Anda di halaman 1dari 2

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.

Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan
prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia
melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya
untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan
sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan
mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk
menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki
kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala
informasi dan data sekadar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan
kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Inilah yang
disebut potensi untuk menindaki.
Masyarakat adalah suatu institusi yang bersifat konstektual dimana suatu nilai yang telah di
sepakati pada suatu komunitas belum tentu relevan jika diterapkan di komunitas lain. Castells
dan Himanen (2002), menyatakan bahwa munculnya era reformasi tidak harus menciptakan
tingkat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang sama pada setiap masyarakat yang
ada di seluruh dunia. Hal ini menunjukan bahwa setiap inisiatif pengembangan informasi harus
relevan dan menyentuh struktur terdalam dalam sebuah masyarakat. Dengan ini akan memaksa
sebuah masyarakat mengubah struktur yang mendasar pada masyarakat yang pada akhirnya akan
menciptakan pihak penerima manfaat dan pihak korban.
Sejak istilah masyarakat informasi di perkenalkan pada tahun 1962, muncul perdebatan panjang
mengenai apa dan apa dampak yang di timbulkan oleh masyarakat informasi. Secara umum
masyarakat informasi adalah masyarakat dimana produksi, distribusi, dan pengolahan informasi
merupakan aktifitas utamanya ( Anominus, 2006). Masyarakat ini menekankan pada seberapa
pentingnya peran informasi dan komunikasi (ICT) serta akses di bawah pengaruh ekonomi,
politik, dan lingkungan social (Geldof, 2005).
Ada beberapa faktor yang mendorong terbentuknya masyarakat informasi seperti:
1) Dinamika informasi dan komunikasi
2) Perkembangan teknologi computer
3) Perkembangan teknologi komunikasi
Untuk perkembangan teknologi inforamsi dan perkembangan teknologi komunikasi sekarang di
kenal dengan istilah ICT ( Information and Communication Technology ).Berbagai kemudahan
telah di berikan oleh kedua teknologi ini. Khususnya bagi kantor-kantor di kota besar. Kita bisa
membayangkan apa yang akan terjadi jika di Jakarta atau di Surabaya tidak ada listrik. Pasti
semua aktifitas masyarakat perkantoran akan lumpuh karena aktifitas mereka sebagian besar
bergantung pada ICT yang membutuhkan listrik untuh pemanfaatanya.
Teknologi computer dan teknologi informasi telah memberikan jawaban terhadap kebutuhan
teknologi penyimpanan informasi. Bahkan computer lebih dari sekedar teknologi penyimpanan
informasi, tapi juga mempunyai kemampuan yang tidak terbatas dalam hal penyimpanan,
pemrosesan, analisis, dan bahkan dapat mengkomunikasikan ke computer lain.
Sementara dampak dari informasi ini berbeda-beda pada setiap limgkungan, ada yang di rugikan
dan ada yang di untungkan tergantung bagaimana lingkungan tersebut beradaptasi. Jadi
munculnya untung dan rugi yang bersifat konstektual.
.Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi akhir-akhir ini telah menghasilkan
fenomena yang tak terbayangkan, yaitu makin menipisnya ruang privat. Bahkan, muncul
ancaman berupa hilangnya ruang privat sehingga anggota masyarakat tidak lagi memiliki privasi.
Sebelum terjadinya fenomena kontemporer ini, manusia sebagai anggota masyarakat memiliki
ruang privat dan ruang publik. Tetapi ruang privat itu kini terancam benar-benar “lenyap.”
Jika sebuah negara berkembang ingin memasuki masyarakat informasi, maka dia harus
memerangi kemiskinan dan keterbelakangan sehingga tenaga kerja menjadi terampil. Dengan
kemajuan pendidikan lambat laun budaya yang menghambat masuknya teknologi akan berubah
dengan sendirinya.
Lain halnya dengan negara maju yang sudah memasuki abad informasi dengan membentuk
masyarakat informasi. Bahkan lebih dari itu masyarakatnya sudah merupakan masyarakat yang
berpengetahuan yang dikemal dengan knowledge based economy.
Di samping itu, ICT telah memberikan dampak pada cara masyarakat berinteraksi dan
membangun komunitas lewat jalan baru dalam memperoleh informasi, menyimpan informasi,
dan menyebarluaskan informasi kedalam masyarakat. ICT sangat penting di era reformasi
sekarang ini, terdapat kelompok- kelompok yang mendapatkan manfaat tapi ada kelompok-
kelompok yang menderita dari penggunaan ICT pada kehidupan. Hal ini muncul karena setiap
perubahan pasti akan menimbulkan dampak yang berbeda-beda bagi setiap kalangan masyarakat.
Masyarakat informasi harus harus secara konstektual mempertimbangkan informasi mana yang
harus dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan tujuan komunitas.
Tugas kitalah sebagai intelektual untuk mendidik masyarakat kita agar minimal masyarakat kita
menyadari pendidikan, pengetahuan serta keterampilan yang dapat mengentaskan masyarakat
kita dari kemikinan. Dengan demikian kita dapat bersuka cita untuk dapat memasuki masyarakat
informasi.

Anda mungkin juga menyukai