Anda di halaman 1dari 6

1.

5 momen cuci tangan


o Sebelum makan
o Sehabis buang air besar
o Sebelum menyusui
o Sebelum menyiapkan makan
o Setelah menceboki bayi dan berkontak dengan hewan

2. Perbedaan Breast Feeding Jaundice dan Breast Milk Jaundice

Ikterus dan pemberian ASI

Ikterus yang berhubungan dengan pemberian ASI disebabkan oleh peningkatan


bilirubin indirek. Ada 2 jenis ikterus yang berhubungan dengan pemberian ASI,
yaitu (1) Jenis pertama: ikterus yang timbul dini (hari kedua atau ketiga) dan
disebabkan oleh asupan makanan yang kurang karena produksi ASI masih kurang
pada hari pertama dan (2) Jenis kedua: ikterus yang timbul pada akhir minggu
pertama, bersifat familial disebabkan oleh zat yang ada di dalam ASI.

Breast feeding jaundice

Bayi yang mendapat ASI eksklusif dapat mengalami ikterus. Ikterus ini
disebabkan oleh produksi ASI yang belum banyak pada hari hari pertama. Bayi
mengalami kekurangan asupan makanan sehingga bilirubin direk yang sudah
mencapai usus tidak terikat oleh makanan dan tidak dikeluarkan melalui anus
bersama makanan. Di dalam usus, bilirubin direk ini diubah menjadi bilirubin
indirek yang akan diserap kembali ke dalam darah dan mengakibatkan
peningkatan sirkulasi enterohepatik. Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan
dan jangan diberi air putih atau air gula.

Breast milk jaudice

Iketrus karena ASI pertama kali didiskripsikan pada tahun 1963. Karakteristik
ikterus karena ASI adalah kadar bilirubin indirek yang masih meningkat setelah 4-
7 hari pertama, berlangsung lebih lama dari ikerus fisiologis yaitu sampai 3-12
minggu dan tidak ada penyebab lainnya yang dapat menyebabkan ikterus. Ikterus
karena ASI berhubungan dengan pemberian ASI dari seorang ibu tertentu dan
biasanya akan timbul ikterus pada setiap bayi yang disusukannya. Selain itu,
ikterus karena ASI juga bergantung kepada kemampuan bayi mengkonjugasi
bilirubin indirek (misalnya bayi prematur akan lebih besar kemungkinan terjadi
ikterus).
Penyebab ikterus karena ASI belum jelas tetapi ada beberapa faktor yang
diperkirakan memegang peran, yaitu :

 terdapat hasil metabolisme hormon progesteron yaitu pregnane3-α 20 betadiol di


dalam ASI yang menghambat uridine diphosphoglucoronic acid (UDPGA)
 peningkatan konsentrasi asam lemak bebas yang nonesterified yang menghambat
fungsi glukoronid transferase di hati
 peningkatan sirkulasi enterohepatik karena adanya peningkatan aktivitas ß
glukoronidase di dalam ASI saat berada dalam usus bayi.
 defek pada aktivitas uridine diphosphate-glucoronyl transferase (UGT1A1) pada bayi
homozigot atau heterozigot untuk varian sindrom Gilbert.

Referensi : IDAI

3. Infant Feeding Practice


Berdasarkan rekomendasi WHO dan UNICEF, pemberian makan pada bayi dan balita
meliputi :
- ASI eksklusif selama 6 bulan (180 hari)
- Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) sejak berusia 6 bulan sambil
melanjutkan menyusui hingga anak berusia 2 tahun atau lebih

ASI eksklusif

- Asi Ekslusif dapat didefinisikan sebagai praktek dimana bayi hanya menerima
Asi dan bukan air atau cairan lain dengan pengecualian vitamin, suplemen
mineral, atau obat-obatan.
- Inisiasi menyusi dalam waktu sekitar 1 jam lahir. Pemberian dapat dilanjutkan
sampai bayi berumur 24 bulan.
- ASI mengandung : lemak,karbohidrat,protein,vitamin,mineral dan cairan.

Asi yang dihasilkan:


A. Foremilk
Asi yang encer diproduksi pada awal proses menyusui dengan kadar air tinggi
dan mengandung banyak protein, laktosa, serta nutrisi lain tetapi rendah lemak
B. Hindmilk
Asi yg mengandung tinggi lemak yg memberikan banyak zat energi dan di
produksi menjelang akhir proses menyusui.
- Jumlah ASI yang didapat seorang bayi : mulai banyak hari ke 2-4, hari ke-3 300-
400 ml/24 jam dan hari ke 5-8 sebanyak 500-800 ml/24 jam.
- Pada hari 7-14 disebut ASI transisional dan setelah 2 minggu disebut ASI matur
- Kolostrum : ASI yang dikeluarkan pada 2-3 hari pertama setelah melahirkan,
diproduksi 40-50 ml, mengandung sel darah putih, IgA, protein, mineral dan
vitamin larut lemak (A,E dan K)

Susu Formula
Alasan yang dibenarkan untuk menggunakan susu formula yaitu :
Faktor bayi
 Bayi tidak boleh mendapat ASI atau susu jenis lain kecuali susu formula khusus
seperti bayi dengan galaktosemia klasik,MSUD
 Bayi tetap membutuhkan ASI untuk pilihan utama tetapi membutuhkan makanan
lain selain ASI jika berat lahir sangat rendah (<1500 gr), bayi prematur, bayi
dengan resiko hipoglikemia akibat kegagalan adaptasi metabolik/peningkatan
kebutuhan glukosa (bayi prematur,KMK,bayi dengan hipoksia intrapartum,bayi
sakit,bayi dengan ibu pemderita diabetes bila gagal respon dengan ASI optimal.)

Faktor ibu
Ibu yang mengalami infeksi HIV
Keadaan sementara yang menghalangi pemberian ASI
 Ibu sedang sakit berat (tidak dapat merawat bayi) seperti sepsis
 Virus herpes simpleks tipe 1 : kontak langsung antara lesi pada payudara ibu dan
mulut bayi hingga lesi menghilang
 Penggunaan obat oleh ibu : (1) obat psikoterapi sedatif, obat antiepilepso, opioid
dan kombinasinya (2) iodine-131 radioaktif,2 bulan kemudian dapat diberikan (3)
iodine topikal atau iodophore (povidone-iodine) (4) kemoterapi sitotoksik

Komposisi susu formula


o Densitas kalori : 20 kalori/oz (0,67 kalori/ml)
o Kandungan protein : perbandingan whey : kasein 60:40 mendekati ASI
o Lemak : 4,4-6g/100 kkal dan memasok 50% kalori
o Karbohidrat : laktosa
o Mikronutrien : vitamin dan mineral disesuaikan dengan ASI

Macam-macam susu formula


Terdiri dari starting up formula (0-6 bulan) dan follow up formula (6-36
bulan) dan terdapat beberapa susu formula untuk keadaan :
1. Formula bayi prematur
o Fortifikasi ASI (HMF)
o Susu formula bayi prematur
o Susu formula bayi prematur pascaperawatan
2. Formula untuk alergi susu sapi
o Extensively hydrolyzed formula
o Formula denga bahan dasar asam amino
3. Formula untuk kelainan metabolik bawaan : formula bebas fenilalanin (PKU),
formula bebas asam amino rantai cabang (MSUD,MMA)
4. Formula untuk penyakit gastrointestinal
o Thickened formula (untuk regurgitasi)
o Formula bebas laktosa (intoleransi glukosa)

Pemilihan susu formula


Dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti,
o Faktor pasien : usia,diagnosis,masalah nutrisi yang berkaitan,kebutuhan
nutrisi,fungsi saluran cerna
o Faktor formula : osmolalitas (isotonik 150-250 mOsm), renal salute load,
densitas kalori dan kekentalan,komposisi zat gizi, tipe dan jumlah
karbohidrat, lemak, protein,ketersediaan produk dan harga

Penyiapan dan penyimpanan susu formula


Langkah persiapan susu formula bubuk :
1. Bersihkan dan desinfeksi seluruh permukaan meja yang akan digunakan untuk
mempersiapkan
2. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih,keringkan dengan lap bersih
3. Rebus air hingga mendidih
4. Baca petunjuk kemasan untuk tahu seberapa banyak air dan susu, tuang air
bersuhu 70 derajat dalam botol bersih (yang telah disterilisasi) kemudian tuangkan
susu bubuk dan kocok botol untuk mencampur
5. Dinginkan bagian luar botol dengan air kran atau diletakkan di tempat suhu dingin
atau rendam air dingin namun jangan mengkontaminasi isi botol.
6. Periksa suhu susu formula dengan meneteskan sedikit susu formula pada
pergelangan bagian dalam,berikan air dalam keadaan hangat suam kuku
7. Buang susu formula jika telah > 2 jam setelah dibuat

MP-ASI

MP-ASI yang baik adalah terbuat dari bahan makanan segar, seperti tempe,
kacang-kacangan, telur ayam, ikan, sayur, buah-buahan. Jenis: Makanan lumat,
makanan lunak, makanan padat.

MP-ASI buatan sendiri seringkali kurang mengandung zat gizi tertentu seperti
zat besi, seng maupun vitamin B6. MP-ASI buatan pabrik dibuat mengikuti Codex
Alimentous atau sesuai SNI sehingga dapat memenuhi kebutuhan zat gizi bayi.

Referensi : Pedoman Pelayanan Medis

Anda mungkin juga menyukai