Anda di halaman 1dari 26

PRODUK KREATIF & KEWIRAUSAHAAN

Prosedur Pengujian Fungsi Produk


3.14. Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/ jasa
4.14. Melakukan pengujian fungsi produk barang/ jasa
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam jaringan diharapkan peserta didik
dapat:
1. Menjabarkan prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/ jasa.
2. Menerapkan prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/ jasa.
3. Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/ jasa.
4. Melakukan pengujian fungsi produk barang/ jasa berdasarkan contoh.
5. Mendemonstrasikan pengujian fungsi produk barang/ jasa berdasarkan tugas.
dengan penuh rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir
kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.
Hakikat Pengujian
Produk Pengujian produk merupakan
Pengujian produk adalah kegiatan penting untuk
segala proses yang menjamin kualitas produk di
dilakukan oleh seorang pasaran, sebelum sebuah
peneliti, baik melalui produk dipasarkan perlu
pengukuran kinerja, dilakukan pengujian produk
keamanan, kualitas dan terlebih dahulu. Pengujian
kesesuaian produk terhadap produk dilakukan degan
standar yang telah pengukuran terhadap sifat dan
ditetapkan. kinerja produk tersebut sesuai
Pengujian produk sering disebut standar tertentu.
juga dengan istilah pengujian
konsumen atau pengujian
komparatif.
Tujuan Pengujian Produk
1. Memastikan produk tersebut telah memenuhi persyaratan spesifikasi,
regulasi, dan kontrak sesuatu produk;
2. Memastikan produk sudah berjalan sesuai dengan standarnya melalui
pembuktian demonstrasi produk;
3. Menyediakan data standar bagi kepentingan ilmiah, teknik, dan kegiatan
penjaminan mutu;
4. Menetapkan kesesuaian produk dengan penggunaan akhir;
5. Sebagai dasar untuk komunikasi teknis suatu produk;
6. Sebagai sarana perbandingan dengan produk lain;
7. Sebagai bukti dalam proses hukum seperti pertanggungjawaban produk,
hak paten, klaim produk, dan lain sebagainya;
8. Membantu memecahkan masalah yang terkait dengan kendala produk;
9. Membantu mengidentifikasi efesiensi biaya dalam proses produksi.
Kegunaan Pengujian Produk

1. Meningkatkan kinerja produk dan kepuasan pelanggan;


2. Produk akan lebih unggul dibandingkan dengan produk
pesaing ;
3. Dapat mengkaji kekuatan dan kelemahan produk pesaing;
4. Menghemat biaya produksi dengan tetap mempertahankan
keunggulan produk;
5. Dapat mengukur kadarluarsa pada kualitas produk dalam
penyimpanan;
6. Memberikan pedoman yang tepat terkait masalah harga,
nama merk,kualitas kemasan produk;
7. Memberikan panduan pada penelitian dan pengembangan
produk baru atau peningkatan produk yang sudah ada;
8. Dapat memantau kualitas produk dari berbagai pabrik dari
tahun ke tahun dan jalur distribusinya;
9. Memberikan gambaran daya terima konsumen terhadap
produk tersebut.
Keuntungan Pengujian Produk
Perusahaan yang selalu melakukan pengujian produk-produknya, maka produk yang dihasilkan akan lebih
berkualitas dibandingkan dengan produk pesaing yang tidak melakukan pengujian produk.
Dengan pengujian produk akan diketahui kekurangan produk, sehingga dapat dilakukan peningkatan kualitas
produk agar produk tersebut unggul di pasaran.
Beberapa rincian keuntungan dari kegiatan pengujian produk bagi perusahaan.

01 Menjajaki strategi pemasaran


Dengan pengujian produk produsen bisa
02 Memberikan umpan balik yang
tak terduga
menetapkan strategi pemasaran yang Terkadang dengan pengujian produk
tepat bagi produknya. Produsen dapat muncul ide baru yang tak terduga. Ide
membuang fitur-fitur yang tidak tersebut datang dari para konsumen
diinginkan konsumen sehingga sebagai objek pengujian produk.

03
menghemat biaya produksi.
Upaya mengatur strategi merek 04 Membantu produsen mencermati
kesalahan
Dapat memberikan petunjuk
Dapat memberikan gambaran kepada kekurangan atau cacat pada produk
produsen seberapa besar ikatan yang menyebabkan terjadinya
emosional antara konsumen dengan pengembalian produk atau
sebuah produk. penggunaan garansi produk oleh para
Pihak yang Berperan dalam Pengujian Produk
 Pemerintah
Peran pemerintah disini yaitu dengan mengeluarkan undang – undang yang
mewajibkan produsen menjelaskan kegunaan produk dan menjamin
keamanan produk. Pemerintah terus mengadakan peningkatan mutu
produk dengan menerbitkan suatu rangkaian standar secara nasional yaitu
SNI (Standar Nasional Indonesia).
 Perusahaan (Produsen Produk)
Peran perusahaan dalam pengujian produk yaitu menyediakan produk dan
layanan sesuai dengan industry.Produseen dapat menerapkan beberapa
standarisasi, baik yang bersifat fakultatif (standar yang dibuat oleh
perusahaan sendiri) ataupun standar wajib (standar produk yang
ditentukan melalui peraturan pemerintah).
 Organisasi Konsumen
Peran oranisasi konsumen yaitu sebagai perwakilan kepentingan konsumen
kepada produsen dan pemerintah. Ketika pemerintah dan produsen tidak
menetapkan standar kualitas suatu produk,maka organisasi konsumen
beranggapan bahwa kualitas merupakan hal terpenting bagi konsumen.
Persyaratan Pengujian Produk
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar pengujian
produk benar-benar akurat dan dapat diterapkan adalah sebagai
berikut:

1. Pendekatan Sistem
2. Data Normatif
3. Perusahaan Penelitian yang Sama
4. Uji Lingkungan Nyata
5. Populasi Sampel yang Relevan
6. Variabel Kritis
7. Tindakan Konservatif
Persyaratan Pengujian Produk:
Pendekatan
Metode dan prosedur Sistem
pengujian produk harus
memiliki system yang standar sehingga setiap
produk yang sejenis diuji dengan menggunakan cara
yang sama.Termasuk dalam hal – hal sebagai
berikut:
1. Produk yang disiapkan harus sama, baik usia,
kemasan dan pengkodean
2. Kuesioner yang diajukan harus sama
3. Rencana sampling yang sama
4. Metode preparasi dan tabulasi data
dilakukan secara sama (metode analisis
Persyaratan Pengujian Produk:

Data Normatif Perusahaan Penelitian yang Sama

Pengujian produk dilakukan secara berkelanjutan Ada baiknya produsen


dari waktu ke waktu.Tujuannya untuk membangun menggunakan satu
data base normatif sehingga hasil uji produk lebih perusahaan riset untuk
memiliki nilai. Dengan begitu, perusahaan dapat melakukan smua pengujian
terus meningkatkan kemampuannya dalam produknya.Hal ini merupakan
menafsirkan skor pengujian produk secara tepat, satu-satunya cara untuk
dan norma dapat membantu menunjukkan tingkat memastikan semua uji produk
kebaikan atau keburukan dari produk yang diuji. dilakukan dengan cara yang
Persyaratan Pengujian Produk:

Variabel Kritis Uji Lingkungan Nyata


Kegunaan dan kualitas produk Adalah pengujian produk yang
harus dipahami dari sudut pandang dilakukan oleh orang-orang yang
konsumen dan bukan dari produsen. berada dilingkungan tempat nantinya
Misalkan aspek produk apa yang produk tersebut akan digunakan.Jika
benar-benar penting bagi konsumen? produk tersebut digunakan di kantor
dan apa variable kritis yang maka produk tersebut harus diuji oleh
menentukan kepuasan konsumen orang-orang yang bekerja di kantor.
terhadap produk? Variabel kritis ini
harus diidentifikasi untuk setiap Populasi Sampel yang Relevan
kategori produk agar dapat
merancang system pengujian Sampel merupakan variable penting dalam
produk yang akurat. pengujian produk. Apabila produk baru atau produk
yang memiliki pangsa pasar rendah maka sampel
harus mencerminkan susunan merk dari pasar
tersebut.
Persyaratan Pengujian Produk:
Tindakan Konservatif
Rumusan produk mapan sebaiknya tidak diubah tanpa melakukan pengujian dan
evaluasi terhadap formulasi baru. Bila produsen telah yakin memiliki produk yang
lebih baik,usahakan untuk memasarkan ke wilayah pemasaran yang terbatas selama
periode tertentu. Hal ini bertujuan untuk melihat siklus pembelian produk berulang.
Selanjutnya,distribusikan produk ke semua pangsa pasar. Semakin kecil pangsa pasar,
akan semakin besar pula resiko yang bisa
diambil dengan formulasi baru tersebut. Semakin besar pangsa pasar semakin bisa
mempertahankan keadaan dalam memperkenalkan formulasi baru.
Jenis-jenis Pengujian B. Pengujian lihat dan pegang:
Produk Digunakan untuk menguji aspek
visual dan tekstur sebuah produk.
A. Uji penggunaan:
Pada umumnya, pengujian ini
Konsumen akan diberikan sampel produk uji.
dilakukan apabila suatu produk
Nantinya, sampel produk tersebut akan dipakai
tidak akan melalui proses
atau dipergunakan oleh konsumen dalam
pengujian lebih lanjut.
kegiatan atau kebutuhan sehari-hari dalam
periode waktu tertentu. Setelah penggunaan
dalam periode waktu yang ditetapkan,
konsumen diminta pendapatnya terkait manfaat,
kenyamanan, dan keamanan dalam penggunaan
produk.
Metode Pengujian Produk

1. Monadic Testing (1 orang = 1 produk)


2. Sequential Monadic Design/ Monadik
Berurutan (1 orang = 2 produk sama)
3. Paired Comparison Design/ Desain
Perbandingan Berpasangan (1 orang = 2
produk, 1 produk lain, dan dibandingkan)
4. Protomonadic Design
Metode Pengujian Produk:
Monadic Testing (1 orang = 1 produk)

Pengujian produk yang meminta setiap responden untuk


mencoba satu produk dan kemudian mengisi daftar pertanyaan
yang bersifat penilaian terhadap produk. Merupakan metode
terbaik untuk pengujian produk yang memiliki kelebihan berikut:
1. Menghilangkan interaksi antarproduk sebagaimana yang
terjadi dalam uji perbandingan berpasangan
2. Mencerminkan pemakaian produk dalam kehidupan sehari-
hari (produk digunakan satu per satu)
3. Memberikan informasi diagnostik yang paling akurat dan
dapat diterapkan
4. Memungkinkan penggunaan data normatif dan
pengembangan norma dan standar tindakan.
Metode Pengujian Produk:
Sequential Monadic Design/ Monadik Berurutan (1 orang = 2 produk sama)

Desain pengujian produk yang meminta setiap responden untuk mencoba dua produk
secara berurutan. Penguji/responden menggunakan satu produk dan memberikan
penilaian terhadap produk tersebut, kemudian menggunakan produk kedua dan
menilainya.
Desain ini sering digunakan untuk menekan biaya pengujian produk. Desain ini memiliki
kelemahan pada proses penilaian kedua jenis produk. Penilaian produk pertama akan
lebih teliti daripada produk kedua karena pada produk kedua responden sudah
mengetahui pertanyaan ataupun alternatif jawaban tentang produk kedua yang akan
mereka uji.
Metode Pengujian Produk:
Paired Comparison Design/ Desain Perbandingan Berpasangan (1 orang = 2
produk, 1 produk lain, dan dibandingkan)

Desain pengujian yang meminta konsumen untuk menilai


dua produk dan menentukan produk mana yang lebih baik.
Bersifat membandingkan produk dengan produk lain. Uji ini
menggambarkan proses pemilihan produk oleh konsumen
dalam kehidupan sehari-hari.
Metode Pengujian Produk:
Protomonadic Design

Melibatkan 2 produk yang akan diuji oleh setiap responden. Produk diuji satu persatu, pada
produk pertama penilaian berdasarkan pengukuran monadik. Sedangkan produk kedua
penilaian secara preferensi (prioritas), baik secara keseluruhan atau untuk atribut tertentu.
Digunakan untuk menguji perubahan produk dan untuk pengujian yang kompetetif. Desain ini
memberikan pengukuran produk tunggal yang ketat dan peringkat preferensi. Para ahli
berpendapat bahwa pada saat ada perubahan pada sebuah produk, maka produsen perlu
mengukur preferensi untuk melihat seberapa besar kemungkinan produknya tersingkir dari
pasar.
STANDARISASI
&
SERTIFIKASI
PRODUK
Pengertian Standarisasi Dan Sertifikasi Produk
Istilah dari standarisasi berasal dari kata standar yang memiliki arti satuan ukuran dan dapat
digunakan sebagai dasar pembanding kualitas, kuantitas, nilai, dan hasil karya yang nyata. Dalam arti yang
luas, standar menunjukkan spesifikasi dari suatu produk, bahan, maupun proses. Standarisasi
diimplementasikan pada saat sebuah perusahaan menghasilkan dan mengeluarkan sebuah produk ke
pasaran.
Menurut ketentuan Pasal 1 angka 2 PP NO. 102/2000 tentang Standar Nasional, Standarisasi adalah
proses merumuskan,menetapkan,menerapkan dan merevisi standar yang dilakukan secara tertib dan
bekerja sama dengan semua pihak. Dengan kata lain, standarisasi dapat diartikan sebagai penetapan
norma dan aturan mutu produk yang ditetapkan bersama dengan tujuan menghasilkan produk dengan
mutu yang dapat dideskripsikan dan diukur dengan perolehan mutu yang seragam.
Sedangkan pengertian sertifikasi menurut Pasal 1 angka 11 PP Standar Nasional adalah rangkaian
kegiatan penerbitan sertifikat terhadap barang dan jasa.Lebih lanjut,Pasal 1 angka 12 menyebutkan bahwa
pengertian sertifikat adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh lembaga /laboratorium yang telah
terakreditasi untuk menyatakan bahwa barang,jasa,proses,system atau personal telah memenuhi standar
Badan Pengatur Standarisasi Produk Nasional
Untuk menetapkan standar pengujian produk tentu harus ada pakem yang bisa diuji
secara secara universal dan harus membawa manfaat secara teknologi, ekonomi, dan
sosial. Pada dasarnya standarisasi harus memuat dua hal yaitu standar teknik dan
standar manajemen.
Standar teknik adalah serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi oleh
perusahaan meliputi bahan, produk, dan layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal
memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku maka produk yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut dinilai tidak memenuhi spesifiksi standar. Sedangkan standarisasi
manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, system manajemen dan standar kerja
dalam bidang kelembagaan, usaha serta keuangan.
Standarisasi nasional merupakan salah satu instrumen regulasi teknis yang dapat
melindungi kepentingan konsumen nasional dan produsen produk dalam negeri. Melalui
regulasi teknis yang berbasiskan standarisasi dapat mencegah beredarnya barang -
barang yang tidak bermutu dan berbahaya di pasar domestik serta mencegah masuknya
barang impor yang bermutu rendah.
Untuk mencegah hal tersebut menjadi tanggung jawab Badan Standarisasi Nasional
(BSN) untuk membina,mengembangkan serta mengkoordiasi kegiatan di bidang
standarisasi secara nasional.
Fungsi BSN
Badan Standarisasi Nasional (BSN) memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang standarisasi Nasional;
2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSN;
3. Fasilitas dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang
standarisasi Nasional;
4. Penyelenggaraan pembinaan kerja sama dalam negeri dan internasional di bidang
standarisasi;
5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasiumum di bidang
perencanaan umum ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Kewenangan BSN
sebagai lembaga penentu standarisasi produk
nasional sebagai berikut:
1. Penyusun rencana nasional secara makro di bidangnya;
2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara
makro;
3. Penetapan system informasi di bidangnya;

Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang


berlaku yaitu:
• Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang standarisasi nasional;
• Perumusan dan penetapan kebijakan system akreditasi lembaga sertifikasi,
lembaga
• inspeksi dan laboratorium;
• Penetapan SNI;
• Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidangnya;
• Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidangnya.
Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro)
sebagai Pemberi Sertifikasi Standar Nasional Indonesia
● Kewenangan yang dimiliki lembaga sertifikasi produk, yaitu sebagai berikut:
1. Menunda, membekukan dan mencabut sertifikat, serta mengurangi ruang lingkup, atau menilai kembali
jika ada hal-hal berikut:
• Perubahan personel inti
• Pelanggaran persyaratan dan peraturan lembaga sertifikasi produk dan/ atau persyaratan standar
dan/ atau Peraturan Pemerintah
• Kegagalan dalam membantu personel atau sub kontrak lembaga sertifikasi produk selama
menjalankan tugas resminya.
2. Membekukan sertifikat apabila menurut lembaga sertifikasi produk ketidakmampuan perusahaan hanya
bersifat sementara dan tidak mengakibatkan pencabutan sertifikat.
3. Menetapkan periode penundaan, pembekuan, dan selama periode tersebut sertifikat yang dimiliki
perusahaan dapat dicabut apabila tidak mampu memenuhi persyaratan.
4. Mencabut sertifikat jika terjadi hal-hal berikut:
• Pemilik dinyatakan bangkrut atau menjadi bagian dari krediturnya
• Badan usaha tersebut dalam tahap likuidasi
• Tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan
TERIMA
KASIH 

Anda mungkin juga menyukai