D TANGGAPAN
KAK
Sebagaimana disampaikan dalam KAK bahwa salah satu aspek penting dalam
rangka mewujudkan birokrasi efektif, efisien, dan ekonomis adalah dengan menerapkan
standar operasional prosedur pada seluruh proses penyelenggaraan administrasi
pemerintahan. Standar operasional prosedur yang selanjutnya disingkat SOP adalah
serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan,
dimana dan oleh siapa dilakukan. SOP pada dasarnya merupakan pedoman yang berisi
prosedur operasional standar kegiatan yang dijalankan dalam organisasi yang
digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta
penggunaan fasilitas proses yang dilakukan oleh instansi pemerintahan berjalan efektif
dan efisien, konsisten, standar, dan sistematis.
Dari latar belakang diatas Konsultan setuju bahwa kedudukan SOP dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi dinas daerah sangat penting yaitu sebagai upaya untuk
mewujudkan kinerja pemeliharaan pada suatu lembaga yang terukur dan dapat
dievaluasi keberhasilannya, perlu adanya standard operasional prosedur. Mengingat
bahwa Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi
pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai
dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
Dengan demikian, tujuan dari dibuatnya SOP adalah untuk memudahkan dan
menyamakan persepsi semua orang yang memanfaatkannya atau yang
berkepentingan, untuk lebih memahami dan mengerti tentang setiap langkah kegiatan
yang harus dilaksanakannya.
D.1.2. Saran
Tidak ada saran dari Pihak Konsultan
D.3.2. Saran
Konsultan perlu menambahkan, sebagai suatu saran, bahwa selain tujuan
tersebut, dengan adanya SOP juga digunakan untuk membentuk sistem kerja dan
aliran kerja yang teratur, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan,
menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
dan peraturan yang berlaku, menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan kegiatan
berlangsung, sebagai sarana tata urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian
pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan, menjamin konsistensi dan
proses kerja yang sistematik dan menetapkan hubungan timbal balik antar Satuan Kerja
D.3.2. Saran
Selain sasaran diatas dengan penyusunan SOP diharapkan adanya acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi
pemerintah berdasarkan indicator-indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai
dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada Dinas Kepemudaan, Olahraga
dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo
D.4.2. Saran
Tidak ada saran dari Pihak Konsultan
D.5.2. Saran
Tidak ada saran dari Pihak Konsultan
D.6.2. Saran
Konsultan menyampaikan saran, perlunya standar teknis tersebut dilakukan
melalui metode penelitian yang akan akan menguraikan strategi penelitian, identifikasi
variabel, instrumen penelitian yang digunakan, jenis data yang dikumpulkan, teknik
pengumpulan data, teknik pengolahan datanya, dan diakhiri dengan kesimpulan.
D.7.2. Saran
Tidak ada saran dari Pihak Konsultan
D.8.2. Saran
Tidak ada saran dari Pihak Konsultan
D.9.2. Saran
Tidak ada saran dari Pihak Konsultan
D.10.2. Saran
Selain kewenangan Penyedia Jasa diatas, maka perlu disampaikan bahwa
Pihak Konsultan mempunyai hak dan kewajiban meliputi :
1. Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang
telah ditentukan dalam kontrak;
2. Berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari pihak
pengguna jasa untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sepanjang sesuai
ketentuan yang tercantum dalam kontrak;
3. Melaporkan hasil pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada pihak
pengguna jasa;
4. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
5. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan pihak pengguna jasa;
6. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam kontrak;
7. Penyedia jasa agar melaksanakan kewajiban yang dibebankan kepadanya
dengan penuh tanggung jawab, ketekunan, efisiensi dan ekonomis;
D.11.2. Saran
Selain yang disampaikan oleh KAK, pihak Konsultan perlu menyampaikan
lingkup pekerjaan ini juga mencakup :
a. pekerjaan perencanaan, baik mengenai kuantitas, kualitas, maupun ketepatan
waktu pekerjaan.
b. pengamanan untuk kelancaran pelaksanaan, baik dalam hal mutu pekerjaan,
ketertiban pekerjaan, menghindari penyimpangan pelaksanaan pekerjaan,
maupun penyelesaian perselisihan yang mungkin timbul;
c. penyelesaian administrasi mengenai penyerahan pekerjaan, penyimpangan
dari rencana, perhitungan pekerjaan tambah/kurang, perpanjangan waktu
pelaksanaan.
2. Tenaga Administrasi
Kebutuhan tenaga pendukung Tenaga Administrasi berjumlah 1 (satu) orang
dengan latar belakang pendidikan terakhir minimal SMA/SMK.
3. Surveyor
Kebutuhan tenaga pendukung Surveyor berjumlah 4 (empat) orang dengan latar
belakang pendidikan terakir minimal SMA/SMK.
D.13.2. Saran
Tidak ada saran dari Pihak Konsultan
D.14.2. Saran
Tidak ada saran dari Pihak Konsultan