Standar Produk Desi Kumala
Standar Produk Desi Kumala
Jawaban
A. Tugas Pengetahuan
dengan semua Pemangku Kepentingan. Karena standar adalah persyaratan teknis atau sesuatu yang
dibakukan, termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua
pihak/Pemerintah/ keputusan internasional yang terkait dengan memperhatikan syarat keselamatan,
keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman,
serta perkembangan masa kini dan masa depan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
2. SNI akan membantu konsumen untuk memilih produk yang berkualitas. Adanya SNI akan membantu
konsumen terbebas dari produk yang berbahaya bagi keselamatan hidup, kesehatan, ataupun
lingkungan. SNI juga membuat konsumen dapat menikmati barang yang sesuai antara harga dan
kualitasnya.
b. Produk ramah lingkungan.
Terhadap barang dan atau jasa, proses, sistem dan personel yang telah memenuhi ketentuan/spesifikasi
teknis SNI dapat diberikan sertifikat dan atau dibubuhi tanda SNI (Pasal 14 ayat [1] PP 102/2000).
Sertifikat itu sendiri adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh lembaga/laboratorium yang telah
diakreditasi untuk menyatakan bahwa barang, jasa, proses, sistem atau personel telah memenuhi
standar yang dipersyaratkan (Pasal 1 angka 12 PP 102/2000). Sedangkan, Tanda SNI adalah tanda
sertifikasi yang dibubuhkan pada barang kemasan atau label yang menyatakan telah terpenuhinya
persyaratan Standar Nasional Indonesia (Pasal 1 angka 13 PP 102/2000).
Sertifikat yang diberikan dapat berupa sertifikat hasil uji, sertifikat kalibrasi, sertifikat sistem mutu,
sertifikat sistem manajemen lingkungan, sertifikat produk, sertifikat personel, sertifikat pengelolaan
hutan produksi lestari, sertifikat inspeksi, sertifikat keselamatan (Penjelasan Pasal 14 ayat [1] PP
102/.2000).
SNI tidak diwajibkan pada semua barang. Berdasarkan Pasal 12 ayat (2) PP 102/2000, SNI bersifat
sukarela untuk ditetapkan oleh pelaku usaha. Akan tetapi, dalam hal SNI berkaitan dengan
kepentingan keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat atau pelestarian fungsi lingkungan
hidup dan/atau pertimbangan ekonomis, instansi teknis dapat memberlakukan secara wajib sebagian
atau seluruh spesifikasi teknis dan atau parameter dalam SNI (Pasal 12 ayat [3] PP 102/2000).
Jika untuk barang dan atau jasa, proses, sistem dan personel tersebut telah ditetapkan SNI, maka pelaku
usaha harus memiliki sertifikat atau tanda SNI (Pasal 15 PP 102/2000).
Jika atas suatu barang atau jasa telah diberlakukan SNI wajib, maka pelaku usaha yang barang atau
jasanya tidak memenuhi dan/atau tidak sesuai dengan SNI wajib, tidak boleh memproduksi dan/atau
mengedarkan barang atau jasa tersebut (Pasal 18 ayat (1) PP 102/2000).
Selain itu, jika pelaku usaha telah memperoleh sertifikat produk dan/atau tanda SNI dari lembaga
sertifikasi produk untuk barang atau jasanya, pelaku usaha tersebut dilarang memproduksi dan
mengedarkan barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi SNI (Pasal 18 ayat [2] PP 102/2000).
5. Secara umum ada tiga (3) klasifikasi kegiatan sertifikasi berdasarkan SNI yang dapat dilakukan :
— Sertifikasi Sistem Manajemen, yaitu sertifikasi terhadap sistem manajemen perusahaan misalnya
berdasarkan SNI ISO (9001, 14001, 22000, HACCP,dll).
— Sertifikasi Produk, yaitu sertifikasi terhadap produk yang dihasilkan perusahaan berdasarkan SNI
produk tertentu misalnya SNI 1811:2007 untuk Helm, SNI 3554:2015 untuk Air minum dalam kemasan,
SNI 2054:2014 untuk baja tulangan beton, dan produk – produk lainnya.
— Sertifikasi Personnel, yaitu sertifikasi terhadap kompetensi personel misalnya Auditor, PPC, Tenaga
Migas, Tenaga Kelistrikan, dll.
5.