Masalah yang telah diidentifikasi Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
Tunagrahita (Kelas 1 SD) Kajian Literatur : Dari identifikasi masalah, kajian literature dan
hasil wawancara, adapaun kemungkinan
Masalah Literasi Asmiati (2019) penyebab masalahnya adalah :
1. Peserta didik belum memahami jenis-jenis Anak tunagrahita mengalami hambatan dalam memori dimana mereka 1. Daya ingat anak yang lemah
huruf vokal (a,i,u,e,o) : memiliki kemampuan mengingat yang rendah dan mengalami masalah
2. Media pembelajaran yang kurang diminati
- Peserta didik belum mampu menyebutkan dalam perhatian dan konsentrasi sehingga berdampak pada kesulitan
anak
dalam pembelajaran
nama huruf vokal dengan benar
3. Sikap guru yang kurang tegas dalam
- Peserta didik belum memahami bentuk Sumber : Asmiati, Neti. 2019. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA membimbing anak
huruf vokal dengan baik PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI METODE KUPAS
RANGKAI DENGAN TEKNIK REPOSISI BUNYI. E-Journal UNTIRTA. Tersedia di : 4. Metode pembelajaran konvensional
- Bila ditugaskan untuk menunjuk satu (ceramah)
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/UNIK/article/view/7648/5121
nama huruf, anak hanya menjawab huruf
a
Fajrina (2013 : 610-611)
Hasil Wawancara :
- Guru terlalu menuruti kemauan anak ketika rewel saat anak tidak mau
belajar di kelas
Orang Tua
Guru/Walikelas Sebelumnya
Orang Tua
Masalah Numerasi Kajian Literatur Dari identifikasi masalah, kajian literature dan
hasil wawancara, adapaun kemungkinan
3. Peserta didik belum mampu memahami Damayanti, (2020 : 05) penyebab masalahnya adalah :
jenis bilangan 1-10 :
1. Metode pembelajaran guru kurang tepat
- Peserta didik hanya dapat melafalkan Kesulitan belajar matematika yang dialami oleh siswa dapat dipengaruhi oleh
bilangan 1-10 tanpa mengerti bagaimana berbagai penyebab, salah satunya adalah disebabkan karena lemahnya cara 2. Daya ingat anak yang lemah
bentuk angka tersebut. guru dalam mengajar dikelas, untuk itu sebagai pengajar dan pendidik kita 3. Faktor Internal dari dalam diri anak
- Peserta didik belum mampu menjawab harus tahu bagaimana memberikan layanan yang tepat bagi mereka salah sendiri, yaitu tidak menyukai pelajaran
pertanyaan guru tentang nama bilangan satunya adalah dengan pendekatan/strategi pembelajaran yang bisa matematika berhitung
membangkitkan motivasi belajar pada anak 4. Siswa cepat bosan pada mata pelajaran
matematika
Sumber : Damayanti, Riska. 2020. ANALISIS KESULITAN BELAJAR
5. Faktor karakteristik anak tunagrahita yang
MATEMATIKA PADA SISWA DYSCALCULIA DALAM
membutuhkan waktu lama dalam menangkap
MENYELESAIKAN SOAL OPERASI BILANGAN BULAT. Skripsi thesis, materi
Universitas Pancasakti Tegal. E-Journal.
6. Konsentrasi anak yang mudah terpecah
http://repository.upstegal.ac.id/2470/
1. Faktor karakteristik anak tunagrahita yang membutuhkan waktu lama dalam
menangkap materi
Masalah Pedagogik Kajian Literatur Dari identifikasi masalah, kajian literature dan
hasil wawancara, adapaun kemungkinan
4. Perhatian peserta didik teralihkan oleh Yuliana, Siti (2014 : 04)
penyebab masalahnya adalah :
suatu hal yang lebih menarik :
- Peserta didik hanya mau belajar dengan Gangguan konsentrasi yang dialami anak tunagrahita berupa gangguan atau
- Gangguan Konsentrasi
media pembelajaran yang anak anggap hambatan yang ditandai dengan perhatian mudah teralih jika mendengar
lebih menarik sesuatu hal sehingga tidak dapat bertahan duduk lama, sering melirik kekanan
dan kekiri ketika proses belajar berlangsung, mengganggu teman, akibatnya - Sering bosan terhadap sesuatu,
konsentrasi anak terganggu ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung
sehingga hasil belajar anak tidak menghasilkan nilai yang baik, karena anak - Penggunaan strategi, metode dan model
Pada umumnya ingatan dan perhatian anak tunagrahita lemah, tidak mampu
memperhatikan sesuatu hal dengan serius dan lama, perhatian anak
tunagrahita akan sering berpindah pada persoalan lain dalam waktu sekejap,
apalagi dalam hal memperhatikan pelajaran, anak tunagrahita akan cepat
merasa bosan. Hal ini disebabkan karena anak tunagrahita memiliki
keterlambatan dalam perkembangan kecerdasannya. Oleh karena itu penting
untuk mengidentifikasi keterbatasan anak tunagrahita, sehingga guru dan
orang tua dapat memilih media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
anak tunagrahita. Media pembelajaran tersebut harus menyenangkan,
menarik dan mudah dipahami agar anak tunagrahita tidak cepat bosan dan
teralihkan perhatiannya.
Hasil Wawancara
Guru
- Saat berkomunikasi guru hanya menegaskan kata yang penting saja dan
menggunakan kalimat yang pendek
Orang Tua
Siswa tunarungu memiliki keterbatasan dalam menginterpretasikan kalimat - Kurangnya komunikasi antara orang tua dan
karena kemampuannya hanya berdasarkan pada bahasanya yang terbatas.
Sumber : Kumalasari, Lina, dan Sinta. 2016. Kemampuan Menyusun Kalimat siswa
pada Siswa Tunarungu melalui Kartu Gambar. Jurnal ORTOPEDAGOGIA. 47-
- Media pembelajaran belum sesuai dengan
50. Tersedia di : http://journal2.um.ac.id/index.php/jo/article/view/5035/2721
kebutuhan belajar anak
Hasil Wawancara :
Orang Tua
7. Kemampuan peserta didik dalam Kajian Literatur Dari identifikasi masalah, kajian literature dan
pembelajaran PKn masih rendah hasil wawancara, adapaun kemungkinan
Krisnayana, Komang (2021)
- Peserta didik belum mampu menyebutkan penyebab masalahnya adalah :
Pelajaran PPKN merupakan materi pembelajaran yang sulit untuk dipahami
sila-sila pancasila
oleh siswa. Hal ini dikarenakan materi yang bersifat abstrak sehingga siswa - Materi pemeblajaran bersifat abstrak
- Peserta didik belum mampu menyebutkan kurang minat dan cenderung cepat bosan untuk belajar PPKN.
lambang pancasila dengan baik. - Metode pembelajaran kurang tepat
Sumber : Krisnayana, Komang (2021) PENGEMBANGAN MEDIA
- Peserta didik belum mampu menyebutkan PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN PENDIDIKAN - Anak belajar secara mandiri
sila dan lambang pancasila secara urut PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN UNTUK GURU PENGAJAR
- Media pembelajaran kurang variatif
dan benar SISWA PENYANDANG TUNARUNGU DI SLB NEGERI 1
BULELENG. Undergraduate thesis, Universitas Pendidikan Ganesha.
Tersedia di : https://repo.undiksha.ac.id/5468/
Hasil Wawancara
Orang tua :
Pakar Ahli :
Hasil Wawancara
Orang Tua
- Orang tua bingung cara menjelaskan tentang materi pada anak karena
keterbatasan komunikasi (orang tua tidak paham bahasa isyarat)
Pakar/ Ahli (Guru Senior)
Masalah Pedagogik Prayitno, Elida. (1989) Beberapa faktor yang menyebabkan motivasi belajar Dari identifikasi masalah, kajian literature dan
siswa rendah adalah kurang dukungan dari orang tua, guru atau lingkungan hasil wawancara, adapaun kemungkinan
9. Semangat belajar peserta didik masih
penyebab masalahnya adalah :
lemah : sekitar.
- Peserta didik merasa cepat bosan ketika 1. Kurang adanya rasa dukungan dari keluarga
guru dan teman disekitarnya
pembelajaran
- Peserta didik belum aktif dalam 2. Gangguan pendengaran menyebabkan anak
tidak bisa menangkap konsep pembelajaran
pembelajaran
3. Anak meras jenuh dengan materi pelajaran
- Anak membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakan tugas sehingga anak
merasa jenuh
Orang Tua
Pembelajaran HOTS Kajian Literatur Dari identifikasi masalah, kajian literature dan
hasil wawancara, adapaun kemungkinan
10. Pembelajaran HOTS masih sulit untuk HOTS merupakan suatu tigkat berfikir yang menekankan padapenerapan penyebab masalahnya adalah :
diterapkan di kelas (keterampilan pengetahuan yang telah diterima, penelaran reflkesi, pemecahan masalah,
berpikir tingkat tinggi) : pengambilan keputusan dan selanjutnya merumuskan pada suatu hal yang - Kemampuan akademik anak tunagrahita
baru (Sulaiman, Muniyan, Madhvan, Hasan & Rahim, 2017; Widodo, 2013; rendah
- Peserta didik belum mampu untuk
Brookhart, 2010; King, Goodson & Rohani, 2006).
berpikir kritis dan tingkat tinggi
Rapih, dkk. (2018)
Sumber : Rapih, dkk. 2018. Perpektif guru sekolah dasar terhadap Higher
Order Tinking Skills (HOTS). E-Journal Unipma. Tersedia di : http://e-
journal.unipma.ac.id/index.php/PE/article/view/2560/pdf
Hasil Wawancara
Guru
Pakar Ahli
Pemanfaatan teknologi/inovasi dalam Kajian Literatur Dari identifikasi masalah, kajian literature dan
hasil wawancara, adapaun kemungkinan
pembelajaran
Nurhasanah, (2015) penyebab masalahnya adalah :
11. Pemanfaatan media pembelajaran
Media pembelajaran dapat diandalkan untuk pembelajaran karena
elektronik/modern yang inovatif dalam dengan menggunakan media para siswa aktif dan antusias dalam - Penggunaan media pembelajaran yang tepat
pmbelajaran belum optimal : mengikuti proses belajar mengajar, sehingga memberikan hasil belajar
- Sarana prasarana yang masih terbatas
- Akses internet di sekolah terbatas, yang efektif, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
- penggunaan media elektronik belum optimal
sinyal belum mampu mengjangkau
sampai kelas Sumber : Nurhasanah. 2015. Pengaruh media pembelajaran terhadap hasil
- Layar proyektor di sekolah hanya belajar passing bawah bola voli pada siswa tunarungu. E-Journal
ada satu atau terbatas, sehingga STKIPPasundan. Tersedia di :
terkadang bila kami akan menggunakan http://jpoe.stkippasundan.ac.id/index.php/jpoe/article/view/26/37
media proyektor untuk pembelajaran,
jadwal pemakaian layar proyektor
bentrok dengan kelas lain Sudjana, 1991 (dalam Junanda, 2015)
- Penggunaan gawai pribadi dalam Penggunaan media alat pembelajaran yang tepat dapat mempertinggi
pembelajaran membuat situasi dalam hasil belajar, sebaliknya bila penggunaan yang tidak sesuai dengan tingkat
kelas tidak kondusif kemampuan anak, akan menjadi salah satu penyebab timbulnya
ketidakpahaman anak dalam pembelajaran
Hasil Wawancara
Guru/Teman Sejawat
- Media pembelajaran yang digunakan masih konvensional (buku sebagai
sumber belajar, papan tulis)
- Terkadang hanya sebatas menggunakan gawai pribadi dalam
pembelajaran
Pakar Ahli
- Guru kurang berinisiatif untuk mencari media elektronik alternative lain
dalam pembelajaran