Anda di halaman 1dari 61
re | 4 | | | Standar | | Pelayanan Minimal sl: | RSUD Jend A. Yani Metro fenimbang, I | | F i | I WALIKOTA METRO Jin, Jenderal A.H. Nasution No.03 Metro, elt PERATURAN WALIKOTA MI Re NOMOR: 31 TAHUN 201 if Fax.(0725) 49500 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA METRO | i DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA METRO, a, bahwa dengan ditetapkatinya Keputugan Menteti Keschatan RI Nomor 129 / Menkes / SK / 11 /2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Peraturan Menteri Dalam Negeti Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah dan Peraturan Pemerintah nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Kevangan Badan Layanan Umum maka perlu adanya realisasi teriadap ketentuan tersebut di Rumah Sakit Umym Daerah Kota Metro; >}. bahwa untuk menindaklanjuti sebagainjana dimaksud pada huruf a diatas, perlu dibuat Peraturan Walikota tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Kota Metro; 1. Undang-tindang Nomor 12 Tabun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Dati If Way Kanan, Kabupaten Dati I Lampung Timur, dan Kotamadya Dati II Metro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3825); 2, Undang-Undang Nomor 17 Tabun 2003 tentang Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3, Undang-Undang Nomor (1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2004 Nomor 05, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); | 5. Undang-Undasig Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Non}or 4400); | 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); | 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapakali teralthir dengan Undang-Undang Nomor {2 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambalan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); | : | | lemperhatikan 10. 1. 12. 13. 4. 1s. 16. i 18. | | | Undang-undang Nomor 33 Tatton 2004 tentang Perimbangan Kevangan Antara Pemerintah Pusat dan P¢ an Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tam 2009 Nomor 144, Tambahan ‘Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara lik Indonesia Tahtin 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); Peraturan Pemerintzh Nomor 23 |Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); | ie Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 teftang Penggelolaan Kevangan Daerah (Lembaran Negata Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140); | Peraturan Pemerintah |Nomor 6 Ti 2005 tentang Pedoman Fenyusunan ‘dan Penermpan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); Peraturan Pesperintah Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 25, {ambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahtn 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pémerintahan Daerah, Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Taljun 2007 Nomor 82, Teohbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Dagrah Kota Metro Nomot 15 Tahun 2002 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kota Metra Tahun 2002 Nomor 47) sebagaimaga telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota 'Metro Nomor 02 Tahtn 2007 (Lembaran Daerah Kota Metro Tahun 2007 Nomor 01) | Peraturan Daerah Kotd Metro Nomor 07 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Metro (emberan Daerah Kota Metto Tallun 2007 Nomor 07, Tambahan Lembaran Daerah Kota Metro Nomor 107; Peraturan Daerah Kota Metro Nomot 02 Tahun 2010 tentang Pokok- Pokok pengelolaan Keuangan Daerah(Lembaran Daerah Kota Metro Tahun 2010 Nomor 02, Tambahan Lerpbaran Daerah Kota Metro Nomor 01); | | Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Akuntabilitas Pelayanan Publile ! | Feraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 sebagaimana telah diubah dengan Nomoy 59 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, j poraturan Meateri Dalam Negeri RI/ Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Tekanis Penyusunan dan Penethpan Standar Pelayanan Minimal, Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan estes Badan Layanan Umum Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana pect Standar Pelayanan Minimal | 6. Keputusan Memteri Kesehatan Nonjor: 159b/Menkes/SK/Per/IV/1988 Tentang Rumah Sakit,, T 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor; 129/Menkes/SK/I1/2008 Tentang StandarPelayehan Mini! Rumah Sait Wajib | 8. Keputusan Mepteri Kesehatan Nomor! 228/Menkes/SK/I1/2002 Tentang Pedoman Penyusunan St{ndar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Wajib Dilaksanakan Daerah. | MEMUTUSIKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA METRO TENTANG | STANDAS PELAYANAN MINIMAL RUMAH) SAKIT UMUM DAERAH | KOTA METRO. | } BABI | KETENTUAN UMUM | Pasal | Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : 1, Daerah adalah|Kota Metro, | | | 2, Kepala Daeralt adalah Walikota Metro. 3, Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daprah Kota Metro, 4, Pemerintah Daerah adalah ea urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DBRD menurut asas otonomi dan tugas perbantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia scbagaimana dimaksud dalam Undang- ‘Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, ‘Walikota adalah Walikota Metro. i 6. Rumah Sakit Umum Daerah selanjutiya disingkat RSUD adalah Rumah E Sakit Umum Daerah Kota Metto. 7. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kota Metro, i 8. "Pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan yang diberikan oleb Rumal: Sakit Umum Daerah Kpta Metro kepada masyarakat yang meliputi pelayanan medik, pelayanin penunjang medik dan pelayanan administrast ‘manajemen. i 9. Standar Pelayanan Minimal adalah ena tentang jenis dan mutu peleyanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak Giperoleh setiap werga sevara minima) atau ketentuan tentang spesifikasi teknis tentang] tolak uk layanan minimal yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kota Metro kepada masyarakat, 10, Jenis Pelayenan adalah jenis-jenis pelayenan yang diberiken oleh Rumah Sakit kepada masyarakat, | j eH 11. Mutu Pelayanan Kesehatan adalah kinerja yang memunjuk pada tingkat kesempumaan|pelayanan Kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan Kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta pihak Iain, tata penyelenggaraannye sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. 12, Dimensi Mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian tethadap jenij dan mufu pelayanan dilihat dari akses, efektifitas, z keselamatan, | efisiensi, | ken Kesinambungan, _keamanan, Kompetensi, pelayanan, feknis dan hubungan anter manusia berdasar standar World Healthy Organization (WHO). . organisasi dalam menyediakan produ dalam bentuk jasa pelayanan atau barang kepada pekangean. i 13, Kinerja adalah proses yang dilakukan| dan hasil yang dicapai oleh suatu Pp ang ma ‘dikator Kinerja adalah variable yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status ‘dan memungkinkan dilakukan pengukcuran terhadap ps ‘yang terjadi dari waktu ke waktu © atau tolak ukur prestasi Kuantitatif/kualitatif |yang digu untuk mengukur terjadinya perubahan terhadap besaran target ata standar yang telah éiteyapkannya sebelumnnya. '5, Standar adalah nilai tertentu yang telah itetapkan berkaitan sesuatu yang harus dicapai. 6.Definisi Operasional adelah uraian) yang dimaksudan uptuk menjelaskan pengertian dari indikator. | I 7. Prekuensi Pengumapulan Data adalelfrekvensi - data dari sumber data untuk tiap indikator. | $,Peviode Analisis adalah rentang wakn,pelaksanadniajan tespdapindikatorkineja 10, Pembilang (Numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam ramus indikator kinerja. 0. Penyebut (Denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam runs indikator kinerja 121. Target atau Nilai adalah ukuran nut atau Iinerja yang dibarapkan bisa dicapai. p Sumber Data adalah sumber bahan nyata atau keferangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang berhubungen langsung dengan persoalan. ' | BABI MAKSUD DAN TUJUAN | Pasal 2 | | | (1) Standar Pelayanan Minimal dimaksudkan sebagai panduan bagi Rumah Sakit Umom Daerah Kota Metro dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan © pertanggungjawaban penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. (2) Standar Pelayanan Minimal bertujuani ‘untuk ‘meningkatkan da ‘menjamin mutu pelayanan kepada 3 masyarakat, 1 | i 7 BABII | _ JENIS PELAYANAN, INDIXATOR, STANDAR (NILAD, Bhras WAKTU PENCAPAIAN | paN) | URAIAN STANDAR PELAYANAN al ‘Bagian Kesatu | Jenis Pelayanan | Pasal 3 1) RSUD Kota Metro mempunyai tugas melaksanakan pelayandh keschatan dengan mengutamakan *paya penyembuhan (kuratif), pemulihan (rehabilitative) yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya pencegahan (preventif), peningkatdn (promotif)|serta upaya rujukan. 0) jenis-jenis pelayanan RSUD sebagaimana dimaksud pada aval 1 meliput 1) Pelayanan Gawat Darwat | i | 2) Pelayanan Rawat Jalan i | 3) Pelayanan Rawat Inap 4) Pelayanan Bedal{ Sentra | #5) Pelayanan Persalinan dan Peni 6) Pelayanan Intensif 7) Pelayanan Radiologi | 8) Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik . [ees 9) Pelayanan Fisioterapi | ReSaks ilar ecole | 10) Pelayanan Farmasi | | i Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Pelayanan Gizi | Pelayanan Bank Darah (T™#hy | Le Pelayanan Jamkesmas Pelayanan Rekam Medis Pengelolaan Limbah | | Pelayanan Administrasi dan ee 4 Pelayanan Ambulance/Kereta Jenazah | | | j Bagian Kea | | Pelayanan Pemulasaran Jenazah | | Pelayanan Laundry - | | Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Pelayanan Unit Haemodialisa A~ | Pelayanan Unit Endoskopi Pendidikan dan Penelitian 7! Dan | | Uraian Standar Pelayanan Minimal Pasal 4 | Indikator, Standar (Nilai), Batas waktw Pencapaian kepada Indikator, Standar (2) Indikator, Standar (Nilai), Peraturan ini. 7 pirekur atau Pimpinan Rum Walikota Metro it Standar Pelayanan Minimal. Minimal terlampir dalam lampiran Peraturan Walikota ini. i i \ (1) RSUD menyelenggarakan Pelayanan sebagaimana dimaksud| dalam Pasal 3 ayat 1 berdasarkan (Mila), ates Waktu Pencapaign dan Uraian Stands Pelayanan Bates Waktu Pencapaian dan Uraian Standar Pelayanan Minimal terpisahkan dalam sebageimana dimaksud pada ayat 1, termuat dalam lampitan yang tidak f ] (f penyelenggaraan pelayanan yang dipi ditetapkan dalam Peraturan Walikota + (3) Setiap unit Kerja pelayanan dan. adi anggaran, target, serta upaya dan pelaks yang dipimpinnya berdasarkan Standar Pelaye BABIY | PENGORGANISASIAN | | Pasal i i ah Sakit Umum Taerah Kota, Metro bertanggungjawab dalam nny s¢suai Standa} Pelayanan Minimal yang telah | | pany | PELAKSANAAN Pasal 6 q | | © () RSUD yang menerapkan Pola Pengelolaan lps Badbn Layanan Umum Daerah (PPK- BLUD) wajib melaksanakan pelayanin berdasarkan Standar Pelayanan Minimal dalam Peraturan ©(@) Direktur atau Pimpinan RSUD menyusun rercana bisnis langgaran, target, serta upaya dan 2° Selaksanaan peningkatan mutu pelayanan tabunien Rumah Sakit yang dipimpinnya berdasarkan | ial mengjemen| RSUD menyusun rencane bisnis naan peningketan mbtu pelayenan tahunan Rumah Sakit Minimal. | Standar Pelayanan Minimal dilakukan oleh [ | y Penyclenggaraan pelayanan yang sepusi deni n Tenaga dengan kualifikasi dan Komyletens! oe dengan ketentuan perundang-undangen yang | berlaku. | | BABVE | PEMBINAAN DAN PENGAWAS, i | ‘Bagian Kekatu | i Pembinapn ' Pasal oleh Kepala daerah melalui Sekretaris Daerah. | ada ayat 1 berupa fasilitasi, pemberian ofientasi umum, (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud ps rndidikan 'dan Iatihan (atau bantuai teknis lainnya yang petunjuk teknis, bimbingan teknis, per mencakup: | 1) Pembinaan RSUD yang menerapkan PPK-BLUD dilakuk 1) Perbitungan sumber daya dan dana yang dibutuhkan_ : ahs mencapai Standar Pelayanan Minimal; | 2) Penyusunan rencana pencapaian |Standar Pelayanan Minimal dan penetapan target tahunan peneapaian Standar Pelayanan Minimal; a pencapaiah Standar Pelayanan Minimal; Standar Pelayanan Minimal; t i | | } | Bagian Kedua i ‘ | i \ Pengawasan dan Biaya Operasional Pasal 8 i 3) Penilaian prestasi key} 4) Pelaporan prestasi kerja pencapaian | (1) Pengawasan operasional dilakukan oleh Pengawas Internal |@ Pengawasan Internal sebageimana dimaksud pada ayat 1) berkedudukan langsung dibawah Direktur atau Pimpinan RSUD. | ! t Pasal 9 at 1 bersama-sama jajaran | 1 \({) Pengawasan Internal sebagaimana dimaksud |pada Pasal| 8 ays taken dan meningkatkan manajemen Rumah Sakit Umum’ Daerah Kota Metro! mencip pengendalian internal. | | |: |(2) Fungsi pengendalian intemal sebagaimena dim [O° haltecspsinya pests! esa ager soul denen) sls pada ayat 1 membantu manajemen dalam Standar Pelayanan Minimal. Posal 10 j san teshadap RSUD, selain sili oleh pejabat Pembina dan * pengawas sebagaimana dimaksud peda Pasal 7, Pasal 8, Hasal 9 dilakukan juga oleh dewar, penonvvas sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. @ Dewan pengawas sebagaimana dimksud pada eyat 1 adalah organ yang bertugas melakukan. pengawasan techadap pengelolaan ‘Badan Layanan Umum Daerah. | Pasal 11 | i (2) Pembinaan dan pengawas ggaran pelaksanaan pembinaan dan canst sebagaimana dimeksud pada Pasal 7, Pasal 8 'Pasal 9, dan Pasal 10 dibebankan pada pendapatan operasiqnal RSUD yang ditetapkan dalam ‘encana Bisnis AnggaranRSUD. | | i | KETENTUAN PENUTUP I | Pasal 12 | f i | | BAB vit | | seraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diubdangkan. | gar setiap orang dapat mengetahuinya _memerintahkan pengyadangen Peraturan Walikola ini mngan penempatanny@ dalam Berita Daerah Kota Meio. | Ditétapkan di :| Metro, | Pada Tanggal :| 00 Sober 2010 | WALIKOTA METRO, ; i =e \ € | fo u HAKIM i | iundangkan di Metro i | file Tanggal al riaber 2010 | | / SEKERTARIS DAERAH KOTA METRO, ZAINI NU i BERITA DAERAH KOTA METRO TAHUN 2010 NOMOR. t i BAB vi KETENTUAN ee | Pasal 1 | >deraturan Walikota ini mulai berlaku pada ‘tanggel dibndangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinja memeriqtehkan pent Jengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Metro. I Ditetapkan di | 1 Pada Tanggal | jundangkan di Metro Tanggal 2t sebber 2010 SEKERTARIS DAERAH KOTA METRO, ZAINI NURMAN : E | BERITA DAERAH KOTA METRO TAHUN fe nomon.22 | | | dangan Peraturan Walikota ini Metro Bp ober 2010 | WALIKOTA METRO, ~, Lampjran. : Peraturan Walikota Metro i Nomor : 34 Tahun 2010 | Tanggal : 20 ofhber 2010 BABI) PENDAHULUAN | | | Sejalan dengan amanat Pasal 28/H, ayat (2) i Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tabun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak rmemperoleh pelayanan Kkeschatan, Kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan fasilitas pelayanan umum yang layak, j ' A. LATAR BELAKANG Rumah salt sebagai salah salah fasilitas pelayanan Kesehatan perorangan merupakan agian dari sumber daya Kesehatan yang sanget diperlukan dalam~mendukung penyelenggaraan upaya Kesehatan, Penyelenggaraan pejayanan Kesehetan i rumah ‘akit mempunyai karakteristik dan organisasi yang mel kompleks. Berbagai jenis tenaga Kesehatan dengan perangkat) Keilmuan yang beragam, berinteraksi satu sama lain, Tmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang pereretpang sangat pesot yang perlu likin oleh tendga Kesehatan dalam rineke pemberian pelayanan yang bermutu stjndar,/membuat semakin kompleksnya permasalahan di rumah sakit. Pada hakekatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat Penyembuban penyakit dan pemulihan kesphatan, Fungsi dimaksud ‘memilild makna fanggung jaweb yang seyogyanya merupaken tanggune jawab pemerintah dalam meningkaikan taraf kesejabteraan masyarakat, Peraturan Pemerinteh Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Stender Pelayanan Minimal BAB f ay‘ 6 menyatalcan: Staxtar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah Ketentuan tentang jenis dan nutu pelayanan daser yang ‘merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga Negara secara minimal. Ayat 7; Indikator SPM adalah tolak ‘kur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang diguhakan untuk menggambarkan, besaran sasaran yang hendak di pemuhi (didalam percapaian suate SPM terfentu berupa masukan, proses, hasil dan atau manfeat pelayanan. | \ ‘Ayat 8, Pelayanan dasar adalah jenis peldyanan publif yang mendasar dan mutlak untuk memenubi kebutuhan smasyarakat dalam kehidupan sosial ekonomi dan pemerintahan. | | Dalam penjelasan pasal 39 ayat 2 PP RE No.58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Kevangan Daerah menyebutkan. bahwa yang dimaksud dengan standar pelayanan weeimal adalah tolak ukur kinerja daldm menentuton capaisn jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajfb daera | | | | | B. MAKSUD DAN TUSUAN Standar Pelayanan Minimal ini dimeksudken agar tergedianys panduan bagi daerah, stinm melaksanakan perencanaan pelaksanaan dan pyngendalian Ss ‘pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan standar pelayanaa minimal rumah sakit. Steagar pelayanan minimal ini bertyjuan untuk menjamakan pemahaman tentang sel pperasional, indikator Kinerja, wlan atau satuan rujuan, target nasional ‘untue tebun 2007 samapai dengan tahun 2012, cara perhitungan/numus/pembilangan ponyebut/standar/satuan pencapaian kinerja dan sumbey data. pas | | | | : i C, PENGERTIAN | Umum: | 1. Standar Pelayanan Minimal: ‘Adalah ketentuan tentang jenfs dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan ‘wali daerah yang berhak dipproleh setiab warga secafa minimal. Juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolalc ukur pelayanan mitimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyaraket. | | 2. Rumah Sakit: ‘Adalah sarana kesehatan yang aliitasamllan pelayanan kesehatan perorangen meliptti pelayanan promotifi preventf, cbrative dan rehabilitatif yang Inenyediakan pelayanan rawat inap, rawgt jalan, dan gawat darurat Definisi Operasional: | | 1. Jenis Pelayanan adalah jenis-jenis peladyanan yang biberikan oleh Rumah Sakit kepada masyarakat | 2, Mutu Pelayanan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan Kesehatan, yang disetu pia dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan fata-rata penduduk, serta pibak tain, tata penyelenggareannya sesuai dengan standar dan kqde tik profesi yang ‘elah ditetapkan. i Dimensi Mutu adalah sate pandangen dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan muta pelayanan dilthat dasi akses, efektifitas, Keselamatan, efisiensi, Keenyamanan, kesinambungan, Keamanan, Kompetensi, pelayanan, teknis dan hhubungan antar manusia berdasarstandat World Healthy Orgenization (WHO). 4. Kimerja adalah proses yang dilakukan dan hhasil yang dicapai oleh suatu organisasi dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa pelayanan atau barang kepada pelanggan. | 5, Indikntor Kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi Keadaan atau status dan’ memuagkinkan dilakukan pengukuran terhadap perubahan yang terjedi dari waktu) ke waka! atau tolak uur presiast Reantitetifkualitatif yang digunakan funtuk mengulur terjadinya perubahan ‘terhadap besaran target atau standar yang telah ditetabkannya sebelumanys. 6, ‘Standar adalah nila tertenty yang telah ditetapkan bprkaitan dengan sesnat Yang hharus dicapai 7, Definisi Operasional adalah ursian yang. dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator. i | 3, Frekuensi Pengumpulan Data adalah frekuensi pengambilan data dari sumber data untuk tiap indikator. | | | 6. Periode Analisis adalah rentang wakt pelaksanaan kajian terhadap indikator 1 Kinerja, | | 10, Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus indikator kinerja | 11. Penyebut (Denominator) edalah besaran sebagai |nilai pembagi dalam rumus indikator kinerja. | | | 12, Target atau Nila’ adalah ukpron motu atau kinerja yang dibarapken bisa dicapai 13. Sumber Data adalah sumber bahan myata atau ‘keterangan yang dapat dijadikan ddasar kajian yang berhubungan langsung dengan pergoalan. D, PRINSIP PENYUSUPAN DAN NET PAN SPM | ‘Di dalam menyusun SPM telah memperhatikan hal-hal sbbagai berileut: 1 Konsensus, berdasarkan kesepakatan bersama berbagai Komponen atau sector terkait dari unsure-unsur Kesehatan din departempn terkait yang secare ringi terlampir dalam daftar tim penyusun; | 2, Sederhana, SPM disusun dgan kalimat yang mudah dimengerti dan dipahami, E, LANDASAN HUKUM £ ) Vague ( 0x | 3. Nyata, SPM. disusun dengan ve difnensi rang, waktu dan persyaratan atau prosedur teknis; | 4, Terukur, seluruh indicator dan standar di dalam SPM dapat diulour baik kuvalitatif ataupun kuantitatif, | 5. ‘Terbuka, SPM dapat diakses oleh seluruh warga atau {apisan masyarakat; & Terjangkan, SPM dapat dicapai dengah menggungan sumber daya dan dana yang tersedia; | | 5 7, ‘Alamntabel, SPM dapat dipertanggung gugatkan kepada public, 8. Bertahap, SPM mengikuti pérkembangan kebutuhan dan kemampuan Keuangan, kelembagaaan dan personil “an pencappian SPM 1. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992, tentang Kesehatan, 2. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003, téntang Keuangan Negara, | ~ 3. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara, 4. Undang-undang Nomor 32 tabun 2004, téntang Pemerjntahan Daerah, 5. Undang-undang Nomor 25 tahun 2000, tentang Progtam Pembangunan Nasional tahun 2000-2005, l 6, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 tafun 2000 tentang ‘Kewenangan Pemerintah dan Kewenangsa Propinsi sebagai Daerah Otonom, +. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggara Pemerintah Daerah, 8. Deraturen Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara tahun 2001 No.14, tambahan Lembaran Negara No.42621), 9, Deraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah, 10. Perturan Presiden Nomor 9: tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ‘Negara RI sebagaimana telah peberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No.62 Tahun 2005 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23\ tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Ymum, 12,Persturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, | t {3 Reraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6S pie 2005 tentang Pedoman enyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, 14, Keputusan Menteri Pendayagunaan Abgatir ‘Negara Nomor 28 tahun 2004 tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik, | | 15, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 61/MenKes/SK/1/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Propinsi, Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit, i 16. Keputusan Menteri Kesebatan Nomor 299/MenKes/SK/II/2002 tentang Pedoman Penyusuntan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib Dilaksanakan Daerah, | 17, Peraturan Menteri Keseljatan Nontor '1575/MenKes/SK/W/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja D¢partemen Kesehatén, || {B)Peraturan Menteri Dakam Negeri No.6 tahun ‘2097 sentang Petunjuk Teknis ‘tentang penyusunan dan penetapan oF Pelayanan Minimal. | | | | | | basi SISTEMATIKA DOKUME STANDAR PELATANAN Hus SAKIT Sistematika dokumen SPM disusun dalam vera Bab I Pendahuluan yang terdiri dari: a. Latar Belakang 1 b. Maksud dan Tujuan \ *, c, Pengertian umum dan khusus} 4d, Landasan Hukem i ~ i Bab IL Sistematika Dokumen Standar Pelayanan ‘Minimal Rumah Sakit , | Bab IIT —__Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit terdiri dari: a. Jenis Pelayanan i & SPM cetian jenis pelayanan, Indkator dan/Standar Penutup \ i Lampiran i | E | i | | poem | STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT | | } ; | L stander Pelayanan Minimal Rumah Sakit dglam pedoman ini, melipati jenisjenis pelayanan indikator dan standar pencapaian kinerja pelayanad rumah sat ‘A. Jenis-jenis pelayanan rumah sakit | Jenis-jenis pelayanan rumah sakit yang mini meliputi ! i Pelayanan gawat dafurat | ‘ z Pelayanan rawat jalan i E Pelayanan rawat inap \ Pelayanan bedah Pelayanan persalinan dan perinatologi | i Pelayanan intensif’ | Pelayanan radiologi \ | Pelayanan laboratorium patologi Klini Pelayanan fisioterapi 10, Pelayanan farmasi i 11, Pelayanan gizi 12. Pelayanan transfusi darah 13. Pelayanan keluarga miskin 14, Pelayanan rekam medis i 15, Pengelolaan limba 16, Pelayanan administrasi manajemen 17. Pelayanan ambulans/kereta jenazah ' 18, Pelayanan pemulasaran jenazah | 19, PeJayanan laundry i | 20, Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit | 21, Pelayanan pengendalian infeksi | i imal wajib disediakan oleh rumah salt veravayye B. SPM setiap jenis pelayanan, Indikator dan Standar | ‘Adapun standar pelayanan minimal untuk setiap pel ‘dapat dilihat pada lampiran 1, Sementara sinciannya di fanan, indikator dan standar dilihat pada lampiran 2 | | | | | | BAB "| | ERAN PUSAT, PROVINSI, = KABUPATEN/KOTA | | Pecan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota §alam pelakpanaan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit adalah'sebagai berikout: | 1. Pengorganisasian: | | | ee teenur/Bupat/Walikota bertanggungjewab dalem penyclenggarean pelayanat ecrmenkit sesuai Standar Pelayenan Minimal yang dilaKsanakcan oleh Rumah Sakit Provinsi/Kabupaten/Kota | | b, Penyelenggaraan pelayanen rumah sakkit sesual Standar Pelayanan. Minimal sebagaimana dimaksud dalam butir a secara operasional dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota “ 2. Pelaksanaan dan Pembinaan | i | ee sran Sekit wajib menyélenggarakan pelayanan Kesehatan sesuai dengan Sundar Pelayanan Minimal yang disusun dan disabkan oleh Kepala Daerah b. Pemerintah Daerah wajib menyediakan sumber days yang diburubker dalam penyelenggaraan pelayanan Kesehatan jyang sesuai, dengan Standar Pelayanan Minimal | c. Pemerintah dan Pemerintal Provinsi kkesehatan sesuai standar pelayanan daerah kabupaten/kota \ 4. Fralltasl dimaksud butir « dalam bentuk pemberidn standar sekris, pedoman, bimbingen teknis, pelatihan, meliputi: 1), Perhitungan kebutuban pelayanan rumah Minimal | 2), Penyusunan rencana Kerja din stander kinerja penoapaian rest SPM 3), Penilaian penguleuran kinerja | 4), Penyusunan Iaporan kinesja dalam menyelenggarakan pemenuhan standar pelayanan minimal rumah sakit I i | i I I | remfasilitasi ‘penyelengearaan pelayanan minimal dan iekanisme Kerjasama antar sakit sesuai Standar Pelayanan 3, Pengawasan i Pengi pemun/Bupati/Welikota melsksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan Kesehatan sesuai standar pelayanan mitimal rumah sakit di daerah ‘masing-masing | | bb. Gubermut/Bupat/Walikota menyampaikan laporan penvapaien Ikinerja pelayanan rumah sakit sesuai standar pelayanan minimal yang itetapkan | i | Standar pelayanan minimal rumah sakit pada) hekekatnye merupakan_jenis;jenis pelayanan rumah sekit yang wajib dilaksanakan oleh ppemerintah/pemerintah provinsi/ pemerintah kabupaten/kota dengan stakdar Kinerja yang, ditetapkan, Namun demikian Frengingat Kondisi masing-masing daerph yang terkait dengan sumber daya yang tidak snorata maka dipertukea pentahapan dalam pelaksayaan SPM ‘oleh masing-masing daerah sejake ditetapkan pada tabun 2007 sampai dengo tahun 2012, sesuai dengan Kendisiperkembangan. kapesitas daerah. Mengingst SPM sebagai hak konstitusional ova seyouyanya SPM menjadi priortas dalam perencansan den penganggaran daerih. Dengan disusunnya Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit diharapkan dapat membantu pelaksanaan penerapan Standar Pelayarian Minimal di Rumah Sakit. SPM ini dapat dijadikan aouan bagi pengelola rumah sakit dan unsur terkait dalam melaksanakan porencanaan, pembiayaan dan pelalsanaan setiap Jen's pelayanan. | Hat-hal lain yang belum tercantum dalam buku SPM ini akan ditetapkan kemudian sesuat dengan ketentuan yang berlaku. | | : ie born oF Bares ff) ag Het Cub te bees t | re Wt Cae, beg bee ‘ a bry & fers seputlayy | Lampiran : Peraturan Waliketa Metro 3 : 6 wena Nomor = Tahun 2010 i 7 Bon C sera) | | Tanaaal 2010 |.) i Bulad, | i PPK ~ BLUD RSUD JEND. A YAN! | SIKATOR, STANDAR (NILAN, BATAS WAKTU PENCAPAIAN SETIAP JENIS PELAYANAN | . SAR PADA RSUD JEND. A. YANIMETRO | ant a > JENIS STANDAR: RELAYANAN| ‘MINIMAL. WAKTU PELAYANAN |__ L l | PENCAPAIAN | DASAR, INDIKATOR T OWwaT iKemampuan menangani life ‘Sudah Terealisasi SIRURAT 3%. |saving anak dan dewasa Jam buka pelayanan Gawat 24 jam ‘Sudah Terealisasi Darurat ‘ 3 |Pemberi pelayanan kegawat- 100% 4 4 Tahun idaruratan bersertifikat yang masih berlaku: BLS/PPGD/GELS VALS. Ketersediaan tim Enam tim 5 Tahun penanggulangan bencana lWaktu tanggap pelayanan '$ 5 menit terlayani Terealisesi ¢ Idokter di Gawat Darurat Isetelah pasien datang Kepuasan Pelanggan | |=80% 4 Tahun dua perseriou (pindah Kematian pasien $24 jam /n9p_ , {ke pelayanan rawat inap 3 Tahun \_|setatan 8 jam) Iridak adanya pasien yang ho0% Terealisasi \diharuskan membayaf uang ical muka. i 1 eee RAWAT JALAN |1. Dokter pamber pelayanan di ]1. 100% | 4 Tahun fe Poliklinik Spesialis oleh dokter Spesialis_| | | 2. Ketersediaan Pelajanan | [2 | tahun | | Ja. Klinik Anak Terealisasi | b. Peny.Dalam Terealisasi | ic. Kebidahan “Terealisas! | id. Bedah | Terealisasi__| le. THT _| Terealisasi t) if. Mata_| Terealisasi | [gi Poi Git Lut Terealisasi | | [he Kult Kelamin “inst 5 Tahun | | fiegantung 5 Tahun j-Paru_| “Ture Wl! ‘6 Tahun | | |cOrtophedi__p-o se S Tahun r { if Neuorologi __ 9-2-1" Terealisasi | im.Bedah Saraf 7 Tahun | In. Onkologi 7 Tahun | | 0. Urologi S Tahun p.VCT | taventiven 5 Tahun ig. Klinik Umum 2 Tahun ue 3, Jam Buka Pelayanan 08.00- 13.00 setiap hari kerja kecuali 2 Tahun _jum’at 08.00-11.00 | 100% | 7, Waktu tunggu di Rawat Jalan_|s60menit__?eow+t | 2 Tahun eI 5. Kepuasan Pelanggan | 280% 3 Tahun el 6. a, Penegakkan diagnosa TB to Me melalui pemeriksaan ? 4 Tahun mikroskopis TB i = 90% . Terlaksananya kegiatar) rf peneatatan den pelaporan TB | | Ne 4 Tahun GiRS > 60% 7. Pemberi Pelayanan di Rawat I Inap Oleh: \ a. Dokter Spesialis _| 3 Tahun b. Dokter Umum Terealisasi ; c. Perawat Minimal | 1 Tahun bs 2. Dokier penanggung jawab 700% Ziwl | Terealisasi pasien Rawat Inap i} [3 Ketersediaan Pelayanan Rawat | | 7 Tahun inap | anak Terealisasi ! ib. Penyakit Dalam | Terealisasi \ c. Kebidanan Terealisasi | d. Bedah Terealisasi e. THT Terealisasi f, Mata Terealisasi | Kult & Kelamin __| Terealisasi i h, Neurology Terealisasi i. Unit Stroke ZTahun 7 | Unit Trauma 7Tahun 7 | kc Unit Intensif Terealisasi Z, Jam Visite Dokter Spesialis 8.00-14.00WiB | 3 Tahun i sotiap hari kerja 3, Kejadian Infexsi pasca operasi_[$1,5% 2 Tahun 6. Kejadian Infeksinosokomiel | = 1.5% 2 Tahun | 7. Tidak adanya Kejadian pasien [100% Terealisasi jatuh yang berakibat ! kecacatan/kematian | @_Kematian pasion 2 48 jam 20.24% 2 Tahun 9. Kejadian pulang paksa 29% 4 Tahun [10 Kepuasan Pelangggan = 90% 3 Tahun 44, Rawat Inap TB { : a. Penegakan diagnose TB 60% 1 Tahun melalui pemeriksaan | | |____mikroskopis | |B. Teriaksananya kegiatan 60% 7 Tahun Peneatatan dan Pelaporan | TBdi RS | | | 7, Waktu tunggu operasielektif | $2 hari S Tahun 2. Kejadian kematian di mej 51% Terealisasi operas! L I 3. Tidak adanya kejadian pera 700% Terealisasi salah sisi Zi Tidak edanya kejadian operasi__[ 700% Terealisasi 2 i | | | salah orang 5, Tidak adanya kejadian wah 700% Terealisasi tindakan pada operasi_| { s| 6. Tidak adanya kejadian | 100 Terealisasi | ~ tertinggalnya benda asingjlain pada tubuh pasien setelah | |__ operasi anastesi | 7. Komplikasi anastesi yarena 6% ‘Terealisasi overdosis, reaksi anastesidan | | salah penempatan Hee [oa endoktrakheal tubes _ | 4. Kejadian kematian ibu karena ‘a. Perdarahan s 1% _|3 Tahun persalinan : ! b. Pre-eklamsia <30% |S Tehun c. Sepsis $ 0,2% ‘3 Tahun 2, Poribar pelaynen persainan | @ Dokter SPOG 2 Tahun normal oleh = b. Dokter Umams | 2 Tahun | | (APN | L |___{eBidan Terealisasi 3. Pemberi pelayanan persalinan | 100% 4 Tahun dengan penyuli oleh Tim PONEK yang terlatih Z, Pemberi pelayanan persalinan |. Dokter Sp.0G.0 | 2 Tahun dengan tindakan operasi olen tim: \ b, Dokter Sp.A 2 Tahun i c. Dokter Sp.An 2 Tahun 5 Kemampuan menangani BBLR- | 100% 7 Tahun 400-2500 gr & Pertolongan persalinan melalui | = 20% Terealisasi seksio cecaria | 7. Keluarga Berencana: 700% 4 Tahun a, Presentasi KB (vasetomi & \ tubektomi) yang dilakukan oleh || tenaga kompeten dr.Sp.0G, | dr.$p.B, dr.Sp.U, dr.Umum i terlatih | @.Kepuasenpelanggan | ‘| 2 80% 4 Tenun 7. Rata-rata pasien yang Kembali | $3% 1 Tahun ke ruang perawatan intensif dengan kasus yang sama 48 Jam udul [Dimensi Mutu [Kematian Pasien > 48 Jam I Keselamatan dan efektivitas i vujuan’ fergamtemya playanan pasion ravatingpaiumah sai yang aman dan lefel | | [Definist IKematian Pasien > 48 Jam adalah Kernatian yang tejadi sesudah periode |Operasional |48 jam stelah pasien rawat inap masuk rumah sakit| FFrekuensi [Satu bulan’ j | Pengumpulan | Data | | [Periode Anaiisa_ |Satu bulan i Numerator [Jumlah kejadian Kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam satu bulan Denominator, [dumlah seluruh pasien rawat inap dalm satu bulan [Sumber Data [Rekam Medis. 'Standar [= 0.24% $2.47 1000 ( intemational ) (NOR 25 / 1000 indonesia ) iPenanggung lJawab, iKetua komite mutu /tim mutu x |. Kejadian Pulang Paksa iKejadian pulang paksa Gudul ] [Dimensi Mutu, Efektivitas, kesinambungan pelayanan Tyan 'Tergambamnya penilaian pasion terhadap efeKiivitas terhadap pelayanan rumah sakit (Definisi Pulang paksa adalah pulang alas permintaan pasien atau keluarga pasien lOperasional isebelum di putuskan boleh pulang oleh dokter |Frekuensi ‘Satu bulan IPengumpulan Date iPeriode Analisa [Tiga bulan [Numerator Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan [Denominator |Jumleh seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan ‘Sumber Data__[Rekam Medis. : [Standar 5 5% Penanggung \Jawab (udu | |. Kepuasan pelanggan Rawat Inap IKetua Komite mutu /tim mutt [Kepuasan Pelanggan rawat inap [Dimensi Mutu lkenyamanan_ t Tujuan FTergambamya parsepsi pelanggan ferhadap mutu pelayanan rawat inap Definisi iKepuasan pelanggan adalah pemyatean pues oleh pelangan terhadap JOperasional__|pelayanan rumah sakit ! Frekuensi [Satu bulan 1 [Pengumputan Data IPeriode Analisa__|Tiga bulan Numerator Jumlah komulatif hasil penilaian Kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) [Jumlah total pasien yang disurvel ( Minimal 60) > 4 \dawab. [Denominator { *« 4 [Sumber Data [Survel i 3 [Standar [= 90% | I Penanggung _|Ketua Komite muti /tim mutu ! ] “4 & Pasien Rawat inap Tuberculosis yang Ditangani dengan Stategi DOTS [Judul [Dimensi Mutu Pasien Rawal Inap Tuberculosis yang Ditangani dengan Strateql DOTS [Akses, Efisien. { fTujuan FTerselenggaranya pelayanan rawal inap bagian pasies tuberculosis dengan strategl DOTS i Definisi |Operasional Pelayanan rawat inap Tuberculosis dengan stralegi DOTS adalah pelayanan liubercolosis dengan lima strategi penanggulangan tutjercolosis nasional. Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan pasie tubercolosis harus melalui pemeriksaan mikroskopis tuberculosis, pengobatan harus menggunakan panduan obat anti tuberculosis yang sesuai dengan standar penanggulangan tuberculosis nasional, dan semua pasien yang tuberculosis lyang diobati dievaluasi, secara KOHORT sesuai dengan penanggulangan tuberculosis nasional [Frekuensi |Pengumputan ‘Data Tiap tiga bulan Periode Analisa Tgp tiga balan Numerator IJumlah semua pasien rawal Inap tuberculosis yang ditangani dengan strategi DOTS [Denominator [Jumiah selaruh pasien rawat inap tuberculosis yang dfangan di rumah sakit dalam waktu tiga bulan ISumberData___|Register rawat inap, register TB 03: UPK j, [Standar 100% Penanggung {Kepala Instalasi Rawat inap Wawa { | Pelayanan Bedah Sentral a.Waktu Tunggu Operasi Elektif j [Waktu tunggu operasi slektif Efextifitas, kesinambungan pelayanan, efesiens|__ 'Tergambamya kecepatan penanganan atrian pelayanan bedah \Operasionat IWaktu tunggu operasi elektif adalah tenggang waktu mulai dokter memutuskan luntuk operasi yang terencana sampai dengan dengan operasi mulai dilaksanakan IFrekuensi Satu bulan ] [Pengumpulan | Data L Periods Analisa [Tiga bulan Numerator Gumlah waktu tunggu operasi yang terencana dari seluruh pasien yang di loperasi dalam satu bulan t (Denominator [Juma pasien yang dioperasi dalam bulan tersebut [Sumber Data Rekam medis ‘Standar Is Satu bulan Penanggung Jawab b. KeJadian Kematian di Meja Operasi Ketua instalasi Bedah Sentral j udu [Kejadian Kematian di meja operasi [Dimensi Mutu |Keselamatan, Efeldifias vyjuan 'Tergambarkennya efeklifias pelayanan bedah Sentral dan anastesi dan 2 Ikepedulian terhadap keselamatan pasien Definisi iKematian di meja operasi adalah kematian yang terjadi di alas meja operasi lOperasional pada saat operasi berlangsung yang diakibatkan oleh tindakan anastest maupun tindakan pembedahan I Frekuensi TTiap bulan dan sentinel event |Pengumputan i Data : 8 | [Tiap bulan dan sentinel event |Jum/ah pasien yang meninggal di méja operasi dalam satu bulan (Jumiah pasien yang dliakukan tindakenipembedahan dalam satu bulan Rekam medis, laporan keselamatan pasien T [Standar IS 1% i t [Penanggung \Jawab iKepala instalasi Bedah Sentral / Komite| Medis (iudut ¢, Tidak Adanya Kejadian Operasi Salah Sisi [Tidak adanya Kejadian operasi salah sisi i Dimensi Mutu [Keselamatan pasien i ‘Tujuan Definist (Operasional Frekuensi Pengumpulan Data [ ‘Tergambarkannya kepedullan dan kefelitian insialasi bedan sentral terhiadap {keselamatan pasien | \Kejadian operasi salah sisi adalah kejadian dimana pasien dioperasi pada 'sisi yang salah, misalnya yang semestinya di operasi dari sisi kanan, ternyata ang dilakukan operasi adalah pada sist kiri atau sebaliknya ‘ Z ‘Satu bulan dan sentinel event iPeriode Analisa [Satu Dulan dan sentinel event Numerator \Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan di kurangi jumlah pasien /ang dioperas! salan sisi dam waktu satu bulan (Denominator [Jumiah pasion yang dioperasi dalam waktu satu bulan. ‘Sumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasien ‘Standar 100% Ponanggung ~~ |Kepala Instalasi Bedah Sentral Kamite Meals \vawab ‘ rae 4, Tidak Adanya Kejadian Operasi Salah Orang [iudul [Tidak adanya kejadian operasi salah orang [Dimensi Mutu _|Keselamatan pasien. [Tujuan Frergambamya kepedulian dan Kelelitian instalasi bedah sentral terhadap keselamatan pasien (Definisi iKejadian operasi salah orang adalah Kejadian dimana pasien dioperast \Operasional kepada orang yang salah [Frekuensi ‘Satu bulan dan sentinel event |Pengumputan Data iPeriode Analisa_[Safu bulan dan sentinel event ‘Numerator Jumiah pasien yang dioperasi dalam wakiu satu bulan dikurangi jumlah operasi [salah orang daiam waktu satu bulan : [Denominator _|Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bularl [Sumber Data__|Rekam Medis, laporan keselamatan pasien t ‘Standar 100% i iPenanggung ~~ |Kepala Instalasi Bedah Sentral /Komite Medis {Jawab e, Tidak Adenya Kejadian Salah Tindakan Pada Operasi (uct [Tidak adanya Kejadian salah findakan pada operasi [Dimensi Mutu [Keselamatan pasien Tujuan Frerganmbamya Keteliian dalam pelaksanaan operasi dan kesesuaiannya Iindakan operasi dangan rencana yang telah ditetapkan IPengumputan [Data [Definist iKejadian salah tindakan pada operas adalah kejadian pasien mengalami \Operasional hindakan operasl yang tidak sesuai yang direncanakan| | Frekuensi [Satu bulan dan sentinel event 1 [Periode Analisa, [Satu buian dan sentinel event t Numerator l iJumlah pasien yang dioperasi dalam salu bulan dikurang] jumlah pasien yang imengalami salah tindakan operasi dalam satu bulan 16 1 f 1 [Denominator [Jumiah pasien yang dioperasi dalam satu bulan Sumber Data [Rekam medis, laporan keselamatan pasien [Standar 100%. i Penanggung \Jawab iKepala instalasi Bedah Seniral/ Komite Medis | | 1 {. Tidak Adanya Kejadian Tertinggalnya Benda Asing Pada Tubuh Ful setelah operasi udut [Tidak adanya Kejadian terlinggalnya benda asing pada tubuh pasien setelah loperasi Dimensi Mutu \Keselamatan pasien ‘Tujuan [Tergambarkannya ketelitian dan kecermatan doktet bedah dalam imelaksanakan tindakan operasi [Detinisi lOperasional iKejadian tinggalnya benda asing adalah kejadian dimana benda asing seperti kapas, gunting, peralatan operasi dalam tubuh pasien akibat suatu tindakan lpembedahan Frekuenst [Pengumputan [Satu bulan dan sentinel event Hl [Numerator Data |] [Periode Analisa [Satu bulan dan sentinel event [Jumiah pasien yang ci operasi selarva satu bulan dikurangi jumlah pasien yang Imengalami tertinggalnya benda asing dalam tubuh akibat operasi dalam satu bulan [Denominator lJumiah pasien yang dioperasi dalam satu bulan [Sumber Data ___[Rekam medis, iaporan keselamatan pasien| ‘Standar 100%, IPenanggung _|Kepala Instalasi Bedah Sentral /Komite Medis \Jawab 9. Komplikasi Anastesi karena Overdosis, Reaksi Anestesi, dan Salah Penempatan Endotracheal Tube (Judur IKomplikasi Anastesi Karena Overdosis, Reaksi Anestesi, dan Salah penempatan Endotracheal Tube [Dimensi Mutu iKeselamatan pasien FTujuan 'Tergambarniya kecermatan findakan anestesi dan moniforing pasien selama F proses pembedahan berlangsung_ [Definisi IKomplikasi anastesi adalah kejadian yang tidak diharapkan sebagal akibat (Operasional komplikasi anastesi antara lain karena overdosis, reaksi anastesi, dan salah jpenempatan endotracheal tube |Frekuensi Satu bulan dan sentinel event Pengumpulan ! Data Periode Analisa _|Satubulan dan sentinel event | Numerator iJumlah pasien yang mengelami Komplikasi anastesi dalam satu bulan Denominator | Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan ‘Sumber Data |Rekam medis. ! | IStandar, [56% ! IPenanggung _|Kepala Instalasi Bedah Sentral /Komite Medis lJawab ! 2, Kejadian Kemet Petayanan Persalinan dan Perinatologi tian Ibu Karena Persalinan [Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan | ful Dimensi Mutu _|Keselamatan L I ° 8 Tujuan |Mengetahui mufu pelayanan rumah sak feyhadap pelayanan kasus persalinan Definisi iematian Ibu melahirkan yang di sebabken karena|pendaranan, preeklampsia, (Operasional Jekiampsia, partus lama dan sepsis | Perdarahan adalah perdarahan yang terjadi pada kehamilan trimester kedua, pre-eklampsia dan eklampsia merupakan kumpulan dari dua diantara tiga 7 i |

Anda mungkin juga menyukai