NIM : A018008
Mata Kuliah : Inspeksi Kemetrologian
a = vivo
- Sedikitnya penambahan biaya kualitas akan memberikan akan memberikan kualitas yang
rendah pula, tetapi biaya kualitas lama-lama akan maksimum karena peningkatan biayan
produksi.
b = I phone
– kenaikan biatan kualaitas akan menaikkan pula kualitas dan harga jual produl ponsel I phone,
tetapi harga jual akan maksimum sesuai dengan kemampuan pasar. Seperti saatini I phone telah
mengeluarkan tipe Iphone 11 yang seharga -+ 23 juta yang mana telah memiliki keunggulan
yang jauh lebih baik dibandingkan hp lain dan namun harga jualnya masih bisa dicapai bagi
masyarakat menengah ke atas.
3. Dalam penyusunan standar pasti melibatkan stakeholders, berikan contoh stakeholders
pada penyusunan standar ban kendaraan!
Jawaban:
Stakeholders dalam penyusunan SNI ban kendaraan yaitu:
a. Asosiasi Distributor Ban Nasional
b. Organisasi Konsumen Indonesia: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) –
penggunan Ban
c. Asosiasi Produsen : Asosiasi Produsen Ban Indonesia (APBI)
d. Kesepakatan Ilmuan tentang karet (BSN)
e. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO)
Kesepakatan Produsen
Produsen Ban wajib memberikan tanda SNI pada setiap produk, yakni dengan cara embos
atau penandaan tetap. Apabila produk ban yang diatur SNI melanggar aturan maka harus
ditarik dari perendaran dan dimusnahkan. Ban yang bersal dari impor dan telah memenuhi
ketentuan dalam SNI namun belum dilakukan pendandaan SNI pada produk saat datang ke
Indonesia, maka wajib memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Kesepakatan Ilmuwan
Ilmuan menetapkan metode uji yang digunakan dalam SNI wajib ban, sebagai contoh Ban
Truk dan Bus (SNI 0099:2012). Ban juga sebelum diproduksi harus sesuai dengan standar
keamanan yang berlaku. Melakukan pertimbangan saat memproduksi seperti material atau
bahan yang digunakan, konstruksi dan ukuran, pengujian.
4. Temukan satu dokumen SNI kemudian, jelaskan tentang produk apa yang diatur
danjelas penggunannya!
Jawaban:
SNI 3140.3:2010 tentang Gula Kristal-Bagian 3:Putih
SNI merupakan revisi dari DNI 01-3140-2001 yang meiliputi revisi syarat mutu gula putih
kristal putih dan metode uji. Sehingga produsen menggunakan acuan ini agar standar mutu
hasil produksinya sesuai dengan SNI. Serta bagi balai-balai pengujian juga melakukan
pengujian sesuai dengan metode uji yang ditetapkan pada SNI tersebut.
a. Ruang lingkup isi dari SNI 3140.3.2010 yaitu menetapkan persyaratan mutu, pengambilan
contoh, cara uji, penandaan, dan pengemasan gula kristal putih.
b. Acuan lain yang menjadi landasan penyusunan SNI ini yaitu, SNI 19-0428-1998 (Petunjuk
pengambilan contoh pendataan), SNI 01-2891-1992 (Cara uji makanan dan minuman), SNI
01-2896-1998 (Cara uji semaran logam dalam makanan), SNI 01- 4866-1998 (Cara uji
cemaran arsen dalam makanan).
c. SNI ini menjelaskan pengerian dari gula kristal putih yaitu gula kristal yang dibuat daritebu
atau bit melalui proses sulfitasi / karbonatasi/ fosfatasi atau proses lainnya sehingga
langsung dapat dikonsumsi. Pengertian lainnya yaitu, warna larutan dan polarisasi. Warna
larutan yaitu suatu parameter nilai kemurnian yang berkaitan dengan warna kejernihan
larutan gula yang diukur berdasarkan standar internasional dalam satuan internasional unit
(IU). Sedangakan polarisasi yaitu suatu nilai kadar sakarosa dalam alat sakarimeter dari
suatu larutan normal yang ditentukan dengan metode polarisasi tunggal
d. Gula kristal putih dibagi menjadi 2 kelas yaitu GKP 1 dan GKP 2
e. Syarat mutu:
Tugas codex :
Menetapkan teks-teks yang terdiri dari standar, pedoman, code of practice, dan rekomendasi
yang mencakup bidang komoditi pangan, ketentuan bahan tambahan dan kontamain pangan,
batas maksimum residu pestisida / residu obat hewan, prosedur sertifikasi dan inspeksi serta
metoda analisa dan sampling.