1. BETON
Mutu beton girder prestress K- 500
Kuat tekan beton fc'=(0,83*K)/10 = 41,50 Mpa
Modulus elastik beton Ec=4700*√fc' = 30277,63 Mpa
Angka poisson ʋ= 0,15
Modulus geser G=Ec/(2*(1+ʋ)) = 13164,19 Mpa
Koefisien muai panjang untuk beton α= 0,00001 / ᴼC
Kuat tekan beton pada keadaan awal (saat transfer) fci'=0,80*fc' = 33,20 MPa
Tegangan ijin beton saat penarikan : Tegangan ijin tekan, 0,60*fci' = 19,92 MPa
Tegangan ijin tarik, 0,50*√fci' = 2,88 MPa
Tegangan ijin beton pada keadaan akhir : Tegangan ijin tekan, 0,45*fc' = 18,68 MPa
Tegangan ijin tarik, 0,50*√fc' = 3,22 MPa
2. BAJA PRATEGANG
DATA STRANDS CABLE-STANDAR VSL
Jenis strands Uncoated 7 wiresuper strands ASTM A-416 grade 270
Tegangan leleh strands fpy = 1580 Mpa
Kuat tarik strands fpu = 1860 MPa
Diameter nominal strands 12,7 mm (1/2") Faktor 0,78
2
Luas tampang nominal satu strands Ast = 98,757867 mm
Beban putus satu strands Pbs = 183,6896326 kN (100% UTS)
Jumlah kawat untaian (strands cable) 19 kawat untaian/tendon
Diameter selubung ideal 84 mm 183689,633
2
Luas tampang strands 1876,399473 mm
Beban putus satu tendon Pb1 = 3490,10302 kN (100% UTS)
Modulus elastis strands Es = 193000 Mpa
Tipe dongkrak VSL 19
3. BAJA TULANGAN
Untuk baja tulangan deform D > 12 mm U- 40 Kuat leleh baja 𝑓_𝑦=𝑈×10= 400 Mpa
Untuk baja tulangan polos ∅≤12 𝑚𝑚 U- 24 Kuat leleh baja 𝑓_𝑦=𝑈×10= 240 MPa
Luas
No Jarak thd alas Statis
Penampang
Dimensi momen Inersia Momen Inersia Momen
Lebar Tinggi
2
b h A y A*y A*y Io
2 2 4
m m m m m m m4
1 0,60 0,07 0,04 2,07 0,09 0,18 0,00002
2 0,80 0,13 0,10 1,97 0,20 0,40 0,00015
3 0,30 0,12 0,04 1,86 0,07 0,12 0,00004
4 0,20 1,60 0,32 1,08 0,35 0,37 0,06827
5 0,25 0,25 0,06 0,33 0,02 0,01 0,00033
6 0,70 0,25 0,18 0,13 0,02 0,00 0,00091
2,85 2,05 0,74 7,44 0,75 1,09 0,06971
4
Momen Inersia terhadap alas balok : Ib=(∑A*y)+(∑Io) 1,16 m
2 4
Momen Inersia terhadap titik berat balok : Ix=Ib-(A*yb ) 0,40 m
3
Tahanan momen sisi atas : Wa=Ix/ya 0,39 m
3
Tahanan momen sisi bawah : Wb=Ix/yb 0,40 m
Luas Statis
NO Dimensi tampang Jarak thd alas momen Inersia momen
Lebar Tinggi Inersia Momen
b h A y A*y A*y2 Ioo
m m m2 m m2 m4 m4
0 1,31 0,20 0,26 2,20 0,58 1,27 0,00088
1 0,60 0,07 0,04 2,07 0,09 0,18 0,00002
2 0,80 0,13 0,10 1,97 0,20 0,40 0,00015
3 0,30 0,12 0,04 1,86 0,07 0,12 0,00004
4 0,20 1,60 0,32 1,08 0,35 0,37 0,06827
5 0,25 0,25 0,06 0,33 0,02 0,01 0,00033
6 0,70 0,25 0,18 0,13 0,02 0,00 0,00091
Total : 1,002 1,326 2,363 0,07059
No Jenis beban berat sendiri Lebar Tebal Luas Berat sat Beban Geser Momen
b h A w
(m) (m) (m2) (kN/m3) (kN/m) (kN) (kNm)
1 Balok prategang 25,56 255,58 1277,89
2 Plat lantai 1,85 0,20 0,37 25,00 9,25 92,50 462,50
3 steel slab 1,00 0,001 0,00 77,00 0,08 0,77 3,85
4 Diafragma 9,60 96,00 480,00
Total 44,48 444,85 2224,24
6.2 BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
Beban mati tambahan ( superimposed dead load), adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban pada balok(girder) jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan
mungkin besarnya berubah selama umur jembatan.
No Jenis beban berat sendiri Lebar Tebal Luas Berat sat Beban Geser Momen
b h A w QMA VMA MMA
(m) (m) (m2) (kN/m3) (kN/m) (kN) (kNm)
1 Lapisan aspal + overlay 1,85 0,05 0,09 22,00 2,04 20,35 101,75
2 Air hujan 1,85 0,05 0,09 9,80 0,91 9,07 45,33
Total 2,94 29,42 147,08
6.3 BEBAN HDUP (LAJUR "D" (TD))
Beban lajur "D" tersiri dari beban terbagi merata (Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load) , KEL seperti terlihat pada gambar, UDL
mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang bentang total L yang dibebani dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut
Gaya geser dan momen maksimum pada balok akibat beban lajur "D" :
VTD=(1/2*QTD*L)+(1/2*PTD) = 271,58 kN
MTD=(1/8*QTD*L2)+(1/4*PTD*L) = 1675,18 kNm
Pengaruh pengereman dari lalu lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang, dan dianggap bekerja pada jarak 1,8 m diatas permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem
arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai berikut :
Gaya rem, Htb = 250 kN untuk Lt ≤ 80 m
Gaya rem, Htb = 250+2,5*(Lt-80) kN untuk 80 < Lt < 180
Gaya rem, Htb = 500 kN untuk Lt ≥ 180 m
Panjang balok : L= 20,00 m Jumlah balok prategang untuk jalur selebar b1 n balok 5,00
gaya rem 250,00 kN Jarak antara balok prategang s= 1,85 m
gaya rem Lt ≤ 80 m : TTB=HTB/nbalok = 50,00 kN
Gaya rem, TTB = 5 % beban jalur "D" tanpa faktor beban dinamis
QTD= q*s 20,8125 PTD=p*s = 90,65 kN
TTB=0,05*((QTD*L)+PTD) = 25,35 kN Minimal 50,00 kN OK
Diambil gaya rem TTB = 50,00 kN
Lengan terhadap titik berat balok y=1.8+h0+ha+yac = 2,05 m
Beban momen akibat gaya rem M=TTB*y = 102,50 kNm
Gaya geser dan momen maksimum pada balok akibat gaya rem
VTB=M/L = 5,13 kN
MTD=1/2*M = 51,25 kNm
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung
dengan rumus
CW = Koefisien seret = 1,20 TEW=0,0012*CW*VW2 kN/m dengan
VW = Kecepatan angin rencana = 35,00 m/det
2
TEW=0,0012*CW*VW 1,764 kN/m
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2 m di atas lantai jembatan
h= 2,00 m Jarak antara roda kendaraan x= 1,75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan QEW=((1/2*h*x)/(x*TEW)) = 1,01 kN/m
Panjang balok L= 20,00 m
Gaya geser dan momen maksimun akibat beban angin
VEW=1/2*QEW*L = 10,08 kN
2
MEW=1/8*QEW*L = 50,40 kNm
6.6. BEBAN GEMPA (EQ)
Gaya gempa vertikal pada balok prategang dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal kebawah minimal sebesar 0,01*g (g= percepatan gravitasi) atau dapat
diambil 50% koef gempa horisontal statik ekivalen.
Koef beban gempa horisontal Kh=C*S
Kh = Koefisien beban gempa horisontal
C= koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah setempat
S= Faktor tipe struktur yang berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi lama (daktilitas) dari struktur.
Waktu getar dengan rumus : T=2*π*√(Wt/(g*Kp))
Wt = Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
Kp = Kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang diperlukan untuk menimbulkan satu satuan lendutan
2
g= Percepatan gravitasi bumi = 9,81 m/det
Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan Wt=PMS+PMA
Berat Sendiri QMS = 44,48 kN/m Beban mati tambahan QMA = 2,94 kN/m
Panjang bentang balok L= 20,00 m
Wt=(QMS+QMA)*L = 948,53 kN
4
Momen inersia balok prategang Ixc = 0,68 m
modulus elastik Ec = 35669,97 Mpa Ec = 35669972,51 kPa
Kekakuan balok prategang Kp=(48*Ec*Ixc)/L3 = 145454,93 kN/m
Waktu getar T=2*π*√(Wt/(g*Kp)) = 0,16 detik
Untuk lokasi di wilayah gempa 3 di atas tanah sedang dari atas tanah sedang, dari kurva diperoleh koefisien geser dasar, C= 0,125
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton prategang penuh, S = 1,3* F
dengan F = 1,25 - 0,025*n dan F harus diambil ≥ 1
F = faktor perangkaan, n = jumlah sendi plastis yang menahan deformasi ara lateral
Untuk n = 1 maka : F = 1,25 - 0,025 * n = 1,23
Faktor tipe struktur S = 1,3*F = 1,59
Koefisien baban gempa horisontal Kh=C*S = 0,20
Koefisien beban gempa vertikal Kv=50%*Kh = 0,10 < 0,10
Diambil Kv = 0,10
Gaya gempa vertikal TEQ=Kv*Wt = 94,85 kN
Beban gempa vertikal QEQ=TEQ/L = 4,74 kN/m
800,00
600,00
400,00
KOMB.I
200,00
KOMB.II
0,00 KOMB.III
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00
-200,00 KOMB.IV
-400,00
-600,00
-800,00
Digunakan kabel yang terdiri dari beberapa kawat baja untaian "Strands cable" standart VSL, dengan data sbb :
DATA STRANDS CABLE - STANDART VSL
Jenis strands Uncoated 7 wiresuper strands ASTM A-416 grade 270
Tegangan leleh strands fpy = 1580 kPa
Kuat tarik strands (UTS) fpu = 1860 kPa
Diameter nominal strands 12,7 mm (1/2")
2
Luas tampang nominal satu strands Ast = 98,757867 mm
Beban putus satu strands Pbs = 183,6896326 kN (100% UTS)
Jumlah kawat untaian (strands cable) 19 kawat untaian/tendon
Diameter selubung ideal 84 mm
2
Luas tampang strands 1876,399473 mm
Beban putus satu tendon Pb1 = 3490,10302 kN (100% UTS)
Modulus elastis strands Es = 19300 Mpa
2
Luas tampang bagian bawah : Abadan = 0,2558 m
2
Luas tulangan bagian bawah : As badan=0,5%*Abadan = 0,001279 m
Jumlah tulangan = As atas/((π/4)*D2) = 9,640824633 buah
Digunakan : 10 D 13
2
Luas tampang bagian bawah : Aatas = 0,206 m
2
Luas tulangan bagian bawah : As atas=0,5%*Aatas = 0,00103 m
2
Jumlah tulangan = As atas/((π/4)*D ) = 7,763916632 buah
Digunakan : 10 D 13
Posisi tendon di tengah bentang
diambil jarak dari alas balok ke as baris tendon ke 1 a= 0,2 m
jumlah tedon baris ke 1 nt1 = 2 tendon 19 strands = 38 strands
jumlah tedon baris ke 2 nt4 = 2 tendon 17 strands = 34 strands
nt 4 tendon jumlah strands ns = 72 strands
es 0,88 m
z0 = yb - es 0,13 m
yb= 1,01 m
ni yd' ni*yd' ∑ ni * yd' = s * ye
19 0 0 ye/yd' =(∑ni*yd'/yd')/ns = 1,444444444
19 1 19 ye = yb - a' = 0,71 m
17 2 34 yd' = ye/(ye/yd') = 0,492343579 m
17 3 51 z0 = a' + ye = yb = 0,91 m
∑ni * yd' / yd' = 104
X Y X Y X Y X Y
m m m m m m m m
0,3 0,05197823 8 0,84431643 17 0,448543103
0 0 9 0,870701318 18 0,316618661
1 0,167104293 10 0,879496281 19 0,167104293
2 0,316618661 11 0,870701318 20 0
3 0,448543103 12 0,84431643
4 0,56287762 13 0,800341616
5 0,659622211 14 0,738776876
6 0,738776876 15 0,659622211
7 0,800341616 16 0,56287762
SUDUT ANGKUR
untuk x = 0 (Posisi angkur di tumpuan) , maka dY/dX = 4*fi/L
Persamaan sudut angkur, Hitung manual di kalkulator (tan-1)
No strands jumlah dia. Tendon fi (m) dY/dX Sudut angkur
1 19 84 1,42703074 0,28541 10,753
2 19 84 1,08468716 0,21694 8,301
3 17 84 0,59234358 0,11847 4,921
4 17 84 0,1 0,02000 1,508
1,800
1,600
1,400
1,200 C-1
1,000 C-2
7.4. KEHILANGAN TEGANGAN (LOSS OF PRESTRESS) PADA CABLE C-3
7.4.1. KEHILANGAN TEGANGAN AKIBAT GESEKAN ANGKUR (ANCHORAGE FRICTION) 0,800
C-4
0,600
Panjang lintasan tendon : 20000 mm
Modulus elastisitas tendon : Es = 19300 Mpa 0,400
Besarnya slip sekitar 10 mm
0,200
Δfs = (Δl/L)*Es = 9,65 Mpa 0,000
= 9650 kPa 0 5 10 15 20 25
Sudut lintasan tendon dari ujung ke tengah : αAB = 0,170622279 rad αBC = 0,170622279 rad
total = 0,341244557 rad
Dari tabel koefisien wobble dan kelengkungan (Nawy,2001) μ= 0,2
K= 0,003
Gaya prategang akibat jacking
P0 = 5362,42 kN
-μ*(α+KL)
Loss of prestress akibat gesekan kabel : FR=fi*(1-e )
dengan, e= 2,7183 (bilangan natural)
Untuk Lx = 10 Px=P0*e-μ*(α+β*Lx) = 3732,51915 kN diambil yang terbesar
-μ*(α+β*Lx)
Untuk Lx = 20 Px=P0*e = 3600,807947 kN
Mutu beton balok prategang, K 500 Kuat tekan beton fc' = 0,83*K*100 41500 kPa
Kuat tekan beton pada kondisi awal (saat transfer) fci' = 0,80*fc' = 33200 kPa
Tegangan ijin tekan (-)0,60*fci' -19920 kPa
Tegangan ijin tarik 0,50*√fci' = 91,10433579 kPa
3 2
Pt = 6511,51 kN Wa = 0,389613618 m A= 0,7395 m
3
Mbalok = 1277,89 kNm Wb = 0,400276793 m es = 0,88 m
Tegangan di serat atas, fca = -(Pt/A)+((Pt*es)/Wa)-(Mbalok/Wb) = 2700,989305 kPa < -0,6*fci' AMAN
Tegangan di serat bawah, fcb = -(Pt/A)-((Pt*es)/Wa)+(Mbalok/Wb) = -20311,56859 kPa < 0,50*√fci' = AMAN
Tegangan di serat atas, fca = -(Peff/A)+((Peff*es)/Wa)-(Mbalok/Wb) = 1660,959121 KPa < -0,45*fc' AMAN
Tegangan di serat bawah, fcb = -(Peff/A)-((Peff*es)/Wa)+(Mbalok/Wb) = -16163,78912 KPa < 0,50*√fci' = AMAN
Tegangan di serat atas, fca = -(Peff/A)+((Peff*es)/Wa)-(Mbalok+plat/Wb) = 505,508674 KPa < -0,45*fc' AMAN
Tegangan di serat bawah, fca = -(Peff/A)-((Peff*es)/Wa)+(Mbalok+plat/Wb) = -15008,33867 KPa < 0,50*√fci' = AMAN
Mutu beton balok prategang, K 500 Kuat tekan beton fc' = 0,83*K*100 41500 kPa
Mutu Beton slab K 350 Kuat tekan beton fc' = 0,83*K*100 29050 kPa
Tegangan ijin tekan slab beton (-)0,45*fc' = -13072,5 kPa
Tegangan ijin tekan beton (-)0,45*fc' = -18675 kPa
Tegangan ijin tarik beton 0,50*√fci' = 101,8577439 kPa
3 2
Peff = 5362,421391 kN Wac= 0,733028958 m Ac = 1,002266427 m
3
Mbalok = 1277,889694 kNm W'ac = 0,934644007 m
3
Mplat = 462,5 kNm Wbc = 0,513766875 m Eksentrisitas tendon untuk penampang komposit
Mbalok+plat = 1740,389694 kNm e's = 1,191176346 m
Tegangan di serat atas plat, fac = -(Peff/Ac)+((Peff*e's)/Wac)-(Mbalok+plat/Wac) = 989,426676 KPa < -0,45*fc' AMAN
Tegangan di serat atas balok, f'ac = -(Peff/Ac)+((Peff*e's)/W'ac)-(Mbalok+plat/W'ac) = -378,135041 KPa < -0,45*fc' AMAN
Tegangan di serat bawah balok, fbc = -(Peff/Ac)-((Peff*e's)/Wbc)+(Mbalok+plat/Wbc) = -14395,6426 KPa < 0,50*√fci' = AMAN
3 2
Peff = 5362,421391 kN Wac= 0,733028958 m Ac = 1,002266427 m
3
W'ac = 0,934644007 m
3
Wbc = 0,513766875 m Eksentrisitas tendon untuk penampang komposit
e's = 1,191176346 m
Tegangan di serat atas plat, fac = -(Peff/Ac)+((Peff*e's)/Wac) = 3363,6708 KPa
Tegangan di serat atas balok, f'ac = -(Peff/Ac)+((Peff*e's)/W'ac) = 1483,95328 KPa
Tegangan di serat bawah balok, fbc = -(Peff/Ac)-((Peff*e's)/Wbc) = -17783,1512 KPa
2 3
Ac = 1,002266427 m Wac= 0,73302896 m Beff = 1,313832135
3
yac = 0,927156988 m W'ac = 0,93464401 m h= 2,25
3
ybc = 1,322843012 m Wbc = 0,51376688 m h'4 1,707156988
Pt = 49,5 kN
Eksentrisitas 0,87950 m
Momen yang terjadi 43,53506592 kgm
Kesimpulan :
Untuk berbagai kombinasi beban tegangan pada serat bawah tidak aman , sehingga sistim sambungan segmental
pada balok menggunakan resin.
At = 0,000132665 m2
f= 0,879496281 m
L= 20 m
Peff = 5362,421391 kN
b 0,34 m
A= 1,002266427 m2
Ix 0,404745062 m4
Sx 0,210544124 m3
Wa 0,389613618 m3
Wb 0,400276793 m3
x Kombinasi III Persamaan
Momen Geser 1 2 3 4 5 6 7 8 9
m kNm kN m rad kN kN kN kPa kPa rad m Jarak yg diambil
0 0 761,0479389 0 0,174118068 5281,34001 928,98378 -167,9358411 -256,9366408 -926,8830671 0,25311137 0,005441882 50
1 726,425 691,801145 0,167104293 0,15700636 5296,46254 838,479439 -146,6782939 -224,4132514 -2700,628695 0,08234405 0,056895568 50
2 1383,6 622,5543511 0,316618661 0,139801447 5310,10391 747,2346627 -124,6803116 -190,7570191 -4295,948743 0,04428775 0,198284311 50
3 1971,53 553,3075572 0,448543103 0,122512829 5322,22836 655,3232066 -102,0156494 -156,0807871 -5712,916802 0,02729354 0,523140272 100
4 2490,22 484,0607633 0,56287762 0,105150298 5332,80366 562,8217187 -78,76095533 -120,5018247 -6951,609345 0,01732744 1,298946765 100
5 2939,65 414,8139694 0,659622211 0,087723907 5341,80141 469,8094472 -54,99547773 -84,14137933 -8012,105442 0,01050024 3,538338611 100
6 3319,85 345,5671756 0,738776876 0,070243941 5349,19717 376,3679215 -30,80074595 -47,12418831 -8894,486437 0,00529794 13,90092254 100
7 3630,79 276,3203817 0,800341616 0,052720877 5354,97072 282,5806099 -6,260228226 -9,57795549 -9598,835611 0,00099782 391,8946691 150
8 3872,49 207,0735878 0,84431643 0,035165349 5359,10614 188,5325569 18,54103083 28,3672035 -10125,23782 -0,0028016 49,71166046 150
9 4044,94 137,8267939 0,870701318 0,017588112 5361,592 94,31000456 43,51678933 66,57934124 -10473,7791 -0,00635642 9,656568482 150
10 4148,14 68,58 0,879496281 0 5362,42139 0 68,58 104,9252781 -10644,54631 -0,00985591 4,016184811 150
11 4182,1 -0,666793889 0,870701318 -0,017588112 5361,592 -94,31000456 93,64321067 143,2712149 -10637,6267 -0,01346509 2,151432903 150
12 4146,81 -69,91358778 0,84431643 -0,035165349 5359,10614 -188,5325569 118,6189692 181,4833527 -10453,10753 -0,01735469 1,294868129 150
13 4042,27 -139,1603817 0,800341616 -0,052720877 5354,97072 -282,5806099 143,4202282 219,4285117 -10091,07564 -0,02173112 0,825603371 200
14 3868,49 -208,4071756 0,738776876 -0,070243941 5349,19717 -376,3679215 167,960746 256,9747445 -9551,617089 -0,02687788 0,539466367 200
15 3625,45 -277,6539694 0,659622211 -0,087723907 5341,80141 -469,8094472 192,1554777 293,9919355 -8834,816724 -0,03322752 0,352762009 200
16 3313,18 -346,9007633 0,56287762 -0,105150298 5332,80366 -562,8217187 215,9209553 330,3523809 -7940,757825 -0,04150652 0,225837558 200
17 2931,65 -416,1475572 0,448543103 -0,122512829 5322,22836 -655,3232066 239,1756494 365,9313432 -6869,521736 -0,05306865 0,137898123 200
18 2480,88 -485,3943511 0,316618661 -0,139801447 5310,10391 -747,2346627 261,8403116 400,6075752 -5621,187528 -0,0707906 0,077211939 200
19 1960,86 -554,641145 0,167104293 -0,15700636 5296,46254 -838,479439 283,8382939 434,2638076 -4195,831673 -0,1020575 0,036811663 200
20 1371,6 -623,8879389 0 -0,174118068 5281,34001 -928,98378 305,0958411 466,787197 -2593,527762 -0,17276147 0,012423714 200
12 PERHITUNGAN PERNGHUBUNG GESER
Tegangan geser horizontal akibat gaya lintang pada penampang yang ditinjau dihitung dengan rumus :
fv = Vi*Sx/(bv*Ixc)
2
Ast = ns*As 0,00026533 m
2
Sx = beff*ho*(yac-ho/2) 0,217349086 m
b1 = 0,6 m h1 = 0,07 m
b2= 0,8 m h2 = 0,13 m
b3 = 0,3 m h3 = 0,12 m
b4 = 0,2 m h4 = 1,6 m
b5 = 0,25 m h5 = 0,25 m
b6 0,7 m h6 = 0,25 m
Beff = 1,313832135 m h= 2,05 m
ho = 0,2 m
Tinggi total balok H = h+ho = 2,25 m
L/H = 8,888888889 <35 (OK)
fps = feff+150+fc'/(100*pρ) 1213,825391 Mpa
fps = feff+400 1613,825391 MPa
fps = 0,8*fpy 1264 MPa
Diambil kuat leleh baja prategang 1213,825391 MPa
β1 = 0,85 untuk fc' ≤ 30 Mpa
β1 = 0,85-0,05*(fc'-30)/7 Untuk fc' > 30 Mpa
β1 harus ≥ 0,65
fc ' = 41,5 Mpa maka
β1 = 0,85-0,05*(fc'-30)/7 0,767857143
Letak titik berat tendon baja prategang terhadap alas balok zo = 0,14 m
Tinggi efektif balok d = h+ho-zo = 2,11 m
Kuat tekan beton fc' = 41500 kPa fps = 1213825,391 kPa
Gaya tarik pada baja prestress, Ts = Aps*fps = 6593,114361 kN
diperkirakan a < (h0+h1) h0+h1 = 0,27 m
Gaya tekan tendon Cc = [Beff*h0+b1*(a-h0)]*0,85*fc'
Cc = Ts
Maka, a = [Ts/(0,85*fc')-Beff*h0]/b1+h0 = 0,073566201 m
a < h0+h1 Perkiraan ok
Jarak garis netral terhadap sisi atas c = a/β1 0,095807146
Regangan baja prestress εps = 0,003*(d-c)/c 0,063070228
<0,03 (OK)
Cc = Gaya internal tekan beton
Ai = Luas penampang tekan beton
yi = Jarak pusat berat penampang tekan beton terhadap pusat berat baja pretstress
Gaya internal tekan beton Cc = ∑[Ai*0,85*fc']
Momen nominal Mn = ∑[Ai*0,85*fc'*yi]
KOMBINASI I
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2891,51 294,15 -1348,18744 -6387,589517 3543,7675 205 -801,347852 AMAN
KOMBINASI II
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2891,51 294,15 -1348,18744 -6387,589517 3543,7675 205 52,24207911 -749,105773 AMAN
KOMBINASI III
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2891,51 294,15 -1348,18744 -6387,589517 3543,7675 205 60,48 -740,867852 AMAN
KOMBINASI IV
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2891,51 294,15 -1348,18744 -6387,589517 3543,7675 205 52,24207911 237,1314694 -749,105773 AMAN
KOMBINASI V
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2891,51 294,15 -1348,18744 -6387,589517 237,1314694 -4550,11535 AMAN