Anda di halaman 1dari 42

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Balita merupakan kelompok masyarakat yang rentan gizi. Pada kelompok 

tersebut mengalami siklus pertumbuhan dan perkembangan yang membutuhkan zat-zat

gizi yang lebih besar dari kelompok umur yang lain sehingga balita paling mudah
 
menderita kelainan gizi. Kejadian gizi buruk seperti fenomena gunung es dimana

kejadian gizi buruk dapat menyebabkan kematian.

Pengertian gizi buruk adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Berat

Badan menurut Umur (BB/U)  -! "# yang merupakan padanan istilah  severely

underweight .

$enurut data yang diperoleh dari #epkes (%&'&) memperlihatkan prealensi

gizi buruk di ndonesia terus menurun dari *+, di tahun %&& menjadi +* di tahun

0
%&'&.  1amun prealensi gizi buruk di 2a3a 4imur dari tahun %&'&-%&'% terus

mengalami peningkatan. 5al ini kemungkinan dikarenakan usaha dari tim gizi yang

semakin gen6ar dalam melakukan penjaringan terhadap status gizi balita.

Kejadian gizi buruk apabila tidak diatasi akan menyebabkan dampak yang buruk 
   
 bagi balita. #ampak yang terjadi antara lain kematian dan infeksi kronis. #eteksi dini

anak yang kurang gizi (gizi kurang dan gizi buruk) dapat dilakukan dengan

 pemeriksaan BB/U untuk memantau berat badan anak. "elain itu pemantauan tumbuh

kembang anak dapat juga menggunakan K$"(Kartu$enuju "ehat).


 

Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya gizi buruk+diantaranya adalah

status sosial ekonomi+ ketidaktahuan ibu tentang pemberian gizi yang baik untuk anak+
 
dan Berat Badan 7ahir 8endah (BB78). "umber lain menyebutkan asupan makanan

keluarga+ faktor infeksi+ dan pendidikan ibu menjadi penyebab kasus gizi buruk.

Beberapa penelitian menunjukkan bah3a terdapat hubungan antara faktor-faktor 

tersebut dengan kejadian gizi buruk .

8endahnya pendidikan dapat mempengaruhi ketersediaan pangan dalam

keluarga+ yang selanjutnya mempengaruhi kuantitas dan kualitas konsumsi pangan yang
 
merupakan penyebab langsung dari kekurangan gizi pada anak balita. "elain pendidikan+

 pemberian 9" dan kelengkapan imunisasi juga memiliki hubungan yang bermakna

dengan gizi buruk karena 9" dan imunisasi memberikan zat kekebalan kepada balita

sehingga balita tersebut menjadi tidak rentan terhadap penyakit. Balita yang sehat

tidak akan kehilangan nafsu makan sehingga status gizi tetap terjaga baik.

"epanjang periode bulan 2anuari sampai dengan bulan $aret %&' sudah ter6atat

!' balita dengan gizi buruk di 3ilayah kerja Puskesmas :onoasih. 4ingginya angka

kejadian balita dengan gizi buruk tersebut serta mengingat gizi buruk merupakan masalah

yang kompleks sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor 

 penyebab terjadinya gizi buruk pada balita di 3ilayah kerja Puskesmas :onoasih agar 

dapat menentukan solusi yang tepat.


 

1.2 Rumusan Masalah


9pakah faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya gizi buruk pada Balita

di 3ilayah kerja Puskesmas :onoasih;


1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
$engetahui faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya gizi buruk pada

Balita di 3ilayah kerja Puskesmas :onoasih

1.3.2 Tujuan husus

'. $engetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi buruk di Ke6amatan

:onoasih.
%. $engetahui asupan nutrisi balita dengan gizi buruk di Ke6amatan :onoasih.
!. $enentukan ren6ana tindakan untuk mengatasi masalah gizi buruk di

Ke6amatan :onoasih.
1.! Man"aat

'..' $anfaat bagi nstansi Kesehatan

#apat menjadi masukan bagi puskesmas :onoasih dalam perbaikan

 program upaya kesehatan ibu dan anak serta program gizi sehingga dalam jangka

 panjang diharapkan menurunkan angka kejadian Balita dengan gizi buruk di

ke6aatan :onoasih.

'..% $anfaat 9kademik 

"ebagai a6uan bagi pemba6a yang akan melakukan penelitian selanjutnya.

'..! $anfaat bagi $asyarakat

- "ebagai informasi untuk menyadarkan masyarakat tentang tingginya angka

kejadian gizi buruk pada balita di ke6amatan :onoasih sehingga masyarakat

meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan posyandu se6ara berkala.

- #apat mema6u masyarakat khususnya para ibu untuk lebih meningkatkan

 pengetahuan mengenai gizi buruk+ baik dari segi pen6egahan maupun

 pengelolaan gizi buruk pada balita.


 

BAB 2
TIN#AUAN PU$TAA

2.1 De"%n%s% &%'% Buruk 

<izi buruk merupakan istilah teknis yang biasanya digunakan oleh kalangan
 
gizi+ kesehatan dan kedokteran. <izi buruk adalah kondisi seseorang yang nutrisinya di
 
 ba3ah rata-rata. 5al ini merupakan suatu bentuk terparah dari proses terjadinya

kekurangan gizi menahun.

Balita disebut gizi buruk apabila


 indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) 
 
-! "#. Keadaan balita dengan gizi buruk sering digambarkan dengan adanya busung

lapar.

2.2 Pengukuran &%'% Buruk 

<izi buruk ditentukan berdasarkan beberapa pengukuran antara lain=


 

• Pengukuran klinis = metode ini penting untuk mengetahui status gizi

 balita tersebut gizi buruk atau tidak.$etode ini pada dasarnya didasari

oleh perubahan-perubahan yang terjadi dan dihubungkan dengan

kekurangan zat gizi. 5al ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti

kulit+rambut+atau mata.

$isalnya pada balita marasmus kulit akan menjadi keriput sedangkan

 pada balita k3ashiorkor kulit terbentuk ber6ak-ber6ak putih atau merah

muda (crazy pavement dermatosis).


 

• Pengukuran antropometrik = pada metode ini dilakukan beberapa ma6am

 pengukuran antara lain pengukuran tinggi badan+berat badan+ dan lingkar 

lengan atas. Beberapa pengukuran tersebut+ berat badan+ tinggi badan+

lingkar lengan atas sesuai dengan usia yang paling sering dilakukan dalam

surei gizi. #i dalam ilmu gizi+ status gizi tidak hanya diketahui dengan

mengukur BB atau 4B sesuai dengan umur se6ara sendiri-sendiri+ tetapi

 juga dalam bentuk indikator yang dapat merupakan kombinasi dari

ketiganya.

Berdasarkan Berat Badan menurut Umur diperoleh kategori =

'. 4ergolong gizi buruk jika hasil ukur lebih ke6il dari -! "#.

%. 4ergolong gizi kurang jika hasil ukur -! "# sampai dengan  -% "#.

!. 4ergolong gizi baik jika hasil ukur -% "# sampai dengan % "#.

. 4ergolong gizi lebih jika hasil ukur > % "#.

Berdasarkan pengukuran 4inggi Badan (% bulan-0& bulan) atau

!
Panjang badan (& bulan-% bulan) menurut Umur diperoleh kategori =

'. "angat pendek jika hasil ukur lebih ke6il dari -! "#.

%. Pendek jika hasil ukur ? ! "# sampai dengan  -% "#.

!. 1ormal jika hasil ukur -% "# sampai dengan % "#.

. 4inggi jika hasil ukur > % "#.

Berdasarkan pengukuran Berat Badan menurut 4inggi badan atau

!
Panjang Badan=

'. "angat kurus jika hasil ukur lebih ke6il dari -! "#.
 

%. Kurus jika hasil ukur ? ! "# sampai dengan  -% "#.

!. 1ormal jika hasil ukur -% "# sampai dengan % "#.

. <emuk jika hasil ukur > % "#.

Balita dengan gizi buruk akan diperoleh hasil BB/4B sangat kurus+

!
sedangkan balita dengan gizi baik akan diperoleh hasil normal.

%.! las%"%kas% &%'% Buruk 

<izi buruk berdasarkan gejala klinisnya dapat dibagi menjadi ! =

2.3.1 Marasmus

$arasmus merupakan salah satu bentuk gizi buruk yang paling sering ditemukan
 
 pada balita. 5al ini merupakan hasil akhir dari tingkat keparahan gizi buruk. <ejala

marasmus antara lain anak tampak kurus+ rambut tipis dan jarang+kulit keriput yang

disebabkan karena lemak di ba3ah kulit berkurang+ muka seperti orang tua (berkerut)+

 balita 6engeng dan re3el meskipun setelah makan+ bokong baggy pant+ dan iga

gambang.

Pada patologi marasmus a3alnya pertumbuhan yang kurang dan atrofi otot serta

menghilangnya lemak di ba3ah kulit merupakan proses fisiologis.4ubuh membutuhkan

energi yang dapat dipenuhi oleh asupan makanan untuk kelangsungan hidup jaringan.

Untuk memenuhi kebutuhan energi 6adangan protein juga digunakan. Penghan6uran

 jaringan pada defisiensi kalori tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan energi tetapi

 juga untuk sistesis glukosa.

2.3.2 (ash%)rk)r
 

K3ashiorkor adalah suatu bentuk malnutrisi protein yang berat disebabkan oleh

asupan karbohidrat yang normal atau tinggi dan asupan protein yang
 

inadekuat. 5al ini seperti marasmus+ k3ashiorkor juga merupakan hasil akhir dari
 
tingkat keparahan gizi buruk. 4anda khas k3ashiorkor antara lain

 pertumbuhan terganggu+ perubahan mental+ pada sebagian besar penderita ditemukan

oedema baik ringan maupun berat+ gejala gastrointestinal+rambut kepala mudah

di6abut+kulit penderita biasanya kering dengan menunjukkan garis- garis kulit yang

lebih mendalam dan lebar+sering ditemukan hiperpigmentasi dan persikan

kulit+pembesaran hati+anemia ringan+pada biopsi hati ditemukan perlemakan.

<angguan metabolik dan perubahan sel dapat menyebabkan perlemakan hati dan

oedema. Pada penderita defisiensi protein tidak terjadi proses katabolisme jaringan

yang sangat berlebihan karena persediaan energi dapat dipenuhi dengan jumlah kalori

yang 6ukup dalam asupan makanan. Kekurangan protein dalam diet akan menimbulkan

kekurangan asam amino esensial yang dibutuhkan untuk sintesis. 9supan makanan yang

terdapat 6ukup karbohidrat menyebabkan produksi insulin meningkat dan sebagian

asam amino dari dalam serum yang jumlahnya sudah kurang akan disalurkan ke

otot. Kurangnya pembentukan albumin oleh hepar disebabkan oleh berkurangnya

asam amino dalam serum yang kemudian menimbulkan oedema.

2.3.3 Marasmus*(ash%)rk)r

$arasmi6-k3ashiorkor gejala klinisnya merupakan 6ampuran dari beberapa

gejala klinis antara k3ashiorkor dan marasmus dengan Berat Badan (BB) menurut

umur (U)  0& baku median :5@-1A5" yang disertai oedema yang tidak 

%
men6olok.
 

%. +akt)r r%s%k)

Caktor risiko gizi buruk antara lain =

2.!.1 Asu,an makanan
9supan makanan yang kurang disebabkan oleh berbagai faktor+ antara lain

tidak tersedianya makanan se6ara adekuat+ anak tidak 6ukup atau salah mendapat
 
makanan bergizi seimbang+ dan pola makan yang salah. Kebutuhan nutrisi yang

dibutuhkan balita adalah air+ energi+ protein+ lemak+ karbohidrat+ itamin dan

mineral."etiap gram protein menghasilkan  kalori+ lemak * kalori+ dan karbohidrat

 kalori.#istribusi kalori dalam makanan balita dalam keseimbangan diet adalah '

dari protein+ ! dari lemak+ dan & dari karbohidrat.Kelebihan kalori yang

menetap setiap hari sekitar && kalori menyebabkan kenaikan berat badan && gram

dalam seminggu.

"etiap golongan umur terdapat perbedaan asupan makanan misalnya pada

golongan umur '-% tahun masih diperlukan pemberian nasi tim 3alaupun tidak 

 perlu disaring.5al ini dikarenakan pertumbuhan gigi susu telah lengkap apabila

sudah berumur %-%+ tahun.7alu pada umur !- tahun balita sudah dapat memilih

makanan sendiri sehingga asupan makanan harus diatur dengan sebaik 

mungkin.$emilih makanan yang tepat untuk balita harus menentukan jumlah

kebutuhan dari setiap nutrien+menentukan jenis bahan makanan yang dipilih+ dan

menentukan jenis makanan yang akan diolah sesuai dengan hidangan yang

dikehendaki.
 

"ebagian besar balita dengaan gizi buruk memiliki pola makan yang kurang

 beragam. Pola makanan yang kurang beragam memiliki arti bah3a balita tersebut

mengkonsumsi hidangan dengan komposisi yang tidak memenuhi gizi seimbang.

Berdasarkan dari keseragaman susunan hidangan pangan+ pola makanan yang meliputi

gizi seimbang adalah jika mengandung unsur zat tenaga yaitu makanan pokok+ zat

 pembangun dan pemelihara jaringan yaitu lauk pauk dan zat pengatur yaitu sayur dan
 
 buah.

2.!.2 $tatus s)s%al ek)n)m%

"osial adalah segala sesuatu yang mengenai masyarakat sedangkan ekonomi

adalah segala usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan untuk men6apai kemakmuran
 
hidup. "osial ekonomi merupakan suatu konsep dan untuk mengukur status sosial
 
ekonomi keluarga dilihat dari ariabel tingkat pekerjaan. 8endahnya ekonomi keluarga+

akan berdampak dengan rendahnya daya beli pada keluarga tersebut. "elain itu

rendahnya kualitas dan kuantitas konsumsi pangan+ merupakan penyebab langsung dari

kekurangan gizi pada anak balita. Keadaan sosial ekonomi yang rendah berkaitan

dengan masalah kesehatan yang dihadapi karena ketidaktahuan dan


 
ketidakmampuan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut. Balita dengan gizi

 buruk pada umumnya hidup dengan makanan yang kurang bergizi.

Bekerja bagi ibu mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. bu yang

 bekerja mempunyai batasan yaitu ibu yang melakukan aktiitas ekonomi


 

yang men6ari penghasilan baik dari sektor formal atau informal yang dilakukan se6ara

reguler di luar rumah yang akan berpengaruh terhadap 3aktu yang dimiliki oleh ibu

untuk memberikan pelayanan terhadap anaknya.Pekerjaan tetap ibu yang mengharuskan

ibu meninggalkan anaknya dari pagi sampai sore menyebabkan pemberian 9" tidak 

dilakukan dengan sebagaimana mestinya.

$asyarakat tumbuh dengan ke6enderungan bah3a orang yang bekerja

akan lebih dihargai se6ara sosial ekonomi di masyarakat.Pekerjaan dapat dibagi menjadi

 pekerjaan yang berstatus tinggi yaitu antara laintenaga administrasi tata usaha+tenaga

ahli teknik dan ahli jenis+ pemimpin+dan ketatalaksanaan dalam suatu instansi baik 

 pemerintah maupun s3asta dan pekerjaan yang berstatus rendah antara lain petani dan
 
operator alat angkut.

2.!.3 Pen-%-%kan Iu

Kurangnya pendidikan dan pengertian yang salah tentang kebutuhan pangan dan

nilai pangan adalah umum dijumpai setiap negara di dunia. Kemiskinan dan kekurangan

 persediaan pangan yang bergizi merupakan faktor penting dalam masalah kurang

gizi."alah satu faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan adalah pendidikan

yang rendah. 9danya pendidikan yang rendah tersebut menyebabkan seseorang kurang
 
mempunyai keterampilan tertentuyang diperlukan dalam kehidupan. 8endahnya

 pendidikan dapat mempengaruhi ketersediaan pangan dalam keluarga+ yang

selanjutnya mempengaruhi kuantitas dan kualitas konsumsi pangan yang merupakan

 penyebab langsung dari kekurangan gizi pada anak balita.


 

4ingkat pendidikan terutama tingkat pendidikan ibu dapat mempengaruhi derajat

kesehatan karena pendidikan ibu berpengaruh terhadap kualitas pengasuhan anak.

4ingkat pendidikan yang tinggi membuat seseorang mudah untuk menyerap informasi

dan mengamalkan dalam perilaku sehari-hari. Pendidikan adalah usaha yang

teren6ana dan sadar untuk me3ujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta

didik se6ara aktif mengembangkan potensi diri dan ketrampilan yang diperlukan oleh

diri sendiri+ masyarakat+ bangsa+dan negara.

2alur pendidikan terdiri dari pendidikan formal dan non formal yang bisa saling

melengkapi. 4ingkat pendidikan formal merupakan pendidikan dasar+pendidikan

menengah+dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar merupakan tingkat pendidikan yang

melandasi tingkat pendidikan menengah. 4ingkat pendidikan dasar adalah "ekolah

#asar dan "ekolah $enengah Pertama atau bentuk lain yang sederajat+ sedangkan

 pendidikan menengah adalah lanjutan dari pendidikan dasar yaitu "ekolah $enengah

9tas atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan tinggi merupakan tingkat pendidikan

setelah pendidikan menengah yang terdiri dari program diploma+ sarjana+ magister+
 
spesialis+ dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. 4ingkat pendidikan

 berhubungan dengan status gizi balita karena pendidikan yang meningkat kemungkinan

akan meningkatkan pendapatan dan dapat meningkatkan daya beli makanan

Pendidikan diperlukan untuk memperoleh informasi yang dapat meningkatkan kualitas

hidup seseorang.
 

2.!.! Pen/ak%t ,en/erta

Balita yang berada dalam status gizi buruk+ umumnya sangat rentan terhadap

 penyakit. "eperti lingkaran setan+ penyakit-penyakit tersebut justru menambah


 
rendahnya status gizi anak. Penyakit-penyakit tersebut adalah=

- #iare persisten =sebagai berlanjutnya episode diare selama 'hari atau lebih

yang dimulai dari suatu diare 6air akut atau berdarah (disentri).Kejadian ini

sering dihubungkan dengan kehilangan berat badan dan infeksi non intestinal.

#iare persisten tidak termasuk diare kronik atau diare berulang seperti penyakit

 sprue, gluten sensitive enteropathi dan penyakit Blind loop.

- 4uberkulosis = 4uberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh

 Mycobacterium tuberculosis+ yaitu kuman aerob yang dapat hidup terutama di

 paru atau di berbagai organ tubuh hidup lainnya yang mempunyai tekanan

 parsial oksigen yang tinggi. Bakteri ini tidak tahan terhadap ultraiolet+

karena itu penularannya terjadipada malam hari. 4uberkulosis ini dapat terjadi

 pada semua kelompok umur+ baik di paru maupun di luar paru.

- 5D 9#" = 5D merupakan singkatan dari ’ human immunodeficiencyvirus’ .

5D merupakan retroirus yang menjangkiti sel- sel sistem kekebalan tubuh

manusia (terutama A# positie 4-sel dan ma6rophages? komponen-komponen

utama sistem kekebalan sel)+ dan menghan6urkan atau mengganggu fungsinya.

nfeksi irus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang

terus- menerus+ yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh."istem

kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan

fungsinya memerangi infeksi dan penyakit- penyakit.


 

2
2.!.0 Pengetahuan %u

bu merupakan orang yang berperan penting dalam penentuan konsumsi

makanan dalam keluaga khususnya pada anak balita. Pengetahuan yang dimiliki ibu

 berpengaruh terhadap pola konsumsi makanan keluarga. Kurangnya pengetahuan ibu

tentang gizi menyebabkan keanekaragaman makanan yang berkurang. Keluarga akan

lebih banyak membeli barang karena pengaruh kebiasaan+ iklan+ dan lingkungan.

"elain itu+ gangguan gizi juga disebabkan karena kurangnya kemampuan ibu

menerapkan informasi tentang gizi dalam kehidupan sehari-hari.

2.!. Berat Ba-an Lah%r Ren-ah

Bayi berat lahir rendah (BB78) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari %&&

gram tanpa memandang masa gestasi sedangkan berat lahir adalah berat bayi yang
 
ditimbang dalam ' (satu) jam setelah lahir. Penyebab terbanyak terjadinya BB78 

adalah kelahiran prematur. Bayi yang lahir pada umur kehamilan kurang dari !, minggu

ini pada umumnya disebabkan oleh tidak mempunyai uterus yang dapat menahan janin+

gangguan selama kehamilan+dan lepasnya plasenta yang lebih 6epat dari 3aktunya.

Bayi prematur mempunyai organ dan alat tubuh yang belum berfungsi normal untuk 

 bertahan hidup di luar rahim sehingga semakin muda umur kehamilan+ fungsi

organ menjadi semakin kurang berfungsi dan prognosanya juga semakin kurang

 baik. Kelompok BB78 sering mendapatkan komplikasi akibat kurang matangnya organ

karena prematur.

<izi buruk dapat terjadi apabila BB78 jangka panjang.Pada BB78 zat anti

kekebalan kurang sempurna sehingga lebih mudah terkena penyakit terutama penyakit

infeksi. Penyakit ini menyebabkan balita kurang nafsu makan sehingga asupan makanan
 
yang masuk kedalam tubuh menjadi berkurang dan dapat menyebabkan gizi buruk.
 

2
2.!. A$I

5anya ' ibu di ndonesia yang memberikan air susu ibu (9") eksklusif 

kepada bayinya sampai enam bulan. 8ata-rata bayi di ndonesia hanya menerima 9"

eksklusif kurang dari dua bulan. 5asil yang dikeluarkan "urei #emografi dan

Kesehatan ndonesia periode '**,-%&&! yang 6ukup memprihatinkan yaitu bayi


 
yang mendapatkan 9" eksklusif sangat rendah. "ebanyak 0 bayi

mendapatkan makanan berupa susu formula+ makanan padat+ atau 6ampuran antara 9"

dan susu formula.

Berdasarkan riset yang sudah dibuktikan di seluruh dunia+ 9" merupakan

makanan terbaik bagi bayi sampai enam bulan+ dan disempurnakan sampai umur dua
 
tahun. $emberi 9" kepada bayi merupakan hal yang sangat bermanfaat antara lain

oleh karena praktis+mudah+murah+sedikit kemungkinan untuk terjadi kontaminasi+dan

menjalin hubungan psikologis yang erat antara bayi dan ibu yang penting dalam

 perkembangan psikologi anak tersebut. Beberapa sifat pada 9" yaitu merupakan

makanan alam atau natural+ ideal+ fisiologis+ nutrien yang diberikan selalu dalam

keadaan segar dengan suhu yang optimal dan mengandung nutrien yang lengkap dengan

komposisi yang sesuai kebutuhan pertumbuhan bayi.

"elain 9" mengandung gizi yang 6ukup lengkap+ 9" juga mengandung

antibodi atau zat kekebalan yang akan melindungi balita terhadap infeksi. 5al ini yang

menyebabkan balita yang diberi 9"+ tidak rentan terhadap penyakit dan dapat berperan

langsung terhadap status gizi balita. "elain itu+ 9" disesuaikan dengan sistem

 pen6ernaan bayi sehingga zat gizi 6epat terserap. Berbeda dengan susu formula atau

makanan tambahan yang diberikan se6ara dini pada bayi. "usu formula sangat susah

diserap usus bayi. Pada akhirnya+ bayi sulit buang air besar.
 

BAB III

METDE PENELITIAN

3.1 $asaran eg%atan

Kegiatan diikuti oleh ibu dengan anak gizi buruk ke6amatan :onoasih+ kota

Probolinggo.

3.2 Bentuk eg%atan


 Pengisian kuisioner tingkat pengetahuan 3arga desa mengenai asupan nutrisi

 balita gizi buruk 


  Penyuluhan E$engenal Bahaya Balita gizi burukF
  Penyuluhan E9supan nutrisi untuk balita gizi burukF
  Pemberian makanan tambahan dan buku panduan mengolah bahan makanan

untuk balita gizi buruk 

3.3 4aktu eg%atan


Kegiatan $ini Proje6t dilaksanakan mulai tanggal ' $aret ? % 9pril %&'.
3.! Pelaksanaan eg%atan

 1o 4anggal Kegiatan 4empat Pelaksana


.
' '-!-%&' Peren6anaan Kegiatan PK$ :onoasih
dr. Glfian

% '--%&' 5ome isit ke rumah - Kelurahan dr. Glfian


 balita gizi buruk dan Pakistaji
- Kelurahan
 pengisian kuesioner  bu #ian
Kedung
galeng

! '0--%&' 5ome isit ke rumah - Kelurahan dr. Glfian


 balita gizi buruk dan "umber
 pengisian kuesioner  taman bu Gli

 %-- * Penyuluhan E$engenal - Kelurahan dr. Glfian 5.


%&' Bahaya Balita gizi Pakistaji bu Gli
- Kelurahan
 burukF bu #ian
* Penyuluhan E9supan Kedung
nutrisi untuk balita galeng
 

2
gizi burukF - Kelurahan
* Pemberian makanan
"umberta
tambahan dan buku
man
 panduan mengolah
 bahan makanan
untuk balita gizi
 buruk 

 %--%&' Pengolahan data PK$ :onoasih dr. Glfian 5.

0 %--%&' Pembuatan 7aporan PK$ :onoasih dr. Glfian 5.


 

BAB I5

HA$IL PENELITIAN

!.1 Pr)"%l )mun%tas Umum

Puskesmas sebagai Unit Pelaksana 4eknis #inas Kesehatan

Kabupaten / Kota+ yang merupakan ujung tombak penyelenggaraan kesehatan

dasar termasuk dalam upaya pen6apaian Disi ndonesia "ehat bagi

masyarakat di 3ilayah kerjanya. "ehingga untuk mendukung keberhasilan

 penyelenggaraan kegiatan Puskesmas maka perlu disusun sebuah 7aporan

4ahunan yang memuat tentang hasil / ealuasi kegiatan tahun sebelumnya

untuk kemudian dijadikan sebagai bahan a6uan untuk perbaikan di tahun-

tahun yang akan datang.

Berikut ini kami paparkan gambaran mengenai 7aporan 4ahunan

Puskesmas :onoasih 4ahun %&' memuat berbagai data tentang kondisi

umum 3ilayah puskesmas+ data kesehatan yang meliputi derajat kesehatan+

upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan selama satu tahun.

!.1.1 I-ent%tas Puskesmas 4)n)as%h


 1ama Puskesmas = Puskesmas :onoasih
9lamat = 2l 9nggur no ,& Probolinggo
4elepon = &!! -%,!
7okasi = Kelurahan :onoasih+ Ke6amatan :onoasih Kota
Probolinggo
 

!.1.2. ea-aan Umum 4%la/ah

:ilayah ke6amatan+ di 3ilayah Ke6amatan :onaosih terdiri dari 0


3ilayah+ terdiri dari =

'. Kelurahan :onoasih

%+ Kelurahan 2rebeng Kidul

!. Kelurahan Pakistaji

. Kelurahan Kedung <aleng

. Kelurahan Kedung 9sem

0. Kelurahan "umber 4aman

!.1.3. Batas 4%la/ah

o Utara = Ke6. Kedopok   Kota Probolinggo

o "elatan = Ke6. :onomerto Kab. Probolinggo

o Barat = Ke6. Kedopok Kota Probolinggo

o 4imur = Ke6. #ringu Kab . Probolinggo

!.1.!. Luas 4%la/ah


7uas :ilayah ke6amatan :onoasih adalah '&*' km%+ "e6ara
umum 3ilayah puskesmas :onoasih merupakan dataran rendah+ dengan
kondisi daerah berariasi antara persa3ahan dan pekarangan.

$asyarakat :onoasih masih mengandalkan dari kehidupan agraris


(bertani atau berladang ).
 

!.1.0. #umlah Pen-u-uk 

2umlah penduduk di 3ilayah Ke6amatan :onoasih adalah !%.&* ji3a+


dengan ,'0 KK + !* 8:+ dan '& 84. 2umlah penduduk miskin yang memiliki
 jamkesmas 0!%% ji3a dan jamkesda 0% ji3a.
 

!.1. #umlah Pen-u-uk menurut Pen-%-%kan


Pendidikan penduduk di3ilayah Puskesmas :onoasih sebagian besar adalah
tidak lulus sekolah "# sebesar % + lulus "# %! +lulus "$P %&+

GRAFIK PROSENTASE PPENDUDUK BERDASAR PENDIDIKAN

 DI WILAYAH WONOASIH TH 2012


13% 1%
25%
18%

20% 23%

tdk sklh TT SD SD SMP SMA PT

!.1. #umlah Pen-u-uk Menurut Pekerjaaan

Pekerjaan penduduk di3ilayah Puskesmas :onoasih adalah bertani %!


:iras3ata %!  disusul P1" ''

Grafk Pie Penddk Berda!ar  Peker"aan


 di Wi#a$a% W&n&a!i% T% 2012
ain !lain
23%
 Tani
25% 23 %

Swasta 23 %
9%

PNS
11%
ABRI 23%
  Wiraswasta
9%
 

!.1.6. #umlah Pen-u-uk Menurut #en%s elam%n

"ebagian besar Penduduk adalah berjenis kelamin 3anita + sebesar ' + sedangkan laki
laki sebesar *

Grafk '(#a% Penddk Berda!ar 'eni! ke#a(in


di Wi#a$a% P!ke!(a! W&n&a!i% )% 201*
H

P#r#$&an n

laki!laki

"8% "9% "9% 50% 50% 51% 51%

!.1.7. #umlah Pen-u-uk Menurut Umur

"ebagaian besar penduduk berusia produktif + %% * tahun sebesar 

Grafk Pr&!en)a!e Penddk Berda!ar !ia


di Wi#a$a% P!ke!(a! W&n&a!i% )% 2012

)'0 th

22 ! 59 th

1'!21 th

(!15 th

5!'th

0!" th

0 10 20 30 "0 50
+
 

!.2 Data Bal%ta &%'% Buruk -% e8amatan 4)n)as%h Per%)-e #anuar%*


Maret 2910

!.2.1 Pre:alens% Angka eja-%an BBLR Ber-asarkan Daerah

Berdasarkan data puskesmas :onoasih bulan 2anuari-$aret %&'+

didapatkan hasil sebagai berikut

N Umu
O NAMA Tg.Timbang r  BB TB NILAI Z_SCORE
( Bln ( Kg ( Cm BB / BB /
  Tg Bln Thn ) ) ) TB / U U TB
 
- -
1 FAHRUL HIDAYAT 1 3 2015 45 10,8 92 -2,357 3,054 2,655
- -
2 NUR LAILI ISTIQOMAH 1 2 2015 36 9,5 82 -3,428 2,936 1,308
- -
3 MOH KAFA MUHARAM 1 2 2015 25 9,2 77 -3,521 2,565 1,037
- -
4 MOH ZAHIR AlLFARIZI 1 2 2015 28 9,2 73 -5,288 2,920 0,045
188,75 - -
5 M MUKIS RAHMADANI 1 3 2015 54 11,5 94 1 3,138 2,294
- -
6 ARILIA 1 3 2015 34 8,5 78 -4,207 3,627 1,632
- -
7 M RISKI RAMADANI 18 3 2015 31 7,6 71 -6,263 4,847 1,787
- -
8 RAMADANI FITRIATUS 18 3 2015 42 8,4 78 -5,176 4,362 1,765
- -
9 M AL HA!I! 18 3 2015 37 7,8 71 -6,858 5,114 1,470
- -
11 FIRMAN MAULANA 2 3 2015 41 8 68 -7,962 5,192 0,192
- -
12 M H"#$l M"%"# Al#$"&%'"( 2 3 2015 28 8,8 78 -3,769 3,301 1,792
- -
13 K)*IN D+I 12 3 2015 35 9,1 77 -5,033 3,679 1,169
- -
14 MAULIDAH ALIYA 12 2 2015 47 7,6 75 -6,358 5,410 2,227
- -
15 RAHMA+ATUL HASANAH 12 2 2015 30 9,3 78 -3,592 2,491 0,624
-
16 LATISA RI*A 1 3 2015 47 9,6 76 -6,123 3,682 0,161
- -
17 USLIFATUL ANNAH 1 3 2015 50 10,6 93 -2,486 3,143 2,624
-
18 SITI MAYSAROH 12 2 2015 28 10,8 82 -2,069 1,046 0,134
-
19 RAFA 12 3 2015 58 10,3 75 -7,425 4,189 0,792
167,23 - -
20 M IQ!AL KHOLIDI 1 3 2015 54 10,5 84,5 3 3,835 1,167
-
21 ALFIAH FARAH 1 3 2015 56 10,3 79,5 -6,025 3,688 0,186
-
22 LUTFI NAUFAL 1 3 2015 52 9,7 75 -7,039 4,336 0,070
- -
23 A!)L D+I 1 3 2015 49 8,7 73 -6,977 4,521 0,255
- -
24 NURIL FIRDAUS 1 2 2015 40 10,5 90 -2,223 2,907 2,559

29
 

- -
25 FADIL 1 3 2015 32 8,7 80 -3,809 3,795 2,364
- -
26 NA*AHATUS ZAHRIYA 1 3 2015 41 9,1 78 -5,070 3,681 0,867
- -
27 M A!DI +AHYU 1 3 2015 41 9,1 77 -5,669 4,146 1,169
- -
28 INTAN D+I AHYANI 1 2 2015 39 12 101 0,993 1,400 2,832
-
29 F$./"&%'"( A 1 3 2015 49 10,5 79 -5,882 3,542 0,124
- -
30 MAR)LLA 2 2 2015 34 10 90 -0,980 2,341 2,646
- -
31 ATUR +IAKSONO 2 3 2015 27 8,2 73 -5,137 3,800 1,439
- -
32 L"$l"l QOMARIYAH 4 3 2015 45 9 75 -6,190 4,036 0,339
- -
33 AMRUL ANAM 2 3 2015 34 9,3 84 -2,977 3,412 2,526
- -
34 M AL AMIN 2 3 2015 23 7,3 70 -5,656 4,337 1,743
- -
35 FIRDA 2 3 2015 56 10,6 90 -3,747 3,487 1,987
- -
36 NUR FITRIA QUROTUN N 2 3 2015 37 9 86 -2,528 3,448 2,910
- -
37 NURSILA 2 3 2015 28 7,7 75 -4,109 3,776 2,080
- -
38 AINUL YAHYA 2 3 2015 45 9 84 -4,317 4,510 2,929
- -
39 R)NDI AFANDI 2 3 2015 52 10 89 -3,814 4,100 2,934
- -
40 M KHOIRUL KURNIA+AN 2 3 2015 25 8,5 75 -4,163 3,254 1,524

("umber= Puskesmas :onoasih+ %&').

30
 

!.3 Has%l H)me 5%s%te ;unjungan< Bal%ta -engan g%'% uruk 

Balita dengan gizi buruk yang mendapat kunjungan rumah adalah '&

orang. Berikut adalah persebaran 3ilayah balita dengan gizi buruk yang

telah dilakukan kunjungan rumah.

PER$EBARAN 4ILA=AH BALITA DEN&AN &I>I BURU =AN&


MENDAPAT UN#UN&AN RUMAH ; HOME VISIT <

Pakista*i+ 30%
/#d&n. .al#n.+ "0%

S&$,#r ta$an+ 20%


 -r#,#n. kid&l+ 10%

!.! Pre:alens% Angka eja-%an Bal%ta &%'% Buruk Ber-asarkan


T%ngkat Pen-%-%kan Iu.
Berikut hasil data tingkat pendidikan ibu yang memiliki balita gizi
 buruk yang menjadi koresponden penelitian.

31
 

TIN&AT PENDIDIAN IBU =AN& MEMILII BALITA &I>I BURU 

'
'
5
"
3 2
2 1 1
1
0

!.0 Pre:alens% Angka eja-%an Bal%ta &%'% Buruk Ber-asarkan Pekerjaan


e,ala eluarga.
Berdasarkan hasil 3a3an6ara diketahui bah3a dari '& orang koresponden+
0 kepala keluarga yang menghidupi balita bekerja sebagai pega3ai s3asta+
kemudian di peringkat kedua mayoritas adalah pedagang dan petani. 4idak 
ada kepala keluarga yang tidak bekerja.

32
 

PEER#AAN EPALA ELUAR&A =AN& MEMILII ANA BALITA


DEN&AN &I>I BURU 
'

'
5
"
2 2
3
2
1
0
0 0

!. Data Has%l Pretes -an P)stest

:a3an6ara kuesioner dan pengisian pretes dilakukan dalam 3aktu


yang bersamaan. bu balita diberi '& pertanyaan pretest dalam bentuk pilihan
ganda. Pertanyaan yang diajukan dalam pretest berisi tentang seputar gizi
 pada balita. bu yang dapat menja3ab  pertanyaan dengan benar maka dapat
digolongkan sebagai ibu yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik 
tentang gizi pada balita. "edangkan ibu yang hanya mampu menja3ab
 pertanyan dengan benar kurang dari  maka akan digolongkan ke dalam
kelompok yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang.

33
 

Tin,ka) Pen,e)a%an I- Berda!arkan Ha!i# Pre)e!)

Baik+ 30%

/&ran.+ (0%

#ari hasil pretes yang telah dilakukan sebelum diberi penyuluhan+

didapatkan hanya !& ibu yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik 

mengenai gizi pada balita dan sebesar ,&  ibu masih memiliki pengetahuan yang

kurang tentang gizi balita.

#alam kurun 3aktu satu minggu setelah dilakukan pretest+ dilakukan

kembali kunjungan rumah yang kedua dimana ibu-ibu diberikan penyuluhan

terlebih dahulu dan menampilkan berbagai 6ontoh bahan makanan yang dapat

diberikan pada balita. "etelah diberikan penyuluhan+ ibu akan kembali diberikan

3"
 

'& pertanyaan post test yang mana pertanyaan-pertanyaan tersebut sama dengan

 pertanyaan pretest. Berikut adalah bagan yang menampilkan hasil post test.

Tin,ka) Pen,e)a%an I- Berda!arkan Ha!i# P&!) )e!)

/&ran.+ 20%

Baik+ 80%

!. +akt)r R%s%k) /ang Mem,engaruh% Terja-%n/a Bal%ta &%'% Buruk 

Berdasarkan hasil 3a3an6ara dan pretes yang telah dilakukan kepada

ibu yang memiliki balita gizi buruk didapatkan faktor-faktor risiko yang

35
 

mempengaruhi terjadinya gizi buruk yang ditampilkan pada bagan berikut

ini.

+ATR RI$I =AN& MEMPEN&ARUHI TER#ADIN=A &I>I BURU PADA


BALITA DI E?AMATAN 4NA$IH

Riwaat BBR+ "%


Ssial kn$i+ 21%
P#n.#tah&an i,&+ 33%

Riwaat ASI kskl&si+ 8%


P#nakit #n#rta+ "%
As&an N&trisi+ 29%

Caktor terbesar yang mempegaruhi terjadinya gizi buruk pada balita

adalah pengetahuan ibu yang kurang tentang gizi balita yaitu sebesar !+ faktor

asupan nutrisi %* dan faktor sosial ekonomi sebesar %'.

3'
 

BAB 5

DI$U$I

<izi kurang atau buruk merupakan salah satu bentuk dari malnutrisi yang

didefinisikan ketidakseimbangan antara pemberian asupan nutrisi dan energi yang

dikeluarkan. <izi buruk merupakan suatu permasalahan kesehatan di masyarakat

yang dipengaruhi oleh multifaktor mulai dari faktor tingkat pengetahuan orang

tua+ ketersediaan bahan pangan+ penyakit kronis pada yang diderita balita+ hingga

faktor sosial ekonomi.

Kejadian balita dengan gizi buruk di Ke6amatan :onoasih merupkan

salah satu permasalahan yang masih belum terselesaikan. Untuk itu dilakukanlah

kegiatan mini proje6t yang bertujuan untuk mengetahui salah satu faktor terbesar 

yang menyebabkan kejadian balita gizi buruk dan men6ari solusi yang paling tepat

dan memungkinkan untuk dilaksanakan di Ke6amatan :onoasih. 4erhitung sejak 

2anuari hingga $aret %&' terdapat !' balita yang masuk ke dalam kategori gizi

 buruk yang tersebar dalam 0 kelurahan di ke6amatan :onoasih. "ebesar '& balita

dari beberapa kelurahan dimasukkan sebagai koresponden penelitian dan

mendapat kunjungan rumah. #ari hasil kunjungan rumah dan pretest yang

dilakukan didapatkan hasil bah3a tingkat pengetahuan ibu yang kurang tentang

gizi balita adalah penyebab terbesar terjadinya balita gizi buruk.

$ayoritas ibu dengan balita gizi buruk belum memahami pemberian

asupan nutrisi yang baik untuk anak+ manfaat pemberian 9"+ 6ara mengolah

3(
 

makanan yang benar untuk anak+ serta tujuan memantau berat badan anak setiap

 bulan. Beberapa ibu diketahui hanya memberikan makanan yang hanya diinginkan

anak tanpa memandang apakah terdapat kandungan gizi yang dibutuhkan anak di

dalam makanan tersebut. 5anya % dari '& balita yang rutin mendapat asupan buah+

dan itu pun belum dinilai 6ukup. "elain itu masih pula ditemukan balita yang tidak 

 pernah berkunjung ke posyandu.

@leh sebab itu perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan ibu

tentang gizi balita yaitu salah satunya melalui penyuluhan. Penyuluhan ini

dilakukan melalui metode audioisual serta pemberian pamflet+ dan kumpulan

6ara mengolah beberapa bahan makanan yang mudah dan sederhana untuk balita

tetapi sarat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak. "etelah mendapat

 penyuluhan+ ibu akan mendapat soal post test dan akan dinilai apakah terdapat

 peningkatan pengetahuan. Berdasarkan hasil post test diketahui terdapat

 peningkatan sebesar &. 9kan tetapi kekurangan dalam penelitian ini adalah soal

 pretest dan post test yang diajukan ke koresponden sama.

38
 

BAB 5I

PENUTUP

.1 es%m,ulan

$ini Proje6t ini berhasil dilaksanakan dengan baik sesuai dengan

tujuan dan sasaran penyuluhan yang telah ditetapkan sebelumnya+ dimana

materi dapat disampaikan dan diterima dengan baik oleh peserta. 4idak kami

temukan kendala yang berarti sejak persiapan hingga pelaksanaan penyuluhan+

hal ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari pihak tenaga kesehatan

Puskesmas :onoasih+ Ke6amatan :onoasih+ Kota Probolinggo.


#engan melihat hasil penelitian yang dilakukan+ didapatkan

 peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang gizi balita+ hal ini juga

dipengaruhi oleh keseriusan peserta menerima materi yang diberikan.

.2 $aran

a. @leh sebab keterbatasan 3aktu yang kami miliki untuk menyelesaikan

mini Proje6t ini+ maka kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut+

sehingga hasil yang diharapkan berupa penurunan angka kejadian balita

gizi buruk di ke6amatan :onoasih.

 b. Pelatihan tentang pengetahuan gizi balita dirasa perlu disampaikan kepada

kader-kader posyandu+ sehingga para kader dapat pula mengingatkan dan

39
 

mengajak ibu-ibu untuk memberikan asupan gizi yang memadai kepada

 balita agar pertumbuhan dan perkembangannya tidak terhambat.

DA+TAR PU$TAA

9AA/"11. ( %&&&).  Low birthweight: Report of a Meeting based on the


 InternationalLow Birthweight ymposium and !or"shop held in #ha"a,
 Bangladesh on$%&$' (une $)))J+ dalam 2udith Podja and 7aura Kelly
(eds)+ 1utrition Poli6y Paper '+ 9AA/"A1 dan A##8+B+<enea= hlm.
'-.

9lberman. ('*).  Low Birth !eight in *erinatal +pidemiology. @Lford


Uniersity Prss. 1e3 Mork.

9lisjahbana+ 9. ('*).  ematian *erinatal dan -a"tor&-a"tor yang 


 Berhubungan dengan Masalah Ini. #alam= Kardjati+ ".+ 9lisjahbana+ 9.+ N
Kusin+ 2. 9.+ (Gds) '*. 9spek Kesehatan dan <izi 9nak Balita. Mayasan
@bor+ 2akarta= '-!'hlm.

9lisjahbana+ 9. (%&&&).  Balita gizi buru" riteria !./ dan 0atala"sana BBLR.
#alam= Kumpulan $akalah #iskusi Pakar <izi tentang 9"-$P9"+
9ntropometri dan BB78 %&&&+ Aipanas= Persatuan 9hli <izi ndonesia+
7P dan Uni6ef.

9triyanto+ Primades. (%&&).  *engaruh ualitas *elayanan 1ntenatal 


2Berdasar"an -re"uensi *elayanan, (adwal *elayanan, dan onseling3
0erhadap e4adian Balita gizi buru" 2BBLR3. 4hesis $agister lmu
Kesehatan $asyarakat Uniersitas ndonesia+ #epok.

Behrman+ 8.G.+ N Daughan+ D. A. ('*).  Ilmu esehatan 1na" = Bagian  Gdisi


'%. Penerbit Buku Kedokteran G<A. 2akarta

#epartemen Kesehatan 8. Buku Kesehatan bu dan 9nak. 2akarta= #epkes dan
nternational 6ooperation 9gen6y+ '**.
#epkes 8. ('**!). *edoman *elayanan 1ntenatal di !ilayah er4a *us"esmas.
#irektorat 2enderal Pembinaan Kesehatan $asyarakat+ 2akarta.

<arro3 + 2".+ ('**!). .uman 5utrition and #ietetics+ Ahur6ill 7iingstone.

:ibo3o+ 9dik. ('**%).  *emanfaatan *elayanan 1ntenatal : -a"tor&fa"tor yang 


 Mempengaruhi dan .ubungannya #engan Balita gizi buru"6 #isertasi
#oktor lmu Kesehatan $asyarakat Uniersitas ndonesia+ #epok.

"0
 

$AL PRETE$

'. "eberapa sering sebaiknya menimbang berat badan bayi dan balita;
a. '-% bulan sekali
 b. ' tahun sekali
6. !-0 bulan sekali

%. 9pa tujuan penimbangan berat badan se6ara teratur;


a. "ekedar mengetahui berat badan
 b. $engetahui status gizi
6. Untuk keperluan data di Puskesmas/Posyandu

!. Bagaimana menilai bayi dan balita anda 6ukup gizinya ;


a. Bayi/balita yang gemuk dan montok 
 b. Berat badan bayi/ balita berada di atas garis merahpada kartu menuju
sehat
6. 4idak tahu

. $akanan yang terbaik bagi bayi adalah


a. "usu Cormula
 b. $akanan biasa
6. 9"

. 9pa itu 9" eksklusif;


a. 9" yang diberikan tanpa batas 3aktu
 b. $emberikan 9" dan makanan pendamping lainnya (susu+ bubur+ nasi
tim+ dan lain-lain)
6. "ama saja seperti susu formula

0. 4ahukah ibu keuggulan 9";


a. $engenyangkan bayi
 b. $embangun kekebalan tubuh bayi+ murah+ mendekatkan hubungan ibu
dan anak 
6. "ama saja seperti susu formula

,. Pilihan menu makanan yang paling bergizi adalah


a. 1asi putih+ jagung+ tempe+ susu
 b. 1asi putih+ ikan+ ayam+ tahu
6. 1asi putih+ ayam+ sayur+ pisang+ susu

"1
 

. Kriteria memilih garam


a. Mang beryodium
 b. Mang mahal
6. "emua garam baik 

*. 4anda-tanda anak kurang gizi


a. 8ambut kusam+ berat badan kurang
 b. "elalu mengantuk+ berat badan tetap
6. Berat badan kurang+ selalu menangis

'&. Ditamin yang diberikan pada bayi


a. Ditamin 9
 b. Ditamin #
6. Ditamin A

"2
 

LAMPIRAN

+T E&IATAN

"3
 

""
 

"5
 

"'

Anda mungkin juga menyukai