TUGAS TERSTRUKTUR
1. BETON
Mutu beton girder prestress K- 602.5 Setara dengan K475
Kuat tekan beton fc'=(0,83*K)/10 = 50.0 Mpa
Modulus elastik beton Ec=4700*√fc' = 33236.51 Mpa
Angka poisson ʋ= 0.15
Modulus geser G=Ec/(2*(1+ʋ)) = 14450.66 Mpa
Koefisien muai panjang untuk beton α= 1E-05 / ᴼC
Kuat tekan beton pada keadaan awal (saat transfer) fci'=0,80*fc' = 40.01 MPa
Tegangan ijin beton saat penarikan : Tegangan ijin tekan, 0,60*fci' = 24.0036 MPa
Tegangan ijin tarik, 0,50*√fci' = 3.16 MPa
Tegangan ijin beton pada keadaan akhir : Tegangan ijin tekan, 0,45*fc' = 22.50 MPa
Tegangan ijin tarik, 0,50*√fc' = 3.54 MPa
2. BAJA PRATEGANG
DATA STRANDS CABLE-STANDAR VSL
Jenis strands Uncoated 7 wiresuper strands ASTM A-416 grade 270
Tegangan leleh strands fpy = 1580 Mpa
Kuat tarik strands fpu = 1860 MPa
Diameter nominal strands 12.7 mm (1/2") Faktor 0.78
Luas tampang nominal satu strands Ast = 98.757867 mm2
Beban putus satu strands Pbs = 183.68963262 kN (100% UTS)
Jumlah kawat untaian (strands cable) 19 kawat untaian/tendon
Diameter selubung ideal 84 mm 183689.6326
Luas tampang strands 1876.399473 mm2
Beban putus satu tendon Pb1 = 3490.10301978 kN (100% UTS)
Modulus elastis strands Es = 193000 Mpa
Tipe dongkrak VSL 19
3. BAJA TULANGAN
Untuk baja tulangan deform D > 12 mm U- 32 Kuat leleh baja
Untuk baja tulangan polos U- 24 Kuat leleh baja
Untuk menghindari hambatan dan kesulitan pada saat pengankutan, maka balok prategang dibuat dalam bentuk segmental, dengan berat per-segmen maksimum 80 kN sehingga dapat
diangkut dengan truk kapasitas 80 kN, kemudian segmen-segmen balok tersebut disambung di lokasi jembatan
5. SECTION PROPERTIES BALOK PRATEGANG
Luas Statis Inersia Inersia
No Dimensi Jarak thd alas
Penampang momen Momen Momen
Lebar Tinggi
b h A y A*y A*y2 Io
m m m2 m m2 m4 m4
1 0.025 0.030 0.00 2.07 0.00 0.00 0.00000
2 0.035 0.045 0.00 1.97 0.00 0.01 0.00000
3 0.090 0.075 0.01 1.86 0.01 0.02 0.00000
4 0.170 1.050 0.18 1.08 0.19 0.21 0.01640
5 0.240 0.100 0.02 0.33 0.01 0.00 0.00002
6 0.650 0.125 0.08 0.13 0.01 0.00 0.00011
1.21 1.25 0.29 7.44 0.23 0.24 0.01653
No Jenis beban berat sendiri Lebar Tebal Luas Berat sat Beban Geser Momen
b h A w
(m) (m) (m2) (kN/m3) (kN/m) (kN) (kNm)
1 Balok prategang 13.27 126.07 598.85
2 Plat lantai 1.90 0.20 0.38 25.00 9.50 90.25 428.69
3 steel slab 1.00 0.001 0.00 77.00 0.08 0.73 3.47
4 Diafragma 14.89 141.47 672.00
Total 37.74 358.53 1703.02
6.2 BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
Beban mati tambahan ( superimposed dead load), adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban pada balok(girder) jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan
mungkin besarnya berubah selama umur jembatan.
No Jenis beban berat sendiri Lebar Tebal Luas Berat sat Beban Geser Momen
b h A w QMA VMA MMA
(m) (m) (m2) (kN/m3) (kN/m) (kN) (kNm)
1 Lapisan aspal + overlay 1.90 0.05 0.10 22.00 2.09 19.86 94.31
2 Air hujan 1.90 0.05 0.10 9.80 0.93 8.84 42.01
Total 3.02 28.70 136.32
6.3 BEBAN HDUP (LAJUR "D" (TD))
Beban lajur "D" tersiri dari beban terbagi merata (Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load) , KEL seperti terlihat pada gambar, UDL
mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang bentang total L yang dibebani dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut
Gaya geser dan momen maksimum pada balok akibat beban lajur "D" :
VTD=(1/2*QTD*L)+(1/2*PTD) = 268.00
MTD=(1/8*QTD*L2)+(1/4*PTD*L) = 1550.95
Pengaruh pengereman dari lalu lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang, dan dianggap bekerja pada jarak 1,8 m diatas permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem
arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai berikut :
Gaya rem, Htb = 250 kN untuk Lt ≤ 80 m
Gaya rem, Htb = 250+2,5*(Lt-80) kN untuk 80 < Lt < 180
Gaya rem, Htb = 500 kN untuk Lt ≥ 180 m
Panjang balok : L= 19.00 m Jumlah balok prategang untuk jalur selebar b1 n balok
gaya rem 250.00 kN Jarak antara balok prategang s=
gaya rem Lt ≤ 80 m : TTB=HTB/nbalok = 50.00 kN
Gaya rem, TTB = 5 % beban jalur "D" tanpa faktor beban dinamis
QTD= q*s 22.05 PTD=p*s = 83.60 kN
TTB=0,05*((QTD*L)+PTD) = 25.13 kN Minimal 50.00
Diambil gaya rem TTB = 50.00 kN
Lengan terhadap titik berat balok y=1.8+h0+ha+yac = 2.05 m
Beban momen akibat gaya rem M=TTB*y = 102.50 kNm
Gaya geser dan momen maksimum pada balok akibat gaya rem
VTB=M/L = 5.39 kN
MTD=1/2*M = 51.25 kNm
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung
dengan rumus
CW = Koefisien seret = 1.20 TEW=0,0012*CW*VW2 kN/m dengan
VW = Kecepatan angin rencana = 35.00 m/det
TEW=0,0012*CW*VW 2
1.764 kN/m
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2 m di atas lantai jembatan
h= 2.00 m Jarak antara roda kendaraan x= 1.75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan QEW=((1/2*h*x)/(x*TEW)) = 1.01 kN/m
Panjang balok L= 19.00 m
Gaya geser dan momen maksimun akibat beban angin
VEW=1/2*QEW*L = 9.58
MEW=1/8*QEW*L2= 45.49
6.6. BEBAN GEMPA (EQ)
Gaya gempa vertikal pada balok prategang dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal kebawah minimal sebesar 0,01*g (g= percepatan gravitasi) atau dapat
diambil 50% koef gempa horisontal statik ekivalen.
Koef beban gempa horisontal Kh=C*S
Kh = Koefisien beban gempa horisontal
C= koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah setempat
S= Faktor tipe struktur yang berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi lama (daktilitas) dari struktur.
Waktu getar dengan rumus : T=2*π*√(Wt/(g*Kp))
Wt = Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
Kp = Kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang diperlukan untuk menimbulkan satu satuan lendutan
g= Percepatan gravitasi bumi = 9.81 m/det2
Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan Wt=PMS+PMA
Berat Sendiri QMS = 37.74 kN/m Beban mati tambahan QMA =
Panjang bentang balok L= 19.00 m
Wt=(QMS+QMA)*L = 774.46 kN
Momen inersia balok prategang Ixc = 0.34
modulus elastik Ec = 39155.82 Mpa Ec = 39155817.72
Kekakuan balok prategang Kp=(48*Ec*Ixc)/L3 = 93723.51
Waktu getar T=2*π*√(Wt/(g*Kp)) = 0.18
Untuk lokasi di wilayah gempa 3 di atas tanah sedang dari atas tanah sedang, dari kurva diperoleh koefisien geser dasar, C= 0.125
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton prategang penuh, S = 1,3* F
dengan F = 1,25 - 0,025*n dan F harus diambil ≥ 1
F = faktor perangkaan, n = jumlah sendi plastis yang menahan deformasi ara lateral
Untuk n = 1 maka : F = 1,25 - 0,025 * n = 1.23
Faktor tipe struktur S = 1,3*F = 1.59
Koefisien baban gempa horisontal Kh=C*S = 0.20
Koefisien beban gempa vertikal Kv=50%*Kh = 0.10
Diambil Kv = 0.10
Gaya gempa vertikal TEQ=Kv*Wt = 77.45
Beban gempa vertikal QEQ=TEQ/L = 4.08
Gaya geser dan momen maksimum akibat beban gempa vertikal : 38.72
183.93
6.7. RESUME MOMEN DAN GAYA GESER PADA BALOK
Q P M
No Jenis Beban keterangan
Kode beban (kN/m) (kN) (kNm)
1 Berat balok prategang Balok 13.27 - - Berat merata,Qbalok
2 Berat plat Plat 9.50 - - Berat merata,Qplat
3 Berat sendiri MS 37.74 - - Berat merata, QMS
4 Mati tambahan MA 3.02 - - Berat merata,QMA
5 Lajur "D" TD 22.05 117.04 - Berat merata,QMA dan terpusat PTD
6 Gaya rem TB - - 102.50 Berat merata, MTB
7 Angin EW 1.01 - - Berat merata,QEW
8 Gempa EQ 4.08 - - Berat merata,QEQ
3000.00
Eksentrisitas tendon es=yb-z0 = 0.65 KOMB.I
2000.00Momen akibat berat sendiri balok Mbalok = 597.20 KOMB.II
Kuat tekan beton pada keadaan awal (saat transfer) KOMB.III
1000.00Tegangan ijin beton saat penarikan : Tegangan ijin tekan, 0,60*fci' = 24003.6 kPa KOMB.IV
Tegangan ijin tarik, 0,50*√fci' = 100.01 kPa
0.00Tegangan ijin beton pada keadaan akhir : Tegangan ijin tekan, 0,45*fc' = 22503.38 kPa
0.00 5.00 10.00 Tegangan ijin tarik, 15.00 0,50*√fc' = 20.00 111.81 kPa 25.00
-1000.00
Gaya jacking keadaan initial pada tengah bentang
0,5*√fci'=(-Pt/A)+((Pt*es)/Wa)-(Mbalok/Wa)
-2000.00Tegangan di serat atas ....................... (persamaan 1)
tegangan di serat bawah (-)0,6*fci'= (-Pt/A)-((Pt*es)/Wb)+(Mbalok/Wb) ....................... (persamaan 2)
Dari persamaan (1) : Pt=((0,50*√fci'*Wa)-Mbalok)/((Wa/A-es) = 1164.91 kN
Dari persamaan (2) : Pt=((0,60*fci'*Wb)+Mbalok)/((Wb/A+es) = 3116.01 kN
yb= 0.78 m
ni yd' ni*yd' ∑ ni * yd' = s * ye
19 0 0 ye/yd' =(∑ni*yd'/yd')/ns = 1.444444444444
19 1 19 ye = yb - a' = 0.48 m
17 2 34 yd' = ye/(ye/yd') = 0.332471415718 m
17 3 51 z0 = a' + ye = yb = 0.68 m
∑ni * yd' / yd' = 104
eksentrisitas masing masing tendon
Nomor
no posisi tendon ditumpuan posisi tendon di tumpuan
tendon
tendon
x=om zi (m) x = 21 m fi = zi' - zi (m)
zi' 1 z1' = a'+3*yd' 1.297414247155 1 z1 = a+yd 0.35 0.947414247155
2 z2' = a'+2*yd' 0.964942831436 2 z2 = a 0.2 0.764942831436
3 z3' = a'+yd' 0.632471415718 3 z3 = a 0.2 0.432471415718
4 z4' = a' 0.3 4 z4 = a 0.2 0.1
X Y X Y X Y X Y
m m m m m m m m
0.3 0.040315531 8 0.632400491944 17 0.2443365537 26 -1.307919199 35 -4.0243668
0 0 9 0.646773230397 18 0.1293546461 27 -1.552255753 36 -4.398058
1 0.129354646 10 0.646773230397 19 0 28 -1.810965045 37 -4.7861219
2 0.244336554 11 0.632400491944 20 -0.143727385 29 -2.084047076 38 -5.1885586
3 0.344945723 12 0.603655015038 21 -0.301827508 30 -2.371501845 38.3 -5.3120923
4 0.431182154 13 0.560536799678 22 -0.474300369 31 -2.673329352
5 0.503045846 14 0.503045845865 23 -0.661145969 32 -2.989529598
6 0.5605368 15 0.431182153598 24 -0.862364307 33 -3.320102583
7 0.603655015 16 0.344945722879 25 -1.077955384 34 -3.665048306
Sudut lintasan tendon dari ujung ke tengah : αAB = 0.13222919377015 rad αBC =
total =
Dari tabel koefisien wobble dan kelengkungan (Nawy,2001) μ= 0.2
K= 0.003
Gaya prategang akibat jacking
P0 = 2566.13 kN
ES = Kes * Es * (fcir/Ec)* As
Kes = Rasio kehilangan pasca tarik dengan praterik
untuk pasca tariKes = 0.5
Ast = Luas tampang nominal satu strands = 9.876E-05 m2
ns = 72
At = ns x Ast = 0.007110566424 m2
Ac = Luas tampang beton prategang = 0.52 m2
520431.59 mm2
Ic = Momen Inersia beton prategang = 0.34 m4
3.42E+11 mm4
e= eksentrisitas = 0.65 m
648.5698227041 mm
L= Panjang balok 19.00 m
19000 mm
r2 = Ic/Ac 657216.0481202
Wc = 25.50 kN/m3
2.55E-05 N/mm3
= 3.18690065253764 Mpa
3186.90065253764 kPa
Kehilangan akibat susut beton :
∆pfsh = At x SH
22.66066877656 kN
b. Pengaruh rangkak (creep)
Mutu beton balok prategang, K 602.5 Kuat tekan beton fc' = 0,83*K*100
Kuat tekan beton pada kondisi awal (saat transfer) fci' = 0,80*fc' =
Tegangan ijin tekan (-)0,60*fci'
Tegangan ijin tarik 0,50*√fci' =
Pt = 3116.01 kN Wa = 0.176969277321 m3 A= 0.292825
Mbalok = 597.20 kNm Wb = 0.106549373325 m3 es = 0.65
Mutu beton balok prategang, K 602.5 Kuat tekan beton fc' = 0,83*K*100
Mutu Beton slab K 300 Kuat tekan beton fc' = 0,83*K*100
Tegangan ijin tekan slab beton (-)0,45*fc' =
Tegangan ijin tekan beton (-)0,45*fc' =
Tegangan ijin tarik beton 0,50*√fci' =
Peff = 2566.126141937 kN Wac= 7.003006714481 m3 Ac = 0.52043158885863
Mbalok = 597.1952482153 kNm W'ac = -2.262760960294 m3
Mplat = 428.6875 kNm Wbc = 0.244109388573 m3 Eksentrisitas tendon untuk penampang komposit
Mbalok+plat = 1025.882748215 kNm e's = 1.26949202757829
Pt = 47.025 kN
Eksentrisitas 0.64857 m
Momen yang terjadi 30.4989959126612 kgm
D 13 At = π/4*D2 132.665
At = 0.000132665
f= 0.64856982270412
L= 19
Peff = 2566.12614193668
b 0.34
A= 0.52043158885863
Ix 0.08313370898769
Sx 0.04193143257707
Wa 0.17696927732072
Wb 0.10654937332492
KOMBINASI I
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2207.788 271.89 31.488078569 -3257.67667894885 3256.68 226.5789473684 2736.748725 AMAN
KOMBINASI II
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2207.788 271.89 31.488078569 -3257.67667894885 3256.68 226.5789473684 36.59879509519 2773.34752 AMAN
KOMBINASI III
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2207.788 271.89 31.488078569 -3257.67667894885 3256.68 226.5789473684 54.432 2791.180725 AMAN
KOMBINASI IV
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2207.788 271.89 31.488078569 -3257.67667894885 3256.68 226.5789473684 36.59879509519 183.42437523704 2773.34752 AMAN
KOMBINASI V
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2207.788 271.89 31.488078569 -3257.67667894885 183.42437523704 -746.510222 AMAN
320 Mpa
240 MPa
𝑓_𝑦=𝑈×10=
𝑓_𝑦=𝑈×10=
1.73 m
89.60 kN
kNm
kN/m
m2
kN
atan yang merupakan elemen non-struktural, dan
m
kPa
kN/m
kN/m
kN
kN
kNm
kN OK
kN
kNm
3.02 kN/m
m4
kPa
kN/m
detik
< 0.10
kN
kN/m
kN
kNm
kPa
kPa
0.29 m2
ng
m KOMB.I
kNm KOMB.II
KOMB.III
KOMB.IV
25.00
KOMB.I
KOMB.II
KOMB.III
25.00 KOMB.IV
21 m dari tumpuan
0.13222919377 rad
0.26445838754 rad
AMAN
AMAN
50007.5 kPa
-22503.375 kPa
111.8117838155 kPa
m2
m
AMAN
AMAN
50007.5 Kpa
-22503.375 KPa
111.8117838155 kPa
m2
m
AMAN
AMAN
50007.5 kPa
24900 kPa
-11205 kPa
-22503.375 kPa
111.8117838155 kPa
m2
m2
m
Tegangan ijin
-22503.38 ok
-22503.38 ok
111.81 ok
Tegangan ijin
-22503.38 ok
-22503.38 ok
111.81 ok
Tegangan ijin
-22503.38 ok
-22503.38 ok
111.81 ok
Tegangan ijin
-22503.38 ok
-22503.38 ok
111.81 ok
Tegangan ijin
-22503.38 ok
-22503.38 ok
111.81 ok
Jumlah
sengkang
4.983118988874
4.983118988874
4.45858014794
4.45858014794
Jumlah
sengkang
4.983118988874
4.983118988874
4.45858014794
4.45858014794
mm2
m2
m
m
kN
m
m2
m4
m3
m3
m3
Jarak yg diambil
50
50
50
100
100
100
100
150
150
150
150
150
150
200
200
200
RESUME MOMEN BALOK Daya Layan Kondisi Ultimit
Momen Momen Ultimit
Aksi/Beban Faktor beban ultimit
Momen kNm Mu kNm
A. Aksi tetap
Berat sendiri KMS 1,3 MMS 1698,298752 KMS*MMS 2207,788378
Beban mati tambahan KMA 2 MMA 135,945 KMA*MMA 271,89
Susut dan rangkak KSR 1 MSR 31,48807857 KSR*MSR 31,48807857
Prategang KPR 1 MPR -3257,67668 KPR*MPR -3257,676679
B. Aksi Transien
Beban lajur "D" KTD 2 MTD 1628,34 KTD*MTD 3256,68
Gaya rem KTB 2 MTB 113,2894737 KTB*MTB 226,5789474
C. Aksi tenperatur
Pengaruh temperatur KET 1,2 MET 30,49899591 KET*MET 36,5987951
Beban angin KEW 1,2 MEW 45,36 KEW*MEW 54,432
Beban gempa KEQ 1 MEQ 183,4243752 KEQ*MEQ 183,4243752
15.3 KONTROL KOMBINASI MOMEN ULTIMIT
Kapasitas momen balok Mn = 9395.9993
KOMBINASI I
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2207,79 271,89 31,48807857 -3257,676679 3256,68 226,5789474 2736,7487 AMAN
KOMBINASI II
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2207,79 271,89 31,48807857 -3257,676679 3256,68 226,5789474 36,5987951 2773,3475 AMAN
KOMBINASI III
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2207,79 271,89 31,48807857 -3257,676679 3256,68 226,5789474 54,432 2791,1807 AMAN
KOMBINASI IV
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2207,79 271,89 31,48807857 -3257,676679 3256,68 226,5789474 36,5987951 183,4243752 2773,3475 AMAN
KOMBINASI V
LENDUTA KET
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ
N KOMB <Mu
2207,79 271,89 31,48807857 -3257,676679 183,4243752 -746,51022 AMAN
Keterangan
MS = Momen akibat berat sendiri
MA = Momen akibat beban mati tambahan
SR = Momen susut dan rangkap
PR = Momen prategang
TD = Momen akibat beban lajur "D"
TB = Momen akibat gaya rem
ET = Momen akibat pengaruh temperatur
EW = Momen akibat beban angin
EQ = Momen akibat beban gempa
I. DATA
0.3 L= 16
Cross Section
H= 125 tfl-1 = 7.5
A= 35 tfl-2 = 7.5
B= 65 tfl-3 = 10
tweb = 17 tfl-4 = 12.5
II. MATERIAL
2.1 Concrete
Beam Slab
Compressive strength K- 500 K-
at service fc'=(0,76+0,2*log(σbk/150))*150 = 432.3
at initial 80% fc' fc'i = 345.8
Allowable stress
Allowable stress at initial....... (R SNI T-12-2004)
Compressive 0,6*fc'i = 207.49818
Tensile 0,25*Sqrt(fc'i)*3,193 = 14.8446666
Allowable stress at service.......(R SNI T-12-2004)
Compressive 0,45*fc' = 194.529544
Tensile 0,5*sqrt(fc')*3,193 = 33.1936836
Modulus of elasticity
Concrete unit weight wc = 2500
Ec = wc1,5*0,043*sqrt(fc')*3,193 =
0.3
Slab
300
246.1 [kg/cm2]
110.7278
25.04327
2500