1. Susun perencanaan dalam penilaian mutu pada keselamatan pasien!
• Cara melaksanakan kegiatan: Secara umum dalam pelaksanaan program mutu
dan keselamatan pasien adalah mengikuti siklus Plan Do Check Action • Sasaran : 1. Komitmen karyawan untuk meningkatkan mutu 2. Tersusunnya tata nilai mutu dan perilaku dalam pemberian pelayanan 3. Terlaksananya penilaian kinerja baik Admen, UKP, dan UKM 4. Terlaksananya audit internal 5. Terlaksananya pertemuan tinjauan manajemen 6. Dilakukannya tindak lanjut perbaikan terhadap hasil penilaian kinerja, audit internal, dan pertemuan tinjauan manajemen 7. Seluruh unit pelayanan minimal melakukan satu siklus untuk menyelesaikan permalahan yang ada 8. Terlaksananya evaluasi kontrak pihak ketiga 9. Kinerja pelayanan klinis diukur pada semua unit pelayanan 10. Tercapainya sasaran keselamatan pasien 11. 100 % insiden keselamatan pasien dilaporkan dan ditindak lanjuti 12. Manajemen risiko diterapkan di pelayanan laboratorium dan obat 13. Tidak terjadi kematian ibu 14. Terlaksananya diklat PMKP sesuai rencana 15. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat 16. Tidak terjadi kesalahan pemeriksaan laboratorium 2. Apa upaya untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien? Dalam mengimplementasikan keselamatan pasien perlu dibentuk tim keselamatan pasien yang bertanggung jawab langsung kepada pimpinan fasilitas kesehatan. Yang terlibat dalam tim keselamatan pasien ini berasal dari unsur manajemen dan unsur praktisi klinis yang nantinya akan melakukan analisis apabila terjadi insiden keselamatan pasien yang masuk kategori ekstrim dan tinggi. Mutu dan keselamtan pasien tidak bisa dipisahkan. Upaya mengimplementasikan di fasilitas kesehatan melalui kebijakan internal, pedoman mutu dan keselamatan pasien yang akan diturunkan pada SOP. Berdasarkan kajian indikator maka perlu disusun rencana program peningkatan mutu dan keselamtan pasien. Setiap program memiliki kegiatan yang dibuat kerangka acuannya untuk memudahkan pelaksanaan. • Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien. Menciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil. Menciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil. • Memimpin dan mendukung staf. Membangun atau membuat komitmen dan fokus yang kuat dan juga jelas tentang Keselamatan Pasien • Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko. Mengembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko, serta melakukan identifikas dan juga asesmen terhadap hal yang potensial dan bermasalah. • Mengembangkan sistem pelaporan. Memastikan staf dapat melaporkan kejadian/ insiden, serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien • Melibatkan dan berkomonikasi dengan pasien. Mengembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien. • Belajar an berbagi pengalaman tentang keselamatan kerja. Mendorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul. • Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien.