A. PENDAHULUAN
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan masalah air
minum, higiene dan sanitasi masih sangat besar. Masyarakat masih
ada yang berperilaku buang air besar ke sungai, sawah, kolam,
kebun dan tempat terbuka. Kondisi tersebut berkontribusi terhadap
tingginya angka kejadian diare di Indonesia.
Sarana sanitasi yang tidak layak dan buruknya perilaku higienis
turut berdampak pada kematian bayi, angka kesakitan dan
malnutrisi pada anak yang menjadi ancaman besar bagi potensi
sumber daya manusia Indonesia.
Pemicuan STBM adalah cara untuk mendorong perilaku hygiene
sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan
menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku dan kebiasaan individu
atau masyarakat.
Kegiatan pemicuan STBM sudah dilaksanakan di wilayah puskesmas
Meutulang mulai tahun 2022, sampai dengan tahun 2022 masih
tetap dilakukan sebab akses masyarakat diwilayah Puskesmas
Meutulang
masih belum 100% ke Jamban Sehat.
B. LATAR BELAKANG
Puskesmas Meutulang pada tahun 2022 terdapat 8 desa yang ODF
dari jumlah total 19 desa (42,10%), meskipun akses masyarakat
terhadap jamban sehat sudah mencapai 100 %.
Dari kenyataan diatas maka nampak bahwa kita masih dalam suatu
kondisi yang harus bekerja keras untuk mewujudkan Desa ODF
(Open Defecation Free). Diperlukan suatu kerjasama lintas sektor,
linta
program serta pemberdayaan masyarakat dan semua pihak dalam
rangka menggali dan memanfaatkan potensi yang tersedia.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Menambah cakupan desa ODF (Open Defecation Free) di Wilayah
Puskesmas Meutulang.
2. Tujuan Khusus :
Agar masyarakat bisa merubah prilaku sehari-hari tetang Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat, yaitu tidak boleh BAB Disembarang tempat
dan bisa membuat jamban sehat secara mandiri.
F. SASARAN
Masyarakat desa
G. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan pemicuan STBM dilaksanakan sesuai dengan jadwal.