Bayi yang mendapat ASI eksklusif dapat mengalami ikterus. Ikterus ini
disebabkan oleh produksi ASI yang belum banyak pada hari hari pertama. Bayi
mengalami kekurangan asupan makanan sehingga bilirubin direk yang sudah
mencapai usus tidak terikat oleh makanan dan tidak dikeluarkan melalui anus
bersama makanan. Di dalam usus, bilirubin direk ini diubah menjadi bilirubin
indirek yang akan diserap kembali ke dalam darah dan mengakibatkan
peningkatan sirkulasi enterohepatik. Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan
dan jangan diberi air putih atau air gula.
Iketrus karena ASI pertama kali didiskripsikan pada tahun 1963. Karakteristik
ikterus karena ASI adalah kadar bilirubin indirek yang masih meningkat setelah 4-
7 hari pertama, berlangsung lebih lama dari ikerus fisiologis yaitu sampai 3-12
minggu dan tidak ada penyebab lainnya yang dapat menyebabkan ikterus. Ikterus
karena ASI berhubungan dengan pemberian ASI dari seorang ibu tertentu dan
biasanya akan timbul ikterus pada setiap bayi yang disusukannya. Selain itu,
ikterus karena ASI juga bergantung kepada kemampuan bayi mengkonjugasi
bilirubin indirek (misalnya bayi prematur akan lebih besar kemungkinan terjadi
ikterus).
Penyebab ikterus karena ASI belum jelas tetapi ada beberapa faktor yang
diperkirakan memegang peran, yaitu :
Referensi : IDAI
ASI eksklusif
- Asi Ekslusif dapat didefinisikan sebagai praktek dimana bayi hanya menerima
Asi dan bukan air atau cairan lain dengan pengecualian vitamin, suplemen
mineral, atau obat-obatan.
- Inisiasi menyusi dalam waktu sekitar 1 jam lahir. Pemberian dapat dilanjutkan
sampai bayi berumur 24 bulan.
- ASI mengandung : lemak,karbohidrat,protein,vitamin,mineral dan cairan.
Susu Formula
Alasan yang dibenarkan untuk menggunakan susu formula yaitu :
Faktor bayi
Bayi tidak boleh mendapat ASI atau susu jenis lain kecuali susu formula khusus
seperti bayi dengan galaktosemia klasik,MSUD
Bayi tetap membutuhkan ASI untuk pilihan utama tetapi membutuhkan makanan
lain selain ASI jika berat lahir sangat rendah (<1500 gr), bayi prematur, bayi
dengan resiko hipoglikemia akibat kegagalan adaptasi metabolik/peningkatan
kebutuhan glukosa (bayi prematur,KMK,bayi dengan hipoksia intrapartum,bayi
sakit,bayi dengan ibu pemderita diabetes bila gagal respon dengan ASI optimal.)
Faktor ibu
Ibu yang mengalami infeksi HIV
Keadaan sementara yang menghalangi pemberian ASI
Ibu sedang sakit berat (tidak dapat merawat bayi) seperti sepsis
Virus herpes simpleks tipe 1 : kontak langsung antara lesi pada payudara ibu dan
mulut bayi hingga lesi menghilang
Penggunaan obat oleh ibu : (1) obat psikoterapi sedatif, obat antiepilepso, opioid
dan kombinasinya (2) iodine-131 radioaktif,2 bulan kemudian dapat diberikan (3)
iodine topikal atau iodophore (povidone-iodine) (4) kemoterapi sitotoksik
MP-ASI
MP-ASI yang baik adalah terbuat dari bahan makanan segar, seperti tempe,
kacang-kacangan, telur ayam, ikan, sayur, buah-buahan. Jenis: Makanan lumat,
makanan lunak, makanan padat.
MP-ASI buatan sendiri seringkali kurang mengandung zat gizi tertentu seperti
zat besi, seng maupun vitamin B6. MP-ASI buatan pabrik dibuat mengikuti Codex
Alimentous atau sesuai SNI sehingga dapat memenuhi kebutuhan zat gizi bayi.