Anda di halaman 1dari 4

MANFAAT KURIKULUM 2013 BAGI PEMBELAJARAN

BAHASA JERMAN DI SMA

ATAYA CANTIKA

Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Medan atayacantika2207@gmail.com

Abstrak

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus
digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Di Indonesia
pembelajaran bahasa asing sudah banyak terdapat di SMA/MA/SMK, salah satunya adalah
pembelajaran Bahasa Jerman. Pembelajaran bahasa asing ini bertujuan agar siswa
memiliki kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tulis. Hal tersebut terdapat pada
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Permendikbud Republik Indonesia
Nomor 21 (2016 : 202). Dalam semua pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa
jerman ini tentu membutuhkan suatu bahan ajar. Maka dari itu, bahan ajar yang digunakan
harus menyesuikan dengan kaidah instruksional yang mengatur tentang isi materi
pembelajaran, metode, serta batasan-batasan (Widodo dan Jasmadi, 2008 : 40). Untuk itu
diperlukan sebuah perencanaan pembelajaran untuk mecapai kompetensi pada
pembelajaran. Saat ini di Indonesia menggunakan sebuah perencaan pembelajaran atau
kerangka pembelajaran yang disebut Kurikulum 2013. Kurikulum pendidikan 2013
menggabungkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan alat komunikasi bahasa asing saat ini merupakan


yang digunakan untuk berinteraksi dalam kebutuhan yang harus dimiliki seseorang.
kehidupan sehari-hari. Mempelajari Dengan penguasaan bahasa asing

1
diharapkan seseorang dapat terdapat dalam Permendikbud Nomor
meningkatkan kompetensi berbahasa 24Tahun 2016 tentang Perencanaan KI
yang dimilikinya. Salah satu bahasa asing dan KD.
yang dipelajari adalah bahasa Jerman yang Penggunaan media pembelajaran
telah dimasukkan dalam kurikulum hendaknya disesuaikan dengan kurikulum
beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA). yang berlaku. Disebutkan dalam Undang-
Belajar bahasa Jerman terdiri dari empat Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
keterampilan berbahasa, yakni Sistem Pendidikan Nasional bahwa
Sprechfertigkeit, Schreibfertigkeit, kurikulum adalah seperangkat rencana
Leseverstehen dan Höverstehen. dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
Jurusan Pendidikan Bahasa Asing, bahan pelajaran serta cara yang
Pogram studi pendidikan bahasa Jerman digunakan sebagai pedoman
FBS-UNIMED sebagai penyelenggara penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
pendidikan dan pengajaran bahasa Jerman untuk mencapai tujuan pendidikan
membekali para mahasiswa/i tertentu. Saat ini kurikulum yang berlaku
keterampilan berbahasa Jerman yang yaitu kurikulum 2013.
kelak akan dapat digunakan untuk Kompetensi Inti (KI) yaitu suatu
mengajar bahasa Jerman di SMA, tingkatan kemampuan yang bertujuan
untuk mencapai Standar Kompetensi
KURIKULUM 2013 Lulusan (SKL) yang harus dimiliki siswa
pada setiap jenjang kelas/program yang
Kerangka pengajaran di Indonesia menjadi Landasan pengembangan
saat ini menggunakan Kurikulum Kompetensi Dassar. Kompetensi Inti
Pendidikan 2013. Program pendidikan mencakup empat dimensi yang
mengingat bahan untuk jenis bahan mencerminkan : (1) sikap spiritual; (2)
pelatihan yang digunakan dalam latihan sikap sosial; (3) pengetahuan; (4) dan
pembelajaran untuk mencapai tujuan keterampilan. Kompetensi Dasar (KD)
instruktif. Kurikulum pendidikan 2013 berdasarkan Permendikbud RI No. 65
menggabungkan Kompetensi Inti (KI) dan Tahun 2013 tentang Standar Proses, yang
Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Inti berpendapat bahwa kompetensi dasar
dan Kompetensi Dasar secara tegas yaitu kemampuan spesifik yang

2
didalamnya terdapat sikap, informasi dan PENUTUP
kemampuan yang diidentikkan dengan
isi/mata pelajaran. Menurut Abdul Majid Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
dalam Prastowo (2015 : 129) menegaskan pembelajaran Bahasa Jerman di SMA
bahwa kompetensi dasar yaitu dengan menggunakan kurikulum 2013
kompetensi setiap mata pelajaran untuk maka seorang pendidik dapat mengetahui
setiap kelas yang diperoleh dari kompetensi dasar peserta didiknya
kompetensi inti. melalui kompetensi dasae dan kompetensi
Dengan adanya indikator capaian inti pada kurikulum 2013. Selain itu
kompetensi, maka tujuan pembelajaran peserta didik juga dapat memperoleh
yang akan diperoleh adalah siswa pencapaian pada pembelajaran dengan
diharapkan dapat mencocokan gambar, mudah apabila pendidik tersebut
melengkapi kata, menulis sebuah kata, melaksanakan pembelajaran
frasa dan kalimat dengan tepat pada tema menggunakan media pembelajaran
kehidup ansekolah. Pemahaman materi hendaknya disesuaikan dengan kurikulum
oleh peserta didik dengan struktur teks yang berlaku.
atau Grammatik (Praesen,
Akkusativobject, possesivpronomen,
personal pronomen) unsur kebahasaan
atau Wortschatz (nomen, verben,
adjektiv) dan Redemittel.

3
DAFTAR PUSTAKA

Mega Maedy Novaliana Sari. (2022). ANALISIS LATIHAN PADA LKS BAHASA JERMAN ERKLÄRUNG
KELAS X SEMESTER 2UNTUK KETERAMPILAN MENULIS. 1-13.

Misnawaty Usman, Ambo Dalle, Laelah Azizah, Ernawati. (2022). EFEKTIVITAS PENGGUNAAN
LABORATORIUM BAHASA DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK
BAHASA JERMAN MAHASISWA PRODI PENDIDIKANBAHASA JERMAN FBS-UNM.
Journal of Language, Literature, and Linguistics, 80-91.

NUR AINI NADHIFA. (2021). GAME BELAJAR BAHASA JERMAN LUVLINGUA SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN KETERAMPILAN MENYIMAK PESERTA DIDIK
SMA KELAS XI. 1-11.

Anda mungkin juga menyukai