Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

Keterampilan memberi penguatan merupakan suatu alat pendidikan yang


menyenangkan berupa pujian, hadiah dan tanda penghargaan yang
bertujuan untuk memperkuat tingkah laku anak didik yang sudah baik,
atau juga sebagai suatu keterampilan yang memberi penguatan berupa
respon positif dari guru kepada anak didik yang telah melakukan suatu
perbuatan baik. Pemberian penguatan ini dilakukan oleh guru dengan
tujuan agar anak didik lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar
mengajar dan siswa agar mengulangi lagi perbuatan yang baik, walaupun
pemberian penguatan sangat mudah pelaksanaannya, namun kadang-
kadang banyak diantara guru yang tidak melakukan pemberian penguatan
kepada muridnya yang melakukan perbuatan baik.

Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respon, apakah bersifat


verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah
laku guru terhadap tingkh laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan
informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima (siswa) atas
perbuatannya sebagi suatu tindak dorongan ataupun koreksi. Atau,
penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat
meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengajar atau membesarkan hati
siswa agar lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar.

Reinforcement ialah respon positif terhadap suatu tingkah laku tertentu


dari siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali.

Contoh:

Guru : coba kamu sebutkan salah satu sifat udara!

Ya coba kamu, Budi “(sambil menunjuk)”

Siswa : udara mempunyai bentuk seperti wadahnya, Bu!

Guru : bagus, itu jawaban yang tepat. Ibu senang mempunyai murid yang
dapat    menjawab dengan baik seperti kamu.

Penguatan mempunyai pengaruh berupa sikap positif terhadap proses


belajar siswa baik melalui kata-kata (verbal) maupun non verbal seperti
dengan isyarat-isyarat tertentu, secar langsung maupun tidak langsung
akan mempengarui terhadap kepercayaan diri siswa. Adapun tujuan dari
penguatan dalam pembelajaran antara lain adalah :
1. Meningkatkan perhatian siswa. Melalui penguatan yang
diberikan guru terhadap perilaku siswa maka siswa akan merasa
diperhatikan oleh gurunya. Dengan demikian perhatian siswa
semakin meningkat seiring dengan perhatian guru melalui respon
yang diberikan gurunya.
2. Membangkitkan dan memelihara motivasi belajar
siswa. Upaya memelihara dan membangkitkan motivasi belajar
siswa, senantiasa harus dilakukan oleh guru yaitu melalui
penguatan. Apabila perhatian siswa semakin baik, maka dengan
sendirinya motivasi belajarnya pun semakin baik pula.
3. Memudahkan belajar siswa. Untuk memudahakan belajar
siswa harus ditunjang oleh kebiasaan-kebiasaan positif dalam
pembelajaran, yaitu dengan memberikan respon (penguatan) yang
akan semakin mendorong keberanian siswa untuk mencoba
bereksplorasi dan terhindar dari perasaan takut salah dalam
pembelajaran.
4. Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa. Rasa percaya
diri merupakan modal dasar dalam belajar, perasaan negatif yang
akan mempengarui terhadap kualitas proses pembelajaran harus
dihindari. Upaya untuk memperkecil perasaan-perasaan negatif
dalam belajar yaitu melalui pemberian penguatan atau respon yang
diberikan oleh guru terhadap sekecil apapun perbuatan belajar
siswa.
5. Memelihara kelas yang kondusif. Suasana kelas yang
menyenangkan aman dan dinamis, akan mendorong aktifitas
belajar siswa lebih maksimal. Melalui penguatan yang dilakukan
oleh guru, suasana kelas akan lebih demokratis sehingga siswa
akan lebih bebas untuk mengemukakan pendapat, mencoba, dan
melakukan perbuatan-perbuatan belajar lainnya. Hal ini sebagai
dampak adanya respon yang mengiringi terhadap proses dan hasil
belajar yang dilakukan oleh siswa.
6. Mengontrol dan memodifikas tingkah laku siswa serta
mendorong munculnya prilaku. Penguatan yang diberikan
oleh guru akan dapat mengontrol dan juga merubah prilaku siswa
dalam proses belajar mengajar serta mendorong munculnya
prilaku yang positif dari siswa.

KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

Penguatan dapat  dikelompokan kedalam dua jenis, yaitu penguatan verbal


maupun non verbal. Komponen-komponen penguatan dari kedua jenis
tersebut sebagai berikut :

 
Penguatan Verbal

Penguatan verbal biasanya diungkapkan atau diutarakan dengan


menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebgainya.
Komentar ungkapan, pujian yang berbentuk:

 Kata-kata : baik, bagus, hebat sekali, benar sekali, sangat teliti, dan
sebagainya.
 Kalimat : 1) Itu suatu pikiran yang baik, 2) Cara berfikir kritis sekali.,
3) Terima kasih kamu sangat pandai

Penguatan Non Verbal 

Penguatan non verbal yaitu respon terhadap prilaku belajar siswa yang
dilakukan tidak dengan kata-kata atau ucapan lisan, melainkan perbuatan
belajar siswa. Jenis-jenis respon (penguatan) yang digolongkan kedalam
penguatan non verbal antara lain sebagai berikut :

Penguatan gerak isyarat

Misalnya anggukan atau gelengkan kepala, senyuman kerut kening,


acungan jempol, wajah mendung, wajah cerah, sorot mata yang sejuk
bershabat atau tajam memandang.

Penguatan pendekatan

Guru mendekati siswa untuk menyatakan perhatian dan


kensenangannyaterhadap pelajaran, tingkah laku, atau penampilan siswa.
Misalnya guru guru berdiri disamping siswa, berjalan menuju siswa, duduk
dekat seorang atau sekelompok siswa, atau berjalan disisi siswa. Penguatan
ini berfungsi menambah penguatan verbal.

Penguatan dengan sentuhan (contact)

Guru dapat menyatakan persetujuan dan penghargaan terhadap usaha dan


penampilan siswa dengan cara menepuk-nepuk bahu atau pundak siswa,
berjabat tangan, mengankat tangan siswa yang menang dalam
pertandingan. Penggunaannya harus dipertimbangkan dengan seksama
agar sesuai dengan usia, jenis kelamin, dan latar belakang kebudayaan
setempat.

Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan

Guru dapat menggunakan kegiatan atau tugas yang disenangi siswa sebagai
penguatan. Misalnya seorang siswa yang menunjukkan kemajuan dalam
pelajaran musik ditunjuk sebagai pemimpin paduan suara disekolahnya.

Penguatan berupa simbol atau benda

Penguatan ini dilakukan dengan cara menggunakan berbagai simbol


berupa benda seperti kartu bergambar, bintang plastik, lencana, ataupun
komentar tertulis pada buku siswa. Hal ini jangan terlalu sering digunakan
agar tidak sampai terjadi kebiasaan siswa mengharap sesuatu sebagai
imbalan.

Penguatan tak penuh

Jika siswa memberikan jawaban yang sebagian saja benar, guru


hendaknnya tidak langsung menyalahkan siswa. Dalam keadaan seperti ini
guru sebaiknya mengguanakan atau memberikan penguatan tak penuh
(partial). Umpannya bila seorang siswa hanya memberikan jawaban
sebagian benar, sebaiknya guru menyatakan “ya, jawabanmu sudah baik,
tetapi masih perlu disempurnakan,” sehingga siswa tersebut   mengetahui
bahwa jawabannya tidk seluruhnnya salah, dan dia mendapat dorongan
untuk menyempurnakannya.

PRINSIP DAN CARA PENGGUNAAN PENGUATAN

Keterampilan memberi penguatan harus diterapkan berdasarkan prinsip


penggunaannya, agar dapat berfungsi secara efektif. Berikut adalah
prinsip-prinsip penggunaan penguatan :

1. Kehangatan dan keantusiasan. Sikap, gaya guru, suara,


mimik, dan gerak badan akan menunjukkan adanya kehangatan
dan keantusiasan dalam memberikan penguatan. Maka
timbulahlah kesan bahwa guru memberikan penguatan dengan
ikhlas karena disertai kehangatan dan keantusiasan.
2. Penguatan sebaiknya diberikan sesuai dengan sikap prilaku dan
penampilan siswa sehingga siiswa mengerti dan yakin bahwa dia
patut di beri penguatan. Maka penguatan tersebut terkesan
bermakna bagi dirinya. Akan tetapi penerapan kebermaknaan
tersebut tidaklah diberikan kepada siswa yang memiliki sikap dan
prilaku yang tidak sesui bila diberi penguatan. Intinya jangan
berlaku sebaliknnya.
3. Menghindari penggunaan respon yang negatif. Teguran dan
hukuman memang masih dapat diberlakukan, akan tetapi respon
negatif yang berupa komentar, menyindir, hinaan, ejekan, hal-hal
yang dianggap kasar dan tidak mendidik secara baik haruslah
dihindari. Hal-hal semacam itu akan mematahkan semangat siswa
untuk mengembangkan dirinya. Misalkan jika siswa tidak dapat
mmberikan jawaban benar atau tidak sesuai harapan guru,
sebaiknya guru tidaklah langsung menyalahkan tetapi bisa
melontarkan pertanyaan kepada siswa lain.

Keterampilan memberi penguatan memiliki cara dalam penggunaannya


atau penerapannya. Berikut cara menggunakan penguatan :

1. Penguatan kepada pribadi tertentu. Dalam memberikan


penguatan harus jelas diberikan kepada siapa penguatan tersebut,
karena jika tidak maka pemberiaan penguatan tersebut kurang
efektif. Apabila pemberian penguatan tidak efektif siswa akan
berfikiran bahwa guru tersebut pilih kasih, misalkan saja kepada
anak yang memberikan jawaban tidak sesuai dengan yang
diharapkan akan tetapi guru memberikan respon yang berlebih
kepada anak tersebut terlalu memuji-muji.
2. Penguatan kepada kelompok. Penguatan dapat pula diberikan
kepada sekelompok siswa, misalkan saja apabila tugas telah
diselesaikan dengan baik oleh satu kelas maka guru memperboleh
para siswanya untuk bermain bola voli yang menjadi
kegemarannya.
3. Pemberian penguatan dengan segera. Penguatan harus
diberikan segera setelah respon tingkah laku siswa menunjukkan
hal yang diharapkan guru. Guru harus cepat tanggap dalam
pemberian penguatan yang berdampak positif agar tidak
menurunkan atau menghilangkan respon positif dari siswa, karena
hal tersebut menyebabkan kurang efektif penerapannya.
4. Variasi bentuk penguatan. Sebagai seorang guru harus pintar
menerapkan beragam variasi dalam memberikan penguatan
kepada siswanya, setiap reaksi atau respon yang di timbulkan dari
siswa harus diberikan penguatan atau penghargaan agar siswa
terus bersemangat selama mengikuti proses pembelajaran.

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN DALAM PEMBERIAN


PENGUATAN

Dalam pemberian penguatan terdapat juga kelebihan atau manfaat apabila


dilakukan dengan tepat dan dilakukan secara optimal dalam penerapannya.
Berikut adalah kelebihan pemberian penguatan :

1. Meningkatkan perhatian siswa dan memotifasi siswa terhadap


pembelajaran
2. Mendorong siswa memiliki prilaku atau bersikap baik dan
produktif
3. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa
4. Meningkatkan cara belajar siswa menjadi aktif
5. Mendorong siswa untuk meningkatkan belajarnya secara mandiri

Pemberian penguatan memang bersifat sederhana dan mudah diterapkan


akan tetapi apabila pemberian penguatan dilakukan dengan cara tidak
tepat, dapat menyebabkan siswa enggan belajar karena penguatan yang
diberikan tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukan siswa tersebut.
Pada  Kelemahan yang ditimbulkan dalam pemberian penguatan apabila
dilakukan secara berlebihan juga akan bersifat negatif, misalnya saja
pemberian penguatan berupa hadiah secara terus menerus dapat
mengakibatkan siswa menjadi bersifat materialistis.

KESIMPULAN

Keterampilan memberi penguatan merupakan segala bentuk respon positif


dari guru kepada peserta didik yang telah melakukan suatu perbuatan baik.
Pemberian penguatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa
dalam interaksi belajar mengajar.

Keterampilan memberi penguatan memiliki komponen-komponen antara


lain verbal dan non verbal. Penguatan verbal berupa respon yang
ditunjukan secara lisan atau ucapan terhadap suatu prilaku yang positif.
Penguatan nin verbal berupa mimik, gerak badan, pendekatan siswa,
menyentuh, dan hal-hal yang dapat menyenangkan hati siswa.
Pemberian penguatan juga memiliki prinsip dan cara penggunaannya atau
penerapnnya dalam proses belajar. Antara lain  memberikan kehangatan
dan keantusiasan, kebermaknaan, menghindari penggunaan respon
negatif. Cara penerapan pemberian penguatan antara lain penguatan
kepada pribadi tertentu, penguatan kepada kelompok, pemberian
penguatan dengan segera, variasi dalam penggunaan

Pemberian penguatan terlihat sederhana dan muduh diterapkan akan


tetapi dalam pemberian penguatan terdapat kelebihan dan kelemahan.
Kelebihannya seperti meningkatkat atau memotifasi siswa dalm proses
belajarnya, menimbulkan prilaku siswa yang baik dan produktif,
menumbuhkan rasa percaya diri siswa, menjadikan siswa aktif, dan dapat
meningkatkan siswa untuk belajar secara mandiri. Kelemahan yang
terdapat pada keterampilan memberi penguatan, seperti apabila penguatan
tersebut diberikan secara berlebihan dan tidak dilaksanakan atau
diterapkan secara tepat akan berakibat tidak baik bagi proses belajar,
pemberian penguatan berupa hadiah misalnya, akan menimbulkan siswa
bersifat materialistis.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2009). GURU PROFESIONAL. Bandung : Alfabeta.

Usman, M. U. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai