Week 2
1. Termasuk dalam jenis teori apakah biaya historis? Bagaimana teori ini diturunkan?
Apakah Anda memiliki kritik terhadap akuntansi biaya historis? Jelaskan.
Jawab :
Pada periode tahun 1956-1970 disebut dengan periode ‘normative period’ karena dalam
periode tersebut para pembuat teori akuntansi berupaya membangun suatu ‘norma’ untuk
‘praktek akuntansi terbaik/best practice’. Dalam periode tersebut, para periset kurang
begitu memperhatikan mengenai apa yang terjadi di dalam praktik, tetapi lebih
menekankan mengenai pengembangan teori yang mendasarkan pada ‘what should be’.
Teori normative mengadopsi tujuan yang ideal dan kemudian mendetailkan cara-cara
dalam mencapai tujuan yangtelah ditetapkan. Mereka memberikan pedoman untuk ‘what
should occur’ dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fokus utama dari teori
akuntansi normative dalam periode tersebut adalah pengaruh perubahan harga atas nilai
asset dan perhitungan profit. Ini definisi Historical cost, adalah suatu nilai historis yang
menggunakan harga ketika terjadinya suatu kegiatan transaksi dan akan menilai bahwa
harga tersebut akan tetap berjalan dengan stabil tanpa adanya perubahan. Untuk itu, saat
membuat atau menyusun laporan keuangan secara historical cost akan dikatakan kurang
mampu dalam menjelaskan kondisi yang sebenarnya, karena adanya daya beli tersebut
bisa berdampak pada laporan keuangan perusahaan dan bisa membuat terjadinya
ketidakakuratan dan ketidaktelitian data. Dengan adanya kekurangan dari historical
cost tersebut, maka ada juga penilaian yang disebut dengan fair value, yang mana
penilaian ini digunakan untuk mengatasi masalah historical cost. Di sisi yang berbeda,
prinsip laporan keuangan bisa juga dilakukan dengan menggunakan metode penilaian
nilai yang wajar atau yang dikenal dengan fair value. Penilaian fair value ini adalah harga
yang diterima untuk bisa menjual suatu aset ataupun harga yang dibayar untuk bisa
2. Pada permulaannya teori auditing awal dibangun dengan mengamati praktik auditor. Apa
jenis konstruksi teori ini? Apa kelebihan dan kekurangan dari pendekatan ini? Jelaskan.
Jawab :
Teori auditing awal dibangun dengan mengamati praktik auditor, yang termasuk dalam
jenis konstruksi teori pragmatic. Teori ini memusatkan perhatian pada pengaruh
informasi terhadap perubahan perilaku pemakai laporan keuangan. Teori ini membahas
reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi. Sumber- sumber awal auditing
menunjukkan fokus terhadap masalah yang muncul pada pelaksanaan audit, seperti
deteksi kecurangan, penemuan kesalahan penerapan prinsip dan verifikasi asal suatu
akun.
- Trial and error, Pembelajaran di dalam pelaksanaan teori pragmatisme bersifat trial
and error sehingga penerapan dalam pelaksanaan teori pragmatisme tidak selalu
menghasilkan pembelajaran yang benar / dapat diaplikasikan dalam perencanaan
selanjutnya
- Teori pragmatis bersifat nyata dan langsung berfokus kepada permasalahan yang ada
bukan berdasarkan teori atau ideologi yang dianut. Sehingga dalam
penerapannya mempunyai kemungkinan yang besar untuk menyelesaikan persoalan
dalam perencanaan dengan tepatsasaran.
3. Apakah yang dimaksud dengan ‘free-riders' itu? Bagaimana suatu sistem dapat
memastikan bahwa mereka yang paling diuntungkan dari standar akuntansi yang
memerlukan pengungkapan tertentu juga menanggung biaya terbesar darinya? Jelaskan.
Jawab :
Hal ini berarti pajak memiliki peran signifikan dalam membiayai pengadaan barang
publik. Untuk itu, dalam beberapa literasi atau sosialisasi, istilah free rider juga pernah
disebutkan untuk pihak yang turut menikmati manfaat publik, tetapi tidak membayar
pajak.
Misal, setiap masyarakat membutuhkan jalan raya dan pertahanan nasional. Kedua
barang publik tersebut dibiayai dengan penerimaan negara, termasuk pajak. Dengan
demikian, apabila seorang turut memanfaatkannya, tetapi tidak membayar pajak akan
memunculkan masalah free rider.
4. Apa peran dari Financial Reporting Council? Menurut Anda apakah semua anggota
Financial Reporting Council harus akuntan yang berkualitas? Mengapa ya atau mengapa
tidak? Jelaskan.
Jawab :
Financial Reporting Council (FRC) adalah regulator independent di Inggris dan Irlandia,
yang bertanggung jawab untuk mengatur auditor, akuntan, dan akutanris, dan
menetapkan tata kelola perusahaan dan kode pengelolaan. FRC berupaya untuk
mempromosikan transparasnsi dan integritas dalam bisnis dengan mengarahkan
pekerjaannya pada investor dan pihak lain yang mengandalkan laporan perusahaan, audit,
dan manajemen risiko bekrualitas tinggi. Tanggung jawab utama FRC adalah
menciptakan dan mempertahankan domestic dan kepercayaan investor internasional di
sektor bisnis inggris dengan integritas yang ditingkatkan, dan hubungannya dengan
pemerintah, bisnis, dan profesi harus mendukung otonomi kelembagaan dan
kemampuannya untuk bertindak setiap saat sesuai dengan tanggung jawab hukumnya.
Menurut saya tidak semua anggota FRC harus akuntan yang berkualitas. FRC juga
membutuhkan auditor dan aktuaris agar adanya pembagian intelijen dan informasi yang