Good Agricultural Practices (GAP),


Good Manufacturing Practices (GMP), Hazard Analysis and Critical Control
Points (HACCP), Standar Nasional Indonesia (SNI), ISO tertentu, serta
terkait HKI (Hak Kekayaan Intelektual) seperti Merek dan Paten.

Khusus → Contohnya Organik, Eco-friendly, Fair Trade, Vegan. Disini


terdapat juga standar spesifikasi teknis terkait kualitas produk seperti bentuk,
rasa, bahan untuk memenuhi kebutuhan segmen pembeli/konsumen tertentu.

Contoh Beberapa Standar/Sertifikasi

Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga SPP-IRT

Izin Edar BPOM MD

GMP (Good Manufacturing Practices) atau CPPOB (Cara Pengolahan Produk


Olahan yang Baik)

HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points)

Bidang Usaha

Industri Pengolahan Makanan dengan tingkat resiko rendah (tanpa bahan


baku susu, daging merah. Non-frozen, dan tanpa bahan tambahan pangan
seperti pengawet tertentu)

Industri Pengolahan Makanan dan Minuman dengan tingkat resiko sedang


dan tinggi)

Industri Pengolahan Pangan (makanan dan minuman)

Industri Pengolahan Pangan (makanan & minuman) HOREKA (Hotel,


Restoran, Katering)

Deskripsi
Sertifikasi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan bagi pangan (makanan)
produksi Industri Rumah Tangga yang telah memenuhi persyaratan dan
standar kemanan tertentu sehingga boleh diedarkan/dijual ke masyarakat. Jika
skala produksi sudah pindah ke Pabrik, maka harus mengurus izin edar
BPOM MD

Sertifikasi izin edar untuk produk pangan yang diproduksi oleh industri
Dalam Negeri yang lebih besar dari skala rumah tangga

Sertifikasi yang menjelaskan bagaimana memproduksi Pangan Olahan agar


aman, bermutu, dan layak untuk dikonsumsi. GMP adalah persyaratan untuk
mendapatkan sertifikat BPOM MD

Sertifikasi system control dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang


didasarkan atas identifikasi titik-titik kritis dalam setiap tahapan proses
produksi. Jadi aspek yang di audit lebih luas daripada GMP

Kesimpulan

1. SNI wajib dapat menjadi suatu pedoman untuk dapat terpenuhinya hak-hak
konsumen, kewajiban pelaku usaha, tanggung jawab pelaku usaha, dan asas-asas
serta tujuan yang hendak dicapai di dalam UUPK.
2. Dengan semakin berkembangnya zaman dan teknologi, mainan menjadi memiliki
bentuk yang semakin beragam serta terdiri dari jenis bahan atau material yang
semakin beragam juga.
3. Pelaku Usaha Mainan anak akan bertanggung jawab atas produk yang tidak sesuai
dengan SNI wajib yang dapat berbahaya bagi konsumen. Pelaku usaha dapat
bertanggungjawab baik secara langsung maupun secara kontraktual. Tanggung
jawab ini tergantung dari cara transaksi atau cara konsumen memperoleh barang
dari pelaku usaha.
4. SNI Wajib Mainan Anak memberikan standar-standar atau kriteria-kriteria tertentu
yang dapat menentukan suatu produk mainan aman atau tidak untuk digunakan
oleh masyarakat, tergantung dari apakah produk tersebut lulus uji atau tidak.
5. Pelaku Usaha bertanggung jawab untuk memusnahkan atau mengekspor kembali
produk Impor yang tidak sesuai dengan SNI Wajib. Untuk produk lokal, mainan
tersebut akan dilarang beredar atau pun ditarik dari pasaran.
6. Sudah menjadi kewajiban bagi pelaku usaha untuk menjual, memproduksi, maupun
mendistribusikan produk yang aman untuk digunakan oleh konsumen.

Daftar Pustaka

[Daftar sumber-sumber referensi yang digunakan dalam makalah ini.]


Makalah di atas adalah contoh makalah tentang Pengertian standarisasi dan
sertifikasi produk Anda dapat menyesuaikan dan mengembangkan makalah ini
lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan topik yang lebih spesifik yang Anda
hadapi. Jangan lupa mencantumkan sumber-sumber referensi yang relevan
dalam daftar pustaka.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai