Anda di halaman 1dari 2

Perubahan Pigmen Kulit Manusia Sehingga Dapat Bertahan Dari Perubahan

Lingkungan dan Pemanasan Global

Yosef Alpha Christian/ XII-MIPA 4/ 29

Hingga saat ini, teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin yaitu
teori mengenai seleksi alam masih bisa sangat dipercaya dan masih menjadi acuan
untuk melakukan penelitian. Teori ini membahas mengenai evolusi yang harus
dilakukan oleh mahkluk hidup agar dapat bertahan hidup ditengah beragam situasi
yang terjadi pada lingkungan. Hal ini berarti spesies yang dapat bertahan hidup ialah
spesies yang mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan, sementara
spesies yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan tidak akan bisa
bertahan hidup dan akan mati bersama dengan perubahan lingkungan yang ada.

Sebagai contoh, Homo sapiens atau yang dikenal dengan manusia bisa
bertahan hingga saat ini karena mengalami evolusi dan dapat beradaptasi dengan
perubahan lingkungan. Kerabat dekat Homo Sapiens seperti Homo erectus dan
Homo neanderthalensis tidak dapat bertahan hidup hingga saat ini karena mereka
tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada. Salah satu
perubahan lingkungan yang terjadi pada saat itu adalah perubahan iklim ekstrim
yang membuat mereka kesulitan untuk mencari bahan makanan, dan lain-lain.
Namun, kemungkinan Homo sapiens dapat bertahan hidup dari perubahan iklim
ekstrim tersebut dengan melakukan migrasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Jika melihat kondisi bumi saat ini, tentunya manusia kedepannya akan
bervolusi untuk dapat bertahan hidup. Efek rumah kaca yang disebabkan banyaknya
industri yang ada saat ini akan memperburuk keadaan bumi. Banyaknya industri
tersebut membuat produksi karbon semakin melimpah dan tersebar hingga ke
lapisan ozon. Gas karbon ini akan merusak lapisan ozon sehingga Sinar UV (Ultra
Violet) dapat dengan mudah masuk ke bumi dan menyebabkan pemanasan global
atau global warming. Tak hanya dari banyaknya industri dan karbon, pemanasan
global juga dapat terjadi akibat deforestasi hutan yang hingga kini masih banyak
dilakukan. Hutan yang sejak awal berperan sebagai paru-paru dunia (penghasil
oksigen), dijadikan lahan komersil untuk kepentingan manusia.

Pemanasan global yang terjadi sekarang ini, menyebabkan peningkatan


suhu bumi sehingga menjadi lebih panas. Sebuah penelitian memperkirakan pada
2025 mendatang terdapat 40% kemungkinan temperatur 1,5 derajat Celcius (1,5C)
lebih panas setidaknya dalam setahun dibandingkan masa pra industri (atau pada
1850an). WMO mengatakan ada peluang sebesar 20% ambang batas itu akan
terlewati satu tahun sebelum 2024. Ada peluang juga 70% batas itu akan terlewati
dalam sebulan atau lebih dalam kurun waktu lima tahun tersebut. Jika tak segera
ditangani, keadaan ini akan menjadi semakin buruk sehingga terjadi hal yang tidak
diinginkan.
Setelah melihat keadaan bumi hingga saat ini, ada kemungkinan manusia
akan berevolusi di masa mendatang demi bertahan hidup dan beradaptasi dengan
lingkungan. Menurut riset, orang yang berkulit hitam lebih tahan dibawah sinar uv
dibandingkan dengan orang yang berkulit putih. Hal ini dikarenakan orang berkulit
hitam memiliki lebih banyak pigmen melanin yang merupakan pigmen pelindung
alami kulit. Menurut dr. Ahmad Haykal, Makin gelap warna kulit seseorang justru
semakin menguatkan melanin yang dimiliki kulit sehingga bisa meminimalisir
penyakit kanker kulit. Orang berkulit putih memiliki jumlah pigmen melanin yang
lebih sedikit sehingga menyebabkan kulitnya rentan menjadi merah dan terbakar jika
terlalu lama terpapar sinar uv. Sementara itu, perubahan warna kulit menjadi lebih
gelap setelah berada dalam paparan sinar uv merupakan mekanisme alami kulit
untuk melindungi diri dari sengatan sinar uv.

Dengan melihat keadaan bumi terutama pada lapisan ozon yang semakin
memburuk, bukan tak mungkin nantinya keeadaannya akan menjadi semakin buruk.
Sinar uv dapat dengan mudah masuk ke bumi dan dapat membuat bencana bagi
umat manusia. Oleh karena itu manusia akan berevolusi dengan meningkatkan
pigmen kulitnya sehingga warna kulitnya menjadi semakin gelap. Orang-orang yang
tak mampu beradaptasi dengan keadaan ini tidak akan bisa bertahan hidup dan mati
dengan berbagai masalah yang terjadi akibat radiasi sinar uv yang akan terjadi
ratusan, ribuan, bahkan jutaan tahun yang akan datang. Bumi akan dipenuhi dengan
orang berkulit hitam sebagai bentuk pertahanan akan radiasi sinar uv di masa yang
akan datang.

Sumber:

Matt McGrath. 2020. Pemanasan global: Suhu bumi 'kemungkinan naik' lebih dari
1,5 derajat Celcius, apa dampaknya bagi kita? Diakses melalui laman
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-53333134 pada 20 Februari 2022.

Ian M. 2020. Curious Kids : Bagaimana manusia pertama berevolusi? Diakses


melalui laman https://theconversation.com/curious-kids-bagaimana-manusia-
pertama-berevolusi-149979 pada 20 Februari 2022.

Dessy R. 2017. Ternyata kulit gelap bisa menangkis sinar matahari. Diakes melalui
laman https://kesehatan.kontan.co.id/news/ternyata-kulit-gelap-bisa-
menangkis-sinar-matahari pada 20 Februari 2022.

Trisna W. 2021. Mengenal Toxodon dan Asal-usul Ide Teori Darwin. Diakses melalui
laman https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5822748/mengenal-toxodon-
dan-asal-usul-ide-teori-darwin#:~:text=Teori%20evolusi%20Darwin
%20dirangkum%20dalam,ciri%2Dciri%20atau%20karakter%20tersebut. pada
20 Februari 2022.

Anda mungkin juga menyukai