Anda di halaman 1dari 22

BELIEVE

DRAFT FINAL

Screenplay by

Z MULJA-SALIH

DRAFT 1 - Yogyakarta, 3 April 2022


DRAFT 2 - Yogyakarta, 12 April 2022
DRAFT 3 - Yogyakarta, 14 April 2022
DRAFT 4 - Yogyakarta, 16 April 2022
DRAFT 5 - Yogyakarta, 20 April 2022
DRAFT 6 - Yogyakarta, 27 April 2022
DRAFT 6.2 - JAKARTA, 11 MEI 2022
DRAFT 7. - JAKARTA, 16 MEI 2022

z.muljasalih@gmail.com
+62 821 1890 2104
1 INT. RUANG MANAGING DIRECTOR PENJOMPONGAN DALAM - DAY - 19921

Tangan seorang pria memegang sebuah surat pengunduran diri


dari SOEKIYOTO.

SOEDJARWO TUA menatap surat itu dengan seksama lalu


meletakkannya diatas meja dan tangannya memungut bolpoin yang
ada di dekat situ.

2 EXT. PUWOKERTO - DAY - 1966 2

Pemukiman penduduk di tengah lebatnya pepohonan.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Berangkat atas keyakinan dari tanah
kelahiran

3 EXT. TERAS DAN HALAMAN RUMAH PURWOKERTO - DUSK - 1966 3 *

SOEDJARWO MUDA (22) berpamitan pada kedua orang tuanya. Ia *


mencium tangan BAPAK. *

SOEDJARWO TUA (V.O.) *


Dan restu dari orang tua

SOEDJARWO MUDA mendekat ke Ibu lalu bersimpuh. SOEDJARWO MUDA *


mendekat ke adik - adiknya, lalu melangkah dengan mantap *
meninggalkan rumah, meninggalkan keluarganya. *

4 EXT. BANDARA HALIM PERDANA KUSUMA - DAY - 1977 4

- Establish Bandara Halim Perdana Kusuma.

- Pesawat udara parkir.

5 INT. LORONG HALIM - DAY - 1977 5 *

Soedjarwo menatap lorong yang ujungnya tidak terlihat. *


Soedjarwo melangkah maju, berjalan menyusuri lorong.

6 EXT. BANDARA HALIM PERDANA KUSUMA - DAY 6

- Pesawat Take Off.

7 INT. LORONG HALIM - DAY - 1977 7

Sembari berdiri, SOEDJARWO menandatangani berkas-berkas


dokumen, menjadikan punggung TOYIB sebagai alas.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Berawal dari pertemuan-pertemuan
singkat kami di lorong halim.
2.

TOYIB memberikan berkas-berkas yang lain. SOEDJARWO


mengembalikan berkas - berkas yang sudah ditanda tangani pada
TOYIB, lalu menerima berkas-berkas yang lain.

8 RUMAH PALMERAH - DAY - 1977 8

SOEDJARWO (35) memberikan masing-masing sekantung beras


kepada TOYIB (30) dan SYAIFUL ANWAR (25) yang menerimanya
dengan logowo. Toyib dan syaiful pergi.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Hingga dari masa-masa ketika hanya
bisa memberi beras kepada syaiful
dan toyib.

SOEDJARWO menjatuhkan tubuhnya ke kursi, duduk menatap kosong


ke halaman.

9 INT. KANTOR MANAGER CATHAY PACIFIC - DAY - 1977 9

SOEDJARWO berjalan mendekat ke sebuah pintu.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Semua ini demi mimpi yang saya
yakini.

Soedjarwo menyakinkan diri lalu masuk ke dalam ruangan


MANAGER CATHAY.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Kala itu, saya masih bekerja di
Cathay Pacific.

Soedjarwo bertemu manager.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Di perusahaan ini, saya selalu
berusaha menjaga kinerja serta
memberikan performa terbaik. Akan
tetapi...

MANAGER CATHAY berbalik badan, melemparkan surat peringatan


ke atas meja, tepat di depan SOEDJARWO yang masih berdiri.

MANAGER CATHAY
Either you stop doing what you’re
doing, or you leave immediately!

Dengan tetap tenang, SOEDJARWO membuka surat peringatan,


membacanya pelan. Ia kembali melipat surat peringatan itu,
menaruhnya di atas meja.

SOEDJARWO
I’ve been here for 5 years. I
haven’t done a single costly
mistake. I keep my loyalty and
performance on high standard.
3.

MANAGER CATHAY
But this is a breach of company
policy.

SOEDJARWO
What policy? I din’t do anything
wrong. I start my own business,
without compromising my work here
at Cathay.

MANAGER CATHAY
One week. The choice is yours.
Close your little business, or
leave this company.

MANAGER CATHAY menyuruh SOEDJARWO keluar dari ruangan.

10 INT. KAMAR RUMAH PALMERAH - NIGHT - 1977 10

SOEDJARWO berbaring di atas kasur, menatap langit-langit.


ASTUTI (31), istrinya, masuk kamar, naik ke atas kasur,
mengambil posisi di sebelah SOEDJARWO. Ia mengambil buku dari
atas meja kasur, lalu bersandar di tempat tidur. Ia membaca
buku.

SOEDJARWO
Tut, kalau aku mengundurkan diri
dari Cathay...

ASTUTI menurunkan bukunya, ia menoleh pada suaminya.

SOEDJARWO
Aku dikasi 1 minggu sama perusahaan
untuk mutusin. Tutup usaha sama
Toyib dan Syaiful, atau berhenti
dari Cathay.

ASTUTI
Keinginanmu bagaimana, Mas?

SOEDJARWO
Aku punya visi besar dalam usaha
ini, Tut. Mimpiku tidak di Cathay.

ASTUTI menutup bukunya, semakin fokus ke SOEDJARWO.

SOEDJARWO
Tapi kalo aku keluar sekarang dari
Cathay.
(beat)
Kamu dan anak-anak…

ASTUTI
Tidak apa-apa, Mas. Aku juga masih
punya pekerjaan.
Blue Rev. (mm/dd/yy) 4.

SOEDJARWO
Tidak, Tut. Kalian tanggung
jawabku.

ASTUTI
Apapun jalan yang kamu ambil, pait
loro aku melu kowe, Mas.

SOEDJARWO tersenyum memandang ASTUTI. Ia mencium kening


istrinya. ASTUTI kembali membaca buku.

11 INT. ESTABLISH KAMAR RUMAH SOEDJARWO 11

Meja kamar penuh foto keluarga, buku dan beberapa barang


mulai terang karena sinar matahari. Astuti membereskan meja.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Dengan restu dan dukungan penuh
dari astuti…

12 EXT. TERAS RUMAH PALMERAH - DAY - 1977 12

SOEDJARWO keluar dari dalam rumah. Ia berdiri di depan teras,


menatap ke depan.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Serta kesetiaan para sahabat saya.

SYAIFUL ANWAR dan TOYIB duduk di kursi belakangnya, sedang


sibuk dengan berkas - berkas. Soedjarwo melihat.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Saya semakin yakin untuk mendirikan
usaha sendiri.

SOEDJARWO tersenyum. Ia kembali menatap kedepan dengan yakin.

13 EXT. RUMAH FIRDAUS - DAY - 1977 13 *

Sebuah rumah berdiri megah dengan halaman yang luas.


SOEDJARWO datang mendekat ke teras.

14 INT. TERAS RUMAH FIRDAUS - DAY - 1977 14 *

SOEDJARWO duduk di teras bersama FIRDAUS WADJI (45). *

FIRDAUS WADJDI
Bagaimana kita akan menamai usaha *
bersama ini? *

SOEDJARWO sejenak tercenung. Ia beranjak dari kursi. *

SOEDJARWO *
Fajar. Sebuah cahaya. *
Blue Rev. (mm/dd/yy) 5.

FIRDAUS WADJI *
Fa-Jar. Firdaus. Djarwo. *

Keduanya tertawa. *

SOEDJARWO *
kita anak Bangsa.
(beat)
Insan Indonesia.

FIRDAUS WADJI *
FII? *

SOEDJARWO *
F, I, I.
(beat)
Nusantara, Insan Nusantara. *

FIRDAUS WADJI *
Fajar Insan Nusantara, FIN. *

SOEDJARWO *
Cahaya bagi insan se-nusantara. *

FIRDAUS WADJI *
Cahaya baru pembawa kecerahan hidup *
bagi masa depan manusia Indonesia *

SOEDJARWO *
Aamiin *

SOEDJARWO dan FIRDAUS WADJI bertukar senyum.

15 INT. KANTOR NOTARIS - NEXT DAY - 1977 15

Dengan wajah sumringah dan penuh percaya diri, SOEDJARWO,


FIRDAUS WADJI, dan VICTOR ROTINSULU (40) duduk di ruang tamu
notaris.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


3 Agustus 1977, saya bersama
Firdaus Wadjdi dan Victor Rotinsulu
yang turut serta menyuntikkan modal
usaha, bersepakat di depan notaris
untuk mendirikan PT Fajar Insan
Nusantara.

NOTARIS datang dan memberikan sebuah dokumen, secara


bergantian.

SOEDJARWO, FIRDAUS WADJI dan VICTOR ROTINSULU menerima dan


menandatangani berkas pendirian FIN di depan NOTARIS.
6.

16 INT. KANTOR MANAGER CATHAY PACIFIC - DAY - 1977 16

SOEDJARWO masuk ke dalam ruangan MANAGER CATHAY yang sedang


duduk di kursinya.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Tidak ada kesuksesan tanpa
pertaruhan

MANAGER CATHAY
So what’s your decision?

SOEDJARWO
I’m staying

MANAGER CATHAY tersenyum puas.

MANAGER CATHAY
Sit down, please.

SOEDJARWO menarik kursi di seberangnya, duduk di sana.

SOEDJARWO
My business is legal now. It’s been
listed.

MANAGER CATHAY
What!?

SOEDJARWO
I’m going to stay here, and I will
keep my business. I promise you
that I won’t compromise my
responsibility here. I’ve been here
for 5 years and not once I’ve
neglected my responsibility. Even
after you’ve accused me of doing
illegal business activity.

MANAGER CATHAY
But...

SOEDJARWO
Here’s my proposal, if I failed to
fulfill my responsibility, just
once, you may fire me, without any
severance.

MANAGER CATHAY menajatuhkan tubuhnya ke sandaran kursinya.

17 EXT. BANDARA HALIM PERDANA KUSUMA - DAY 17

Pesawat terbang menjauh dari bandara.


Blue Rev. (mm/dd/yy) 7.

18 INT. LORONG HALIM - DAY - 1978 18 *

TOYIB sedang bercengkrama di pinggir lorong bersama SOEKIYOTO *


(25). SOEDJARWO mengahmpiri mereka. *

TOYIB *
Perkenalkan ini Soekiyoto, Pak. *
Orang Purwokerto juga. *

SOEDJARWO dan SOEKIYOTO berjabat tangan. *

SOEDJARWO
Soedjarwo.

SOEKIYOTO
Soekiyoto pak.

TOYIB *
Beliau biasa ngurusin dokumen *
pabean pak. *

SOEDJARWO TUA (V.O.) *


Awalnya, saya belum begitu percaya *
pada Soekiyoto. *

Mereka terlihat bercengkrama di tengah hiruk pikuk lorong


Halim.

19 EXT. KANTOR BEA CUKAI - DAY 19

Establish Kantor Bea Cukai

20 EXT. KANTOR BEA CUKAI - NIGHT - 1978 20 *

SOEDJARWO dan SOEKIYOTO duduk menunggu di depan kantor *


pejabat bea cukai. *

SOEDJARWO TUA (V.O.) *


Namun, malam itu di kantor bea *
cukai. *

SOEKIYOTO melihat jam dinding, sudah pukul 00:15. SOEKIYOTO *


menoleh pada SOEDJARWO yang masih tampak tenang duduk di *
sampingnya. *

Tak lama, PEJABAT BEA CUKAI (40) keluar dari kantor. *


SOEKIYOTO segera berdiri menghampiri. *

SOEKIYOTO *
Pak, sudah hampir 4 jam kami *
menunggu. Masalahnya apa pak? *

PEJABAT BEA CUKAI *


Saya sedang sibuk. *
Blue Rev. (mm/dd/yy) 8.

SOEKIYOTO *
Pak, barang-barang kami itu bahan *
makanan semua. Tolonglah, Pak. *

PEJABAT BEA CUKAI melihat SOEDJARWO yang dengan tenang *


berdiri lalu mendekat. *

SOEDJARWO *
Tolong diproses dulu fiat impor *
barang-barang kami, Pak. Bapak tahu *
sendiri isinya daging segar yang *
harus segera kami kirim lagi. *
Apakah tidak sayang jika semuanya *
terbuang sia-sia hanya karena *
proses birokrasi yang berubah-ubah *
seperti ini. *

PEJABAT BEA CUKAI menatap SOEDJARWO, lalu berlalu begitu *


saja. SOEKIYOTO berusaha mengikuti. *

SOEDJARWO *
Enteni wae, To. *

SOEKIYOTO berhenti, dengan kecewa dan mereka berdua kembali *


duduk di kursinya masing-masing.

MONTAGE BEGINS *

A. SOEKIYOTO melihat jam dinding, pukul 1 dini hari. *

B. SOEKIYOTO berdiri, berjalan mondar-mandir. Sementara *


SOEDJARWO masih duduk tak bergeming. *

C. Soedjarwo duduk sendirian dengan tenang ketika jarum jam


dinding diangka 3 dini hari.

D. Jarum jam dinding terus bergerak hingga pukul 4 pagi. *


SOEKIYOTO datang membawakan 2 gelas kopi, dan memberikan 1 *
gelas pada SOEDJARWO *

MONTAGE ENDS *

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Soekiyoto membantah keraguan saya
dengan kesetiaannya mendampingi
saya dan Tidak ada daging segar
yang membusuk malam itu.

SOEKIYOTO meminum kopinya, PEJABAT BEA CUKAI datang. Ia *


berhenti di depan SOEDJARWO dan SOEKIYOTO. *

21 EXT. LORONG HALIM - DAY - 1978 21 *

SOEDJARWO menghampiri SOEKIYOTO yang menunggunya di lorong *


dengan setumpuk berkas di tangannya. *
Blue Rev. (mm/dd/yy) 9.

SOEDJARWO TUA (V.O.) *


Perlahan, Soekiyoto menjadi tulang *
punggung perusahaan di lapangan. *

SOEDJARWO mebolak balik berkas - berkas itu.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Ia merupakan orang keempat yang
bergabung bersama FIN.

SOEDJARWO menandatangani beberapa berkas diantaranya.

SOEDJARWO
Makasih to.

SOEKIYOTO
Iya pak, sama-sama.

Berkas-berkas itu dikembalikan ke SOEKIYOTO lalu mereka pergi


ke arah yang berbeda dengan buru-buru.

22 EXT. TERAS RUMAH PALMERAH - NIGHT - 1978 22

SOEDJARWO, SOEKIYOTO, SYAIFUL ANWAR, dan TOYIB sibuk dengan


dokumen masing-masing.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Fin semakin berkembang, orderan
masuk begitu berlimpah. Rumah dinas
istri saya sudah tidak mungkin
menjadi pusat operasi usaha ini.

Teras rumah tampak penuh dan sempit untuk mereka berempat


bekerja di sana.

23 EXT. TERAS KANTOR BENDUNGAN HILIR 31A - DAY - 1979 23

SOEDJARWO mengarahkan TOYIB dan SOEKIYOTO memasukkan barang-


barang ke dalam kantor.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Beberapa kali kami pindah dari satu
tempat ke tempat yang lain.

SYAIFUL ANWAR keluar dari dalam kantor bersama beberapa


karyawan baru.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Hingga akhirnya kami menemukan
rumah yang tepat untuk FIN. Bersama
Syaiful, Toyib, dan Soekiyoto yang
masih setia menemani, serta
semangat karyawan - karyawan baru,
FIN terus berkembang.
Blue Rev. (mm/dd/yy) 10.

SOEDJARWO tersenyum melihat para karyawannya yang penuh


dengan semangat.

24 INT. KAMAR ANAK RUMAH PALMERAH - EARLY MORNING - 1981 24

SOEDJARWO duduk dengan baju yang sudah rapi di pinggir kasur


anak - anaknya yang masih tertidur pulas, SOEDJARWO pandangi
mereka. ASTUTI muncul diambang pintu.

ASTUTI
Apa yang sedang kamu pikirkan, Mas?

SOEDJARWO memandang ASTUTI lalu mencium kening anak -


anaknya, kemudian berjalan mendekat ke ASTUTI yang masuk ke
dalam kamar.

SOEDJARWO
FIN semakin berkembang, semakin
banyak karyawan yang menjadi
tanggung jawabku.
(beat)
Akankah kamu merestuiku jika aku
mundur dari Cathay?

ASTUTI
Aku istrimu mas. aku akan selalu
mendukung semua keputusanmu.

SOEDJARWO tersenyum memandang istrinya. Astuti mencium tangan


SOEDJARWO. SOEDJARWO melihat anak - anaknya sebentar, lalu
pergi.

25 INT. LORONG HALIM - NIGHT - 1981 25 *


SOEDJARWO melangkah memasuki lorong yang sepi. Wajahnya *
tegas. *

SOEDJARWO TUA (V.O.) *


Mengundurkan diri dari Cathay *
adalah sebuah keputusan yang harus *
saya ambil. *

SOEDJARWO meninggalkan lorong yang gelap.

26 INT. KANTOR BENDUNGAN HILIR 31A - DAY - 1982 26 *

Para karyawan berkumpul bersenda gurau penuh bahagia di *


kantor. Meriah. *

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Disini, Dari yang awalnya hanya *
dijalankan oleh 3 orang. *
(beat)
Kini semakin banyak yang bergabung *
bersama FIN.
Blue Rev. (mm/dd/yy) 11.

SOEDJARWO difoto saat sedang memberikan amplop bonus pada *


TOYIB, SYAIFUL ANWAR dan SOEKIYOTO. *

27 INT. RUANG TAMU RUMAH FIRDAUS - DAY - 1977 27

SOEDJARWO, FIRDAUS WADJI dan VICTOR ROTINSULU berkumpul duduk


di ruang tamu.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Sayangnya, semua itu tidak cukup
untuk Victor.

VICTOR ROTINSULU berdiri dan membanting berkas ke meja.


SOEDJARWO duduk tenang dan menatap tegas VICTOR ROTINSULU.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Menurutnya, semua ini hanya buang -
buang waktu.

rugi. Ini mimpi.VICTOR ROTINSULU tidak percaya dengan ucapan


SOEDJARWO, lalu melangkah pergi keluar lewat pintu depan.

28 EXT. TERAS RUMAH PALMERAH - NIGHT - 1978 28 *

SOEDJARWO melangkah masuk ke teras rumah. Di kursi teras, *


sudah duduk SYAIFUL ANWAR, menunggu kedatangannya. *

SOEDJARWO TUA (V.O.) *


Dan kegembiraan atas pencapaian itu *
juga harus diwarnai oleh perpisahan *
dengan orang kepercayaan saya yang *
sudah seperti saudara sendiri.

29 EXT. TERAS KANTOR BENDUNGAN HILIR 31A - DAY - 1982 29 *

SYAIFUL ANWAR bertemu SOEDJARWO yang sudah menantinya, lalu *


bersalaman, berpelukan dan berpamitan. *

SOEDJARWO TUA (V.O.) *


Sampai saat ini, saya masih tidak *
begitu paham mengapa sayful *
menentukan untuk pergi. *

SOEDJARWO terus memandang SYAIFUL ANWAR yang melangkahkan


kakinya pergi dari kantor FIN.

30 EXT. TERAS KANTOR BENDUNGAN HILIR 31A - NEXT DAY - 1982 30 *

SEORANG perempuan muda masuk ke dalam kantor.

SOEDJARWO TUA (V.O.) *


Patah tumbuh, hilang berganti. *
hadirlah Sri Murtini. Adik kecil *
yang kini sudah dewasa.
Blue Rev. (mm/dd/yy) 12.

ITUT MUDA (23) menghampiri meja SOEDJARWO lalu duduk *


berhadapan.

31 INT/EXT. PEMERINTAHANAN 31

Koran dan pegumuman media dari pemerintahan dalam rencana


pengambil alihan seluruh bidang usaha logistik impor dan
ekspor.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


1984. Pemerintahan Orde Baru
mengeluarkan peraturan yang
mengancam keberlangsungan hidup
seluruh perusahaan logistik,
termasuk FIN.

32 INT. RUANG MEETING - DAY - 1984 32 *

//CHAPTER 2: MAN PROPOSES, GOD DISPOSES// *

SOEDJARWO (42) meletakkan berkas pemberitahuan *

SOEDJARWO bersama 9 pimpinan perusahaan logistik lainnya


duduk mengelilingi meja.

SOEDJARWO berdiri dari kursinya, berjalan mengelilingi meja.


Semua mata tertuju padanya.

SOEDJARWO
Kita harus bisa menciptakan
persaingan yang sehat untuk menjaga
kualitas dan mendorong kita semua
untuk tetap berkembang. Persaingan
baik untuk industri. Tetapi,
persaingan ini juga harus menjadi
harmoni yang saling menginspirasi.
Kita tidak boleh saling bunuh.
Hentikan perang harga. Kita harus
bersatu.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


“Pencabutan Pemberlakuan Surat Izin *
Kerja Kepabeanan” yang dikeluarkan *
oleh Kepala Wilayah VII Direktorat *
Jenderal Bea Cukai, membuat kami, *
para pendiri perusahaan -
perusahaan logistik, berkumpul
untuk bersatu dalam bersuara agar
terdengar ketelinga pemimpin
negara.

SOEDJARWO berhenti di depan ruang meeting. Ia menatap satu


per satu kompetitornya. Riuh. Semua bersorak sorai bertepuk
tangan.
13.

33 INT. RUANG MEETING - DAY - 1984 33

SOEDJARWO dan SOERYADI memasuki ruang meeting. Kedatangan


mereka disambut dengan senyuman. Secara bergantian, mereka
menjabat tangan PEJABAT SOETTA dan PERWAKILAN PERUSAHAAN
BESAR. PEJABAT SOETTA mempersilahkan mereka duduk. Keempat
pria ini duduk berhadapan.

PEJABAT SOETTA
Terimakasih, Bapak-Bapak sudah
bersedia memenuhi undangan kami.

SOEDJARWO duduk dengan tegap. SOERYADI mengangguk tersenyum


pada PEJABAT SOETTA.

34 INT. RUANG MANAGING DIRECTOR - DAY - 1984 34

SOEDJARWO sibuk dengan dokumen - dokumen. Pintu ruang


kerjanya diketuk.

SOERYADI
Bapak sudah dengar kabar dari Pak
Monang?

SOEDJARWO mengangguk.

SOERYADI
Pak Djarwo, sebenarnya berkas-
berkas ini hanyalah syarat
formalitas saja.

SOEDJARWO mengernyitkan dahinya.

SOERYADI
Untuk penilaian dasarnya sudah
selesai. FIN Air Cargo mendapatkan
skor 198.

SOEDJARWO tertegun.

SOERYADI
Perusahaan Anda berada di peringkat
ketiga.

SOEDJARWO terpana, tidak percaya akan apa yang baru saja


didengarnya.

35 EXT. KANTOR PEJOMPONGAN DALAM - DAY - 1990 35

//CHAPTER 3: PEOPLE COME AND GO, BUT FAMILY ARE FOREVER//

Kantor FIN tampak lebih besar daripada sebelumnya. Lebih


berkelas. Terparkir mobil perusahaan dengan logo FIN CARGO.
14.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Waktu terus berlalu. Dengan pondasi
dan komitmen yang kokoh, roda
perusahaan terus berputar.

Para karyawan melangkah keluar-masuk kantor, saling bertegur


sapa.

36 INT. KANTOR GENERAL MANAGER PENJOMPONGAN DALAM - DAY - 199236

SOERYADI (52) duduk di meja kerjanya, membaca dan


menandatangani setumpuk berkas yang ada di mejanya. Pintu
kantor SOERYADI tiba-tiba terbuka dengan kencang. SOEKIYOTO
TUA (39) masuk penuh emosi. Ia berdiri di hadapan SOERYADI,
menggebrak meja.

SOEKIYOTO TUA
Maksud Anda apa menarik saya dari Cengkareng?

SOERYADI
Tenang, Pak.

SOEKIYOTO TUA
Saya harus bertemu dengan Pak
Djarwo.

SOEKIYOTO TUA membalik badan. SOERYADI segera berdiri,


menahan lengannya.

SOERYADI
Tenang, Pak. Duduk dulu.

SOEKIYOTO TUA melepaskan lengannya dari SOERYADI dengan


kasar. Ia menarik kursi dan duduk di hadapan SOERYADI.
Keduanya duduk, saling pandang. SOEKIYOTO TUA penuh dengan
amarah yang coba ia tahan. Sementara SOERYADI duduk penuh
ketenangan.

SOERYADI
Biar kita selesaikan berdua.
Permasalahan karyawan seperti ini
tidak perlulah sampai ke President
Director.

SOEKIYOTO TUA
Saya adalah orang keempat di
perusahaan ini. Pak Djarwo sudah
kenal saya jauh sebelum kamu
mengenal beliau.

SOERYADI
Benar. Tapi saat ini, kondisinya
sudah berubah. Perusahaan ini tidak
lagi hanya dijalankan oleh empat
orang.
Blue Rev. (mm/dd/yy) 15.

SOEKIYOTO TUA
Pak Djarwo harus tau semua ini.

SOERYADI
Pak Djarwo sudah diberitahu
sebelumnya, Pak.

SOEKIYOTO TUA terdiam.

SOEKIYOTO TUA
Tentu saja.

SOERYADI
Ini demi kebaikan Pak Yoto juga.

SOEKIYOTO TUA
Kebaikan? Anda menarik saya dari
Cengkareng. Itu wilayah kerja saya
sebagai Operational Supervisor.

SOERYADI
Betul. Kami ingin Anda sekolah
lagi, Pak.

SOEKIYOTO TUA berdiri, berlalu pergi meninggalkan kantor GM


dengan membanting pintu.

37 INT. RUANG MANAGING DIRECTOR PENJOMPONGAN DALAM - DAY - 1992


37

SOEDJARWO TUA (50) mematut-matut surat pengunduran diri


SOEKIYOTO yang ada di tangannya. Berulang kali ia baca. Ia *
menaruh surat itu di atas meja. Ia merebahkan tubuhnya ke
sandaran kursi kerjanya.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Saat pohon perusahaan tumbuh *
semakin tinggi. Angin pun semakin *
kencang menerpa. *

38 EXT. TERAS RUMAH PALMERAH - DAY 38

SOEDJARWO keluar dari dalam rumah dan duduk di teras


memandang jauh kedepan, di belakangnya ada SOEKIYOTO dan
SYAIFUL ANWAR.

SOEDJARWO TUA
Setelah 14 tahun, saya kembali *
kehilangan. Setelah Syaiful, kini *
Soekiyoto.

SOEDJARWO lalu melihat kearah SYAIFUL ANAWAR dan SOEKIYOTO


yang satu - persatu menghilang.
Blue Rev. (mm/dd/yy) 16.

39 INT. RUANG MANAGING DIRECTOR PENJOMPONGAN DALAM - DAY - 1992


39

SOEDJARWO TUA menatap langit-langit. SOEDJARWO TUA


menghembuskan nafas panjang. Ia mengangkat tubuhnya dari
sandaran kursi. Ia membaca surat pengunduran diri Soekiyoto.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Keraguan saya yang dulu, kini
terasa benar.

40 INT. RUANGAN SOEKIYOTO 40

Di dalam kantor barunya, SOEKIYOTO TUA melihat dinding yang


penuh dengan target - target klien dan disana tertera “CITRA
ABADI CARGO”, lalu SOEKIYOTO TUA duduk diatas meja dan
membukan buku klien FIN dan mulai menelfon.

SOEKIYOTO TUA *
Halo, Pak. Apa kabar? *
(tertawa) *
Iya, Pak. Saya ingin ingin *
memberikan penawaran dan tentu saja *
ada harga serta pelayanan khusus, *
jauh lebih bagus dari yang bapak *
dapatkan saat menggunakan jasa FIN. *

Soekiyoto tua terus bercengkrama di telfon.

42 INT. RUANG MANAGING DIRECTOR PENJOMPONGAN DALAM - DAY - 1992


42

SOEDJARWO TUA mengambil pulpennya dari kotak alat tulis, ia


menahan pulpen, membiarkannya menggantung tidak menyentuh
kertas untuk beberapa saat.

SOEDJARWO TUA menandatangani surat itu.

43 INT. KANTOR GENERAL MANAGER PENJOMPONGAN DALAM - DAY - 199443

PETUGAS KEBERSIHAN mengambil tanda nama yang ada diatas meja


kerja.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Dua tahun setelahnya, Soeryadi
mundur dari jabatan.

Tanda nama baru di letakkan diatas meja, bertuliskan


“WILLIAM”.

44 INT. KANTOR GENERAL MANAGER PENJOMPONGAN DALAM - DAY - 199444

WILLIAM duduk di meja kerjanya. Ia sedang membaca berkas-


berkas yang ada di mejanya.
Blue Rev. (mm/dd/yy) 17.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Attention to detail. Begitulah
William. Seorang pemuda giat yang
saya percayai memiliki visi
cemerlang untuk FIN Logistics.

Pintunya diketuk. ITUT masuk membawa setumpuk berkas-berkas.

WILLIAM
(ramah)
Taruh di meja saya saja, Bu Itut.

ITUT menaruh berkas-berkas di meja kerja WILLIAM.

WILLIAM
Terimakasih, Bu.

ITUT mengangguk tersenyum. Ia berbalik badan, berjalan


meninggalkan ruangan.

WILLIAM
Hmmm, Bu Itut...

ITUT berhenti, ia berbalik badan, menatap WILLIAM.

ITUT
Iya, Pak?

WILLIAM
Saya juga butuh dokumen data
karyawan serta laporan keuangan
dari tahun ke tahun, ya.

ITUT
Baik, Pak.

WILLIAM kembali membaca berkas-berkas yang ada di meja


kerjanya. ITUT berlalu keluar ruangan William.

SOEDJARWO TUA (V.O.) *


Ternyata saya salah. *

45 INT. RUANG MANAGING DIRECTOR PENJOMPONGAN DALAM - DAY - 1994


45

SOEDJARWO TUA berdiri menatap keluar jendela. Pintu *


ruangannya diketuk. SOEDJARWO berbalik badan.

46 INT. RUANG MEETING - DAY 46 *

WILLIAM berjalan mengindik - indik membawa setumpuk berkas di


tangannya, bertulikan FIN.

SOEDJARWO TUA (V.O.) *


FIN hanya dijadikannya sebagai batu *
loncatan. *
Blue Rev. (mm/dd/yy) 18.

47 INT. RUANG MANAGING DIRECTOR PENJOMPONGAN DALAM - DAY - 1994


47

ITUT melangkah berat, memasuki ruangan. Ia membawa amplop di


tangannya.

SOEDJARWO TUA
Sekarang siapa, Tut?

ITUT berjalan mendekati meja Soedjarwo. Ia menaruh amplop di


atas meja, menyodorkannya pada SOEDJARWO TUA.

ITUT
Bu Monique.

SOEDJARWO membuka amplop, mengeluarkan selembar kertas.


Tertera, surat pengunduran diri.

48 INT. SEBUAH RUANGAN - DAY 48 *

WILLIAM berdiri di hadapan seorang wanita yang sedang duduk


dengan “nametag” MONIQUE.

WILLIAM
Saya sudah bicarakan dengan rekan -
rekan yang lain.

4 orang karyawan FIN dengan baju seragamnya, satu per - satu


masuk dan duduk di dekat bu Monique.

WILLIAM
Kalian semua sudah bosan kan di
FIN.
(beat)
Kita akan membangun perusahaan yang
lebih besar, yang bisa membuat kita
semua lebih kaya dan jangan
khawatir.
(beat)
Banyak klien - klien FIN yang
percaya sama kita. kita akan sangat
cepat berkembang.

SOEDJARWO TUA (V.O.) *


Kepercayaan yang saya berikan *
dibayar dengan kekecewaan. *

Mereka semua saling bercengkrama dan tertawa.

49 INT. RUANG MANAGING DIRECTOR PENJOMPONGAN DALAM - DAY - 1994


49

SOEDJARWO TUA menghela nafas panjang.

ITUT
Bu Monique ini orang ke-enam, Pak.
(Beat)
(MORE)
Blue Rev. (mm/dd/yy) 19.

ITUT (CONT'D)
Semuanya terjadi setelah Pak
William pergi. Belum juga seminggu.
Pasti ada kaitannya dengan dia.

SOEDJARWO TUA memperhatikan para karyawannya yang sedang


bekerja di bawah.

50 EXT. SEBUAH TAMAN PURWOKERTO - FLASHBACK 50 *

SOEDJARWO KECIL menangis sendiri di tengah halaman. ia *


memnbanting - banting tasnya dan menyobek - nyobek bukunya. *
BAPAK muncul dari belakang SOEDARJWO KECIL. *

BAPAK *
Loh loh, Kenapa nak ? *

SOEDJARWO KECIL terisak-isak. BAPAK duduk di sebelah *


SOEDJARWO KECIL. *

SOEDJARWO KECIL *
Aku ditinggal sendirian sama temen -
temenku pak, katanya mau berlajar
bareng, ternyata mereka bikin
kelompok belajar sendiri.

BAPAK mendekat ke SOEDJARWO KECIL. *

BAPAK *
Ya sudah, biarkan saja mereka. *
(beat)
Tidak papa marah, kecewa, Tapi ya *
jangan merusak tas sama buku -
bukumu. memangnya setelah merusak
itu semua, teman - teman kamu akan
kembali ?

Tangis Soedjarwo mereda.

BAPAK *
Nak, Orang yang dikhianati itu
tidak pernah rugi, malah akan jadi
semakin tangguh, semakin kuat dan
bisa menentukan takdirnya sendiri,
tidak bergantung dengan orang lain.
(beat)
Dan sebaliknya, orang yang
menghianati kamu, nanti akan
terpuruk karena dia akan terus
ditinggalkan.

SOEDJARWO KECIL mengangguk tegas. BAPAK berdiri. Ia *


mengulurkan tangannya pada SOEDJARWO KECIL. SOEDJARWO KECIL *
meraih uluran tangan BAPAK, ia berdiri dan berjalan bersama *
menjauh dari taman itu.
Blue Rev. (mm/dd/yy) 20.

51 EXT. TAMAN RUMAH SOEDJARWO - DAY - 1994 51

SOEDJARWO TUA, ITUT, ADRIANTO, beserta 2 kakak perempuannya,


bersama suami - suaminya dan salah satu dari anak kakaknya
duduk bersantai di taman rumah.

ITUT
Pak Yoto punya perusahaan sendiri
sekarang. Pak William pun kita
sudah sama-sama tahu.

SOEDJARWO TUA
Baguslah. Alhamdulillah. Itu
tandanya FIN hebat, bisa
menghasilkan pengusaha - pengusaha.

ITUT
Tapi klien sama orderan kita pada
dibawa ke sana. Dan Mas tahu
sendiri kan gimana Pak William
narikin karyawan-karyawan kita ke
perusahaan barunya.

SOEDJARWO TUA
Tidak apa-apa. Nanti kita cari lagi
yang lain. Orderan, klien,
karyawan, semua itu datang dan
pergi.

ASTUTI datang dengan nampan berisi teh serta cemilan bersama


adik Andrianto. Ia menaruhnya di atas meja.

ASTUTI TUA
Wis wis, ini Hari Sabtu. Hari buat
keluarga. Tidak usah ngomongin
pekerjaan.

SOEDJARWO TUA menyeruput teh-nya, lalu tersenyum menatap


keluarganya yang saling bercengkerama satu sama lain. Mereka
bersenda gurau, tertawa bahagia.

52 INT. RUANG CEO - DAY 52

SOEDJARWO TUA berjalan melewati lemari bofet dan dinding yang


berisi berbagai penghargaan dan piagam. Ia duduk sambil
melihat foto keluarga diatas meja kerjanya. Itut sudah duduk
disana.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Terkadang, kita tidak perlu
mengerti. Kita hanya perlu percaya. *
Bahwa Tuhan sudah menetapkan *
segalanya. Sebagai manusia, tugas *
kita adalah berusaha sekuat tenaga. *

ITUT dan SOEDJARWO TUA saling melempar senyum.


Blue Rev. (mm/dd/yy) 21.

53 INT. RUANG MANAGING DIRECTOR - DAY 53

Itut berjalan diluar ruangan ANDRIANTO, mereka berdua saling


tukar sapa dalam senyuman.
ANDRIANTO SOEDJARWO, putra Soedjarwo, membolak-balik berkas
di atas meja kerjanya.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Dengan kombinasi seimbang antar *
generasi, kami percaya FIN Logitics *
akan semakin berkembang dan terus *
berusaha menjadi yang terbaik, *
serta mampu bertahan menghadapi *
perubahan zaman. *

54 EXT. KANTOR PEJOMPONGAN DALAM - DAY 54

Kompleks kantor FIN Logistics tampak dari udara. Aktivitas


pekerja berjalan dinamis. Mobil-mobil putih dengan logo FIN
Logistics di badannya datang dan parkir di depan kantor.

SOEDJARWO TUA (V.O.)


Hari ini, FIN Logistics telah
tumbuh menjadi salah satu
perusahaan logistik paling
berpengaruh di Indonesia, dengan
lebih dari 300 jaringan global di
165 negara.

Anda mungkin juga menyukai