Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP

PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN


(PERBANDINGAN ANTARA EKSPEKTASI /HARAPAN
DENGAN HASIL KERJA)

Nurlia
STIA Al Gazali Barru
nurlia@algazali.ac.id

ABSTRAK

Struktur organisasi merupakan gambaran dari pembagian wewenang dan tanggung


jawab serta hubungan vertikal dan horizontal suatu organisasi dalam melaksanakan
aktivitasnya. Perubahan terhadap struktur organisasi merupakan jawaban dari berbagai
tekanan baik internal maupun eksternal. Salah satu tuntutan masyarakat saat ini adalah
ekfektifitas sistem administrasi publik dalam menjalankan fungsi pelayanan masyarakat
melalui penataan kembali struktur organisasi yang lebih sehat dan efisien. Restrukturisasi
organisasi dilakukan untuk mengantisipasi dan mengakomodasi perubahan yang timbul
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari baik jangka pendek maupun jangka panjang. Konsep
kualitas pelayanan dapat dipahami melalui perilaku konsumen, yaitu suatu perilaku yang
dimainkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, dan mengevaluasi suatu
produk maupun pelayanan yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka. Kualitas
pelayanan juga berhubungan erat dengan pelayanan yang sistematis dan komprehensif yang
lebih dikenal dengan konsep pelayanan prima. Aparat pelayanan hendaknya memahami
variabel-variabel pelayanan prima seperti yang terdapat dalam agenda perilaku pelayanan
prima sektor publik
Kata Kunci : kualitas,pelayanan, organisasi, struktur

Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019 51


A. PENDAHULUAN bertujuan mencari keuntungan, namun
tetap harus mengutamakan kualitas
Pelayanan publik pada dasarnya pelayanan yang sesuai dengan tuntutan,
menyangkut aspek kehidupan yang harapan dan kebutuhan masyarakat.
sangat luas. Pemerintah, sebagai badan
Struktur organisasi merupakan
eksekutif dalam sistem tata negara,
gambarandaripembagianwewenangdan
berperan sebagai penyedia berbagai
tanggung jawab serta hubungan vertikal
layanan publik yang diperlukan oleh
dan horizontal suatu organisasi dalam
masyarakat, mulai fungsi pengaturan
melaksanakan aktivitasnya. Perubahan
hingga fungsi penyelenggaraan.
terhadap struktur organisasi merupakan
Berbagai gerakan reformasi publik
jawaban dari berbagai tekanan baik
yang dialami negara-negara maju
internal maupun eksternal. Salah satu
pada awal tahun 1990-an banyak
tuntutan masyarakat saat ini adalah
diilhami oleh tekanan masyarakat
ekfektifitas sistem administrasi publik
akan perlunya peningkatan kualitas
dalam menjalankan fungsi pelayanan
pelayanan publik yang diberikan oleh
masyarakat melalui penataan kembali
pemerintah. Lembaga Administrasi
struktur organisasi yang lebih sehat
Negara pelayanan umum adalah segala
dan efisien. Restrukturisasi organisasi
bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilakukan untuk mengantisipasi dan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah
mengakomodasi perubahan yang timbul
dan dilingkungan Badan Usaha Milik
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari baik
Negara dalam bentukbarang atau
jangka pendek maupun jangka panjang.
jasa, dalam rangka upaya pemenuhan
Perubahan struktur akan menghasilkan
kebutuhan masyarakat maupun
organisasi pemerintah yang efektif dan
dalam rangka pelaksanaan ketentuan
efesien dalam memberikan pelayanan
peraturan perundang-undangan.1
yang berkualitas kepada masyarakat.
Jadi pelayanan umum yang Bahwa efektifitas dan efesiensi suatu
dilaksanakan oleh pemerintah haruslah organisasi ditentukan oleh tiga elemen
benar-benar memuaskan masyarakat. penting yaitu misi dan strategi organisasi,
Pelayanan yang diberikan pada struktur organisasi, dan sumber daya
masyarakat menuntut kualitas tertentu. manusia.2
Pelayanan yang diselenggarakan oleh
Cara pandang masyarakat terhadap
pemerintah melalui aparatnya dalam
sebuah organisasi pemerintah berbeda-
struktur organisasi, walaupun tidak

1 Jurnal Studi Pembangunan, Hadeli, 2005 hal 23 2 John M. Ivancevich, Erlangga hal 125

52 Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019


Nurlia

beda, dipengaruhi oleh latar belakang Kesulitan dalam berkomunikasi,


pengetahuan dan pengalaman mereka, termasuk kegagalan mengirim dan
serta dari sisi kepentingannya masing- menerima informasi, dan hilangnya
masing. Masyarakat pada umumnya informasi akan mempengaruhi
mencari dasar nasional untuk menilai kinerja individual. Demikian pula
kualitas pelayanan suatu organisasi meningkatnya formalisasi cenderung
pemerintah, ada yang menilainya dari akan mengakibatkan berkurangnya
sisi penampilan fisik infrastruktur inovasi dan komunikasi didalam
pelayanan, ada pula yang menilainya organisasi. Pengambilan keputusan,
dari sisi empati petugas pelayanan, sebagai bagian dari dimensi struktur
dan sebagainya. Para peneliti tidak organisasi, yang dapat dilakukan secara
menyukai kriteria penilaian yang desentralisasi atau sentralisasi, juga
berbeda-beda, sehingga berusaha akan mempengaruhi kinerja individual
keras mengidentifikasi indikator- dalam organisasi.
indikator yang bisa diukur berdasarkan
realibilitasnya memiliki hubungan
dengan kualitas pelayanan organisasi B. METODOLOGI PENELITIAN
pemerintah.
Metode yang digunakan dalam
Reformasi sistem administrasi
penelitian ini adalah penelitian
publik yang terus bergulir atas
normatif atau penelitian doktrinal
desakan masyarakat bertujuan untuk
yang mempergunakan sumber data
mewujudkan kinerja pemerintahan
sekunder atau penelitan kepustakaan,
yang baik. Selama ini sistem
yaitu dengan menelaah bahan sekunder
administrasi publik di Indonesia dinilai
berupa buku ilmiah, jurnal,dan
berat, lambat, tidak kreatif, dan tidak
lain-lain. Bahan sekunder tersebut
sensitif terhadap masyarakat, maka
kemudian dianalisis dan disajikan
tuntutan akan reformasi administrasi
secara deskriptif.
merupakan wacana yang penting
untuk dikaji. Studi-studi tentang teori
organisasi menyatakan adanya korelasi C.PEMBAHASAN
antara struktur organisasi dengan
kinerja pelayanan. Hal ini dapat 1. Struktur Organisasi
dipahami karena struktur organisasi 1.1 Pengertian Struktur Organisasi
menentukan lancar atau tidaknya Pengertian struktur organisasi
komunikasi di dalam organisasi. adalah pola-pola tugas dan hubungan

Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019 53


tugas yang telah ditetapkan, alokasi digambarkan dalam bentuk skema
aktivitas pada sub-sub unit yang organisasi atau organigram, yaitu
terpisah, distribusi kewenangan suatu lukisan grafis yang menjelaskan
diantara posisi administrasi, dan berbagai hubungan organisatoris, baik
jaringan komunikasi formal.3 vertikal maupun horizontal, antar
Pengertian struktur organisasi bagian maupun antar individu. Dengan
adalah pola formal mengelompokkan kata lain organigram memberikan
orang dan pekerjaan, pola formal gambaran tentang struktur personalia,
aktivitas dan hubungan antara berbagai yakni penerapanindividu pada
sub unit organisasi yang sering posisi-posisi yang ada dalam suatu
digambarkan melalui bagan organisasi.4 organisasi. Hal ini dimaksudkan siapa
Struktur organisasi adalah suatu yang memegang tampuk pimpinan
gambar yang menggambarkan dan kepada siapa tugas, wewenang,
tipe organisasi, pendepartemenan tanggung jawab serta posisi diberikan.
organisasi kedudukan, dan jenis 1.2 Bentuk Struktur Organisasi
wewenang pejabat, bidang dan
Bentuk struktur organisasi pada
hubungan pekerjaan, garis perintah dan
umumnya berbeda-beda serta memiliki
tanggung jawab, rentang kendali dan
keunggulan dan kelemahan masing-
sistem pimpinan organisasi. 5 Struktur
masing. Berdasarkan hubungan yang
organisasi adalah keseluruhan dari
ada pada organisasi terdapat lima
tugas-tugas yang dikelompokkan ke
jenis bentuk struktur utama organisasi,
dalam fungsi-fungsi yang ada sehingga
bentuk struktur organisasi tersebut
merupakan suatu kesatuan dapat dibedakan sebagai berikut:7
harmonis, yakni diarahkan dan
dikembangkan secara terus-menerus a. Bentuk Organisasi Lini (Line
pada suatu tujuan tertentu menuju Organization)
6
kondisi optimal. Organisasi lini ini diciptakan oleh
Dimana struktur organisasi Henry Fayol, dalam tipe organisasi
lini terdapat garis wewenang,
3 Politik Organisasi Persepktif Mikro Diagnosa kekuasaan yang menghubungkan
Psikologis, (Haris S, 2006) hal 136
4 Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Veithzal langsung secara vertikal dari atasan
Rivai, 2008) hal 409 ke bawahan. Pengertian bentuk
5 H. Malayu SP Hasibuan, 2010. Manajemen : Dasar, organisasi sering disamakan
Pengertian, dan Masalah hal 128
6 Seluk Beluk Organisasi Perusahaan Modern, (Afif, 7 Manajemen : Dasar, Pengertian dan Masalah, (H.
1994) hal 107 Malayu SP. Hasibuan, 2010) hal 150

54 Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019


Nurlia

dengan tipe organisasi, padahal diktator.


keduanya berbeda. c) Maju mundurnya organisasi
Keunggulannya : bergantung kepada kecakapan
pucuk pimpinan saja, karena
a) Kesatuan pimpinan dan azas wewenang menetapkan keputusan,
kesatuan komando tetap kebijaksanaan, dan pengendalian
dipertahankan sepenuhnya. dipegang sendiri.
b) Garis komando dan pengendalian d) Organisasi secara keseluruhan
tugas, tidak mungkin terjadi terlalu bergantung pada satu orang.
kesimpang siuran karena pimpinan
e) Kaderisasi dan pengembangan
langsung berhubungan dengan
bawahan kurang mendapatkan
karyawan.
perhatian, karena mereka tidak
c) Proses pengambilan keputusan, diikutsertakan dalam perencanaan,
kebijaksanaan, dan instruksi- pengambilan keputusan, dan
instruksi berjalan cepat. pengendalian.
d) Pengawasan melekat (waskat) f) Rencana, keputusan, kebijaksanaan
secara ketat terhadap kegiatan- dan pengendalian relatif kurang
kegiatan karyawan dapat baik, karena adanya keterbatasan
dilaksanakan. (limits factor) manusia.
e) Kedisiplinan dan semangat
kerja karyawan umumnya baik. b. Bentuk Organisasi Lini dan Staf (Line
and staff organization)
f) Koordinasi relatif mudah
dilaksanakan. Bentuk organisasi lini dan staf
g) Rasa solidaritas dan esprit de crop pada dasarnya merupakan kombinasi
para karyawan pada umumnya dari organisasi lini dan organisasi
tinggi, karena masih saling fungsional. Asas kesatuan komando
mengenal. tetap dipertahankan dan pelimpahan
wewenang berlangsung secara vertikal
Kelemahannya : dari pucuk pimpinan kepada pimpinan
a) Tujuan pribadi pucuk pimpinan dibawahnya. Pucuk pimpinan tetap
dan tujuan organisasi seringkali sepenuhnya berhak menetapkan
tidak dapat dibedakan. keputusan, kebijaksanaan, dan me-
b) Adanya kecenderungan pucuk realisasikan tujuan perusahaan. Dalam
pimpinan bertindak secara otoriter/ membantu kelancaran tugas pimpinan,
ia mendapat bantuan dari para staf.

Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019 55


Tugas para staf hanya memberikan organisasi perusahaan maupun
bantuan, pemikiran saran-saran, data, organisasi sosial.
informasi, dan pelayanan kepada i) Kedisiplian dan moral karyawan
pimpinan sebagai bahan pertimbangan tinggi, karena tugas-tugasnya
untuk menetapkan keputusan dan sesuai dengan keahliannya.
kebijaksanaannya. j) Keuntungan dari spesialisasi dapat
Keunggulannya : diperoleh seoptimal mungkin.
a) Asas kesatuan pimpinan tetap k) Koordinasi relatif mudah
dipertahankan, sebab pimpinan dilaksanakan, karena sudah ada
tetap berada dalam satu tangan pembagian tugas yang jelas.
saja. l) Bakat karyawan yang berbeda-
b) Adanya pengelompokan beda dapat dikembangkan, karena
wewenang, yaitu wewenang lini mereka bekerja sesuai dengan
dan wewenang staff. kecakapan dan keahliannya.
c) Adanya pembagian tugas dan m) Perintah dan pertanggungjawaban
tanggung jawab yang jelas antara melalui garis vertikal terpendek.
pimpinan, staff dan pelaksana. Kelemahannya :
d) Pimpinan mempunyai bawahan a) Kelompok pelaksana sering
tertentu, sedang bawahan hanya bingung untuk membedakan
mempunyai seorang atasan tertentu perintah atau bantuan nasihat.
saja.
b) Solidaritas dan esprit de corp
e) Bawahan hanya mendapat perintah karyawan kurang, karena tidak
dan memberikan tanggung jawab saling mengenal.
kepada seorang atasan tertentu saja.
c) Persaingan kurang sehat sering
f) Pelaksanaan tugas-tugas pimpinan terjadi, sebab setiap unit atau bagian
relatif lebih lancar, karena mendapat menganggap tugas-tugasnyalah
bantuan data, informasi, saran- yang terpenting.
saran, dan pemikiran para stafnya.
g) Asas the right man in the right place c. Bentuk Organisasi Fungsional
lebih mudah dilaksanakan. Diciptakan oleh F.W. Taylor, bentuk
h) Organisasi ini fleksibel dan luwes, organisasi ini disusun berdasarkan
karena dapat diterapkan pada sifat dan macam pekerjaan yang harus
organisasi besar maupun kecil, dilakukan. Pada tipe organisasi ini,

56 Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019


Nurlia

masalah pembagian kerja mendapat akibat spesialisasi yang mendalam,


perhatian yang sungguh-sungguh, kecuali mengikuti pelatihan terlebih
pembagian kerja didasarkan pada dahulu.
“spesialisasi” yang sangat mendalam d) Karyawan terlalu mementingkan
dan setiap pejabat hanya mengerjakan bidangnya atau spesialisasinya,
suatu tugas atau pekerjaan sesuai sehingga koordinasi secara
dengan spesialisasinya. menyeluruh sulit dilakukan.
Keunggulannya : e) Sering terjadi solidaritas kelompok
yang berlebihan, sehingga dapat
a) Spesialisasi karyawan dapat
menimbulkan pengkotak-kotakkan
dikembangkan dan dimanfaatkan
ikatan karyawan yang sempit.
secara optimal.
b) Keuntungannya adanya spesialisasi d. Bentuk Organisasi Lini, Staf dan
dapat diperoleh seoptimal mungkin. Fungsional
c) Para karyawan akan terampil Merupakan kombinasi dari
dibidangnya masing-masing. organisasi lini, lini dan staf, dan
d) Efisiensi dan produktivitas dapat fungsional, biasanya diterapkan pada
ditingkatkan. organisasi besar serta kompleks. Pada
e) Solidaritas, moral dan kedisiplinan tingkat Dewan Komisaris (board of
karyawan yang mengerjakan director) diterapkan tipe organisasi lini
pekerjaan yang sama tinggi. dan staf, sedangkan pada tingkat middle
manager diterapkan tipe organisasi
f) Direktur Utama tugasnya ringan,
fungsional. Organisasi ini dilakukan
karena para direkturnya adalah
dengan cara menggabungkan kebaikan
spesialis dibidangnya masing-
dan menghilangkan kelemahan dari
masing.
ketiga tipe organisasi tersebut.
Kelemahannya :
e. Bentuk Organisasi Komite
a) Para bawahan sering bingung
Suatu organisasi yang masing-
karena mendapat perintah dari
masing anggota mempunyai wewenang
beberapa atasan.
yang sama dan pimpinannya kolektif.
b) Pekerjaan kadang-kadang sangat Organisasi komite (panitia = committees
membosankan karyawan. organization) mengutamakan pimpinan,
c) Para karyawan sulit mengadakan artinya dalam organisasi ini terdapat
alih tugas (tour of duty = tour of area), pimpinan “kolektif presidium/plural

Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019 57


executive” dan komite ini bersifat 3. Sistem aturan yang meliputi hak
manajerial. Komite dapat juga bersifat dan kewajiban pemegang posisi
formal atau informal, komite-komite jabatan
itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian 4. Sistem prosedur untuk menghadapi
dari struktur organisasi formal, dengan situasi kerja
tugas-tugas dan wewenang dibagikan 5. Impersonalitas hubungan yang
secara khusus. tidak menyenangkan
Keunggulannya : 6. Seleksi dan promosi karyawan
a) Keputusan yang diambil relatif berdasarkan kompetensi teknikal
lebih baik, karena diputuskan oleh Seperti halnya dalam organ tubuh
beberapa orang. manusia, dalam struktur organisasi pun
b) Kecenderungan untuk bertindak terdapat elemen yang perlu dianalisis.
secara otoriter/diktator dapat Stoner dan Wengkell dalam buku
dicegah. Siswanto (2005:90) mengemukakan
adanya empat elemen yang berguna
c) Pembinaan dan partisipasi dapat
untuk menganalisis struktur organisasi
ditingkatkan
sebagai berikut :
Kelemahannya : a. Spesialisasi aktivitas (Specialization
a) Penanggung jawab keputusan of activities)
kurang jelas, sebab keputusan Spesialisasi aktivitas mengacu
merupakan keputusan bersama. pada spesialisasi tugas-tugas
b) Waktu untuk mengambil keputusan individual dan kelompok kerja
lama dan biayanya besar. dalam organisasi (pembagian kerja)
c) Adanya tirani mayoritas yang dapat dan pengaturan- pengaturan tugas-
memaksakan keinginannya melalui tugas tersebut menjadi satuan-
voting suara. satuan kerja (departementasi).
Didalam sebuah organisasi
Terdapat enam elemen struktur
8 pembagian tugas pekerjaan adalah
organisasi sebagai berikut :
keharusan mutlak, tanpa itu
1. Hierarki kewenangan yang
dirumuskan dengan baik kemungkinan terjadinya tumpang
2. Divisi tenaga kerja berdasarkan tindih sangat besar. Pembagian
fungsi spesialisasi tugas pekerjaan pada akhirnya
akan menghasilkan departemen-
8 Politik Organisasi Perspektif Mikro Diagnosa departemen terkecil dalam
Psikologis, (Hall dalam Haris, 2006) hal 146

58 Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019


Nurlia

organisasi (departementalisasi) tinggi oleh manajer puncak, atau


merupakan dasar yang digunakan bahkan oleh seorang saja. Dalam
untuk mengelompokkan sejumlah struktur yang didesentralisasikan,
pekerjaan menjadi satu kelompok. gaya pengambilan keputusan
b. Standarisasi aktivitas dibagi diantara para bawahan pada
(Standardization of activities) hirarki manajemen menengah dan
Standardisasi kegiatan merupakan bawah.
prosedur yang digunakan
2. Kualitas Pelayanan Publik
organisasi untuk menjamin
kelayakdugaan (predictability) Kata “kualitas” mengandung
aktivitasnya. Menstandarisasi banyak pengertian, menurut kamus
berarti menjadikan kegiatan bahasa Indonesia, kualitas berarti
pekerjaan seragam dan taat azas. tingkat baik buruknya sesuatu, derajat
c. Koordinasi aktivitas (Coordination of atau taraf (kepandaian, kecakapan, dsb)
activities) atau mutu. Dalam konteks organisasi
defenisi kualitas mengandung beragam
Koordinasi aktivitas yaitu proses
makna. Istilah kualitas bagi penyedia
dalam mengintegrasikan seluruh
pelayanan jasa menunjuk pada suatu
aktivitas dan fungsi-fungsi
hasil berupa produk barang maupun
sub organisasi dari berbagai
jasa yang harus dikerjakan secara baik
departemen atau bagian dalam
dan sesuai standar. Konsep kualitas
organisasi, untuk menciptakan
pelayanan dapat dipahami melalui
keserasian gerak langkah unit-unit
perilaku konsumen, yaitu suatu perilaku
yang ada dalam pencapaian tujuan
yang dimainkan oleh konsumen dalam
organisasi secara efektif dan efisien.
mencari, membeli, menggunakan, dan
d. Sentralisasi dan Desentralisasi
mengevaluasi suatu produk maupun
pengambilan keputusan
pelayanan yang diharapkan dapat
(Centralization and Decentralization
memuaskan kebutuhan mereka.
of decision making)
Kualitas memberikan nilai plus
Sentralisasi dan desentralisasi
berupa motivasi khusus bagi para
pengambilan keputusan mengacu
pelanggan untuk menjalin ikatan relasi
pada lokasi otoritas pengambilan
yang saling menguntungkan dalam
keputusan. Dalam struktur
jangka panjang bagi perusahaan dan
organisasi yang di sentralisasi,
dengan adanya ikatan emosional seperti
keputusan diambil pada tingkat
ini memungkinkan perusahaan untuk

Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019 59


memahami harapan dan kebutuhan pelanggan terhadap perusahaan
pelanggan secara spesifik. dan perusahaan bisa menciptakan
Metode pengukuran kualitas rasa aman bagi pelanggannya.
pelayanan dengan menggunakan Jaminan juga berarti bagi para
sepuluh dimensi tersebut diatas, dikenal karyawan selalu bersikap sopan
dengan metode SERQUAL (Service dan menguasai setiap pertanyaan
Quality). Dalam perkembangannya, atau masalah pelanggan. Dalam
dari sepuluh dimensi yang dapat dimensi assurance, terbagi lagi
dirangkum menjadi hanya lima dimensi menjadi tiga, yaitu:
pokok. Kelima dimensi meliputi:9 a. Competence (kompetensi), yaitu
1. Tangible (bukti fisik), berkenaan penguasaan keterampilan dan
dengan daya tarik fasilitas fisik, pengetahuan yang dibutuhkan
perlengkapan, dan material yang agar dapat menyampaikan
digunakan perusahaan, serta jasa sesuai dengan kebutuhan
penampilan karyawan. pelanggan.
2. Reliability (keandalan), berkaitan b. Courtesy (kesopanan), yaitu
dengan kemampuan perusahaan berkaitan dengan sikap santun,
untuk memberikan layanan yang respek, dan keramahan para
akurat sejak pertama kali tanpa karyawan terhadap pelanggan.
membuat kesalahan apapun dalam c. Credibility (kredibilitas), yaitu
menyampaikan jasanya sesuai sifat jujur dan dapat dipercaya.
dengan waktu yang disepakati. Kredibilitas mencakup
3. Responsiveness (daya tanggap), nama perusahaan, reputasi
berkenaan dengan kesediaan dan perusahaan, karakter pribadi
kemampuan para karyawan untuk karyawan penyedia jasa, dan
membantu para pelanggan dan interaksi dengan pelanggan.
merespon permintaan mereka, 5. Emphty, berarti kemudahan
serta menginformasikan kapan memahami masalah para
jasa akan diberikan dan kemudian pelanggannya dan bertindak demi
memberikan jasa secara cepat. kepentingan pelanggan, serta
4. Assurance (jaminan), yakni perilaku memberikan perhatian personal
para karyawan yang mampu kepada para pelanggan dan
menimbulkan kepercayaan memiliki jam operasi yang nyaman.
Dimensi emphty terdiri atas:
9 Tangkilisan, 2005. Manajemen Publik hal 216-217

60 Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019


Nurlia

a. Acces (akses), kemudahan landasan pelayanan publik d.


melalui komunikasi, Peralatan atau sarana pelayanan
berhubungan dengan penyedia yang canggih
jasa. e. Resources yang tersedia untuk
b. Communication (komunikasi), diracik dalam bentuk kegiatan
yaitu komunikasi dengan pelayanan
bahasa yang mudah dimengerti f. Kualitas pelayanan yang
oleh pelanggan dan selalu memuaskan masyarakat sesuai
mendengarkan saran dan dengan standar dan asas
keluhan pelanggan. pelayanan masyarakat
c. Understanding The Costumer g. Manajemen dan kepeminpinan
(kemampuan memahami serta organisasi pelayanan
pelanggan), yaitu berupaya masyarakat
memahami pelanggan dengan h. Perilaku pejabat yang terlibat
kebutuhan spesifik mereka, dalam pelayanan masyarakat,
memberikan perhatian apakah masing- masing telah
individual, dan mengenal menjalankan fungsi mereka.
pelanggan reguler.
Variabel pelayanan prima di
Kualitas pelayanan juga sektor publik seperti di atas dapat
berhubungan erat dengan pelayanan diimplementasikan apabila aparat
yang sistematis dan komprehensif yang pelayanan berhasil menjadikan
lebih dikenal dengan konsep pelayanan kepuasan pelanggan sebagai tujuan
prima. Aparat pelayanan hendaknya utamanya. Menilai kualitas pelayanan
memahami variabel-variabel pelayanan tidaklah semudah menilai kualitas
prima seperti yang terdapat dalam sebuah produk karena proses
agenda perilaku pelayanan prima sektor penyampaian jasa merupakan suatu hal
publik SESPANAS LAN. Variabel yang unik. Hal ini disebabkan atas sifat
dimaksud adalah:10 pelayanan yang tidak nyata (Intangible),
a. Pemerintahan yang bertugas
melayani produksi dan konsumsinya yang
berjalan secara simultan.
b. Masyarakat yang dilayani
pemerintah Kualitas pada dasarnya merupakan
kata yang relatif abstrak, kualitas
c. Kebijaksanaan yang dijadikan
dapat digunakan untuk menilai atau
10 Lijan Poltak Sinambela, 2006. Reformasi Pelayanan menentukan tingkat penyesuaian
Publik hal 8

Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019 61


suatu hal terhadap persyaratan atau prosedur kerjanya. Dalam organisasi
spesifikasinya. Bila persyaratan pemerintahan, prosedur merupakan
spesifikasinya terpenuhi maka kualitas sesuatu rangkaian tindakan yang
pelayanan tersebut bisa dikatakan baik, ditetapkan lebih dulu, yang harus
tetapi sebaliknya bila persyaratannya dilalui untuk mengerjakan sesuatu
tidak terpenuhi maka dikatakan tugas.
pelayanan tersebut tidak baik. Tidak Sementara itu dalam konsep lain
tertutup kemungkinan juga bahwa dikatakan bahwa struktur organisasi
pelayanan yang berkualitas saat ini juga dapat diartikan sebagai suatu
dianggap tidak berkualitas disaat hubungan karakteristik-karakteristik,
lainnya karena itu dasar untuk menilai norma-norma dan pola-pola hubungan
suatu kualitas pelayanan selalu berubah yang terjadi di dalam badan-badan
dan berbeda. Dari definisi kualitas eksekutif yang mempunyai hubungan
pelayanan diatas dapat disimpulkan baik potensial atau nyata dengan apa
bahwa Kualitas pelayanan yaitu tingkat yang mereka miliki dalam menjalankan
keunggulan yang diharapkan dan kebijaksanaan (Van Meter dan
pengendalian atas tingkat keunggulan Van Horn dalam Winarno 1997:27).
tersebut memenuhi keinginan Pengertian ini sejalan dengan apa
pelanggan. yang dikemukakan oleh Robbins
(1995:135) bahwa “struktur organisasi
3. Hubungan Struktur Organisasi menetapkan bagaimana tugas akan
Dengan Kualitas Pelayanan dibagi, siapa melapor kepada siapa,
Kualitas pelayanan merupakan mekanisme koordinasi yang formal
suatu pernyataan tentang sikap, serta pola interaksi yang akan diikuti”.
hubungan yang dihasilkan dari Lebih jauh Robbins mengatakan
perbandingan antara ekspektasi bahwa struktur organisasi mempunyai
(harapan) dengan hasil kerja. Menilai tiga komponen, yaitu : kompleksitas,
kualitas pelayanan tidaklah semudah formalisasi dan sentralisasi.
menilai kualitas sebuah produk Kompleksitas berarti dalam struktur
karena proses penyampaian jasa orgaisasi mempertimbangkan tingkat
merupakan suatu hal yang unik, differensiasi yang ada dalam organisasi
Menurut Anderson (1972 : 31), struktur termasuk di dalamnya tingkat
adalah susunan berupa kerangka spesialisasi atau pembagian kerja,
yang memberikanbentuk dan wujud, jumlah tingkatan dalam organisasi
dengan demikian akan terlihat serta tingkat sejauh mana unit-unit

62 Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019


Nurlia

organisasi tersebar secara geografis. struktur organisasi desentralisasi


Formalisasi berarti dalam struktur memungkinkan untuk diadakannya
organisasi memuat tentang tata cara atau penyesesuaian atau fleksibel, letak
prosedur bagaimana suatu kegiatan pengambilan keputusan disusun
itu dilaksanakan (Standard Operating dengan mempertimbangkan untuk
Prosedures), apa yang boleh dan tidak rugi dari sistem sentralisasi dan
dapat dilakukan. Sentralisasi berarti desentralisasi, antara lain sentralisasi
dalam struktur organisasi memuat yang berlebihan bisa menimbulkan
tentang kewenangan pengambilan ketidakluwesan dan mengurangi
keputusan, apakah disentralisasi atau semangat pelaksana dalam pelaksanaan
didesentralisasi. kegiatan. Sedangkan desentralisasi yang
Berdasarkan pengertian dan berlebihan bisa menyulitkan dalam
fungsi struktur organisasi tersebut kegiatan pengawasan dan koordinasi.
menunjukkan bahwa struktur Untuk struktur organisasi perlu
organisasi mempunyai peranan yang diperhatikan apakah ada petugas
sangat penting dalam suatu organisasi, pelayanan yang mapan, apakah
sehingga struktur organisasi juga ada pengecekkan penerimaan
sangat berpengaruh terhadap kualitas atau penolakkan syarat-syarat
pelayanan, dimana struktur organisasi pelayanan, kerja yang terus-menerus
merupakan alat untuk mengatur berkesinambungan, apakah ada
perilaku manusia untuk meningkatkan manajemen yang komitmen, struktur
tujuan bersama dalam suatu kegiatan yang cocok dengan situasi dan
sehingga organisasi yang dilaksanakan kondisi dan apakah ada sumberdaya
memperoleh pelayanan publik yang yang mapan. Dalam pengendalian
baik. Oleh karena itu, berdasarkan pelayanan perlu prosedur yang runtut
uraian di atas, apabila komponen- yaitu antara lain penentuan ukuran,
komponen struktur organisasi yang identifikasi, pemeliharaan catatan untuk
mendukung disusun dengan baik inspeksi dan peralatan uji, penilaian,
antara pembagian kerja atau spesialisasi penjaminan dan perlindungan
disusun sesuai dengan kebutuhan, dapat (Gaspersz, 1994 : 67). Oleh karena itu
saling menunjang, jelas wewenang struktur organisasi yang demikian
tugas dan tanggung jawabnya, tidak akan berpengaruh positif terhadap
tumpang tindih, sebaran dan tingkatan pencapaian kualitas pelayanan. Akan
dalam organisasi memungkinkan tetapi, apabila struktur organisasi tidak
dilakukannya pengawasan yang efektif, disusun dengan baik maka akan dapat

Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019 63


menghambat kualitas pelayanan publik tujuan sesuai dengan misi, dimana
yang baik. akan menentukan mekanisme orang-
Berdasarkan uraian tentang struktur orang yang bekerja dalam organisasi.
organisasi di atas, dapat disimpulkan Wright dkk, (1996:188) menjelaskan
bahwa indikator-indikator yang bahwa yang dimaksud dengan struktur
digunakan dalam penelitian tentang organisasi adalah : “sebagai bentuk
kualitas pelayanan publik ini adalah : cara di mana tugas dan tanggung jawab
1. Tingkat pembagian tugas pokok dialokasikan kepada individu, di mana
dan fungsi individu tersebut dikelompokkan ke
dalam kantor, departemen, dan divisi.
2. Kejelasan pelaksanaan tugas antar
Struktur organisasi hendaknya selalu
instansi
menyesuaikan dengan perkembangan
3. Tingkat hubungan antara atasan kebutuhan publik dan lingkungan. hal
dan bawahan. tersebut bertujuan untuk terciptanya
Struktur organisasi juga merupakan kinerja organisasi yang efektif dan
faktor yang sama pentingnya dalam proses kerja yang cepat”.
menentukan dan melihat cara kerja
suatu organisasi, yang mana dapat
dianalisa melalui strukturnya yang D. KESIMPULAN
tergambar dan akan bisa diketahui
bagian dan sub bagian, wewenang Berdasarkan uraian dan
masing-masingnya serta hubungan pembahasan masalah dalam artikel ini,
koordinasi antar bagian dan sub maka kesimpulan yang dikemukakan
bagian dalam pelaksanaan tugas serta adalah :
tanggung jawab masing-masing 1. struktur organisasi juga merupakan
berikut pembagian tugas berdasarkan faktor yang penting adanya dalam
spesialisasi yang ada akhirnya perkembangan suatu organisasi
menggambarkan saling ketergantungan untuk pertumbuhan kearah
antar bagian dan sub bagian dalam suatu kemajuan yang pesat untuk
organisasi. Dengan demikian dapat mencapai tujuan sesuai dengan
dimaklumi bahwa struktur organisasi misi, dimana akan menentukan
juga merupakan faktor yang penting mekanisme orang-orang yang
adanya dalam perkembangan suatu bekerja dalam
organisasi untuk pertumbuhan kearah 2. Kualitas pelayanan merupakan
kemajuan yang pesat untuk mencapai suatu pernyataan tentang sikap,

64 Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019


Nurlia

hubungan yang dihasilkan dari DAFTAR PUSTAKA


perbandingan antara ekspektasi
(harapan) dengan hasil kerja Afif. 1994. Seluk Beluk Organisasi
(hasil). Kualitas pelayanan adalah Perusahaan Modern. Bandung: Ereso
upaya pemenuhan kebutuhan Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
dan keinginan pelanggan serta Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
ketepatan penyampaiannya untuk Jakarta: Rhineka Cipta.
mengimbangi harapan pelanggan. Gitosudarmo, Sudita. 2000. Perilaku
Keorganisasian. Yogyakarta: BPEE
3. Dalam bisnis jasa, pelayanan
merupakan aspek yang sangat Haris S. 2006. Politik Organisasi Perseptif
penting dan menentukan kualitas Mikro Diagnosa Psikologis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
jasa yang dihasilkan. Untuk
bisa tampil dalam suasana yang Hasibuan, H. Malayu SP. 2010. Manajemen
kompetitif, organisasi harus : Dasar, Pengertian, dan Masalah. Edisi
berusaha meningkatkan kualitas Revisi, Cetakan Kedua. Jakarta: Bumi
pelayanannya sebagai strategi Aksara.
untuk memenangkan persaingan. Jasfar, Farida. 2005. Manajemen Jasa;
Kualitas harus dimulai dari Pendekatan Terpadu. Bogor: Ghalia
kebutuhan pelanggan dan berakhir Indonesia. Lijan Poltak Sinambela,
pada persepsi pelanggan. Dengan dkk. 2006. Reformasi Pelayanan
Publik: Teori, Kebijakan, dan
demikian produk-produk didesain,
Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara.
diproduksi serta pelayanan yang
diberikan untuk memenuhi Lukman, Sampara. 2006. Manajemen
Kualitas Pelayanan. Jakarta: STIA
keinginan pelanggan. Suatu
LAN Press. Moenir, H. A. S. 2002.
produk yang dihasilkan baru dapat Manajemen Pelayanan Umum di
dikatakan berkualitas apabila sesuai Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
dengan keinginan pelanggan, dapat
Nawawi, Hadiri. 2005. Metode Penelitian
dimanfaatkan dengan baik, selain Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah
diproduksi dengan cara baik dan Mada University Press.
benar.
Rivai, Veithzal. 2008. Kepemimpinan dan
4. Metode pengukuran kualitas Perilaku Organisasi. Jakarta: Grafindo
pelayanan dengan menggunakan Persada.
sepuluh dimensi dikenal dengan Rohman, Ahmad Ainur, dkk. 2008.
metode SERQUAL (Service Quality). Reformasi Pelayanan Publik. Malang:
Averos.

Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019 65


Singarimbun, Masri dkk. 2008. Metode Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan.
Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Tjiptono, Fandy & Anastasia Diana. 2002.
Sobirin, Ahmad. 2007. Budaya Total Quality Management (Ed rev).
Organisasi. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN. Sugiono. 2005. Metode Yogyakarta: Andi Offset.
Penelitian Administrasi. Bandung: Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra.
Alfabeta. Tangklisan, Hessel Nogi. 2005. Service, Quality, & Satisfaction.
2005. Manajemen Publik. Jakarta:
Yogyakarta: Andi Offset.
Grasindo.
Usmara. 2005. Manajemen Pemasaran.
Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi
Yogyakarta: Amara Books. Winardi, J.
(Konsep dasar dan Aplikasinya).
2004. Manajemen Perilaku Organisasi.
Jakarta: Grafindo Persada.
Jakarta: Prenada Media. Sumber Lain:
Tjandra, W. Riawan. 2005. Peningkatan
Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam

66 Meraja Journal Vol. 2, No. 2, Juni 2019

Anda mungkin juga menyukai