Anda di halaman 1dari 4

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

Pengertian

Deteksi dini kanker payudara adalah upaya untuk mendeteksi dan mengidentifikasi secara dini
adanya Kanker Payudara, sehingga diharapkan dapat diterapi dengan teknik yang dampak
fisiknya kecil dan punya peluang lebih besar untuk sembuh.

Apabila Kanker Payudara dapat dideteksi pada stadium dini dan diterapi secara tepat maka
tingkat kesembuhannya cukup tinggi sekitar 80-90%.

Sasaran Deteksi Dini Kanker Payudara yaitu semua perempuan yang telah menstruasi.

Metode

- SADARI (pemeriksaan payudara sendiri)


Sebaiknya dilakukan setiap bulan pada hari ke 7 sampai hari ke 10 menstruasi.
Caranya dengan berdiri di depan cermin sambil memperhatikan kedua payudara
bagaimana ukuran, bentuk, warna kulit, kerutan, lekukan seperti lesung pipi dan
keadaan puting adakah cairan yang keluar atau tidak.
Hal ini dilakukan dengan 3 posisi, yaitu tangan disamping, tangan di pinggang dan
tangan di atas kepala.
Selanjutnya melakukan perabaan pada payudara dengan mengangkat tangan kanan dan
diletakkan di belakang kepala, kemudian tangan kiri menekan payudara kanan
menggunakan 3 jari tengah (jari manis, jari tengah, jari telunjuk).
Penekanan dilakukan dengan gerakan memutar mulai dari bagian luar payudara sampai
ke puting. Rasakan apakah terdapat benjolan atau penebalan pada payudara.
Selanjutnya tekan puting menggunakan jari telunjuk dan ibu jari untuk mengetahui
apakah ada cairan yang keluar.
Lakukan pada payudara sebelah kiri atau kanan yang belum diperiksa.
Jika ditemukan adanya kelainan pada payudara, segera periksakan di Puskesmas
terdekat.

- SADANIS (pemeriksaan payudara klinis)


Dilakukan oleh dokter dan bidan yang terlatih.
Dilakukan jika pada saat SADARI ditemukan kelainan atau benjolan pada payudara.
SADANIS sebaiknya dilakukan setiap 3 tahun sekali walaupun tidak ditemukan adanya
kelainan pada payudara saat melakukan SADARI.
Sedangkan untuk wanita usia di atas 40 tahun dianjurkan melakukan SADANIS setiap
tahun.
Faktor Risiko

- Diet dan gaya hidup


Merokok dan alkohol.
Peningkatan berat badan yang berlebihan terutama setelah menopause.
Makanan cepat saji yang banyak mengandung lemak jenuh dan tinggi kadar gula.

- Hormonal
Haid pertama pada usia muda kurang dari 12 tahun
Pemakaian KB hormonal dalam jangka waktu lama lebih dari 7 tahun
Wanita yang mandul
Wanita yang tidak menyusui

- Keturunan
Terdapat lebih dari 3 orang keluarga sedarah yang terkena kanker

Pencegahan

- Pencegahan primer
Gaya hidup sehat
Menghindari bahan karsinogenik seperti rokok dan alkohol

- Pencegahan sekunder
Melakukan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) setiap bulan hari ke 7 sampai 10
menstruasi.
Melakukan SADANIS (pemeriksaan payudara klinis) di Puskesmas setiap 3 tahun sekali
atau untuk wanita usia lebih dari 40 tahun melakukan SADANIS setiap tahun.
DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM

Pengertian

Kanker leher rahim adalah penyakit tumor ganas yang menyerang leher rahim atau serviks yang
dapat menyebar ke organ-organ lain sehingga bisa menyebabkan kematian.

Umumnya dialami wanita usia subur 30-50 tahun.

Jika dideteksi secara dini dapat memberi kesembuhan hingga 90%.

Penyebab

Virus HPV (human papilloma virus) yang tidak diobati dengan baik akan berubah menjadi
kanker dalam 5-17 tahun.

Virus HPV terutama menyebar melalui hubungan seksual.

Pada tahap awal infeksi, umumnya wanita tidak merasakan gejala.

Faktor Risiko

Hubungan seksual pada usia muda

Hubungan seksual dengan banyak mitra seks

Pasangan seksual yang memiliki banyak mitra seks

Berhubungan seksual pertama pada usia sebelum 20 tahun

Merokok dan alkohol

Memiliki penyakit menular seksual

Memiliki penyakit system imun

Memiliki keluarga sedarah yang menderita kanker

Pencegahan

- Primer
Melakukan vaksinasi HPV sebelum menikah.
Pemerintah akan segera mencanangkan vaksin HPV untuk remaja dan siswi perempuan
usia 11-12 tahun.
- Sekunder
Deteksi dini dengan pemeriksaan IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) yang
dilakukan oleh Dokter dan Bidan terlatih yang ada di Puskesmas.

Keuntungan pemeriksaan IVA :


 Murah : tidak memerlukan biaya yang banyak
 Mudah : dapat dilakukan di Puskesmas oleh Dokter dan Bidan terlatih di Puskesmas
 Praktis : bisa dilakukan kapan saja (kecuali dalam kondisi hamil)
 Prosesnya cepat dan hasilnya langsung diketahui saat itu juga setelah pemeriksaan
 Tidak ada pantangan sebelum dan setelah pemeriksaan
 Tidak perlu rawat inap, bisa langsung pulang setelah pemeriksaan
 Jika ternyata hasilnya positif, dapat diobati saat itu juga dengan KRIOTERAPI

Keuntungan pengobatan KRIOTERAPI :


 Murah : tidak memerlukan banyak biaya
 Mudah : dapat dilakukan oleh Dokter dan Bidan terlatih di Puksesmas
 Praktis : terapi tidak memerlukan waktu yang lama hanya sekitar 30 menit
 Hasil terapi dapat dipantau di Puskesmas
 Memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi, 90% dapat sembuh setelah terapi

Pemeriksaan IVA

Dilakukan pada wanita usia 30-50 tahun atau wanita yang sudah menikah.

Dilakukan setiap 5 tahun sekali.

Dapat juga dilakukan apabila terdapat keluhan seperti keputihan yang tidak normal (berwarna
dan berbau), keluar darah setelah berhubungan, atau keluar darah diluar siklus menstruasi.

Sangat disarankan dilakukan sebelum menggunakan atau setelah melepaskan alat kontrasepsi
hormonal seperti pil, suntikan dan implan.

Anda mungkin juga menyukai