Anda di halaman 1dari 2

ASFIKSIA NEONATORUM

Pengertian Asfiksia neonatorum adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada
bayi baru lahir :
Prinsip dasar :
 Asfiksia merupakan penyebab kematian neonatal dan kecacatan
 Asfiksia perinatal dapat terjadi selama antepartum , intraprtum maupun
postpartum
 Ditandai dengan :
- Bayi tidak bernafas atau napas mangap-mangap
- Denyut jantung < 100x/menit
- Kulit sianosis,pucat
- Tonus otot menurun
Untuk diagnosis asfiksia tidak perlu menunggu nilai APGAR
Tujuan  Menangani asfiksia neonatorum
 Mengurangi angka kematian dan kecacatan pada neonatus
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RS Sandi Karsa Makassar ………….tentang
kebijakan pelayanan ponek
Prosedur 1. Lakukan langkah resusitasi ( lihat bangan resusitasi)
2. Kolaborasi dokter dalam pemberian terapi medikamentosa
3. Beri oksigen bila perlu atau bayi masih sianosis saturasi oksigen yang
ditunjukkan oleh oksimetri belum tecapai target sesuai usia bayi. Kurangi
sampai batas terendah secara bertahap
4. Perawatan dan pemantauan pasca resusitasi :
- Bayi dirawat di ruang perinatology bukan dirawat gabung untuk
pemantauan keadaan pasca asfiksia
- Pantau keadaan umum bayi, frekuensi jantung, frekuensi dan irama
napas, saturasi oksigen dengan alat oksimetri , tangis bayi , kesadaran ,
produksi urin dan suhu bayi
- Jaga kehangatan bayi , masukkan bayi pasca resusitasi incubator atau
cuvis sesuai berat badan dan masa gestasi bayi
ASFIKSIA NEONATORUM

Prosedur - Periksa kadar gula 4 jam pasca resusitasi


- Perhatian khusus diberikan pada waktu malam hari
5. Mencatat tindakan resusitasi :
- Kondisi bayi saat lahir
- Tahapan resusitasi yang telah dilakukan
- Waktu antara lahir dengan memulai pernapasan
- Pengamatan klinis selama dan sesudah tindakan resusitasi
- Hasil tindakan resusitasi
- Bila resusitasi gagal , apa kemungkinan kegagalan
- Nama-nama tenaga kesehatan yang melakukan tindakan resusitasi
6. Yakinkan bayi mampu minum dan mempunyai reflex hisap dan telan
setelah keadaan bayi stabil tanpa oksigen dengan pemberian ASI dan
menetek pada ibu
7. Bila bayi tidak dapat langsung menetek dan masih memakai oksigen
berikan ASI perah dengan pipa lambung. Bila tidak dapat menerima
asupan dengan pipa lambung sekaligus, pasang jalur infus dan beri cairan
infus D 10 % sesuai dosis rumatan
8. Konseling pada keluarga
- Bila resusitasi berhasil : beritahu ibu dan keluarga tentang keadaan
bayi , serta ditundanya untuk dilakukan IMD dan rawat gabung
- Bila resusitasi gagal : beri dukungan emosional pada keluarga
terutama orangtua bayi
Unit Terkait Kamar bersalin
Perinatology
IGD
Kamar OK

Anda mungkin juga menyukai