NIM : 132011133188
KELAS : A2
RESUME TM 9 KDK 1
A. Malpraktik
Malpraktik adalah praktik kedokteran yang salah atau tidak sesuai dengan standar profesi
atau standar prosedur operasional. Malpraktik dapat dikenai hukum kriminal. Malpraktik
kriminal terjadi ketika seorang dokter yg menangani sebuah kasus telah melanggar undang -
undang hukum pidana. Perbuatan ini termasuk ketidakjujuran, kesalahan dalam rekam medis,
penggunaan ilegal obat-obatan, pelanggaran dalam sumpah dokter, perawatan yang lalai dan
tindakan pelecehan seksual pada pasien. Malpraktik adalah kelalaian seorang tenaga kesehatan
untuk mempergunakan tingkat keterampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim di pergunakan
untuk merawat klien atau orang yang terluka menurut ukuran lingkungannya yang sama.
(Hanafiah dan Amir, 1999).
1. Kesalahan diagnosisa
2. Penyuapan
Dampak malpraktik
1. Merugikan pasien terutama pada fisiknya bisa menimbulkan cacat yang permanen
B. Neglected
Kelalaian tidak sama dengan malpraktik, tetapi kelalaian termasuk dalam arti malpraktik,
artinya bahwa dalam malpraktik tidak selalu ada unsur kelalaian. Kelalaian adalah segala
tindakan yang dilakukan dan dapat melanggar standar sehingga mengakibatkan cidera/kerugian
orang lain (Sampurno, 2005). Sedangkan menurut Amir dan Hanafiah (1998) yang dimaksud
dengan kelalaian adalah sikap kurang hati-hati melakukannya dengan wajar atau sebaliknya
melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati-hati tidak akan melakukannya dalam situasi
tersebut. Negligence, dapat berupa Omission (Kelalaian untuk melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan) atau Commission (melakukan sesuatu secara tidak hati-hati) (Tonia,
1994).
1. Duty atau kewajiban tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan atau untuk tidak
melakukan tindakan tertentu terhadap pasien tertentu pada situasi dan kondisi
tertentu.
3. Damage atau kerugian, yaitu segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien sebagai
kerugian akibat dari layanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan
4. Direct cause relationship atau hubungan sebab akibat yang nyata, dalam hal ini harus
terdapat hubungan sebab akibat antara penyimpangan kewajiban dengan kerugian
yang setidaknya menurunkan “Proximate Cause”.
1. Kewajiban (duty)
Pada saat terjadi cedera terkait dengan kewajiban yaitu kewajiban mempergunakan segala
ilmu dan kepandaian untuk menyembuhkan atau setidak-tidaknya meringankan beban
penderitaan pasien berdasarkan standar profesi. Contoh : perawat rumah sakit
bertanggungjawab untuk pengkajian yang aktual bagi pasien yang ditugaskan untuk
memberikan asuhan keperawatan, mengingat tanggung jawab asuhan keperawaan profesional
untuk mengubah kondisi klien, kompoten melaksanakan cara-cara yang aman untuk pasien.
Pelanggaran terjadi sehubungan dengan kewajiban, artinya menyimpang dari apa yang
seharusnya dilakukan menurut standar profesinya. Contoh : gagal mencatat dan melaporkan
apa yang dikaji dari pasien, seperti tingkat kesadaran pada saat masuk, gagal dalam
memenuhi standar keperawatan yang di tetapkan sebagai kebijakan rumah sakit, gagal
melaksanakan dan mendokumentasikan cara-cara pengamanan yang tepat (pengamanan
tempat tidur).
3. Proximate caused (sebab-akibat)
Pelanggaran terhadap kewajibannya menyebabkan atau terkait dengan cedera yang dialami
klien. Contoh : cedera yang terjadi secara langsung berhubungan dengan pelanggaran
terhadap kewajiban perawat terhadap pasien atau gagal menggunakan cara pengaman yang
tepat yang menyebabkan klien jatuh dan menyebabkan fraktur.
4. Injury (cedera)
Seseorang mengalami cedera atau kerusakan dapat di tuntut secara hukum. Contoh : faktur
panggul, nyeri, waktu rawat nginap lama dan memerlukan rehabilitasi.
C. Pertanggunggugatan
Pertanggunggugatan adalah suatu tindak gugatan apabila terjadi suatu kasus tertentu.
Contoh ketika dokter memberi instruksi kepada perawat untuk memberikan obat kepada pasien
tapi ternyata obat yg diberikan itu salah, dan mengakibatkan penyakit pasien menjadi tambah
parah dan dapat merenggut nyawanya. Maka pihak keluarga pasien berhak menggugat dokter
atau perawat tersebut.
D. Pertanggungjawaban
Jika ada kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh perawat dan pihak keluarga pasien tidak
terima karena kondisi pasien semakin parah maka, perawat akan bertanggung jawab atas
kesalahan atau kelalaiannya.
Daftar pustaka :