Bisa dibilang, Albert Hasibuan adalah manusia serbabisa. Pria keturunan Batak yang
lahir di Bandung, 25 Maret 1939 ini memiliki berbagai macam keahlian dan profesi,
yang kesemuanya bisa ia jalankan dengan baik. Dari akademisi, politikus, advokat,
pimpinan surat kabar hingga aktivis HAM, pernah ia jalani.
Albert kecil bercita-cita ingin jadi penerbang, sayangnya orang tuanya (terutama sang
ayah) tak menyetujui karena dianggap profesi berbahaya. Memasuki bangku kuliah,
ia menempuh pendidikan tentang Hukum di Universitas Kristen Indonesia.
Setamatnya dari UKI, ia mengabdikan diri sebagai pengajar di almamaternya
tersebut. Bisa dibilang, UKI adalah cikal bakal karir advokatnya berasal. Albert
bersama beberapa sahabatnya membuka Biro Bantuan Hukum pada tahun 1968. Pada
tahun 1971, ia bersama Adnan Buyung Nasution mendirikan lembaga hukum yang
eksis hingga saat ini: Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
Sementara karir politiknya berjalan, Albert tetaplah seorang advokat yang tak bisa
diremehkan. Pemilihan kasus-kasus yang kontroversial membuatnya justru semakin
tersohor. Tercatat, ia pernah membela Rewang, seorang tokoh PKI saat itu, dan Oei
Tjoe Tat, menteri pada pemerintahan Presiden Soekarno. Menurut Albert, setiap
orang berhak mendapatkan pembelaan dan pendampingan hukum tak peduli aliran
politiknya, dengan menerapkan azas praduga tak bersalah.
Lulus dari program Doktoralnya di UGM (Albert adalah doktor ke-194 UGM) Albert
lebih banyak aktif di dunia politik daripada advokat. Menurutnya, ia bisa berbuat
lebih banyak di bidang politik daripada hukum. Albert juga aktif di Komnas HAM
sejak ia menjadi anggota organisasi tersebut.
NPM : 1510631080034
PBSI 2 A