Anda di halaman 1dari 2

BORANG UKM Deteksi Stunting Klumpu

Tanggal Pelayanan 22-02-2022

Stase Poli Puske

Data Dasar Pasien Nama: An. NKD

Tanggal Lahir: 01-24-2017

Status: Belum Kawin

Suku/Bangsa: -

Agama: Hindu

Alamat: Klumpu

Latar belakang

Stunting merupakan kondisi kurang gizi yang paling sering ditemukan, yang dapat mempengaruhi bayi
sebelum lahir dan pada masa awal pertumbuhan, yang berhubungan dengan status gizi ibu, gizi ibu
selama hamil, serta pertumbuhan janin. Di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 825 juta orang yang
menderita gizi buruk pada tahun 2000-2002 dan 815 juta diantaranya hidup di negara berkembang.
Berdasarkan SUSENAS 2002, 26% balita menderita gizi kurang dan gizi buruk dan 8% balita menderita
gizi buruk. Prevalensi yang tinggi terdapat pada anak di bawah umur 5 tahun serta pada ibu hamil dan
menyusui. Dari 343 kabupaten / kota di Indonesia, penderita gizi buruk sebanyak 169 kabupaten atau
kota tergolong prevalensi sangat tinggi dan 257 kabupaten atau kota lainnya dengan prevalensi tinggi.
Kondisi yang sering menyebabkan terjadinya stunting yaitu asupan makanan yang tidak seimbang,
terdapatnya penyakit atau infeksi, serta status social ekonomi dan kemiskinan.

Gambaran pelaksanaan
Kegiatan dilakukan di posyandu desa klumpu yang dilakukan oleh dokter internship terhadap ibu dari
balita dengan gizi kurang. Kegiatan yang dilakukan yaitu pengukuran tinggi badan dan penimbangan,
mencatat di KMS, edukasi mengenai menu makanan dan mengenai stunting.
BORANG UKM Deteksi Stunting Klumpu
Tanggal Pelayanan 22-02-2022

Stase

Data Dasar Pasien Nama: An. IKW

Tanggal Lahir: 01-29-2017

Status: Belum Kawin

Suku/Bangsa: -

Agama: Hindu

Alamat: Klumpu

Latar belakang

Stunting merupakan kondisi kurang gizi yang paling sering ditemukan, yang dapat mempengaruhi bayi
sebelum lahir dan pada masa awal pertumbuhan, yang berhubungan dengan status gizi ibu, gizi ibu
selama hamil, serta pertumbuhan janin. Di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 825 juta orang yang
menderita gizi buruk pada tahun 2000-2002 dan 815 juta diantaranya hidup di negara berkembang.
Berdasarkan SUSENAS 2002, 26% balita menderita gizi kurang dan gizi buruk dan 8% balita menderita
gizi buruk. Prevalensi yang tinggi terdapat pada anak di bawah umur 5 tahun serta pada ibu hamil dan
menyusui. Dari 343 kabupaten / kota di Indonesia, penderita gizi buruk sebanyak 169 kabupaten atau
kota tergolong prevalensi sangat tinggi dan 257 kabupaten atau kota lainnya dengan prevalensi tinggi.
Kondisi yang sering menyebabkan terjadinya stunting yaitu asupan makanan yang tidak seimbang,
terdapatnya penyakit atau infeksi, serta status social ekonomi dan kemiskinan.

Gambaran pelaksanaan
Kegiatab dilakukan di posyandu desa klumpu yang dilakukan oleh dokter internship terhadap ibu dari
balita dengan gizi kurang. Kegiatan yang dilakukan yaitu pengukuran tinggi badan dan penimbangan,
mencatat di KMS, edukasi mengenai menu makanan dan mengenai stunting.

Anda mungkin juga menyukai