Anda di halaman 1dari 8

RESUME KULIAH TAMU

INSPEKSI KEMETROLOGIAN

Nama / Riska Mu’Amariza


NIM / A018008

Dosen Pengampu (Budi Yasri, S.Si, S.Farm., M.S.E)


Aji Mahmud Solih – Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung
Kamis, 22 April 2021

AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI

KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPRUBLIK INDONESIA

TAHUN 2021
I. Pendahuluan

B4T memiliki 4 Bidang yang terdiri dari Bidang Standardisasi, Bidang Sertifikasi,
Bidang
Inspeksi Teknik dan Bidang Pengembangan Jasa Teknik serta Kepala Bagian Tata Usaha.
Salah satu bidang yang selain melaksanakan kegiatan penelitian juga melaksanakan layanan
adalah Bidang Standardisasi
Bidang Standardisasi mempunyai tugas melakukan kegiatan perencanaan, pengelolaan
dan
pengkoordinasian penggunaan sarana dan prasarana, melaksanakan kegiatan pengkajian dan
pengembangan, perancangan dan perencanaan serta penyusunan dan penerapan standar
bidang bahan dan barang teknik.

Seksi di Bidang Standardisasi terdiri dari Seksi Pengujian, Seksi Kalibrasi dan Seksi
Penyusunan Standar. Seluruh kegiatan pengujian, kalibrasi dan penyusunan standar ditujukan
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat industri. Seluruh kegiatan tersebut
dievaluasi dan dilaporkan setiap tahun untuk mengetahui kinerja atau pencapaian target atau
Tapkin yang telah ditetapkan..

II. Isi

Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) merupakan institusi di bawah naungan
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian. B4T merupakan
satuan kerja dengan status badan layanan umum yang telah banyak berkontribusi dalam dunia
industri tanah air. Dengan visi menjadi Lembaga litbang jasa handal yang mampu
memberikan penjaminan mutu bahan dan barang teknik, B4T memiliki kapabilitas dan
pengalaman di bidang layanan jasa tekis seperti:

1. Pengujian dan Penyelenggaraan Uji Profisiensi, terdiri atas:


a. Pengujian bahan teknik
b. Pengujian barang teknik
Semuanya telah memenuhi standar nasional maupun internasional. Penyelenggaraan uji
profisiensi di B4T berlatarbelakang daya saing di pasar internasional yang menuntut adanya
penjaminan mutu suatu produk yang sesuai dengan persyaratan standar yang ditetapkan. Serta
memiliki peran suatu pengujian dengan akurasi yang sesuai sehingga dapat dijadikan
gambaran kompetensi laboratorium suatu Lembaga atau instansi dalam melakukan kegiatan
pengujian maupun kalibrasi.
2. Layanan jasa kalibrasi
Layanan jasa kalibrasi di B4T memiliki tujuan untuk mendukung sistem mutu yang
diterapkan di berbagai industry pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki dan
mengetahui seberapa jauh perbedaan atau penyimpangan antara nilai benar dengan nilai yang
ditunjukkan oleh alat ukur. Pentingnya peranan kalibrasi dalam kegiatan industry adalah
sebagai salah satu tolok ukur jaminan mutu suatu produk. Kegiatan kalibrasi dilakukan secara
periodik sesuai dengan persyaratan standar dan spesifikasi teknis yang berlaku.
3. Layanan jasa sertifikasi
Pelaksanaan layanan jasa sertifikasi di B4T dengan komitmen layanan yang transparan,
obyektif, professional, tepat dan tanggap, mengutamakan kepuasan pelangan, tidak berpihak,
dan bebas kepentingan. Sebagai unit pelayanan otonom layanan sertifikasi personil didukung
oleh peraturan Menteri Perindustrian RI dengan ruang lingkup antara lain sertifikasi petugas
pengambil contoh
- Bahan konstruksi
- Pelumas, minyak industry dan produk yang berkaitan
- Ban
- Lampu dan peralatan yang berkaitan
- Sel galvanis dan baterai
- Peralatan listrik domestic secara umum, rekayasa audio video dan audio visual
- Pompa
- Produk besi dan baja
- Peralatan dapur
- Katup
- Produk karet dan plastic
- Kertas dan karton
- Peralatan pelindung
- Pulp
- Produk kertas
- Produk logam bukan besi
- Pupuk
- Produk industry kimia
- Kimia anorganik
- Keramik
- Gelas
- Limbah
- Air
- Instalasi dalam bangunan
4. Inspeksi teknis
Penyelenggaraan pelatihan teknis atau vokasi industry di B4T bertujuan untuk
meningkatkan kualitas SDM industri baik dalam negeri maupun luar negeri dalam rangka
menunjang pemenuhan standar kompetensi SDM yang dibutuhkan oleh industri. Dalam
kaitannya dengan penyelenggaraan jasa pelatihan teknis B4T merupakan Appproved Training
Body dari International Institute of Welding dan Indonesian Welding Society.
5. Litbangyasa
Penyelenggaraan layanan konsultasi kerjasama penelitian, pengembangan, dan
perekayasaan di B4T berfokus pada kompetensi inti B4T yaitu rekayasa material fungsional,
dan diversifikasi energi serta mendukung roadmap making Indonesia 4.0 yang akan
bermanfaat untuk kebutuhan industri di Indonesia maupun global yaitu berfokus pada
penelitian, pengembangan dan perekayasaan untuk meningkatkan kemampuan teknologi
industri dan penguasaan teknologi aplikatif di industri.

Etika pelayanan publik B4T: Respon, amanah, memuaskan, aman, dan hati-hati.
Peranan kalibrasi pada kegiatan industri merupakan salah satu tolak ukur jaminan
mutu suatu produk, sehingga semua alat ukur ( instrumentasi ) dan bahan ukur sangat perlu
dilakukan KALIBRASI, sesuai dengan persyaratan standar atau spesifikasi teknis yang
berlaku. Laboratorium Kalibrasi B4T memiliki SDM yang profesional dibidangnya dan telah
berpengalaman melakukan kalibrasi di lingkungan Industri, BUMN, Instansi Pemerintah
maupun Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Pada tahun 1994 diakreditasi secara
Internasional oleh NATA – Australia, dan pada tahun 2000 diakreditasi oleh Komite Akreditasi
Nasional ( KAN ) dengan register No. LK–022–IDN, sesuai aturan persyaratan standar ISO /
IEC 17025.
Layanan jasa kalibrasi yang dapat diberikan meliputi bidang :
 Suhu (Oven, Furnace, Temp Gauge, Termometer gelas, Autoclave, Water bath,
hot plate)
 Tekanan (Pressure Gauge, Pressure Recorder, Vacuum Gauge, Dead Weight
Tester/DWT, Manometer)
 Gaya (Mesin Uji Tarik, Mesin Uji tekan, Mesin uji universal, Loadcell, Proving
Ring, Dinamometer, Hammer Test)
 Massa dan Timbangan (Anak Timbangan/AT, Timbangan, Moisture Balance)
 Alat- alat Gelas Volumetric (Labu ukur, Gelas ukur, Pipet dll)
 Optik atau Instrumen Analisa (AAS, Spectrofotometer, pH meter, Konductivity)
 Dimensi (Jangka Sorong, Dial Indikator, Micrometer, Mesh/Ayakan/Sieve, Mistar
baja,
 Kelistrikan ( Mesin Las )
 Kekerasan (Skala Rockwell, Vickers, Brinell, Durometer)

Pengujian Bahan dapat dilakukan pada berbagai Produk Cat, Oli atau Pelumas, Cairan
Rem, Radiator Coolant, Bahan Bakar dan berbagai Produk Kimia lainnya, Genteng, Asbes,
Bata, Beton beserta unsur-unsurnya, Semen, Pupuk, Mineral atau Batuan, berbagai jenis Air
dan Limbah Industri dalam rangka kesesuaian dengan persyaratan standar yang berlaku
seperti SNI, ASTM, British Standard, JIS, atau standar lainnya.
Untuk pengujian Mutu Produk Semen meliputi Uji Kimia dan Uji Fisika
dilakukan secara regular terhadap seluruh Pabrik Semen di Indonesia.
Laboratorium Pengujian Bahan didukung oleh :
 Laboratorium Semen
 Laboratorium Kimia
 Laboratorium Lingkungan
 Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan Jadi
Laboratorium Pengujian Bahan telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional
(KAN)dengan register No. LP–007–IDN, sesuai aturan persyaratan standar ISO / IEC
17025.Material Testing Laboratory have been accredited by National Committee of
Accreditation (KAN) with register No. LP-007-IDN, based on the standard requirements
of ISO / IEC 17025.
Pengujian barang teknik yang dapat diuji mencakup berbagai Produk Industri
Logam, Komponen Otomotif, Ban Kendaraan Bermotor, Sepeda Motor, aki kendaraan roda
dua dan empat, Barang–barang Listrik, Lampu (Pijar, Swaballast, Fluorescent dan LED),
Baterai Primer, Produk Elektronika (Audio/Video, Elektronika Konsumsi, Peralatan
Teknologi Informasi), Produk Karet, Barang Plastik, Pipa PVC atau Polietilen, Pengujian
Tidak Merusak, Pengujian Barang Logam dalam rangka kesesuaiannya dengan persyaratan
standar yang berlaku seperti SNI, ASTM, British Standard, JIS, atau standar lainnya. Kegiatan
pengujian barang teknik didukung oleh :
 Laboratorium Logam
 Laboratorium Komponen Otomotif
 Laboratorium Barang Teknik
 Laboratorium Listrik
 Laboratorium Elektronika dan EMC
Laboratorium pengujian di B4T memiliki alat ukur dengan tipe dan jenis tiap
laboratorium berbeda. Disesuaikan dengan prosedur standar acuan yang dijadikan dasar untuk
pengujian. Semua alat ukur yang digunakan untuk pengujian HARUS dikalibrasi sesuai
dengan parameter ukurnya. Laboratorium Kalibrasi B4T menjadi Laboratorium yang
melayani kalibrasi semua peralatan uji sesuai dengan Ruang Lingkup yang sudah di akreditasi
KAN.
Laboratorium Otomotif
Pelek Kendaraan Bermotor Roda Empat (kategori M, N dan O) – SNI 1896:2008
 Uji kelelahan momen lentur (momen life test)
 Uji ketahanan beban radial dinamis (drum test)
 Uji ketahanan beban benturan(impact test)
 Uji kebocoran (air leak test)
 Uji geser (shearing test)
 Uji pengencangan dudukan mur (nut seat test)
 Eksentritas geometri (run out test)
 Dimensi
Pelek Kendaraan Bermotor Roda Dua (kategori L) – SNI 659-2002
 Dynamic cornering fatique test (momen life test)
 Uji ketahanan beban radial dinamis (drum test)
 Uji ketahanan beban benturan (impact test)
 Torsion test
 Dimensi
Ban Sepeda Motor – SNI 06-0101-2002
 Dimensi
 Energipenembusan (plunger)
 Ketahanan (endurance)
 Kecepatan Tinggi (high speed)
Ban Mobil Penumpang – SNI 06-0098-2002
 Dimensi
 Ketidakdudukan pelek (bead unseating)
 Energi penembusan (plunger)
 Ketahanan (endurance)
 Kecepatan tinggi (high speed)
Ban Truk Ringan –SNI 06-0100-2002
 Dimensi
 Energi Penembusan (plunger)
 Ketahanan (endurance)
 Kecepatan tinggi (high speed)
Ban Truk dan Bus – SNI 06-0099-2002
 Dimensi
 Energi Penembusan (plunger)
 Ketahanan (endurance)
Peralatan pengujian di Laboratorium Semen dan lab Kimia (Lab Pelumas)
parameternya bermacam macam. Parameter yang di kalibrasi meliputi Dimensi, Force,
Temperature dan Massa dan Timbangan
III. Penutup
Inspeksi diperlukan untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan
ketentuan dan standarnya sehingga kepuasan pelanggan dapat terjaga dengan baik. Dalam
pengendalian kualitas, inspeksi merupakan salah satu elemen yang sangat penting. Selain
mengendalikan kualitas dan menjaga kepuasan pelanggan, inspeksi juga dapat mengurangi biaya-
biaya manufacturing akibat buruknya kualitas produksi seperti biaya pengembalian produk dari
pelanggan, biaya pengerjaan ulang dalam jumlah banyak dan biaya pembuangan bahan yang tidak
sesuai dengn ketentuan yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai