TUGAS TERSTRUKTUR

STRUKTUR BAJA III

Disusun oleh :
ANES DALY MUKTIYA
16 4101 2763

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO
2021
 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA PURWOKERTO
Alamat : Kampus UNWIKU Karangsalam Purwokerto
Telp. (0281) 6439729 Kode Pos 53152

LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS TERSTRUKTUR

STRUKTUR BAJA III

Disusun oleh :
ANES DALY MUKTIYA
16 4101 2763

Tugas Terstruktur Struktur Baja III telah disetujui dan disahkan pada :

Hari : .........................................

Tanggal : .........................................

Purwokerto,.................................2021

Asisten Tugas

Chamzawi, ST
 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA PURWOKERTO
Alamat : Kampus UNWIKU Karangsalam Purwokerto
Telp. (0281) 6439729 Kode Pos 53152

LEMBAR ASISTENSI TUGAS TERSTRUKTUR

Nama : Anes Daly Muktiya

NIM : 16 4101 2763
Mata Kuliah : Struktur Baja III
Asisten Tugas : Chamzawi, ST

TANDA
No. TANGGAL KETERANGAN
TANGAN
 TUGAS STRUKTUR BAJA III
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
Periode Maret 2021
Ketentuan Umum:
1. Asistensi pertama dilaksanakan maksimal 30 April 2021, batas akhir ACC 10 Juli 2021;
2. Kriteria penilaian:
Kriteria s.d 30 April 2021 s.d 30 Mei 2021 s.d 30 Juni 2021 s.d 10 Juli 2021
Ketepatan Waktu 21-25 16-20 11-15 5-10
Kebenaran Jawaban 75 75 75 75
Nilai 96- 100 91-95 86-90 80-85

Gambar 1. Gable Baja (sumber: karyatukang.com)

Gambar 2. Model Gable Baja

Uraian Tugas:
a) Mendesain Gording (jarak antar Gable 6m);
b) Mendesain Gable Frame Baja WF;
c) Mendesain Sambungan Baja (Baut), Angkur & Base Plate Baja.
d) Menggambar Gable, detail sambungan dan detail tumpuan.

No Nama a (m) b (m) c (m) 1 2 Atap (Kg) Angin (Kg)

1 Dhani Rahmawan 10 2 4 10 45 Galvalum 10 25
2 Syifaul Fuad 10 2 4 10 45 Galvalum 10 40
3 Songko Abdi P 10 3 4 10 45 Galvalum 10 25
4 Anggita Nur Cahyani 10 3 4 10 45 Galvalum 10 40
5 Kusworo 10 4 4 10 45 Galvalum 10 25
6 Sumardiono 10 4 4 10 45 Galvalum 10 40
7 Mohamad Iqbal P 12 2 4 10 60 Galvalum 10 25
8 Muhammad Naufal ID 12 2 4 10 60 Galvalum 10 40
9 Nur Alam Faozi 12 3 4 10 60 Galvalum 10 25
10 Maolana Khasan 12 3 4 10 60 Galvalum 10 40
11 Supriyono 12 4 4 10 60 Galvalum 10 25
12 Laksono Wibowo 12 4 4 10 60 Galvalum 10 40
13 Diono 10 2 4 10 45 Onduline 15 25
14 Ridho Barok Fauzi 10 2 4 10 45 Onduline 15 40
15 Tri Wahyono 10 3 4 10 45 Onduline 15 25
16 Muchamad Fadil 10 3 4 10 45 Onduline 15 40
17 Awal Aji Kurniawan 10 4 4 10 45 Onduline 15 25
18 Aditya Yuda Pratama 10 4 4 10 45 Onduline 15 40
19 Yusuf Nur Rochman 12 2 4 10 60 Onduline 15 25
20 Satrio Aji Pamungkas 12 2 4 10 60 Onduline 15 40
21 Setyo Gilang Udi S. 12 3 4 10 60 Onduline 15 25
22 Muh. Hasnan Habib 12 3 4 10 60 Onduline 15 40
23 Akhmad Sodikun 12 4 4 10 60 Onduline 15 25
24 Ginanjar Fitrianto 12 4 4 10 60 Onduline 15 40
No Nama a (m) b (m) c (m) a1 a2 Atap (Kg) Angin (Kg)
25 Winoto 14 2 4 10 45 Galvalum 10 25
26 Ilham Mualif P 14 2 4 10 45 Galvalum 10 40
27 Reza Pratama Putra 14 3 4 10 45 Galvalum 10 25
28 M Waras Faozi 14 3 4 10 45 Galvalum 10 40
29 Agus Priyono 14 4 4 10 45 Galvalum 10 25
30 Dary Satria Yoga 14 4 4 10 45 Galvalum 10 40
31 Rahmat Ogi Priyandi 16 2 4 10 45 Galvalum 10 25
32 Pujo Dwi Suprobo 16 2 4 10 45 Galvalum 10 40
33 Tri Wahyu Widodo 16 3 4 10 45 Galvalum 10 25
34 Anes Daly M 16 3 4 10 45 Galvalum 10 40
Asisten: Chamzawi, ST
WA: 081390402168
email: cchamzawi@gmail.com
A. PERHITUNGAN GORDING DAN SAGROD

A. DATA BAHAN

Tegangan leleh baja (yield stress ), fy = 240 MPa

Tegangan tarik putus (ultimate stress ), fu = 370 MPa
Tegangan sisa (residual stress ), fr = 70 MPa
Modulus elastik baja (modulus of elasticity ), E= 200000 MPa
Angka Poisson (Poisson's ratio ), u= 0,3

B. DATA PROFIL BAJA Lip Channel : C 150.65.20.2,3

ht = 150 mm
b= 65 mm
a= 20 mm
t= 2,3 mm
A= 701,2 mm2
Ix = 2480000 mm4
Iy = 411000 mm4
Sx = 33000 mm3
Sy = 9370 mm3
rx = 59,4 mm
ry = 24,2 mm
c= 21,2
Berat profil, w= 5,5 kg/m
Faktor reduksi kekuatan untuk lentur, fb = 0,90
Faktor reduksi kekuatan untuk geser, ff = 0,75
Diameter sagrod, d= 10 mm
Jarak (miring) antara gording, s= 1250 mm
Panjang gording (jarak antara rafter), L1 = 6000 mm
Jarak antara sagrod (jarak dukungan lateral gording), L2 = 1500 mm
Sudut miring atap, a= 10 

C. SECTION PROPERTY
G = E / [ 2 * (1 + u) ] = 76923,077 MPa
h = ht - t = 147,70 mm
J = 2 * 1/3 * b * t + 1/3 * (ht - 2 * t) * t + 2/3 * ( a - t ) * t3 = 1260,50 mm
3 3 4

Iw = Iy * h2 / 4 = 2,242E+09 mm
6

X1 = p / Sx * √ [ E * G * J * A / 2 ] = 7849,77 MPa
2 2
X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ]2 * Iw / Iy = 0,00253 mm /N
Zx = 1 / 4 * ht * t2 + a * t * ( ht - a ) + t * ( b - 2 * t ) * ( ht - t ) = 26697 mm
3

2 2
Zy = ht*t*(c - t / 2) + 2*a*t*(b - c - t / 2) + t * (c - t) + t * (b - t - c) = 15624 mm3

G= modulus geser, Zx = modulus penampang plastis thd. sb. x,

J= Konstanta puntir torsi, Zy = modulus penampang plastis thd. sb. y,
Iw = konstanta putir lengkung, X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral,
h= tinggi bersih badan, X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral,

1. BEBAN PADA GORDING

2.1. BEBAN MATI (DEAD LOAD )

No Material Berat Satuan Lebar Q

(m) (N/m)
1 Berat sendiri gording 55 N/m 55,0
2 Atap galvalum 100 N/m2 1,3 125,0
Total beban mati, QDL = 180,0 N/m
2.2. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD )

Beban hidup akibat beban air hujan diperhitungkan setara dengan beban genangan air
setebal 1 inc = 25 mm. qhujan = 0.025 * 10 = 0,25 kN/m2
Jarak antara gording, s= 1,25 m
Beban air hujan, qhujan * s * 103 = 313 N/m
Beban hidup merata akibat air hujan, QLL = 313 N/m
Beban hidup terpusat akibat beban pekerja, PLL = 1000 N

3. BEBAN TERFAKTOR

Beban merata, Qu = 1.2 * QDL + 1.6 * QLL = 716,00 N/m

Beban terpusat, Pu = 1.6 * PLL = 1600,00 N
Sudut miring atap, a= 0,17 rad
Beban merata terhadap sumbu x, Qux = Qu * cos a *10-3 = 0,7051 N/mm
Beban merata terhadap sumbu y, Quy = Qu * sin a *10-3 = 0,1243 N/mm
Beban terpusat terhadap sumbu x, Pux = Pu * cos a = 1575,69 N
Beban terpusat terhadap sumbu y, Puy = Pu * sin a = 277,84 N

4. MOMEN DAN GAYA GESER AKIBAT BEBAN TERFAKTOR

Panjang bentang gording terhadap sumbu x, Lx = L1 = 6000 mm

Panjang bentang gording terhadap sumbu y, Ly = L2 = 1500 mm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Mux = 1/10 * Qux * Lx2 + 1/8 * Pux * Lx = 3720210 Nm
Momen pada 1/4 bentang, MA = 2790157 Nm
Momen di tengah bentang, MB = 3720210 Nm
Momen pada 3/4 bentang, MC = 2790157 Nm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Muy = 1/10 * Quy * Ly2 + 1/8 * Puy * Ly = 80069 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Vux = Qux * Lx + Pux = 5806 N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Vuy = Quy * Ly + Puy = 464 N

5. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKLING

Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada sayap :

Kelangsingan penampang sayap, l=b/t = 28,261
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact ,
lp = 170 / √ fy = 10,973
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact ,
lr = 370 / √ ( fy - fr ) = 28,378
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 6407246 Nmm
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 3749714 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 5610000 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 1592900 Nmm
Momen nominal penampang untuk :
a. Penampang compact , llp
→ Mn = Mp
b. Penampang non-compact , lp< llr
→ Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp)
c. Penampang langsing , l>lr
→ Mn = Mr * ( lr / l)2

l > lp dan l < lr

Berdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang non-compact
Momen nominal penampang terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = Mp = - Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 5615352 Nmm
langsing : Mn = Mr * ( lr / l)2 = - Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x penampang
non-compact
: Mnx = 5615352 Nmm
Momen nominal penampang terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = Mp = - Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 1607379 Nmm
langsing : Mn = Mr * ( lr / l)2 = - Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y penampang
non-compact
: Mny = 1607379 Nmm

6. MOMEN NOMINAL PENGARUH LATERAL BUCKLING

Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk :

a. Bentang pendek : L  Lp
→ Mn = Mp = fy * Zx
b. Bentang sedang : Lp  L  Lr
→ Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ]  Mp
c. Bentang panjang : L > Lr
→ Mn = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ]  Mp
Panjang bentang maksimum balok yang mampu menahan momen plastis,
Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 1230 mm
Tegangan leleh dikurangi tegangan sisa, fL = fy - fr = 170 MPa
Panjang bentang minimum balok yang tahanannya ditentukan oleh momen kritis tekuk
torsi lateral, Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 3463 mm
Koefisien momen tekuk torsi lateral,
Cb = 12.5 * Mux / ( 2.5*Mux + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1,14
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 6407246 Nmm
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 3749714 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 5610000 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 1592900 Nmm
Panjang bentang terhadap sumbu y (jarak dukungan lateral), L = L2 = 1500 mm
L > Lp dan L < Lr
 Termasuk kategori : bentang sedang
Momen nominal terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
Mnx = Mpx = fy * Zx = - Nmm
Mnx = Cb * [ Mrx + ( Mpx - Mrx ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 7171247 Nmm
Mnx = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal thd. sb. x untuk : bentang sedang Mnx = 7171247 Nmm
Mnx > Mpx
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mnx = 6407246 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
Mny = Mpy = fy * Zy = - Nmm
Mny = Cb * [ Mry + ( Mpy - Mry ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 3964225 Nmm
Mny = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal thd. sb. y untuk : bentang sedang Mny = 3964225 Nmm
Mny > Mpy
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mny = 3749714 Nmm

7. TAHANAN MOMEN LENTUR

Momen nominal terhadap sumbu x :

Berdasarkan pengaruh local buckling , Mnx = 5615352 Nmm
Berdasarkan pengaruh lateral buckling , Mnx = 6407246 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x (terkecil) yg menentukan, Mnx = 5615352 Nmm
Tahanan momen lentur terhadap sumbu x,  fb * Mnx = 5053817 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y :
Berdasarkan pengaruh local buckling , Mny = 1607379 Nmm
Berdasarkan pengaruh lateral buckling , Mny = 3749714 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y (terkecil) yg menentukan, Mny = 1607379 Nmm
Tahanan momen lentur terhadap sumbu y,  fb * Mny = 1446641 Nmm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Mux = 3720210 Nmm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Muy = 80069 Nmm
Mux / ( fb * Mnx ) = 0,7361
Muy / ( fb * Mny ) = 0,0553
Syarat yg harus dipenuhi : Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) ≤ 1.0
Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) = 0,7915 < 1.0 AMAN (OK)

8. TAHANAN GESER

Ketebalan plat badan tanpa pengaku harus memenuhi syarat,

h/t  6.36 *  ( E / fy )
64,22 < 183,60  Plat badan memenuhi syarat (OK)

Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Vux = 5806 N

Luas penampang badan, Aw = t * ht = 345 mm2
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. x, Vnx = 0.60 * fy * Aw = 49680 N
Tahanan gaya geser terhadap sumbu x,  ff * Vnx = 37260 N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Vuy = 464 N
Luas penampang sayap, Af = 2 * b * t = 299 mm2
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. y, Vny = 0.60 * fy * Af = 43056 N
Tahanan gaya geser terhadap sumbu x,  ff * Vny = 32292 N
Vux / ( ff * Vnx ) = 0,1558
Vuy / ( ff * Vny ) = 0,0144
Syarat yang harus dipenuhi :
Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny )  1,0
Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) = 0,1702 < 1.0 AMAN (OK)

9. KONTROL INTERAKSI GESER DAN LENTUR

Sayarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :

Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn )  1,375

Mu / ( fb * Mn ) = Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) = 0,7915

Vu / ( ff * Vn ) = Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) = 0,1702
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 0,8979
0,8979 < 1,375  AMAN (OK)

10. TAHANAN TARIK SAGROD

Beban merata terfaktor pada gording, Quy = 0,1243 N/mm

Beban terpusat terfaktor pada gording, Puy = 277,84 N/m
Panjang sagrod (jarak antara gording), Ly = L2 = 1500 m
Gaya tarik pada sagrod akibat beban terfaktor,
Tu = Quy * Ly + Puy = 464 N
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus, fu = 370 MPa
Diameter sagrod, d= 10 mm
Luas penampang brutto sagrod, Ag = p / 4 * d2 = 78,54 mm2
Luas penampang efektif sagrod, Ae = 0.90 * Ag = 70,69 mm2
Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang brutto,
f * Tn = 0.90 * Ag * fy = 16965 N
Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang efektif,
f * Tn = 0.75 * Ae * fu = 19615 N
Tahanan tarik sagrod (terkecil) yang digunakan,  f * Tn = 16965 N
Syarat yg harus dipenuhi : Tu  f * Tn
464 < 16965  AMAN (OK)
 B. Desain Gable Frame Baja
247

45°
53
282
982

10°
400

1600 300 300 1600

3800

Model Gable Frame

PEMBEBANAN

Beban Wo (Kg) S (m) P (kg)

DL – Atap Galvalum 10 6 60
LL - Pekerja 100
WL-Horizontal (1) 0.4*6*1*sin 10*40 16,89
WL-Vertikal (1) 0.4*6*1*cos 10*40 94,54
WL-Horizontal (2) 0.4*6*1*sin 45*40 67,88
WL-Vertikal (2) 0.4*6*1*cos 45*40 67,88

KOMBINASI PEMBEBANAN

U1 = 1,4DL
U2 = 1,2DL + 1,6L
U3 = 1,2DL + 0,5LL + 1,3 W

Beban Mati- DL

Beban Hidup - LL
Beban Angin – WL
LAMPIRAN JOINT REACTION

LAMPIRAN GAYA MOMEN DAN SHEAR

LAMPIRAN GAYA AXIAL
C.1 PERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING )
BASE PLATE DAN ANGKUR

(sumber: thenavalarch)

1. DATA TUMPUAN
BEBAN KOLOM DATA BEBAN KOLOM
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 59607,05 N
Momen akibat beban terfaktor, Mu = 0 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 100871,56 N
PLAT TUMPUAN (BASE PLATE) DATA PLAT TUMPUAN
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus plat, f up = 370 MPa
Lebar plat tumpuan, B= 240 mm
Panjang plat tumpuan, L= 200 mm
Tebal plat tumpuan, t= 8 mm
KOLOM PEDESTRAL DATA KOLOM BETON
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Lebar penampang kolom, I= 400 mm
Panjang penampang kolom, J= 600 mm
Jenis angkur baut, Tipe : A-325
Tegangan tarik putus angkur baut, f ub = 825 MPa
Tegangan leleh angkur baut, fy = 400 MPa
Diameter angkur baut, d= 16 mm
Jumlah angkur baut pada sisi tarik, nt = 2 bh
Jumlah angkur baut pada sisi tekan, nc = 2 bh
Jarak baut terhadap pusat penampang kolom, f= 220 mm
Panjang angkur baut yang tertanam di beton, La = 500 mm

2. EKSENTRISITAS BEBAN
Eksentrisitas beban,
e = Mu / Pu = 0,00 mm
L/6= 33,33 mm
e<L/6

h = ht - tf = 387 mm
et = f + h / 2 = 414 mm
ec = f - h / 2 = 26,5 mm

Jumlah angkur baut total,

n = nt + nc = 4 bh
3. TAHANAN TUMPU BETON
Gaya tarik pada angkur baut, Pt = Pu * ec / et = 3820 N
Gaya tekan total pada plat tumpuan, Puc = Pu + Pt = 63427 N
Panjang bidang tegangan tekan beton, Y=3*(L-h)/2= -280,50 mm
Luas plat tumpuan baja, A1 = B * L = 48000 mm2
Luas penampang kolom pedestral, A2 = I * J = 240000 mm2
Tegangan tumpu nominal, fcn = 0.85 * fc' * √ ( A2 / A1 ) = 38,013 MPa
fcn = 1.70 * fc' = 34,000 MPa
Tegangan tumpu nominal beton yg digunakan, fcn = 34,000 MPa
Faktor reduksi kekuatan tekan beton, f= 0,65
Tegangan tumpu beton yg diijinkan, f * fcn = 22,100 MPa
Tegangan tumpu maksimum yang terjadi pada beton,
fcu = 2 * Puc / ( Y * B ) = -1,884 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
≤ f * fcn fcu
-1,884 < 22,100  AMAN (OK)
4. KONTROL DIMENSI PLAT TUMPUAN

Lebar minimum plat tumpuan yang diperlukan,

Bp min = Puc / ( 0.5 * f * fcn * Y ) = -20 mm
Lebar plat yang digunakan, B= 240 mm
Syarat yang harus dipenuhi :
Bp min  B
-20 < 240  AMAN (OK)
Panjang bagian plat tumpuan jepit bebas,
a = ( L - 0.95 * ht ) / 2 = -90 mm
fcu1 = ( 1 - a / Y ) * fcu = -1,280 MPa
Modulus penampang plastis plat, Z = 1/4 * B * t2 = 3840 mm3
Momen yang terjadi pada plat akibat beban terfaktor,
Mup = 1/2 * B * fcu1 * a2 + 1/3 * B * ( fcu - fcu1 ) * a2 = -1635693 Nmm
Faktor reduksi kekuatan lentur, fb = 0,90
Tahanan momen nominal plat, Mn = fy * Z = 921600 Nmm
Tahanan momen plat, fb * Mn = 829440 Nmm
Syarat yang harus dipenuhi :
Mup  fb * Mn
-1635693 < 829440  AMAN (OK)

5. GAYA TARIK PADA ANGKUR BAUT

Gaya tarik pada angkur baut, Tu1 = Pt / nt = 1910 N
Tegangan tarik putus angkur baut, f ub = 825 MPa
Luas penampang angkur baut, Ab = p / 4 * d2 = 201 mm2
Faktor reduksi kekuatan tarik, ft = 0,90
Tahanan tarik nominal angkur baut, Tn = 0.75 * Ab * fub = 124407 N
Tahanan tarik angkur baut, ft * Tn = 111966 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1  ft * Tn
1910 < 111966  AMAN (OK)
6. GAYA GESER PADA ANGKUR BAUT
Gaya geser pada angkur baut, Vu1 = Vu / n = 25218 N
Tegangan tarik putus baut, f ub = 825 MPa
Jumlah penampang geser, m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0,4
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d2 = 201 mm2
Faktor reduksi kekuatan geser, ff = 0,75
Tahanan geser nominal, Vn = r1 * m * Ab * fub = 66350 N
Tahanan geser angkur baut, ff * Vn = 49763 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Vu1  ff * Vn
25218 < 49763  AMAN (OK)

7. GAYA TUMPU PADA ANGKUR BAUT

Gaya tumpu pada angkur baut, Ru1 = Vu1 = 25218 N
Diameter baut, d= 16 mm
Tebal plat tumpu, t= 8 mm
p
Tegangan tarik putus plat, fu = 370 MPa
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fup = 113664 N
Tahanan tumpu, ff * Rn = 85248 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Ru1  ff * Rn
25218 < 85248  AMAN (OK)

8. KOMBINASI GESER DAN TARIK

Konstanta tegangan untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa

f2 = 621 MPa
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r2 = 1,9
Tegangan geser akibat beban terfaktor, fuv = Vu / ( n * Ab ) = 125,42 MPa
Kuat geser angkur baut, ff * r1 * m * fub = 247,50 MPa

Syarat yang harus dipenuhi :

fuv = Vu / ( n * Ab )  ff * r1 * m * fub
 125,42 < 247,50  AMAN (OK)
Gaya tarik akibat beban terfaktor, Tu1 = 1910 N
Tahanan tarik angkur baut, ff * Tn = ff * f1 * Ab = 121693 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1  ff * f1 * Ab
1910 < 121693  AMAN (OK)
Kuat tarik angkur baut, ft = 0.75 * fub = 618,75 MPa
Batas tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 568,70 MPa
f2 = 621,00 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
ft  f1 - r2 * fuv
618,75 > 568,70  TDK AMAN (NG)
Syarat yang harus dipenuhi :
ft  f2
618,75 < 621,00  AMAN (OK)

9. KONTROL PANJANG ANGKUR BAUT

Panjang angkur tanam yang digunakan, La = 500 mm

Kuat tekan beton, fc' = 20
Tegangan leleh baja, fy = 400
Diameter angkur baut, d= 16
Panjang angkur tanam minimum yang diperlukan,
Lmin = fy / ( 4 *  fc' ) * d = 358 mm
Syarat yang harus dipenuhi :
Lmin  La
358 < 500  AMAN (OK)
C.2 PERHITUNGAN SAMBUNGAN AKSIAL LENTUR DAN GESER

1. DATA SAMBUNGAN

DATA KOORDINAT BAUT Profil baja : WF 400.200.8.13

No xi yi ht = 400 mm
(mm) (mm) bf = 200 mm
1 -50 -90 tf tw = 8 mm
2 50 -90 tf = 13 mm
3 -50 -30 tw r= 16 mm
h h2 ht
4 50 -30 A= 8410 mm2
4
5 -50 30 Ix = 237000000 mm
6 50 30 r Iy = 17400000 mm
4
h1
7 -50 90 bf rx = 168 mm
8 50 90 ry = 45,4 mm
3
Sx = 1190000 mm
3
Sy = 174000 mm
 BEBAN PADA SAMBUNGAN BEBAN SAMBUNGAN
Momen akibat beban terfaktor, Mu = 11500861,7 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 15070,5 N
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Nu = 85469,67 N
Eksentrisitas sambungan, e= 110 mm
PLAT SAMBUNG DATA PLAT SAMBUNG
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa
Lebar plat sambung pada badan, hp = 330 mm
Tebal plat sambung pada badan, tpw = 8 mm
Lebar plat sambung pada sayap, lp = 220 mm
Tebal plat sambung pada sayap, tpf = 10 mm
Faktor reduksi kekuatan tarik atau lentur plat, f= 0,9
BAUT DATA BAUT
Jenis sambungan baut, Tipe baut : A-325
Tegangan tarik putus baut, fub = 825 MPa
Diameter baut, d= 16 mm
Jumlah baut pada penampang kritis badan, n= 4 bh
Jumlah baut pada badan, nw = 8 bh
Jumlah baut pada penampang kritis sayap, n' = 2 bh
Faktor reduksi kekuatan geser baut, ff = 0,75
2. TAHANAN MOMEN DAN GESER

Modulus penampang plastis profil baja,

2 3
Zx = tw * ht / 4 + ( bf - tw ) * ( ht - tf ) * tf = 1285952 mm
Luas penampang badan, Aw = ht * tw = 3200 mm2
Tahanan momen penampang, f * Mn = f * fy * Zx = 277765632 Nmm
Tahanan geser penampang, ff * Vn = ff * 0.60 * fy * Aw = 345600 N

3. KONTROL JUMLAH BAUT PADA BADAN

Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 15071 N

Tegangan tarik putus baut, fub = 825 MPa
p
Tegangan tarik putus plat, fu = 370 MPa
Jumlah bidang geser (untuk kondisi samb. ganda), m= 2
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0,4
Tebal plat badan, tw = 8 mm
Diameter baut, d= 16 mm
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d2 = 201 mm2
Tahanan geser nominal baut, Vn = r1 * m * Ab * fub = 132701 N
Tahanan geser baut, ff * Vn = 99526 N
Tahanan tumpu nominal plat, Rn = 2.4 * d * tw * fup = 113664 N
Tahanan tumpu plat, ff * Rn = 85248 N
Jumlah baut minimum yg diperlukan pada penampang kritis badan,
Terhadap geser, nmin = Vu / ( ff * Vn ) = 0,15 bh
Syarat yang harus dipenuhi :
nmin  n
0,15 < 4  AMAN (OK)
Terhadap tumpu, nmin = Vu / ( ff * Rn ) = 0,18 bh
Syarat yang harus dipenuhi :
nmin  n
0,18 < 4  AMAN (OK)
4. KONTROL TEBAL PLAT SAMBUNG PADA BADAN

Luas bidang geser, Anv = Vu / ( ff * 0.60 * fup ) = 90,51 mm2

Diameter baut, d= 16 mm
Diameter lubang baut, d1 = d + 2 = 18 mm
Tebal plat sambung minimum pada badan,
tpw min = Anv / [ 2 * ( hp - n * d1 ) ] = 0,18 mm
Syarat yang harus dipenuhi :
tpw min  tpw
0,18 < 8  AMAN (OK)

5. KONTROL JUMLAH BAUT PADA SAYAP

Gaya tarik akibat momen, Tu = Mu / ( ht + tpf ) = 28051 N

Kondisi sambungan baut geser tunggal, m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0,4
Tahanan geser 1 baut, ff * Vn = ff * r1 * m * Ab * fub = 49763 N
Tahanan tumpu 1 baut, ff * Rn = 2.4 * ff * d * tpf * fup = 106560 N
Kekuatan 1 baut, ff * Tn = 49763 N
Jumlah baut minimum yang diperlukan pada penampang kritis sayap,
n'min = Tu / ( 2 * ff * Tn ) = 0,28 bh
Syarat yang harus dipenuhi :
n'min  n'
0,28 < 2  AMAN (OK)

6. KONTROL TEBAL PLAT SAMBUNG PADA SAYAP

Luas penampang tarik plat, Anf = Tu / ( f * fup ) = 84,24 mm2

Tebal minimum plat sambung pada sayap,
tpf min = Anf / ( lp - n' * d1 ) = 0,46 mm
Syarat yang harus dipenuhi :
tpf min  tpf
0,46 < 10  AMAN (OK)
7. GAYA PADA BAUT BADAN

Kapasitas momen pada badan,

Muw = 1/6 * f * tpw * hp * fy * hp / ( ht + tpf ) = 25243551,2 Nmm
2

Momen tambahan akibat eksentrisitas, DMu = Vu * e = 1657755 Nmm

Momen total pada badan, SMu = Muw + DMu = 26901306,2 Nmm
Gaya pada masing-masing baut badan akibat momen dihitung sebagai berikut :
Gaya pada arah x, Ruxi = ( SMu ) * yi / ( Sx2 + Sy2 )
Gaya pada arah y, Ruyi = ( SMu ) * xi / ( Sx2 + Sy2 )

GAYA-GAYA PADA MASING-MASING BAUT

2 2
No xi yi xi yi Ruyi Ruxi
(mm) (mm) (mm2) (mm2) (N) (N)
1 -50 -90 2500 8100 -24019 -43234
2 50 -90 2500 8100 24019 -43234
3 -50 -30 2500 900 -24019 -14411
4 50 -30 2500 900 24019 -14411
5 -50 30 2500 900 -24019 14411
6 50 30 2500 900 24019 14411
7 -50 90 2500 8100 -24019 43234
8 50 90 2500 8100 24019 43234
S= 20000 36000
Jumlah baut pada badan, nw = 8
Gaya tambahan pada baut badan akibat gaya geser dan gaya aksial,
Gaya tambahan akibat gaya geser arah vertikal (arah y),
DPuvi = Puv / nw = 1884 N
Gaya tambahan akibat gaya aksial arah horisontal (arah x),
DPuhi = Puh / nw = 10684 N
Resultan gaya pada baut badan,
Rui = √ [ ( Ruxi + DPuhi )2 + ( Ruyi + DPuvi )2 ]
No Ruyi+DPuvi Ruxi+DPuhi Rui
(N) (N) (N)
1 -22135 -32551 39364
2 25903 -32551 41599
3 -22135 -3728 22447
4 25903 -3728 26170
5 -22135 25095 33462
6 25903 25095 36066
7 -22135 53918 58285
8 25903 53918 59817
Ru max = 59817 N

8. KONTROL KEKUATAN BAUT PADA BADAN

8.1. TERHADAP GESER

Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = Ru max = 59817 N

Kondisi sambungan baut geser ganda, maka nilai m= 2
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0,4
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d2 = 201 mm2
Faktor reduksi kekuatan geser, ff = 0,75
Tahanan geser nominal 1 baut, Vn = r1 * m * Ab * fub = 132701 N
Tahanan geser 1 baut, ff * Vn = 99526 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Vu  ff * Vn
59817 < 99526  AMAN (OK)

8.2. TERHADAP TUMPU

Gaya tumpu akibat beban terfaktor, Rd = Ru max = 59817 N

Diameter baut, d= 16 mm
Tebal plat badan, tw = 8 mm
Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa
Tahanan tumpu nominal plat, Rn = 2.4 * d * tw * fup = 113664 N
Tahanan tumpu plat, ff * Rn = 85248 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Rd  ff * Rn
59817 < 85248  AMAN (OK)
C.3 PERHITUNGAN SAMBUNGAN LENTUR DAN GESER

1. DATA SAMBUNGAN

Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 108932,50 N

Momen akibat beban terfaktor, Mu = 185770234 Nmm
1.1. BAUT

Jenis baut yang digunakan, Tipe baut : A-325

Tegangan tarik putus baut, fub = 825 MPa
Diameter baut d= 19 mm
Jarak antara baut, a= 60 mm
Jumlah baut dalam satu baris, nx = 2 bh
Jumlah baris baut, ny = 7 baris
Faktor reduksi kekuatan tarik baut, ft = 0,75
Faktor reduksi kekuatan geser baut, ff = 0,75
1.2. PLAT SAMBUNG

Tegangan leleh plat, fy = 240 MPa

Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa
Lebar plat sambung, b= 175 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm

2. LETAK GARIS NETRAL

 1
a/2 Tu 2
a

a x
h
a

a
a/2 h-x
b b' 3
Jumlah baut total, n = n x * ny = 14 bh
Tinggi plat sambung, h = ny * a = 420 mm
Lebar plat sambung ekivalen sebagai pengganti baut tarik,
  = nx * ( p / 4 * D 2 ) / a = 9,4510 mm
Lebar efektif plat sambung bagian tekan, b' = 0.75 * b = 131,25 mm
Misal garis netral terletak pada jarak x dari sisi atas plat sambung.
Momen statis luasan terhadap garis netral,
1/2 * b' * (h - x)2 = 1/2.  * x2
(b' - ) / 2 * x2 - b' * h * x + 1/2 * b' * h2 = 0
(b' - ) / 2 * x2 - b' * h * x + 1/2 * b' * h2 = 0 ( persamaan kuadrat dalam x )
Ax = (b' - )/2 = 61
Bx = - b' * h = -55125
2
Cx = 1/2 * b' * h = 11576250
2
Dx = Bx - 4 * A x * C x = 218813303
→ x = [ - B x -  D x ] / ( 2 * Ax ) = 331,14 mm
3. TEGANGAN YANG TERJADI PADA BAUT

Persamaan hubungan tegangan, 3 = (h - x) / x * 1 ← pers. (1)

2 = ( x - a / 2 ) / x * 1 ← pers. (2)
Persamaan momen :
1/2 * (h - x) * b' * 3 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x *  * 1 * 2/3 * x = Mu
1/2 * (h - x) * b' * (h - x) / x * 1 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x *  * 1 * 2/3 * x = Mu
maka diperoleh : 1 = 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 *  ] ← pers. (3)

Tegangan pada masing-masing baris baut dihitung sebagai berikut :

Tegangan tarik pada sisi atas plat sambung,
Dari pers. (3) : 1 = 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 *  ] = 423,99 MPa
Tegangan tekan pada sisi bawah plat sambung,
Dari pers. (1) : 3 = ( h - x ) / x * 1 = 113,78 MPa
Tegangan tarik pada baut baris teratas,
Dari pers. (2) : 2 = ( x - a / 2 ) / x * 1 = 385,58 MPa
Tegangan tarik putus pada baut dan plat :
Tegangan tarik putus baut, fub = 825 MPa
p
Tegangan tarik putus plat, fu = 370 MPa

4. GAYA TARIK PADA BAUT

Gaya tarik yang terjadi pada baut baris teratas, Tu = 2 * a *  = 218647 N
Gaya tarik yang ditahan satu baut, Tu1 = Tu / nx = 109323 N
Luas penampang baut, A b = p / 4 * d2 = 284 mm2
b
Tahanan tarik nominal satu baut, Tn = 0.75 * Ab * fu = 175433 N
Tahanan tarik satu baut, ft * Tn = 131575 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1  ft * Tn
109323 < 131575  AMAN (OK)

5. GAYA GESER PADA BAUT

Gaya geser yang ditahan oleh satu baut, Vs1 = Vu / n = 7781 N

Kondisi sambungan baut geser tunggal, maka nilai m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0,4
Luas penampang baut, A b = p / 4 * d2 = 284 mm2
Tahanan geser nominal baut, Vn = r1 * m * Ab * fub = 93564 N
Tahanan geser baut, ff * Vn = 70173 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Vs1  ff * Vn
7781 < 70173  AMAN (OK)

6. GAYA TUMPU PADA BAUT

Gaya tumpu yang ditahan satu baut, Rs1 = Vs1 = 7781 N

Diameter baut, d= 19 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm
p
Tegangan tarik putus plat, fu = 370 MPa
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fup = 168720 N
Tahanan tumpu, ff * Rn = 126540 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Rs1  ff * Rn
7781 < 126540  AMAN (OK)

7. KOMBINASI GESER DAN TARIK

Konstanta tegangan (f1) untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa

Konstanta tegangan (f2) untuk baut mutu tinggi, f2 = 621 MPa
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r2 = 1,9
Tegangan geser yang terjadi, fuv = Vu / ( n * Ab ) = 27,44 MPa
Tahanan geser baut, ff * r1 * m * fub = 247,50 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
fuv = Vu / ( n * Ab )  ff * r1 * m * fub
27,44 < 247,50  AMAN (OK)

Gaya tarik yang tejadi, Tu1 = 109323 N

Tahanan tarik baut, ff * Tn = ff * f1 * Ab = 171606 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1  ff * Tn
109323 < 171606  AMAN (OK)

Tegangan tarik, ft = 0.75 * fub = 618,75 MPa

Nilai tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 754,86 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
ft  f1 - r2 * fuv
618,75 < 754,86  AMAN (OK)
Syarat yang harus dipenuhi :
ft  f2
618,75 < 621,00  AMAN (OK)
 Detail B
Detail A
3800
DESAIN GABLE
SKALA 1:120
Tugas Struktur Baja III
NAMA : ANES DALY MUKTIYA
NPM : 1641012763
 IWF 400.200.8,2.3
Mur Baut Angkur 6X2 Ø16mm - 600mm
Plat Plendes 200.400.6
50
Kolom (40X40)
0.40
Kolom K1 (40X40)
Plat Plendes 200.400.6
Mur Baut Angkur 6X2 Ø16mm - 600mm
IWF 400.200.8,2.3 0.20 0.40
Tugas Struktur Baja III
NAMA : ANES DALY MUKTIYA
NPM : 1641012763
 2
125 125
125 125
1
2
DETAIL KUDA-KUDA B
1 SKALA 1 : 20
POTONGAN 2-2
POTONGAN 1-1 SKALA 1 : 20
SKALA 1 : 20
Tugas Struktur Baja III
NAMA : ANES DALY MUKTIYA
NPM : 1641012763
1
POTONGAN 1-1
SKALA 1 : 20
1
DETAIL KUDA KUDA A
SKALA 1 : 20
Tugas Struktur Baja III
NAMA : ANES DALY MUKTIYA
NPM : 1641012763