Anda di halaman 1dari 4

1.

Jelaskan tujuan pengawasan mutu pangan, unsur-unsur yang terkait dalam pengawasan
mutu pangan dan cara melaksanakan pengawasan mutu pangan!
Jawab :
Tujuan pengawasan mutu pangan, yaitu :
a) Menciptakan ketertiban dalam berproduksi dan transaksi perdagangan.
b) Produk yang dihasilkan agar sesuai dengan standar.
c) Tersedia produk yang menarik, layak, bergizi dan aman.
d) Menghindari kontaminasi (biologis, kimia dan fisik/benda asing).
Unsur-unsur yang terkait dalam pengawasan mutu pangan, yaitu :
a) Sifat Mutu merupakan sifat-sifat yang langsung dapat diamati/diukur/dianalisa
dari produk. Terdapat 2 sifat mutu yaitu sifat fisik (kadar air, berat, derajat
keputihan), dan sifat organoleptik (rasa, aroma dan tekstur).
b) Parameter Mutu merupakan besaran yang mencirikan beberapa sifat mutu produk
yang diturunkan dari beberapa pengukuran sifat fisik. Contoh : berat jenis, berasal
dari berat dan volume yang dinyatakan dalam satuan g/ml.
c) Faktor Mutu merupakan hal-hal yang tidak dapat diamati/diukur langsung pada
pangan, tetapi berpengaruh langsung terhadap mutu. Contoh : asal daerah, faktor
genetik dan varietas.
Cara melaksanakan pengawasan mutu pangan, yaitu :
 Pemeriksaan sarana produksi dan distribusi.
 Pengambilan contoh.
 Pemeriksaan label.
 Pemeriksaan periklanan.
 Penelusuran kasus keracunan.
 Penyuluhan bagi industri RT dan sarana lainnya.
 Monitoring mutu dan keamanan pangan.
 Bimbingan, penyuluhan dan pemberian imformasi :
- Bimbingan dan penyuluhan kepada produsen, importir dan distributor.
- Pendidikan dan pemberian imformasi kepada konsumen
 Pelaksanaan tindak lanjut yang dapat berupa tindakan sukarela dan tindakan
wajib.
 Evaluasi pelaksanaan pengawasan mutu pangan

2. Apa yang dimaksud dengan batas mutu dan kelas mutu? Apa yang menjadi pertimbangan
dalam penetapan batas mutu pangan, dan apa peranan kelas mutu pangan.
Jawab : Batas mutu bertujuan untuk melindungi konsumen thd kesimpangsiuran mutu.
Dan kelas mutu merupakan pengelompokkan suatu jenis pangan yang beragam menjadi
beberapa tingkat berdasarkan perbedaan mutu pangan.
Pertimbangan dalam penetapan batas mutu pangan, yaitu :
- Batas mutu tidak terlalu rendah agar konsumen tidak rugi.
- Batas mutu tidak terlalu tinggi agar produsen dapat menjangkaunya.
Terdapat beberapa peranan kelas mutu pangan, yaitu :
- Menciptakan keadilan dalam jual-beli.
- Memberikan pelayanan yang lebih luas kepada konsumen yang beragam selera
dan daya belinya.
- Menciptakan bahan mentah untuk penggunaan yang berbeda dalam industri.
- Mengkelaskan produk petani yang beragam sehingga produk olahan industri dapat
beragam.
- Upaya meningkatkan harga hasil.

3. Buat diagram alir proses pembuatan : a) Ikan bandeng dari lunak dan b) Sosis daging
masak tipe emulsi. Jelaskan faktor yang paling berpengaruh terhadap penurunan mutu
produk akhir dan bagaimana cara mencegahnya.
Jawab :

4. Jelaskan proses pengembangan SNI dan tahapan kegiatan perumusan SNI serta dokumen
yang dihasilkan.
Jawab :
Proses pengembangan SNI yaitu :
1) Perencanaan perumusan SNI
Dituangkan dalam Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) yang disusun BSN
bersama pemangku kepentingan. Dalam PNPS telah ditetapkan judul SNI. Terdapat
beberapa pertimbangan dalam menyusun PNPS yaitu :
- Kebijakan nasional standardisasi dan penilaian kesesuaian.
- Perlindungan konsumen.
- Kebutuhan pasar.
- Perkembangan standardisasi internasional.
- Kesepakatan regional dan internasional.
- Kemampuan IPTEK.
- Kondisi flora, fauna dan lingkungan hidup.
- Kemampuan dan kebutuhan industri dalam negeri.
- Budaya dan kearifan lokal.
2) Perumusan SNI
Perumusan SNI mengacu kepada prinsip-prinsip pengembangan standar sebagai
berikut :
a. Transparan dan terbuka.
b. Konsensus dan tidak memihak.
c. Efektif dan relevan.
d. Koheren.
e. Dimensi pengembangan
Terdapat 7 kegiatan dalam perumusan SNI yaitu penyusunan konsep, rapat teknis,
rapat consensus, tahap jajak pendapat (melalui media elektronik), pemungutan suara,
penetapan SNI, penomoran dan publikasi.
3) Pemeliharaan SNI
Pemeliharaan SNI dilakukan melalui Kaji Ulang (min. 1x dalam 5 tahun) sejak
ditetapkan dengan tujuan menjaga kesesuaian SNI terhadap kepentingan nasional dan
kebutuhan pasar, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, inovasi dan teknologi,
menilai kelayakan dan kekinian. Dalam kaji ulang SNI Kaji Ulang SNI dilakukan
oleh KT/SKT, dan hasilnya dilaporkan ke BSN. Hasil Kaji Ulang dapat berupa ralat,
amandemen, revisi, dan tetap tanpa perubahan. BSN menetapkan hasil kaji ulang
berupa ralat, amandemen, dan tetap. Dan untuk hasil kaji ulang berupa revisi harus
ditindak lanjuti dengan proses perumusan SNI untuk merevisi SNI dimaksud.

Tahapan kegiatan perumusan SNI serta dokumen yang dihasilkan, yaitu :


No Kegiatan Perumusan Dokumen yang
. SNI Dihasilkan
1. Penyusunan konsep RSNI1
2. Rapat teknis RSNI2
3. Rapat konsensus RSNI3
4. Jajak pendapat -
5. Perbaikan akhir RSNI4
6. Pemungutan suara (Dalam
ketentuan baru tahapan ini RASNI
dihapus)
7. Penetapan dan publikasi SNI

5. Mengapa SNI perlu dipelihara dan bagaimana cara memelihara SNI?


Jawab :
SNI perlu dipelihara bertujuan untuk :
- Menjaga kesesuaian SNI terhadap kepentingan nasional dan kebutuhan pasar.
- Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, inovasi dan teknologi.
- Menilai kelayakan dan kekinian
- SNI akan membantu konsumen untuk memilih produk yang berkualitas.
- SNI akan membantu konsumen terbebas dari produk yang berbahaya bagi
keselamatan hidup, kesehatan, ataupun lingkungan.
- SNI juga membuat konsumen dapat menikmati barang yang sesuai antara harga
dan kualitasnya
Cara memelihara SNI dapat dilakukan melalui Kaji Ulang (minimal 1x dalam 5 tahun)
sejak ditetapkannya. Kaji Ulang SNI dilakukan oleh KT/SKT, dan hasilnya dilaporkan ke
BSN.
Hasil Kaji Ulang dapat berupa :
 Ralat
 Amandemen
 Revisi
 Tetap tanpa perubahan
BSN menetapkan hasil kaji ulang berupa ralat, amandemen, dan tetap. • Untuk hasil kaji
ulang berupa revisi harus ditindak lanjuti dengan proses perumusan SNI untuk merevisi
SNI yang dimaksud.
6. Jelaskan risiko yang mungkin terjadi baik pada pelaku maupun konsumen bila diterapkan
SNI palsu dan SNI yang dipalsukan!
Jawab : terkait dengan UU No 20 Tahun 2014 pada pasal 62, setiap orang yang
memalsukan SNI atau membuat SNI palsu dipidana dengan pidana penjara paling lama 7
tahun, atau pidana denda paling banyak Rp 50.000.000.000,-(lima puluh miliar rupiah).

7. Berikan beberapa contoh masalah yang terkait dengan peredaran makanan dan minuman
di pasar saat ini dan apa yang telah dilakukan oleh para pihak yang wajib/dapat
melaksanakan pengawasan mutu pangan.
Jawab :

Anda mungkin juga menyukai