Anda di halaman 1dari 4

Paper Mutu Pangan

Oleh :
Youngki Pradipta (1421011003)

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN WIDYA CIPTA HUSADA
2016/20

1.1 Konsep Mutu Pangan

A. Model Zip
Van den Berg dan Delsing (1999), menjelaskan mutu sebagai hubungan antara
pemasok (perusahaan) yang menyampaikan produk yang memenuhi harapan
spesifik pelanggan atau konsumen jadi antara pemasok dan pelanggan saling
mengutungkan
B. Quality of Design (Mutu Rancangan)
Sering disebut mutu absolut. Menaikkan mutu rancangan akan meningkatkan
biaya, tetapi dapat meningkatkan harga (Nilai) lebih tinggi Contoh : mobil biasa
dengan mobil mewah
C. Quality Of Comformance
Merupakan tingkat kesesuaian terhadap rancangan produk dan jasa yang
biasanya mempunyai rancangan yang baik tapi dalam pembuatan banyak ketidak
kesesuainya (Kekurangan)
Akibat ketidak sesuaian bisa terjadi :
- Scrap
- Pekerjaan Ulang
- Peburunan Mutu
- Jika lolos ke pasar barang tidak laku
Tingkat kesesuaian yang tinggi menurunkan biaya produksi persatuan produk

1.2 Pengertian Mutu Pangan


Mutu merupakan level atau derajat kepuasan konsumen dalam menggunakan produk
yang dihasilkan produsen. Selain itu mutu juga menentukan apakah produk, kegiatan dan
proses yang dilakukan telah memenuhi kebutuhan dan kriteria yang ditentukan.

Pangan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2004,


merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah
maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain
yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau
minuman
Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan,
kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan dan
minuman.
1.3 Tujuan Mutu Pangan
Menurut baedhowie dan Pranggonowati (2005) tujuan mutu pangan adalah untuk
mempunyai spesifikasi terhadap mutu akhir sesuai dengan standart mutu yang telah
ditetapkan. Hal ini bertujuan agar produk cacat atau rusak tidak sampai ke konsumen
sehingga memberikan kepuasan terhadap customer akan konformitasnya pada standart
nasional dan juga agar biaya desain produk, biaya inspeksi dan biaya produksi berjalan
secara efisien hal

1.4 Ruang Lingkup Pengawasan Mutu Pangan


Ruang Lingkup dunia usaha meliputi proses produksi, pengolahan dan pemasaran
produk. Industri mempunyai hubungan yang erat sekali dengan pengawasan mutu karena
hanya produk hasil industri yang bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan pasar, yaitu
masyarakat konsumen. Seperti halnya proses produksi, pengawasan mutu sangat
berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Makin modern tingkat industri,
makin kompleks ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk menangani
mutunya. Demikian pula, semakin maju tingkat kesejahteraan masyarakat, makin besar

dan makin kompleks kebutuhan masyarakat terhadap beraneka ragam jenis produk
pangan. Oleh karena itu, sistem pengawasan mutu pangan yang kuat dan dinamis
diperlukan untuk membina produksi dan perdagangan produk pangan.
Pengawasan mutu pangan juga mencakup penilaian pangan, yaitu kegiatan yang
dilakukan berdasarkan kemampuan alat indera. Cara ini disebut penilaian inderawi atau
organoleptik. Di samping menggunakan analisis mutu berdasarkan prinsip-prinsip ilmu
yang makin canggih, pengawasan mutu dalam industri pangan modern tetap
mempertahankan penilaian secara inderawi/organoleptik. Nilai-nilai kemanusiaan yaitu
selera, sosial budaya dan kepercayaan, serta aspek perlindungan kesehatan konsumen
baik kesehatan fisik yang berhubungan dengan penyakit maupun kesehatan rohani yang
berkaitan dengan agama dan kepercayaan juga harus dipertimbangkan.

Daftar Pustaka : Aufa Aulia Kanza. 2015 : Mutu gizi dan keamanan pangan Departemen
biologi Unpad

Anda mungkin juga menyukai