NAMA : RENDA TIRTANA

NPK MAHASISWA : 1921010067

SEMESTER : VI / A2
MATA UJIAN : MANAJEMEN STRATEGI
DOSEN : MUTMAINAH, SE., MM.

JAWABAN:
1. Menurut saya strategi yang dijalankan oleh perusahaan dalam kasus diatas adalah strategi
intensif, yakni perusahaan tersebut melakukan penetrasi pasar dengan pengembangan
produk kripik singkong yang biasanya dijual di pasar-pasar sekarang dijual di mall – mall
dengan melihat pangsa pasar mall yang kian ramai.

2. Strategi intensif akan lebih cocok untuk pentrasi pasar yang sifatnya pengembangan
produk, jika perusahan A ingin sukses dengan strategi intensif sebaiknya pangsa pasarnya
yang dirubah jangan di mall melainkan melalui media online, toko toko ritel dan
sebagainya.

3. Agar strategi yang kita buat tidak ditolak oleh perusahaan A caranya yakni :
• Kita harus bisa menggambarkan strategi yang kita terapkan kedepan dengan
keadaan bisnis sekarang
• Jika strategi yang kita harapkan ingin dirubah oleh atasan dan disesuikan dengan
kondisi perusahaan kita harus fleksibel dan realistis
• Kita harus faham betul dengan resiko dari strategi yang kita buat tersebut

4. Kalau di tempat kerja saya Langkah Langkah yang sering digunakan dalam rangka evaluasi
beberapa strategi-strategi yang kita jalankan yakni Plan, Do, Check, Action (PDCA) :
• merencanakan target
• melakukan atau menjalankan strategi
• memeriksa dari metode, tenaga kerja, mesin, material, metrik dan lingkungan.
• Tindakan yang akan dilakukan

5. Dalam gambar terdapat industry, university dan government, artinya perusahaan

sebaiknya menjaga hubungan baik dengan pemerintah. Ketika perusahaan akan
melakukan launching produk baru pastinya dukungan dari konsumen fanatic dengan
produk kita.
6. Agar bisnis perusahaan A dapat bertahan dan bahkan berkembang secara mengglobal di
era 5.0 nanti, yang harus dilakukan perusahaan adalah perusahan harus bisa mengikuti
perkembangan dunia usaha dan teknologi teknologi yang ada. Dan juga saat ini pangsa
pasar berubah dari offline menjadi online sehingga perusahaan harus bisa menyesuaikan
strategi bisnisnya, serta persaingan harga yang super ketat menjadikan perusahaan
memutar otak untuk mengurangi biaya biaya operasional.
.