NIM : 210211602841 Offering/Prodi : B6 / Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Mata Kuliah : Pendidikan Peserta Didik
Tahap Perkembangan Anak Menurut Sigmund Freud
No Nama Waktu Joun of Erogin Aktivitas Akibat Jika Tidak Dilakukannya . Tahap (Seksualitasnya) Aktifitas Tersebut (Jika Ada) 1. Oral Usia 0-1 Mulut Kepuasan anak berada pada otoerotik (anak mengisap susu Akan mengalami kemunduran ( regresi) Tahun ibunya). Pada tahap ini sudah muncul narsisme pada diri anak dimana anak akan bergantung pada orang karena merasa nyaman dari menyusun ibunya dan mengulang tuanya dan selalu menuntut untuk dipenuhi tindakan tersebut dengan mengisap jarinya meski tidak lapar. keinginannya, juga menumbuhkan perasaan Selain itu, untuk mempertahankan kedekatan dengan ibu, iri hati. Selain itu, menimbulkan beberapa tindakan yang dilakukan anak adalah menggigit dan tingkah laku seperti mengisap jempol, menangis. Pada tahap ini kesenangan terbesar anak berada mengompol, membandel, menggigit kuku, disekitar mulut. dan kepribadian menuntut. 2. Anal Usia 1-3 Anus atau dubur Pelatihan menggunakan toilet ( toilet training ) dilakukan Menurut Freud, respon orangtua yang tidak “Toilet Tahun sejak dini . Latihan ini mampu menurunkan ketegangan yang tepat dapat mengakibatkan dampak negatif, Training” terjadi pada anak dan membuatnya mampu melewati tahap ini yaitu kurangnya rasa percaya diri pada anak. dengan baik. Pada fase ini merupakan pbiasaan terhadap anak Kegagalan pada masa ini akan menciptakan tentang ajaran kapan dan dimana tempat yang tepat untuk individu dengan kepribadian agresif dan membuang air. kompulsif, beberapa mengatakan kelainan sado -masokis salah satunya disebabkan oleh kegagalan pada fase ini. 3. Phalic Usia 3-6 Genital (Alat Pada tahap ini, baik anak laki-laki maupun perempuan, fokus Kegagalan pada fase ini mengakibatkan Tahun kelamin pada alat kelamin. Anak-anak menyadari bahwa manipulasi individu mengalami problemseksual, perempuan diri dianggap homoseksual, munculnya kepribadian yang atau vagina dan sebagai kegiatan yang menyenangkan. Pada tahap ini juga tidak tahu aturan, mengalami alat kelamin mulai ketergantuangan pada orang tua, kesulitan laki-laki atau muncul rasa tertarik pada anak laki-laki terhadap ibunya dan dalam identitas seksual dan bermasalah penis) atau anak perempuan pada ayahnya. Hal ini dikenal dengan istilah dengan otoritas. juga bisa incest atau ketertarikan seksual yang muncul pada saudara disebut sedarah dan tidak boleh dinikah. Namun, karena aturan moral autoerotik di lingkungannya, menyebabkan anak-anak meninggalkan fantasi persaingan dengan ayah dan ibunya dikenal dengan istilah oedipus complex dan electra complex. Aktivitas yang paling menonjol adalah pada anak laki-laki dimana anak suka memegangi penisnya. 4. Latent Usia 6- Organ seksualitas Anak mulai dapat mengendalikan konflik dengan orang tua Kegagalan dalam fase ini mengakibatkan 12 Tahun (Mulut, anus, dan yang memiliki jenis kelamin yang berbeda dengan dirinya. kurang berkembangnya kontrol diri sehingga alat kelamin) Pada tahap ini,anak-anak, baik anak laki-laki maupun anak gagal mengalihkan energinya secara perempuan mulai bersikap lembut pada orang tua dan efisien pada minat belajar dan mengarahkan minat seksual pada pengembangan keterampilan pengembangan keterampilan, serta sosial dan intelektual. Anak-anak juga mulai senang memunculkan kepribadian yang kurang berkumpul dengan teman sejenis dan lawan jenis untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. kegiatan sosial atau intelektual. 5. Genital Usia 12- Organ seksualitas Pada tahap ini sumber kesenangan seksual individu diperoleh Mengalami kekacauan idenitas seksual, 18 Tahun keseluruhan di luar keluarga. Anak-anak mulai mengalami masa pubertas individu menjadi penyuka sesama jenis, jika dan berupaya membebaskan diri dari orang tua. Anak laki-laki proses kemandirian tidak terjalin akan mulai membuat anak menjadi manja dan masih menyukai perempuan lain, selain ibu dan anak perempuan ketergantungan pada orang tua. mulai menyukai pria lain, selain ayahnya.