Makna reformasi BUMN seperti yang dimuat dalam GBHN mengandung semangat bahwa masa
mendatang secara bertahap Pemerintah akan lebih berkonsentrasi dan memposisikan diri sebagai
pembuat kebijakan untuk menjamin bahwa semua pelaku ekonomi mendapat kesempatan yang
sama (level playing field). Dengan berkonsentrasi sebagai regulator, Pemerintah dapat
menghindari benturan kepentingan sebagai pembuat kebijakan dan pelaku ekonomi.
Pemerintah tetap memiliki komitmen untuk mengembangkan sektor korporasi, dengan tidak
mengabaikan pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi. Tujuannya adalah
menciptakan kondisi dan mendorong agar perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat
memberikan sumbangan yang terbaik bagi kesejahteraan bangsa dan bagi konsumen. Sesuai
dengan perannya sebagai regulator, pemerintah akan lebih berkonsentrasi untuk mengembangkan
perangkat regulasi sebagai
berikut:
A. SASARAN NASIONAL
Sasaran utama program reformasi BUMN adalah untuk:
1. Menjamin adanya peningkatan pertumbuhan kinerja BUMN, peningkatan
efisiensi dan
2. keuntungan guna menunjang pemulihan ekonomi nasional serta untuk
meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan BUMN kepada masyarakat;
3. Terwujudnya BUMN yang tangguh dan mampu bersaing di pasar global;
4. Memperbaiki keuangan negara melalui peningkatan pendapatan dan mengurangi
atau menghilangkan penambahan dana kepada BUMN;
5. Mengurangi peranan pemerintah, terutama dalam sektor-sektor industri yang telah
kompetitif;
6. Mengembangkan pasar modal;
7. Memperluas kepemilikan masyarakat atas BUMN dan redistribusi kekayaan;
B. SASARAN FINANSIAL
1. Sasaran program reformasi BUMN di bidang finansial dapat dibagi dalam dua
komponen yaitu untuk perseroan dan untuk pemerintah.
2. Sasaran finansial untuk perseroan adalah untuk meningkatkan daya saing BUMN
terhadap perusahaan swasta dan meningkatkan laba. Pencapaian sasaran tersebut
akan membuat BUMN mampu melakukan ekspansi usaha baik menggunakan
sumber dana internal (laba ditahan) maupun melalui hutang-hutang komersial
tanpa mengharapkan bantuan pendanaan pemerintah.
3. Sedangkan sasaran reformasi BUMN bagi pemerintah adalah:
4. Meningkatkan pendapatan Negara melalui pajak atas penghasilan perusahaan,
penghasilan karyawan, dan pajak tak langsung lainnya, serta melalui penerimaan
dividen atas saham pemerintah di BUMN.
5. Memberikan kontribusi terhadap APBN melalui privatisasi BUMN.
6. Mengurangi beban pemerintah melalui penghilangan subsidi secara bertahap.
Pemerintah dapat membebaskan diri dari tanggungan BUMN yang merugi
ataupun tidak memiliki prospek pengembangan di masa datang.
C. SASARAN BAGI BUMN DAN KONSUMEN
1. Bagi perseroan, reformasi BUMN berarti memungkinkan manajemen untuk
mengelola perseroan secara profesional berdasarkan standar kemampuan dan
keahlian bertaraf internasional. Tujuannya tidak lain yaitu untuk memenuhi
kepentingan pemegang saham sebagai investor maupun konsumen.
2. Reformasi BUMN juga berarti mengurangi peran pemerintah dalam pengelolaan
perusahaan. Apabila industri tersebut akan diregulasi, dengan tetap
menyeimbangkan pertanggung-jawaban tersebut, pengelola perusahaan harus
melaksanakan beberapa sasaran tambahan yang ditetapkan oleh regulator seperti
adanya kewajiban layanan publik. Para manajer profesional akan tahan uji dan
sadar terhadap resiko pengambilalihan manajemen perusahaan oleh manajer dan
investor baru dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan.
3. Manfaat reformasi BUMN bagi konsumen adalah untuk menjamin bahwa
konsumen akan mendapatkan barang dan jasa yang berkualitas dengan harga yang
bersaing seperti di dalam industry yang kompetitif dan industri yang bersaing
dengan barang-barang impor. Sementara itu di industri yang perlu diregulasi
seperti telekomunikasi, energi atau air bersih, tujuan pemerintah sebagai regulator
adalah untuk merangsang persaingan dan menjamin harga produk serendah
mungkin. Apabila pemerintah menetapkan harga pada tingkat di bawah harga
yang wajar, maka pemerintah dapat memberikan subsidi sepanjang keuangan
negara memungkinkan.
Strategi yang diterapkan pemerintah kepada Badan Usaha Milik Negara agar dapat mampu
bersaing dan dapat ,membantu perekonomian Indonesia adalah dengan melakukan strategi yang
disebut strategi generik reformasi BUMN yang terdiri dari tiga langkah, yaitu:
1. Restrukturisasi
Restrukturisasi melalui pemilahan karakter BUMN, yang nantinya ada BUMN berjenis penghasil
laba, BUMN pioneer dan BUMN pelayanan publik serta melakukan restrukturisasi manajemen
ke dalam tubuh BUMN.
2. Profitisasi
Yaitu memberi nilai tambah bagi BUMN dengan melakukan peningkatan laba di tubuh BUMN.
Dengan laba yang meningkat, akandapat digunakan untuk langkah berikutnya, yaitu privatisasi.
3. Privatisasi. Tidak semua BUMN perlu dilakukan privatisasi dengan catatan tergantung
keperluan dan sifat BUMN. Dalam arti, BUMN yang termasuk kategori sangat strategis
(misalnya kategori BUMN pelayanan publik)akan tetap dimiliki sepenuhnya oleh
pemerintah, sementara yang diluar kategori tersebut (misalnya BUMN kategori
peningkatan laba) dapat diprivatisasi. Langkah privatisasi ini dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
a) Melalui mitra strategis
b) Melalui pasar modal
Melalui penerapan strategi generik ini diharapkan BUMN mempunyai performa yang baik,
sehingga akan terwujudGood Corporate Governance (GCG). Dengan telah terwujudnya Good
Corporate Governance di setiap BUMN, maka tujuan tujuan BUMN untuk mencari keuntungan
serta memberikan pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien.
3. Bagaimana Reformasi pengelolaan BUMN/D harus dijalankan agar berhasil
Salah satu langkah reformasi BUMN adalah restrukturisasi dan privatisasi disamping beberapa
alat lainnya seperti deregulasi dan debirokratisasi. Terdapat tiga alasan utama mengapa
restrukturisasi dan privatisasi BUMN perlu dilaksanakan dengan segera yaitu:
Pengalaman privatisasi di negara lain menunjukkan bahwa pemilik baru dari sebuah BUMN
lazimnya melakukan perbaikan secara lebih efektif, mengingat adanya modal, teknologi,
keahlian dan/atau jaringan pemasaran yang baru.
2. Mendorong terbentuknya good governance (perusahaan yang sehat, transparan dan akuntanbel
serta pemerintahan yang efektif)
Setelah lebih dari setengah abad merdeka, kita perlu mendorong usaha-usaha
kearahpembentukan pemerintahan yang efektif. Privatisasi menjadi salah satu mesin pendorong
bagi upaya tersebut sehingga tugas-tugas pemerintahan yang berkaitan dengan dunia usaha akan
lebih terfokus, efisien dan ditekankan pada perancangan dan penyempurnaan regulasi tingkat
sektoral serta penetapan kebijakan sektor yang jelas dan kondusif bagi investasi.
Negara tidak sanggup untuk memiliki perseroan dengan biaya tinggi atau tidak efisien,
terutama perseroan yang bidang usahanya adalah kompetitif dan dapat dikelola lebih baik oleh
swasta. Privatisasi adalah bagian dari reformasi structural yang akan menolong bangsa Indonesia
keluar dari resesi saat ini, terutama dengan penyerahan pengelolaan sektor-sektor yang tidak
menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Analisislah Strategi reformasi badan usaha milik negara saat ini sesuai kajian saudara
Strategi yang diterapkan pemerintah kepada Badan Usaha Milik Negara agar dapat mampu
bersaing dan dapat ,membantu perekonomian Indonesia adalah dengan melakukan strategi yang
disebut strategi generik reformasi BUMN yang terdiri dari tiga langkah, yaitu:
Restrukturisasi Restrukturisasi melalui pemilahan karakter BUMN, yang nantinya ada BUMN
berjenis penghasil laba, BUMN pioneer dan BUMN pelayanan publik serta melakukan
restrukturisasi manajemen ke dalam tubuh BUMN.
a. Profitisasi Yaitu memberi nilai tambah bagi BUMN dengan melakukan peningkatan laba di
tubuh BUMN. Dengan laba yang meningkat, akandapat digunakan untuk langkah berikutnya,
yaitu privatisasi.
b. Privatisasi. Tidak semua BUMN perlu dilakukan privatisasi dengan catatan tergantung
keperluan dan sifat BUMN. Dalam arti, BUMN yang termasuk kategori sangat strategis
(misalnya kategori BUMN pelayanan publik)akan tetap dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah,
sementara yang diluar kategori tersebut (misalnya BUMN kategori peningkatan laba) dapat
diprivatisasi. Langkah privatisasi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Melalui penerapan strategi generik ini diharapkan BUMN mempunyai performa yang baik,
sehingga akan terwujudGood Corporate Governance (GCG). Dengan telah terwujudnya Good
Corporate Governance di setiap BUMN, maka tujuan tujuan BUMN untuk mencari keuntungan
serta memberikan pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien.
Sumber Bacaan :
1. BMP ADPU4337